Abstract: The inability to accurately monitor the lifespan of motorcycle batteries can lead to sudden failures, disrupt user activities, and increase maintenance costs. This issue is exacerbated by the absence of a predictive system that can assist users and workshops in planning maintenance and managing battery inventory effectively. This study aims to develop a battery lifespan prediction model for motorcycles using the Double Moving Average (DMA) method. The model is built based on historical data from 12 motorcycle units, including usage frequency, duration, terrain conditions, and maintenance habits. Forecasting is conducted through two stages of moving averages followed by trend parameter calculations. Evaluation results show that the model has a high level of accuracy, with MAPE = 0.10, MAD = 1.68, and RMSE = 2.14, indicating very low prediction errors. In addition, DMA is also used to forecast product demand at PT Anugerah Karya Abiwara Kisaran to prevent stock shortages. The system is developed using Visual Studio 2010 and Microsoft Access and has proven effective in supporting maintenance planning and inventory control. With its high accuracy and efficiency, the results of this study provide tangible contributions to decision-making in battery maintenance and inventory management. Keywords: battery; DMA; motorcycle; prediction. Abstrak: Ketidakmampuan dalam memantau usia pakai aki sepeda motor secara akurat dapat menyebabkan kerusakan mendadak, mengganggu aktivitas pengguna, serta meningkatkan biaya perawatan. Permasalahan ini diperburuk oleh tidak tersedianya sistem prediktif yang membantu pengguna dan bengkel dalam merencanakan perawatan serta mengelola persediaan aki secara efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model prediksi usia pemakaian aki sepeda motor dengan menggunakan metode Double Moving Average (DMA). Model dibangun berdasarkan data historis dari 12 unit sepeda motor yang mencakup frekuensi penggunaan, durasi, kondisi medan dan kebiasaan perawatan. Proses peramalan dilakukan melalui dua tahap perataan bergerak, yang kemudian diikuti dengan perhitungan parameter tren. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa model ini memiliki tingkat akurasi yang tinggi, dengan nilai MAPE sebesar 0,10, MAD sebesar 1,68, dan RMSE sebesar 2,14, yang mengindikasikan tingkat kesalahan prediksi yang sangat rendah. Selain itu, metode DMA juga diterapkan untuk meramalkan permintaan produk pada PT Anugerah Karya Abiwara Kisaran guna mencegah terjadinya kekurangan stok. Sistem dikembangkan menggunakan Visual Studio 2010 dan Microsoft Access, serta terbukti efektif dalam mendukung perencanaan perawatan dan pengendalian persediaan. Dengan akurasi dan efisiensi yang tinggi, hasil penelitian ini memberikan kontribusi nyata dalam pengambilan keputusan terkait pemeliharaan aki dan manajemen inventori. Kata kunci: baterai; DMA; prediksi; sepeda motor.