Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi Ekonomi Masyarakat Melalui Budidaya Jeruk Siam Banjar Desa Karang Bunga Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala Dwi Ramadani; Norma Yuni Kartika; Arif Rahman Nugroho; Ghinia Anastasia Muhtar
Jurnal Geografika (Geografi Lingkungan Lahan Basah) Vol 3, No 2 (2022): GEOGRAFIKA
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jgp.v3i2.7707

Abstract

Pembangunan ekonomi tidak dapat dicapai tanpa pertumbuhan ekonomi yang merupakan komponen esensial. Untuk mendorong perluasan ekonomi, maka perlu dilakukan penelitian terhadap wilayah yang memiliki potensi seperti Desa Karang Bunga, yang menjadi tumpuan sektor unggulan pada holtikultura. Jeruk siam ditanam di Kalimantan Selatan telah dikukuhkan sebagai varietas unggul nasional dan diberi nama jeruk Siam Banjar. Jenis buah ini sangat digemari masyarakat, terbukti dengan tingginya permintaan pasar terhadap jeruk siam. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Penggalian Potensi Ekonomi Masyarakat Melalui Budidaya Jeruk Siam Banjar menggunakan metode location quotient (LQ) untuk membantu ekonomi Desa Karang Bunga Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kabupaten Kuala, Kalimantan Selatan mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Analisis produktivitas jeruk Siam Banjar (Citrus Reticulata) di kawasan Desa Karang Bunga Kabupaten Barito Kuala adalah mendapatkan hasil nilai LQ produktivitas periode tahun 2019 sampai dengan tahun 2020 sebesar 1.025679. Jeruk siam yang berarti produktivitas daerah tersebut berpotensi untuk ekspor produk hortikultura yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
ANALISIS KERENTANAN BENCANA BANJIR DARI DATA INTENSITAS HUJAN DI BADUNG PROVINSI BALI Hanida Aulia; Rosalina Kumalawati; Ghinia Anastasia Muhtar; Efrinda Ari Ayuningtyas
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 2 No. 03 (2023): Mei : Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : Asosiasi Dosen Muda Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56127/jukim.v2i03.611

Abstract

Banjir yang terjadi di Kabupaten Badung dan daerah sekitranya pada bulan Juni dan September disebabkan oleh besarnya curah hujan dan dipengaruhi oleh meluapnya air di Sungai Badung yang merupakan Sungai terbesar di Kabupaten Badung. Banjir yang terjadi menyebabr hingga menggenangi beberapa daerah di Badnung. Tinggi genangannya dapat mencapai 1 hingga 1,5 meter, dan banjir terbesar berada di sekitar Kuta, Kuta Utara, dan Mengwi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahu hubungan antara intensitas curah hujan dengan kerentanan bencana banjir dengan metode menganalisis data rata-rata curah hujan.
Hotspot Distribution Analysis as Forest and Land Fire Indicators in the New National Capital City (IKN) Rosalina Kumalawati; Astinana Yuliarti; Jany Tri Raharjo; Rijanta Rijanta; Ari Susanti; Erlis Saputra; Puput Wahyu Budiman; Rahmat Aris Pratomo; Karnanto Hendra Murliawan; Wisnu Putra Danarto; Ghinia Anastasia Muhtar; Rizki Nurita Anggraini
Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi dan Pengembangan Teknik Lingkungan Vol 20, No 3 (2023): November 2023
Publisher : Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/presipitasi.v20i3.691-703

Abstract

East Kalimantan Province is planned as the new national capital city (IKN). Forest and land fires occur regularly every year and their frequency is increasing, especially during the dry season. This research uses secondary data, namely hotspot data. Hotspot data was obtained from the results of the 2012-2022 S-NPP VIIRS image recording. Data analysis in this study used descriptive and statistical analysis. The results of processing and analysis of the distribution of hotspots are overlaid with administrative maps so that the distribution of hotspots in each district in the study area can be identified. The results of the study show that hotspots distribution from the 2012-2022 S-NPP VIIRS image recording in East Kalimantan Province is varies quite a bit in each district. The highest hotspots distribution is in Kutai Kartanegara Regency and the lowest is in Mahakam Ulu and Penajam Paser Utara Regency. The higher number of hotspots is the higher incidence for forest and land fires. The distribution of hotspots needs to be known because it can be a form of early detection and fire mitigation so that the negative impact of fires can be minimized.