Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Sosialisasi penyemaian bibit dari buah Enhalus acoroides untuk menjaga keberlanjutan ekosistem Lamun di Desa Pengudang Pulau Bintan Ita Karlina; Aditya Hikmat Nugraha; Dony Apdillah; Jelita Rahma Hidayati; Esty Kurniawati
Unri Conference Series: Community Engagement Vol 3 (2021): Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/unricsce.3.148-155

Abstract

Seagrass ecosystems contribute to food security, climate change mitigation, and biodiversity, yet they are vulnerable to changes in the environment. Environmental factors, both natural and human-caused, are the primary cause of the loss in the area of seagrass ecosystems. Transplanting or sowing seagrass is one method for addressing this issue. The goal of this project is to maintain the seagrass environment and give coastal people with knowledge so that they may contribute to the conservation of coastal habitats, particularly seagrass ecosystems, in Pengudang Village, Bintan. The seeding process starts with a search for seagrass in areas with a dense seagrass habitat. Enhalus acoroides was chosen as the seeding object in this investigation. The findings revealed that 78% of respondents were highly aware of the existence of seagrass ecosystems (perception), 28% were very aware of the function and existence of seagrass ecosystems (understanding), and 86% significantly participated in seagrass ecosystem conservation (participation).
KLASIFIKASI HABITAT PERAIRAN DANGKAL BERBASIS OBJEK DENGAN ALGORITMA SVM DAN KNN PADA CITRA WORLDVIEW 2 DAN CITRA SPOT 6 DI GUSUNG KARANG LEBAR Esty Kurniawati; Vincentius P. Siregar; I Wayan Nurjaya
JURNAL ENGGANO Vol. 7 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/jenggano.7.1.%p

Abstract

This study uses the Object Based Image Analysis (OBIA) approach for mapping shallow-water benthic habitats in Kepulau Seribu. This study aims to compare the capabilities of the classification techniques of Support Vector Machin algorithm and k-Nearest Neighbor on Worldview and SPOT Satellite Images. The selection of SVM and KNN algorithms in the classification process has an influence on the final results of image processing. The results show that the overall accuracy in the Worldview algorithm SVM image is 76% and KNN is 80%, while for SPOT imagery they are 73% and 77% respectively. The results of this study indicate that the SVM and KNN algorithms are able to map the shallow water benthic habitat well in Wordview 2 and SPOT 6 imagery.
IDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN IKAN KARANG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) PULAU BAAI KOTA BENGKULU Ayub Sugara; Delvia Novitasari; Ari Anggoro; An Nisa Nurul Suci; Risnita Tri Utami; Feri Nugroho; Esty Kurniawati
Techno-Fish Vol 6 No 1 (2022): TECHNO-FISH
Publisher : TECHNO-FISH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25139/tf.v6i1.4621

Abstract

PPI Pulau Baai Kota Bengkulu dibangun pada tahun 1991 dan dijadikan sebagai penggerak ekonomi masyarakat nelayan serta pelabuhan dengan pendaratan ikan paling banyak di Provinsi Bengkulu. Salah satu jenis ikan yang didaratkan adalah ikan karang. Ikan karang merupakan ikan yang hidup di terumbu karang. Di PPI Pulau Baai ada beberapa jenis ikan karang yang didaratkan, hanya saja beberapa masyarakat awam belum begitu mengenal jenis ikan karang yang banyak dijual di PPI Pulau Baai Kota Bengkulu. Maka diperlukannya penelitian tentang identifikasi ikan karang yang didaratkan di PPI Pulau Baai Kota Bengkulu. Tujuan dari untuk mengetahui jenis-jenis ikan karang yang didaratkan di PPI Pulau Baai Kota Bengkulu. Pengambilan data lapang dilaksanakan pada Bulan September- November 2021 di di PPI Pulau Baai Kota Bengkulu. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode survei dan wawancara. Ditemui 7 jenis spesies ikan karang dari 6 genus dan 5 famili yang di daratkan di PPI Pulau Baai, yang paling banyak ditemukan adalah dari famili Lutjanidae yang terdiri dari 2 genus sedangkan yang paling sedikit adalah dari famili Synodontidae, Nemipteridae, Serranidae, dan Lethrinidae yang terdiri dari 1 genus.
Pemetaan Perubahan Garis Pantai di Pantai Tanjung Siambang, Pulau Dompak Dengan Metode Digital Shoreline Analysis System (DSAS) Sri Maharani; Mario Putra Suhana; Esty Kurniawati
Jurnal Kelautan Vol 16, No 2: Agustus (2023)
Publisher : Department of Marine Sciences, Trunojoyo University of Madura, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jk.v16i2.18298

Abstract

ABSTRAKPantai Tanjung Siambang merupakan tempat wisata yang rentan akan pengaruh alam karena memiliki topografi yang landai, substrat berpasir dan berlumpur serta banyaknya kegiatan manusia. Hal ini mempengaruhi posisi garis pantai di Pantai Tanjung Siambang dari tahun ke tahun sehingga perlu dilakukan penelitian pemantauan perubahan garis pantai yang terjadi di pantai tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak dan laju perubahan garis pantai yang terjadi di Pantai Tanjung Siambang menggunakan citra satelit Sentinel-2A. Metode yang digunakan untuk menghitung perubahan garis pantai yaitu metode Net Shoreline Movement (NSM) dan End Point Rate (EPR) yang terdapat dalam Digital Shoreline Analysis System (DSAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama 5 tahun terakhir, Pantai Tanjung Siambang mengalami abrasi dengan rata-rata perubahan sebesar -10.18 meter dengan laju -2.12 meter/tahun. Akresi juga terjadi dekat muara sungai dengan rata-rata akresi sebesar 1.43 meter dan laju 0.3 meter/tahun. Secara keseluruhan, pada periode 2016-2021 Pantai Tanjung Siambang dominan mengalami pengurangan daratan (abrasi). Pemanfaatan data penginderaan jauh dan berbagai software pengolahan data penginderaan jauh sangat bermanfaat untuk penyediaan informasi mengenai perubahan garis pantai yang akan berguna dalam pengambilan kebijakan terkait pembangunan di wilayah pesisir dan juga pencegahan atau mitigasi terhadap kemungkinan bencana yang akan terjadi di wilayah pantai tersebut.Kata Kunci: Abrasi, Akresi, Citra Satelit Sentinel-2A, Digital Shoreline Analysis System, Pantai   Tanjung SiambangABSTRACTTanjung Siambang Beach is a tourist spot that is vulnerable to natural influences because it has a sloping topography, sandy and muddy substrate and lots of human activities. This affects the position of the coastline at Tanjung Siambang Beach from year to year, so it is necessary to conduct research to monitor shoreline changes that occur on the beach. This study aims to determine the distance and rate of change of coastline that occurs at Tanjung Siambang Beach using Sentinel-2A satellite imagery. The methods used to calculate shoreline changes are the Net Shoreline Movement (NSM) and End Point Rate (EPR) methods contained in the Digital Shoreline Analysis System (DSAS). The results showed that during the last 5 years, Tanjung Siambang Beach experienced abrasion with an average change of -10.18 meters at a rate of -2.12 meters/year. Accretion also occurs near river mouths with an average accretion rate of 1.43 meters and a rate of 0.3 meters/year. Overall, in the 2016-2021 period Tanjung Siambang Beach has predominantly experienced land reduction (abrasion). Utilization of remote sensing data and various remote sensing data processing software is very useful for providing information about changes in the coastline that will be useful in making policies related to development in coastal areas as well as prevention or mitigation of possible disasters that will occur in these coastal areas.Keywords: Abrasion, Accretion, Sentinel-2A Satellite Imagery, Digital Shoreline Analysis System, Tanjung Siambang Beach
Penerapan Metode AHC (Agglomerative Hierarchical Clustering) untuk Klasifikasi Habitat Bentik di Desa pengudang, Kabupaten Bintan Ulfatul Syahara; Esty Kurniawati; Mario Putra Suhana; Rika Anggraini; Falmi Yandri
INSOLOGI: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 3 No. 3 (2024): Juni 2024
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/insologi.v3i3.3547

Abstract

Pengudang village is one of the villages located in Bintan Regency, Riau Islands Province which has a diverse marine ecosystem, in which there are various types of benthic habitat. This research aims to classify the benthic habitat in Pengudang Village and determine the diversity and characteristics of the bottom water substrate at the research location. This research was carried out on 10-11 June 2023 in Pengudang village with a total of 224 research points. This research uses data collection techniques using the random sampling method, then continues with data analysis using the AHC (agglomerative hierarchical clustering) method. The results of the research applying the AHC (agglomerative hierarchical clustering) method for the classification of benthic habitats resulted in six types of benthic habitats which, after being analyzed using the AHC method, resulted in seven habitat classifications that dominated all research points, the first class contained sand, dead coral and benthic habitat types. live coral, the second class is benthic habitat types of seagrass and sand, the third class is benthic habitat types of seagrass and sand, the fourth class is benthic habitat types of live coral, dead coral, seagrass, algae and sand, the fifth class is the type of habitat benthic live coral, dead coral, algae and sand, the sixth class of benthic habitat types of algae and sand, and the seventh class of benthic habitat types of live coral, dead coral and sand.
PEMETAAN HABITAT BENTIK BERBASIS PIXEL PERAIRAN DANGKAL DI PULAU SEBARU BESAR KEPULAUAN SERIBU MENGGUNAKAN CITRA SATELIT SENTINEL-2A: (Shallow Water Benthic Habitat Mapping based on Pixel in Sebaru Besar Island of the Kepulauan Seribu using Sentinel-2A Satellite Imagery) Ayub Sugara; Citra Arum Sari; Ari Anggoro; Esty Kurniawati; Ully Wulandari; Robin Saputra
Majalah Ilmiah Globe Vol. 24 No. 2 (2022): GLOBE VoL 24 No 2 TAHUN 2022
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pulau Sebaru Besar merupakan bagian dari Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu yang memerlukan pengawasan dan pengelolaan yang baik dan benar. Pendekatan berbasis piksel digunakan untuk memetakan habitat bentik di Pulau Sebaru Besar, Kepulauan Seribu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran habitat bentik dan menghitung tingkat akurasi hasil klasifikasi habitat bentik dengan data citra Sentinel-2A di Pulau Sebaru Besar Kepulauan Seribu. Penelitian ini memanfaatkan data citra satelit Sentinel-2A untuk membandingkan citra setelah koreksi kolom air dan tanpa koreksi kolom air dengan metode klaisfikasi maximum likelihood (MLH). Penelitian ini menggunakan data in situ yang digunakan untuk validasi data. Survei pengambilan data lapang dilakukan pada tanggal 03-12 Mei 2018 dan 04-10 Desember 2018. Metode klasifikasi MLH menghasilkan peta habitat bentik dengan tujuh kelas tutupan. Berdasarkan hasil penelitian klasifikasi berbasis pixel dengan metode klasifikasi MLH yang terkoreksi kolom air memberikan hasil keakuratan menyeluruh (overall accuracy) yang lebih baik (63,33%) dari pada yang belum terkoreksi kolom air (56,67%). Pemetaan habitat bentik berbasis pixel di Pulau Sebaru Besar dengan koreksi kolom perairan dapat meningkatkan akurasi pemetaan sebesar 6,66%.
Exploration of the Environmental Characteristics of Kijang Waters (Sungai Enam Village) from the Perspective of Statistics and Development Potential: Eksplorasi Rona Lingkungan Perairan Kijang (Desa Sungai Enam) Dalam Persefektif Angka Dan Potensi Pengembangannya Asep Ma'mun*; Aditya Hikmat Nugraha; Try Febrianto; Esty Kurniawati; Rika Kurniawan; Mario Putra Suhana
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 1 (2025): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v9i1.22235

Abstract

Sei Enam, which is located in Bintan Regency, is planned to become a modern village whose development is balanced between local culture and sustainable environmental practices (Rizki, 2023). Quantitative data obtained from environmental studies and direct measurements can be used as a measuring tool for assessing the development of tourism and aquaculture areas, with a focus on reporting plankton as a food source, oceanographic conditions and air quality (Azhar & Anuar, 2021). The research results show that the speed and pattern of tidal currents at the research location play an important role in each season in the distribution of water mass at the research location, while high waves are relatively small throughout the season, in line with the results of previous research (Rizal & Anwar, 2021). These air movement patterns play an important role in the distribution of food and nutrient sources in waters (Budiarto & Fathoni, 2019). The results of the land suitability analysis show that Sei Enam has an area of ​ ​303.73 Ha, which can be recommended as an area for developing cage-based floating restaurant culinary tourism. With the results of this area, the development of cage-based culinary areas can be carried out on a large scale, but this needs to consider other factors such as shipping lanes and ship docks (Halim & Rizal 2021). The results of the community response showed that 85% agreed with the development plan. The government's role in planning, implementation and commitment to activities is an important factor in sustainable development (Suharto & Astuti, 2020)
PEMETAAN HABITAT BENTIK BERBASIS PIXEL MENGGUNAKAN CITRA SPOT-7 DI PERAIRAN DESA PENGUDANG KABUPATEN BINTAN Kartika, Indah; Syahara, Ulfatul; Kurniawati, Esty; Apdillah, Dony; Febrianto, Try
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol 15, No 1 (2025)
Publisher : JURNAL PERIKANAN DAN KELAUTAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33512/jpk.v15i1.32410

Abstract

Habitat bentik, yang merupakan bagian dari daerah pesisir, meliputi ekosistem terumbu karang dan lamun, keduanya sangat produktif dan vital bagi kehidupan laut. Ekosistem ini memberikan manfaat besar dalam bentuk barang dan jasa lingkungan. Desa Pengudang di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, memiliki ekosistem laut yang beragam dan sehat, termasuk ekosistem lamun dan terumbu karang. Wilayah ini telah ditetapkan sebagai kawasan konservasi lamun dan daerah wisata, namun menghadapi perubahan ekosistem, termasuk kerusakan dan kehilangan, yang sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia. Oleh karena itu, pemetaan dan pemantauan habitat bentik sangat penting untuk melacak perubahan yang terjadi. Citra satelit SPOT-7 digunakan untuk mengamati perubahan ini. Pengumpulan data dilakukan dari 10 Juni 2023 hingga 15 Januari 2024, dengan 250 titik observasi di Desa Pengudang, Kecamatan Teluk Sebong. Penelitian ini menggunakan algoritma Maximum Likelihood Classification (MLC) untuk pemrosesan citra. Komponen penyusun habitat bentik di perairan Desa Pengudang terdiri dari enam jenis habitat yaitu Alga bercampur dengan Karang Mati (AKM), Karang Mati bercampur dengan Pasir (KMP), Lamun (L), Lamun bercampur dengan Pasir (LP), Pasir (P), dan Pasir bercampur dengan Karang Hidup (PKH). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan yang signifikan dalam tutupan habitat bentik dalam kurun waktu 6 tahun di perairan Desa Pengudang dari tahun 2016 hingga 2022. Overall Accuracy (OA) dari hasil klasifikasi adalah 65,33% untuk citra tahun 2016 dan 76% untuk citra tahun 2022. Pemetaan ini membantu untuk menilai kondisi ekosistem dan memberikan wawasan tentang perubahan lingkungan laut di wilayah tersebut.