Melda Fadiyah Hidayat, Melda Fadiyah
Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

LEARNING IN DELIBERATIVE DEMOCRACY Hidayat, Melda Fadiyah
JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 3 No. 3 (2019): JISIPOL: Edisi November 2019 / Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.484 KB)

Abstract

Democracy in Indonesia is often carried out with the word “election”. But democracy is not just the word “election”, democracy has wide and many phenomena and reviews these phenomena are important. One of them is deliberative democracy. Many scientists have reviewed this idea. Both from the forum, both from the process, both from the of participants, both from the ideas themselves in Indonesia. Even though deliberative democracy has other elements. One of them is learning. It's very rare to hear the idea of learning in deliberative democracy itself. Rarely describe what learning is and why it is important. And it turns out learning has an important role in supporting the deliberate process in the public sphere / public space
Kolaborasi Penta Helix Sebagai Optimalisasi Potensi Lokal Udang Vaname di Desa Tambak Kalisogo Sidoarjo Almakki, Mohammad Hamdan; Hidayat, Melda Fadiyah; Harmanto, Harmanto; Fanida, Eva Hani
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 3: April 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i3.7973

Abstract

Desa Tambak Kalisogo memiliki luas lahan sebesar 1.176,44 Ha yang sebagian besarnya terdiri dari tambak (856 Ha). Sebagian besar kepala rumah tangga bekerja sebagai petani tambak dan memiliki potensi besar terhadap sektor perikanan salah satunya udang vaname. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran aktor dengan menggunakan konsep pentahelix sebagai optimalisasi potensi lokal udang vename, sektor perikanan sering mengalami kesulitan karena kurangnya kerjasama di antara berbagai komponennya. Koordinasi dan kerjasama antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat diperlukan untuk pengembangan potensi udang vaname dalam pengelolaan dan pengembangan sektor perikanan. Metodologi penelitian ini memakai pendekatan kualitatif deskriptif yang memanfaatkan data yang diperoleh untuk menjelaskan secara detail tentang suatu subjek dan objek penelitian berdasarkan karakteristiknya. Keterkaitan antara bagian-bagian model pentahelix dengan hasil penelitian dari pelaksanaan kerjasama pengembangan potensi udang vaname menunjukkan bahwasanya proses kerjasama belum sepenuhnya optimal tetapi dapat tumbuh lebih pesat lagi jika semua pemangku kepentingan bekerja sama secara efektif. Kata kunci: Tambak Kalisogo; Pentahelix; Udang Vaname
Analisis Strategi Pengembangan Kelompok Asuhan Mandiri Pemanfaatan TOGA di Desa Tambak Kalisogo Kabupaten Sidoarjo Ratri, Wara Mustika Pudyaning; Hidayat, Melda Fadiyah; Harmanto, Harmanto; Fanida, Eva Hany
J-CEKI : Jurnal Cendekia Ilmiah Vol. 4 No. 3: April 2025
Publisher : CV. ULIL ALBAB CORP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jceki.v4i3.8382

Abstract

Indonesia dengan sumber daya alam yang besar memilki potensi untuk dikembangkan dalam berbagai sektor, termasuk pada sektor kesehatan. Untuk mengembangkan potensi ini, upaya yang perlu dilakukan yakni dengan memotivasi dan mendorong masyarakat untuk selalu menjaga kesehatan secara mandiri. Pemeliharaan kesehatan secara mandiri ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi Tanaman Obat KeluarGA (TOGA) yang dapat digunakan sebagai obat herbal. Pemanfaatan TOGA sebagai obat herbal diatur pada Permenkes Nomor 9 Tahun 2016 tentang Upaya Pengembangan Kesehatan Tradisional Melalui Asuhan Mandiri Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga dan Keterampilan. Dalam peraturan ini disebutkan bahwa kesehatan tradisional dapat dikembangkan melalui Asuhan Mandiri pemanfaatan TOGA. Desa Tambak Kalisogo merupakan salah satu desa yang telah mendirikan asuhan mandiri pemanfaatan TOGA sesuai dengan Permenkes Nomor 9 Tahun 2016. Pembentukan asuhan mandiri ini sejalan dengan salah satu strategi pembangunan kesehatan dimana desa diharahkan untuk mendorong masyarakat agar mampu memenuhi kebutuhan hidup sehatnya, serta mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri melalui pemanfaatan TOGA. Pembentukan asuhan mandiri memerlukan perencanaan yang baik agar tujuan pemanfaatan TOGA dapat tercapai dengan maksimal. Pembentukan strategi pengembangan asuhan mandiri ini dapat dilakukan dengan analisa SWOT. Selain menggunakan metode SWOT, terdapat metode SOSTAC dengan indikator yang lebih kompleks dalam proses analisanya dan cocok untuk menganalisa berbagai perencanaan. Berdasarkan penelitian yang ditelah dilakukan, diperoleh temuan bahwa perencanaan pengembangan Asuhan Mandiri Seger Waras telah sesuai jika ditinjau melalui analisa SOSTAC.
PELATIHAN PERANCANGAN PROGRAM DI DESA ALASGUNG KECAMATAN SUGIHWARAS KABUPATEN BOJONEGORO Hidayat, Melda Fadiyah; Rahaju , Tjitjik; Tauran, Tauran; Aktiva Oktariyanda, Trenda; Kurniawan, Badrudin; Agustyas Putri, Novia; Shafinaz Sukardi, Salsa Izza
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024): Volume 5 No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i1.24721

Abstract

Berdasarkan Renstra Kementerian Desa, Transmigrasi, dan Daerah Tertinggal menyatakan bahwa isu strategis yang masih menjadi permasalahan salah satunya adalah kurangnya kapasitas sumberdaya manusia perdesaan yang unggul. Selain itu, Diantara potensi sumberdaya manusia pedesaan adalah kelompok perempuan. Hal ini sejalan dengan sasaran rencana pembangunan yang terdapat dalam dalam RPJM 2005-2025 adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia termasuk peran perempuan dalam pembangunan. Permasalahan yang ada adalah lemahnya partisipasi perempuan yang kurang di dalam kebijakan publik khusunya dalam perencanaan pembangunan desa. Minimnya peran kelompok perempuan dalam kebijakan publik terlihat mulai dari proses perencanaan hingga proses evaluasi kebijakan. Metode yang diterapkan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah dalam bentuk pemberian pelatihan yang bersifat teori dan praktek kepada kelompok perempuan dan aparatur pemerintah Desa Alasagung, Kecamatan Sugihwaras, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Pemberian pelatihan bersifat teori di lakukan dengan metode ceramah. Berdasarkan hasil pretest dan post test yang didapatkan jika , Nilai mean, minimum, maksimum, dan modus mengalami peningkatan. Pertama mean, rata-rata nilai partisipan naik dari 43 menjadi 55. Kedua minimum, nilai minimum partisipan naik dari 15 menjadi 25. Ketiga maksimum, nilai maksimum partisipan naik dari 60 menjadi 70. Dan Keempat adalah modus, nilai paling banyak muncul sebelum pretes adalah 45 sedangkan saat ini adalah 65. Melalui pengukuran mean, min, maks, modus, terlihat bahwa tingkat kemampuan partisipan meningkat. Partisipan memahami materi-materi yang sudah disampaikan oleh pemateri.
LEARNING IN DELIBERATIVE DEMOCRACY Hidayat, Melda Fadiyah
JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 3 No. 3 (2019): JISIPOL: Edisi November 2019 / Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Democracy in Indonesia is often carried out with the word “election”. But democracy is not just the word “election”, democracy has wide and many phenomena and reviews these phenomena are important. One of them is deliberative democracy. Many scientists have reviewed this idea. Both from the forum, both from the process, both from the of participants, both from the ideas themselves in Indonesia. Even though deliberative democracy has other elements. One of them is learning. It's very rare to hear the idea of learning in deliberative democracy itself. Rarely describe what learning is and why it is important. And it turns out learning has an important role in supporting the deliberate process in the public sphere / public space