Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Manajemen Risiko Usaha (Studi Kasus Burgerchill) Anugerah Tirta Kenanga Unggul Mitra Mandiri; Muhammad Mufti Abdullah; Arya Budi Saputra; Nahda Nabilaturrahma; Najla Khairunnisa; Rian Ardiansah; Syti Sarah Maesaroh
IJEEM - Indonesian Journal of Environmental Education and Management Vol 7 No 1 (2022): IJEEM: Indonesian Journal of Environmental Education and Management Volume 7 Nomo
Publisher : Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/ijeem.v7i1.31676

Abstract

Burgechill merupakan Salah satu UMKM di Kota Bandung, di didirikan oleh Dzaky Muhammad Abdullah Rahim dan Naufal Muhammad Abdullah Rahim. Burgerchill sendiri menjual makanan home made burger dan berkonsep burger yang berukuran mini. Sesuai dengan namanya, yaitu Burgerchill atau Burger kecil untuk chill, dengan taglinenya adalah “Gak cukup satu”. Esensi dari penelitian ini untuk mengetahui sumber risiko yang ada pada perusahaan Burgerchill dan menganalisis penyebab dan cara penanggulangan risiko yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis kualitatif deskriptif dan identifikasi risiko menggunakan metode cause effect analysist (fishbone).
Analisis dan Rekomendasi Upaya Penerapan Penggunaan QRIS Bagi Pedagang di Pasar Cikurubuk Tasikmalaya Arya Budi Saputra; Adam Hermawan; Syti Sarah Maesaroh
Jurnal Transformasi Bisnis Digital Vol. 1 No. 5 (2024): September : Jurnal Transformasi Bisnis Digital (JUTRABIDI)
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jutrabidi.v1i5.310

Abstract

The payment digitization process is inherent for MSMEs to improve they transaction. Digital payments that starting to be demand today is QR codes, namely QRIS. One of the cities that used QRIS is Tasikmalaya City. Cikurubuk Market is one of markets that has started to implement QRIS from 2020. However, until now the implementation are still not effective in use. This study to analyze and provide recommendations regarding efforts to implement QRIS in Cikurubuk Market, Tasikmalaya City, with an approach from the Technology Acceptance Model (TAM) theory. The results that perceived usefulness still does not have an impact and usefulness on the performance merchants because of the lack of buyers using QRIS and support systems that are still lacking. In perceived ease of use, merchants understand how to use QRIS because it is easy, even though the role of the organizers themselves still does not provide good socialization. From these two perceptions, of course, it forms the attitude and intention of the traders that they will continue to use QRIS in their shophouses. The biggest hope for the organizers is to carry out socialization and increase their seriousness to implement this QRIS so that it can be useful in practice.
Analisis Penggunaan Hashtag di Instagram dalam Meningkatkan Penjualan pada Usaha Thrift Ali Akbar Alkatili; Arya Budi Saputra; Aulia Zahra; Reyhan Arya Nugraha; Adi Prehanto; Syti Sarah Maesaroh
Transformasi: Journal of Economics and Business Management Vol. 1 No. 4 (2022): December: Journal of Economics and Business Management
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56444/transformasi.v1i4.303

Abstract

Teknologi yang semakin maju membawa efek dan dampak kepada pekerjaan semakin mudah untuk dilakukan. Mudahnya akses internet membuat para pelaku usaha memanfaatkan ini untuk mengembangkan usahanya. Penelian ini bertujuan untuk mengetahui rasa skeptis dan keingintahuan yang besar pada efektivitas dan seberapa besar pengaruh dari penggunaan tagar atau hashtag pada media sosial khususnya instagram pada bidang usaha thrift. Penggunaan metode di dalam observasi dan penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dengan melibatkan 4 narasumber yang memiliki usaha thrift dan juga kajian literatur dari berbagai sumber di beberapa jurnal sebagai penguat dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian ini, para pelaku usaha thrift yang kami wawancarai sepakat mengatakan bahwa penggunaan hashtag dalam penjualan di instagram membantu dalam meningkatkan penjualan.