Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Utilization of Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Technology for Mapping Mangrove Ecosystem Ayub, Ayub Sugara; Feri Nugroho; An Nisa Nurul Suci; Ari Anggoro
Journal of Sylva Indonesiana Vol. 4 No. 02 (2021): Journal of Sylva Indonesiana
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6877.892 KB) | DOI: 10.32734/jsi.v4i02.6149

Abstract

Technological developments, especially in remote sensing in mangrove mapping are growing. One of them is the use of Unmanned Aerial Vehicle (UAV) as a vehicle for capturing aerial photo data. This study aims to map the mangrove ecosystem in order to find out spatial information with UAV technology and to identify mangrove species, distribution, and associations. The ground survey was conducted on 02 until 04 May 2019 in North of Lancang Island, Seribu Islands, DKI Jakarta Province. The mangrove data collection was carried out in four stations with marking, tracking the mangrove area and drone flights for taking aerial photo data. Based on the research, it was found that the mangroves were in good condition with an area of around 4 hectares, consisting of Rhizophora mucronata. However, there is a lot of waste around the mangrove ecosystem, especially inorganic waste in the form of plastic. Where the presence of garbage can cover the roots of the mangrove so that it can affect respiration and cause death in mangroves. The application of UAV technology that is integrated with GIS in mangrove ecosystem mapping is expected to be an alternative in extracting mangrove databases for future coastal ecosystem management.
TOLERANSI SUHU MAKSIMUM DARI GASTROPODA LAUT TROPIS, Haliotis squamata (Reeve 1846) An Nisa Nurul Suci; Neviaty Putri Zamani; Dietriech Geoffrey Bengen
Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis Vol. 11 No. 3 (2019): Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis
Publisher : Department of Marine Science and Technology, Faculty of Fisheries and Marine Science, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (356.947 KB) | DOI: 10.29244/jitkt.v11i3.25860

Abstract

Data mengenai toleransi suhu maksimum organisme laut dibutuhkan untuk mencegah kepunahan yang dikarenakan oleh pemanasan global. Tujuan dari penelitian kali ini adalah untuk mengetahui toleransi suhu maksimum dari Haliotis squamata. H. squamata ditempatkan di dalam wadah individual yang memiliki perlakuan suhu berbeda (27°C, 28,5°C, 30°C, 31,5°C, dan 33°C, n = 20). Suhu dinaikan 0,5°C setiap 12 jam. Mortalitas dihitung mulai dari setiap individu dipindahkan ke dalam wadah individual. Hasilnya memperlihatkan bahwa toleransi suhu maksimum H. squamata adalah 31,5°C dan 33°C sebagai suhu lethal yang merupakan level suhu dengan laju sintasan terendah (0,15). IPCC memprediksi kenaikan suhu permukaan laut hingga 4°C di abad mendatang, sedangkan rata-rata suhu permukaan laut di Indonesia saat ini adalah 26 – 31°C. Hal tersebut berarti bahwa di abad berikutnya rata-rata suhu permukaan laut Indonesia telah mencapai toleransi suhu maksimum dari H. squamata. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya konservasi dini dibutuhkan untuk melindungi keberlangsungan H. squamata.
Identifikasi Keanekaragaman Jenis Ikan Hasil Tangkapan Nelayan Tapak Paderi Kota Bengkulu Ayub Sugara Ayub; Ami Nolisa; Ari Anggoro; An Nisa Nurul Suci; Risnita Tri Utami; Yudho Andika; Feri Nugroho; Rifi Suhendri
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 13 No 1 (2022): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1734.137 KB) | DOI: 10.35316/jsapi.v13i1.1664

Abstract

Indonesian mainland waters have a high diversity of fish species, so they are listed as one of the waters with mega biodiversity in Indonesia. One of the efforts in managing fishery resources in a sustainable manner as mandated in Law No. 31 of 2009 concerning Fisheries, requires data and information about the types and morphology of fish in a waters. The purpose of this study was to determine and identify the type and morphology of fish caught by fishermen from Tapak Paderi Beach, Bengkulu City. The benefit of this research is to provide information about the types and morphology of fish caught by the Tapak Paderi fishermen in Bengkulu City. The technique used in sampling is the method of sample collection used is random sampling, marine fish samples are taken at random directly from the fishermen of Tapak Paderi. Identification is carried out by calculating the total length, standard length, identification begins with observing and noting the morphology of marine fish, including: color, mouth position, body shape, scale type, tail fin shape, type and number of spines on each fin. Based on the results of the research obtained, it was successful to take an inventory of 12 types of marine fish caught by fishermen at Tapak Paderi Beach, Bengkulu City
IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN IKAN KARANG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) PULAU BAAI KOTA BENGKULU Ayub Sugara; Delvia Novitasari; Ari Anggoro; An Nisa Nurul Suci; Risnita Tri Utami; Feri Nugroho; Esty Kurniawati
Techno-Fish Vol 6 No 1 (2022): TECHNO-FISH
Publisher : TECHNO-FISH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v6i1.4621

Abstract

PPI Pulau Baai Kota Bengkulu dibangun pada tahun 1991 dan dijadikan sebagai penggerak ekonomi masyarakat nelayan serta pelabuhan dengan pendaratan ikan paling banyak di Provinsi Bengkulu. Salah satu jenis ikan yang didaratkan adalah ikan karang. Ikan karang merupakan ikan yang hidup di terumbu karang. Di PPI Pulau Baai ada beberapa jenis ikan karang yang didaratkan, hanya saja beberapa masyarakat awam belum begitu mengenal jenis ikan karang yang banyak dijual di PPI Pulau Baai Kota Bengkulu. Maka diperlukannya penelitian tentang identifikasi ikan karang yang didaratkan di PPI Pulau Baai Kota Bengkulu. Tujuan dari untuk mengetahui jenis-jenis ikan karang yang didaratkan di PPI Pulau Baai Kota Bengkulu. Pengambilan data lapang dilaksanakan pada Bulan September- November 2021 di di PPI Pulau Baai Kota Bengkulu. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode survei dan wawancara. Ditemui 7 jenis spesies ikan karang dari 6 genus dan 5 famili yang di daratkan di PPI Pulau Baai, yang paling banyak ditemukan adalah dari famili Lutjanidae yang terdiri dari 2 genus sedangkan yang paling sedikit adalah dari famili Synodontidae, Nemipteridae, Serranidae, dan Lethrinidae yang terdiri dari 1 genus.
Struktur Komunitas Bentik di Area Terumbu Karang Buatan Pulau Karya, Kepulauan Seribu An Nisa Nurul Suci; Ahmad Taufik Ghozali; Firdha Iresta Wardani; Ana Ariasari; Nella Tri Agustini; Nur Lina Maratana Nabiu; Akbar Abdurrahman Mahfudz; Muamar Mujab; Akhmad Adib; Neni Meirawati; Maretha Dwi Villany
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 6 No 1 (2023): ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31957/acr.v6i1.2990

Abstract

Coral reef conservation can be conducted by creating artificial coral reefs as was done on Karya Island. Monitoring and evaluation afterwards is needed. This study aims to determine the benthic community structure in the concrete module area, Karya Island artificial reef after 15 years of coral transplantation. Data collection was carried out using the photo transect method on line transects (50 m) in 3 stations. The transect images taken were then processed using CPCe. The condition of the coral reefs at the study site was in the bad category with a percentage of live hard coral cover of 13.39 ± 4.62%. The highest to lowest percent cover respectively were DCA (51.67 ± 6.60%), SP (15.50 ± 7.93%), FS (14.72 ± 5.98%), HC ( 13.39 ± 4.62%), SC (4.05 ± 2.76%), and OT (0.67 ± 0.35%). Benthic community diversity in St. 1 (H'=1.59) and St. 3 (H'=1.52) is moderate, while St.2 has low diversity (H'=0.84). The benthic community at St.1 and St.3 is classified as stable with a uniformity value of 0.72 and 0.78 respectively. However, St.2 has an unstable community (E=0.40). Dominance appears in St. 2 (C=0.66) due to high abundance of Padina sp. is much higher than other species.
Karakteristik Habitat Bentik Perairan Dangkal di Desa Banjarsari, Kabupaten Bengkulu Utara Ana Ariasari; Ayub Sugara; Nur Lina Maratana Nabiu; Firdha Iresta Wardani; Nella Tri Agustini; An Nisa Nurul Suci
Journal of Aceh Aquatic Sciences Vol 6, No 2 (2022): Journal of Aceh Aquatic Sciences
Publisher : Journal of Aceh Aquatic Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jaas.v6i2.6480

Abstract

Desa Banjarsari terletak di Pulau Enggano, salah satu pulau terluar pesisir barat Indonesia yang berada di Samudera Hindia. Posisi Pulau Enggano yang berada di Samudera Hindia mempengaruhi dinamika habitat pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik habitat bentik pesisir Desa Banjarsari, Kabupaten Bengkulu Utara. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei di Bulan Agustus 2022. Identifikasi awal habitat bentik pada citra Planetscope komposit true colour dilakukan untuk menentukan transek sampel. Sampel habitat bentik dikoleksi menggunakan metode foto transek berdasarkan transek sampel pada citra. Habitat bentik perairan dangkal di Desa Banjarsari terdiri dari padang lamun, makroalga, terumbu karang dan substrat. Padang lamun yang ditemukan antara lain jenis Halodule uninervis, Cimodocea rotundata, Thalassia hempricii. Terumbu karang di perairan dangkal ditemukan jenis karang bercabang. Substrat perairan dangkal berupa pasir bercampur rubble (pecahan karang). Karakteristik habitat bentik perairan dangkal didominasi oleh kelompok substrat dan padang lamun.