Claim Missing Document
Check
Articles

The Existence of Coffee Barista Education in Kota Lumpia (Semarang) Prehanto, Adi; Haryono, Haryono; Raharjo, Tri Joko
Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology Vol 8 No 1 (2019): June 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcet.v8i1.30811

Abstract

Semarang is one of the big cities in Indonesia that owns many popularities, such as culture and education. Semarang as the capital city of Central Java, experiencing some developments in sectors. Instead, the coffee industry also developed in Semarang. This was appeared by a lot of cafes of coffee spread on every side of Semarang. The aimed of this research was to analyze the existence of barista education in Semarang indeed. The research method applied is a qualitative method. Through applying the method, would be found comprehensive results about the existence of education of coffee barista in Semarang. The technic of collecting data was done by interview, and deeply barista coffee education in Semarang existed because of the development and need for a competent barista for the coffee industry. This research implied to reinforce the theory of education, especially for barista coffee education.
The Existence of Cartooning Education in Semarang City Prehanto, Adi; Aprily, Nuraly Masum
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies Vol 9 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcets.v9i1.43227

Abstract

In particular, this research aimed to understand the educational portrait and training of cartoon art in the city of Semarang. Cartoon was part of a creative space that facilitates individuals who have an interest in cartoon creations. The existence of cartoon class in Indonesia is still not popular still like in Turkey, Iran, and Belgium. However, the Indonesian Gold Pencil Foundation is a space of cartoon artist in Indonesia, especially in Semarang city. This method applied of research qualitative. Research instruments included structured interview guidelines, deep observations, and documentation. The results of this study comprised the development of cartoon education in Semarang City is becoming new phenomenon, especially for students in elementary education, junior high school, and senior high school. The cartoon education in the city of Semarang was as a unique interest for some students, because it was able to develop their creativity and interest in animation. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memahami potret edukasi dan pelatihan seni kartun di Kota Semarang. Seni menggambar kartun merupakan bagian dari ruang kreatif dalam memfasilitasi individu yang memiliki minat pada kreasi kartun. Keberadaan kelas kartun di Indonesia masih belum populer masih seperti di Negara Turki, Iran, dan Belgia. Namun, Yayasan Pensil Emas Indonesia merupakan ruang bagi seniman kartun di Indonesia, khususnya di Kota Semarang. Metode penelitian adalah kualitatif deskriptif. Instrumen penelitian mencakup pedoman wawancara terstruktur, pengamatan mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah gambaran komprehensif pendidikan menggambar kartun di Kota Semarang, terutama bagi siswa di bidang pendidikan dasar, SMP, dan SMA. Pendidikan kartun di Kota Semarang ini sebagai minat unik bagi sebagian siswa, karena mampu mengembangkan kreativitas dan minat mereka terhadap animasi.
The Existence of Cartooning Education in Semarang City Prehanto, Adi; Aprily, Nuraly Masum
Indonesian Journal of Curriculum and Educational Technology Studies Vol 9 No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcets.v9i1.43227

Abstract

In particular, this research aimed to understand the educational portrait and training of cartoon art in the city of Semarang. Cartoon was part of a creative space that facilitates individuals who have an interest in cartoon creations. The existence of cartoon class in Indonesia is still not popular still like in Turkey, Iran, and Belgium. However, the Indonesian Gold Pencil Foundation is a space of cartoon artist in Indonesia, especially in Semarang city. This method applied of research qualitative. Research instruments included structured interview guidelines, deep observations, and documentation. The results of this study comprised the development of cartoon education in Semarang City is becoming new phenomenon, especially for students in elementary education, junior high school, and senior high school. The cartoon education in the city of Semarang was as a unique interest for some students, because it was able to develop their creativity and interest in animation. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk memahami potret edukasi dan pelatihan seni kartun di Kota Semarang. Seni menggambar kartun merupakan bagian dari ruang kreatif dalam memfasilitasi individu yang memiliki minat pada kreasi kartun. Keberadaan kelas kartun di Indonesia masih belum populer masih seperti di Negara Turki, Iran, dan Belgia. Namun, Yayasan Pensil Emas Indonesia merupakan ruang bagi seniman kartun di Indonesia, khususnya di Kota Semarang. Metode penelitian adalah kualitatif deskriptif. Instrumen penelitian mencakup pedoman wawancara terstruktur, pengamatan mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah gambaran komprehensif pendidikan menggambar kartun di Kota Semarang, terutama bagi siswa di bidang pendidikan dasar, SMP, dan SMA. Pendidikan kartun di Kota Semarang ini sebagai minat unik bagi sebagian siswa, karena mampu mengembangkan kreativitas dan minat mereka terhadap animasi.
The Existence of Coffee Barista Education in Kota Lumpia (Semarang) Prehanto, Adi; Haryono, Haryono; Raharjo, Tri Joko
Innovative Journal of Curriculum and Educational Technology Vol 8 No 1 (2019): June 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijcet.v8i1.30811

Abstract

Semarang is one of the big cities in Indonesia that owns many popularities, such as culture and education. Semarang as the capital city of Central Java, experiencing some developments in sectors. Instead, the coffee industry also developed in Semarang. This was appeared by a lot of cafes of coffee spread on every side of Semarang. The aimed of this research was to analyze the existence of barista education in Semarang indeed. The research method applied is a qualitative method. Through applying the method, would be found comprehensive results about the existence of education of coffee barista in Semarang. The technic of collecting data was done by interview, and deeply barista coffee education in Semarang existed because of the development and need for a competent barista for the coffee industry. This research implied to reinforce the theory of education, especially for barista coffee education.
Pemanfaatan Webinar Sebagai Alternatif Digitalisasi Informasi dalam Seminar Kurikulum Adi Prehanto; rangga gelar; Nuraly masum
Indonesian Journal of Digital Business Vol 1, No 1 (2021): Indonesian Journal of Digital Business
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia (UPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.698 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui model Webinar (Website Seminar) yang sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif, dimana data didapatkan melalui studi pendahuluan Pustaka dan survey peserta seminar online kegiatan E-guru, yang terdiri dari pengajar, wakil kepala bidang kurikulum, praktisi Pendidikan, mahasiswa, dan pengelola sekolah. Survey berisi item preferensi para peserta dalam mengikuti suatu webinar. Hasil penelitian didapatkan bahwa para peserta antusias mengikuti suatu webinar berdasarkan keahlian narasumber (kebidangan), topik yang relevan, sertifikat yang diberikan, dan cara pemateri menampilkan presentasi dengan interaktif dan jelas. Dengan demikian, desain suatu webinar perlu dirancang dengan baik, agar pesan atau informasi yang disampaikan jelas, serta peserta memiliki motivasi yang tinggi dalam mengikuti suatu Website Seminar (WEBINAR)
Hambatan Startup Edukasi Setelah Program Inkubasi (Studi Kasus pada Program Inkubator Startup CIAS) Rasyid Nata Mulyana; Octapiana Aulia; Djogi Banyu Adem; Asep Nuryadin Nuryadin; Adi Prehanto
Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis Vol 9, No 1 (2022): Juni
Publisher : Trunojoyo University of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jsmb.v9i1.14748

Abstract

Startup sebagai solusi dari berbagai permasalahan di Indonesia kini mulai mendapatkan sorotan. Tetapi dari sebagian banyak perusahaan yang mengembangkan startup di Indonesia hanya sedikit yang mampu bertahan dan berhasil menghasilkan profit. Menurut Forbes, angka kegagalan dalam bisnis startup mencapai 90%. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor atau hambatan sebuah startup untuk dapat berkembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan teknik pengambilan data menggunakan angket dan wawancara yang bertujuan menggali informasi secara rinci. Penyebaran angket dan wawancara dilakukan pada startup pendidikan yang telah selesai menjalani program inkubator CIAS yaitu startup Jam Belajar, Lapak Belajar, dan Chit Chat Apps. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat temuan bahwa semua startup yang bertahan selama ini pasti pernah mengalami hambatan. Berbagai macam hambatan yang ditemukan dalam penelitian ini di antaranya kesulitan dalam mencari investor, sumber daya manusia yang kurang tepat, dan kekurangan dana untuk melakukan pengembangan bisnis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan berharga terutama untuk inkubator dan pelaku startup dalam mengembangan startupnya di masa depan.
PERKEMBANGAN INDUSTRI KREATIF DI KOTA TASIKMALAYA PADA ERA DIGITAL Wulansari Wulansari; Devina Fauziyah; Taofik Hidayat; Suci Ramasiah; Adi Prehanto; Asep Nuryadin
Jurnal Industri Kreatif dan Kewirausahaan Vol 5, No 2 (2022): DECEMBER
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36441/kewirausahaan.v5i2.1313

Abstract

Industri kreatif memiliki peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian nasional, yaitu dapat dilihat dari banyaknya daerah yang memiliki sektor industri kreatif, salah satu daerah yang terdapat banyak penggiat industri kreatif adalah kota tasikmalaya, beberapa industri kreatif yang terkenal di daerah tasikmalaya diantaranya yaitu batik, bordir, kayu olahan, makanan olahan, dan lainnya. penelitian ini bermaksud menjelaskan bagaimana keadaan industri kreatif di Kota Tasikmalaya serta permasalahan yang tengah dihadapi oleh para pelaku industri dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif dan wawancara kepada dinas UMKM dan para pelaku industri kreatif sebagai teknik pengumpulan data dan dideskriptifkan dengan berfokus pada penjelasan narasumber dan  fakta yang diperoleh saat penelitian. data yang didapat menjelaskan bahwa teknologi digital mampu menjadi sarana penunjang dalam keberlangsungan perkembangan industri kreatif, hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang menggunakan aplikasi untuk menunjang  segala aktivitas sehari-harinya, tentu saja ini menjadi tantangan bagi para penggiat pelaku industri kreatif untuk senantiasa selalu mengikuti arus perkembangan zaman. jika pelaku tidak didukung dengan adanya teknologi digital, besar kemungkinan pasar yang dicapai hanya berada di sekitar industri kreatif sehingga penjualan tidak mencapai target. maka dari itu, pentingnya peranan teknologi digital pada era sekarang bagi setiap industri kreatif sebagai perluasan target pasar.
HAMBATAN STARTUP EDUKASI SETELAH PROGRAM INKUBASI (STUDI KASUS PADA PROGRAM INKUBATOR STARTUP CIAS) Rasyid Nata Mulyana; Oktapiana Aula; Djogi Banyu Adem; Asep Nuryadin; Adi Prehanto
Jurnal Ilmiah Manajemen "E M O R" Vol 6, No 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Luwuk Banggai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32529/jim.v6i2.1700

Abstract

ABSTRACT Startups as solutions to various problems in Indonesia are now starting to get the spotlight because they are starting to see the contribution and real impact of startups in providing improvements in various areas. But of the many companies that develop startups in Indonesia, only a few are able to survive and succeed in generating profits. Therefore, this research was conducted with the aim of knowing the factors or obstacles for a startup to be able to develop. This study uses a qualitative approach with case study methods and data collection techniques using questionnaires and interviews with the aim of digging up detailed information. Questionnaires and interviews were distributed to educational startups that had completed the CIAS incubator program, namely Learning Hours, Learning and Chit Chat Apps startups. Based on the research results, there are findings that all startups that have survived so far must have experienced obstacles. Various kinds of obstacles were found in this study, including difficulties in finding investors, inadequate human resources, and lack of funds to carry out business development. The results of this study are expected to be a valuable reference, especially for incubators and startup actors in developing their startups in the future. Keyword: Startup, Hambatan, CIAS, Bisnis, Inkubator ABSTRAK Startup sebagai solusi dari berbagai permasalahan di Indonesia kini mulai mendapatkan sorotan karena mulai terlihat kontribusi serta dampak nyata startup dalam memberikan perbaikan di berbagai bidang. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor atau hambatan sebuah startup untuk dapat berkembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan teknik pengambilan data menggunakan angket dan wawancara yang bertujuan menggali informasi secara rinci. Penyebaran angket dan wawancara dilakukan pada startup pendidikan yang telah selesai menjalani program inkubator CIAS yaitu startup Jam Belajar, Lapak Belajar, dan Chit Chat Apps. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat temuan bahwa semua startup yang bertahan selama ini pasti pernah mengalami hambatan. Berbagai macam hambatan yang ditemukan dalam penelitian ini diantaranya kesulitan dalam mencari investor, sumber daya manusia yang kurang tepat, dan kekurangan dana untuk melakukan pengembangan bisnis. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan berharga terutama untuk inkubator dan pelaku startup dalam mengembangan startupnya di masa depan. Keyword: Startup, Barriers, CIAS, Business, Incubator
Pengembangan instrumen tes computational thinking Siswa Sekolah Dasar melalui analisis RASCH model Lilis Inasari; Dindin Abdul Muiz Lidinillah; Adi Prehanto
COLLASE (Creative of Learning Students Elementary Education) Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : IKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/collase.v1i1.16188

Abstract

Computational Thinking (CT) dapat dikembangkan dalam mata pelajaran matematika, melalui bebras siswa dapat menyelesaikan persoalan tentang berfikir komputasional dalam bentuk soal menarik yang terdapat konsep matematika dan informasi tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk menganalisis Pengembangan Instrumen Tes Computational Thinking Siswa Sekolah Dasar Melalui Analisis Rasch Model. Metode penelitian yang digunakan yaitu Pendekatan  Kuantitatif dengan metode DBR (Design-Based Research). Penelitian dilakukan di SDN 1 Sindangkasih. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN 1 Sindangkasih sebanyak 95 responden. Teknik pengumpulan data melalui Rasch Model. Hasil dari analisis Rasch Model  menunjukkan bahwa tiap item soal dalam instrumen penilaian Computational Thinking telah bagus menurut tingkat kesukarannya namun terlalu sulit bagi siswa, tetapi masih bisa di terima oleh siswa; dan setiap item soal dalam instrumen tidak mengalami bias gender. Tingkat reliabilitas item dan reliabilitas person dalam instrumen penilaian computational thinking berada dalam kategori baik dan lemah..
Analisis Penggunaan Hashtag di Instagram dalam Meningkatkan Penjualan pada Usaha Thrift Ali Akbar Alkatili; Arya Budi Saputra; Aulia Zahra; Reyhan Arya Nugraha; Adi Prehanto; Syti Sarah Maesaroh
Transformasi: Journal of Economics and Business Management Vol. 1 No. 4 (2022): December: Journal of Economics and Business Management
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (848.371 KB) | DOI: 10.56444/transformasi.v1i4.303

Abstract

Teknologi yang semakin maju membawa efek dan dampak kepada pekerjaan semakin mudah untuk dilakukan. Mudahnya akses internet membuat para pelaku usaha memanfaatkan ini untuk mengembangkan usahanya. Penelian ini bertujuan untuk mengetahui rasa skeptis dan keingintahuan yang besar pada efektivitas dan seberapa besar pengaruh dari penggunaan tagar atau hashtag pada media sosial khususnya instagram pada bidang usaha thrift. Penggunaan metode di dalam observasi dan penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dengan melibatkan 4 narasumber yang memiliki usaha thrift dan juga kajian literatur dari berbagai sumber di beberapa jurnal sebagai penguat dalam penelitian ini. Dari hasil penelitian ini, para pelaku usaha thrift yang kami wawancarai sepakat mengatakan bahwa penggunaan hashtag dalam penjualan di instagram membantu dalam meningkatkan penjualan.
Co-Authors Adam Hermawan Adam Hermawan Adisubagja, Balebat Dwi Akmal Ramadhan Putra Setiawan Ali Akbar Alkatili Ali Akbar Alkatili Alifia Fatimatun Nazya Alifia Fatimatun Nazya Ana Ratnasari Anggit Merliana Anisa Sekar Ningrum Aprily, Nuraly Masum Ar-Ridlo, Muhammad Dzikri Arafah, Namira Arya Budi Saputra Arya Budi Saputra Asep Herry Hernawan Asep Nuryadin Asep Nuyadin Assalam, Muhammad Nabil Aulia Zahra Aulia Zahra Azhar, Azizah Azizah Azhar Balebat Dwi Adisubagja Btari Mariska Purwaamijaya Conquero, Hilzi Maulana Devina Fauziyah Dhea Febrianti Dindin Abdul Muiz Lidinillah Djogi Banyu Adem Donny Karunia Pratama Fauziyah, Devina Febrianti, Dhea Fiqriansyah, Yogi Ilham Gieldy Akhyat Affandi Utama Guntara, Rangga Gelar Gupi Rohman Nurmansyah Hakim, Muhamad Akil Haryono Haryono Henri Yawan Herdiana, Oding Heryadi, Herdi I Wayan Putra Aditya Iftia Nur Azizah Indra Satria Nugraha Lanina Astrid Chrysant Vrij Maesaroh, Syti Sarah Maharani, Melani Defina Manjilati Nurhazah Mohammad Ali Muhammad Dito Marcelino Muhammad Dzikri Ar Ridlo Muhammad Fadli Al-Multazim Muhammad Naufal Nurfirmansyah Muhammad Rizky Ginanjar Mutia, Marsya Mutiara Putri Utami Namira Arafah Nandang Rusmana Ni Made Ayu Natih Widhiarini Ni Wayan Mega Sari Apri Yani, Ni Wayan Mega Nizza Nadya Rachmani Noor Kholis Budiman Nugraha, Muhammad Rizki Nugroho, Firna Shizuka Nuraly Masum Aprily Octapiana Aulia Oktapiana Aula Pratama, Donny Karunia Purwaamijaya, Btari Mariska Ramadansyah, Erif Ramadhani, Raja Almas Ramasiah, Suci rangga gelar Rangga Gelar Guntara Rasyid Nata Mulyana Reyhan Arya Nugraha Reyhan Arya Nugraha Reyhan Qatrunada Usulu Rizka Wahyudi Ruth, Joy Noeliona Salamah, Risa Ardila Sitepu, Kris Adam Gunanta Soni Santana Sri Ariyani Desmawati Stella Kova Suci Ramasiah Syahrul Ahmad Gunawan Syifa Azkia Purwanti Syifa Nurul Aulia Taofik Hidayat Taofik Hidayat, Taofik Tri Joko Raharjo Usulu, Reyhan Qatrunada Utami, Mutiara Putri Wahyudi, Rizka Wulansari Wulansari Wulansari Wulansari Yasin, Muhammad Yahya yogi prasetyo