Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

USAHA PEMBUATAN KAPAL DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MENURUT EKONOMI ISLAM DIKECAMATAN KUBU BABUSSALAM ROKAN HILIR Juli Andri; Arpizal Arpizal
HUKUMAH: Jurnal Hukum Islam Vol 5, No 1 (2022)
Publisher : STAI Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55403/hukumah.v5i1.338

Abstract

Usaha pembuatan kapal di Kecamatan Kubu Babussalam merupakan salah satu usaha yang dijadikan sebagai penopang hidup dan tidak merupakan usaha musiman. Dan penulis melihat semakin sejahteranya kehidupan masyarakat yang mengeluti usaha ini. Hal ini lah penulis tertarik untuk mengetahui bagimana prospek usaha pembuatan kapal di Kecamatan Kubu Babussalam Kabupaten Rokan Hilir. Penelitian ini bersifat penelitian lapangan ( field research) yang berlokasi di Kecamatan Kubu Babussalam Kabupaten Rokan Hilir. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah pengusaha kapal yang berjumlah 22 pengusaha dan 42 orang karyawan. Karena populasi dan sampel sedikit maka penulis mengambil semua populasi dan sampel dijadikan subjek penelitian dengan mengunakan metode Total Sampling. Setelah mengadakan penelitian dari jumlah penduduk yang bekerja sebagai petani dan nelayan yang berjumlah 11.961 orang dan pengusaha kapal yang berjumlah 22 pengusaha. penulis dapat menyimpulkan bahwa prospek usaha pembuatan kapal di Kecamatan Kubu Babussalam Kabupaten Rokan Hilir cukup bagus penulis kira untuk dikembangkan karena wilayah kabupaten rokan hilir merupakan daerah dataran rendah yang identik dengan perairan, terutama di Kecamatan KubuBabussalam. Hal ini artinya kapal sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari- hari oleh seorang nelayan dan petani. Manfaat dari kapal ini bisa sebagai sarana penangkap ikan, mengangkat barang, dan transportasi. Adapun Kontribusi usaha pembuatan kapal terhadap kesejahteraan masyarakat ternyata mampu membantu perekonomian dan mensejahterakan masyarakat setempat. Hal ini dapat dilihat dari responden angket yang telah menjawab dengan positif serta dengan masih berdirinya sejumlah usaha pembuatan kapal dan masih banyaknya para pekerja yang bekerja pada usaha ini
UPAYA EDUKASI UNTUK BERADAPTASI PADA KEBIJAKAN NEW NORMAL SELAMA PANDEMI COVID-19 MELALUI KEGIATAN 3M DI SLBN 1 KOTA BENGKULU Juli Andri; Padila Padila; Ramadhan Trybahari Sugiharno; Silvia Meri Antika
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia Vol. 6 No. 2 (2023): Agustus : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bumi Raflesia
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jpmbr.v6i2.4812

Abstract

Anak berkebutuhan khusus perlu mendapat pendampingan saat mengenal beragam protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19. Bagaimana cara mencuci tangan, mengukur suhu tubuh, memakai masker, dan beragam alat lainnya. Dari hasil wawancara yang dilakukan tim PEMAS didapatkan data : Saat ini sekolah mengatur kegiatan anak SLBN dengan 2 hari (Rabu dan Sabtu) dalam satu minggu untuk bersekolah, sekolah belum pernah mendapatkan informasi dari fasilitas kesehatan setempat   pada tiga bulan terakhir, Begitu juga Puskesmas terdekat. Lalu ada beberapa anak - anak yang berkebutuhan khusus baru diajarkan belajar mandiri secara bertahap, seperti makan sendiri, mencuci  sendiri,  menyapu  sendiri,  dan  lainnya.  Kegiatan ini bertujuan untuk mengajarkan 3M dalam upaya beradaptasi pada kebijakan new normal selama pandemi COVID-19. Adapun tahap kegiatan yang dilaksanakan 1) Murid, guru pendamping dan orangtua dijelaskan apa itu langkah 3M, 2) Demonstrasi langkah-langkah 3M yang diikuti Anak ABK, guru pendamping dan orangtua. Hasil dari kegiatan PKMS ini adalah siswa dapat memahami tentang 3M, cuci tangan yang baik dan benar dan cara mendapatkan sumber informasi  yang  benar  tentang  kesehatan. Karena pentingnya dalam menjaga kesehatan di masa pandemi ini diharapkan adanya   peran   aktif   sekolah   untuk   memaksimalkan   anak agar mengadaptasi kebiasaan baru dengan melaksanakan kegiatan 3 M serta menekankan pada siswa untuk tetap patuhi protocol kesehatan ketika berada di sekolah. Kata Kunci: Covid- 19, pemeriksaan kesehatan, anak panti asuhan
Mengoptimalkan Kebersihan Lingkungan Asrama Dalam Pencegahan DBD Larra Fredrika; Juli Andri; Hasan Husin
JURNAL PENGABDIAN KESEHATAN Vol. 3 No. 1 (2024): NOVEMBER
Publisher : Gayaku Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58222/jupengkes.v2i02.1003

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) tetap menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia. Penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti ini masih menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2020 tercatat sebanyak 95.893 kasus DBD di seluruh Indonesia dengan jumlah kematian mencapai 661 orang (Kemenkes RI, 2021). Angka ini menunjukkan bahwa DBD masih menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Lingkungan asrama, dengan karakteristiknya yang padat penghuni dan memiliki mobilitas tinggi, menjadi salah satu area yang berisiko tinggi terhadap penularan DBD. Kondisi sanitasi yang kurang baik, kepadatan hunian, dan kurangnya kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan dapat menciptakan habitat yang ideal bagi perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Sebuah studi yang dilakukan oleh Rahmah et al. (2021) menunjukkan bahwa tingkat kepadatan jentik nyamuk di lingkungan asrama mahasiswa 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan pemukiman umum. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan serangkaian perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. Dalam konteks pencegahan DBD, PHBS memainkan peran krusial. Namun, implementasi PHBS di kalangan penghuni asrama masih belum optimal.
Bahaya Seks Bebas Pada Remaja Di SMA Negeri 4 Kota Bengkulu Juli Andri; Larra Fredrika; Mukhlizar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 4 No. 8 (2025)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jpkmmc.v4i8.1851

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor- faktor yang mendorong terjadinya seks bebas di kalangan siswa, serta dampak yang ditimbulkannya. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendahnya pemahaman tentang pendidikan seksual, pengaruh pergaulan bebas, akses informasi tanpa filter melalui media sosial, serta kurangnya pengawasan dari orang tua menjadi pemicu utama terjadinya seks bebas. Dampak yang ditimbulkan antara lain kehamilan di luar nikah, penyakit seksual, putus sekolah, hingga gangguan mental emosional. Oleh karena itu, perlu adanya sinergi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam memberikan edukasi dan pengawasan terhadap remaja agar terhindar dari perilaku berisiko tersebut