Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH JENIS MEDIA HOME INDUSTRY YANG BERBEDA TERHADAP BIOMASSA DAN KELIMPAHAN CACING SUTERA (TUBIFEX SP) sakti Yonni Hamongan Purba; Irnawati Sinaga; Yanti Susanti Hutabarat Diana
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Cacing sutera merupakan pakan alami yang banyak dimanfaatkan oleh para pembenihan ikan. Budidaya cacing sutera membutuhkan media sebagai makanan (nutrisi) untuk bertahan hidup selama masa pemeliharaan. Penelitian ini menggunakan media yang berasal dari limbah home industry. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media (budidaya dan pemupukan) limbah home industry serta menentukan media terbaik dalam menghasilkan biomassa dan kelimpahan (populasi) cacing sutera. Prosedur penelitian terdiri dari 3 tahapan yaitu tahap persiapan, pelaksanaan dan pemanenan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) sederhana. Faktor berupa perlakuan pemberian substrat yang berbeda dalam budidaya cacing sutera dengan 3 ulangan dan 4 level perlakuan. P0 = kotoran ayam (100%), P1 = kotoran ayam dan ampas tahu (60% :40%), P2 = kotoran ayam dan ampas kelapa (60% :40%), P3 = kotoran ayam dan dedak halus (60% :40%). Uji lanjut menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT). Jenis media limbah home industry yang berbeda memberikan pengaruh yang signifikan terhadap biomassa mutlak dan kelimpahan cacing sutera. Kombinasi kotoran ayam dan ampas tahu terfermentasi merupakan media terbaik dalam menghasilkan biomassa mutlak sebesar 65,14 gr/wadah dan kelimpahan sebesar 21.610 individu dibandingkan dengan kombinasi ampas kelapa dan dedak halus.
OPTIMASI LARUTAN BUAH MENGKUDU (Morinda citrifolia) SEBAGAI PAKAN TAMBAHAN DENGAN DOSIS YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN SINTASAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Irnawati Sinaga; sakti Yonni Hamongan Purba; Nalom Santun Sihombing; Putri Dame Sihombing
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan Nila (Oreochromis niloticus) adalah salah satu ikan air tawar yang banyak dibudidayakan karena mudah beradaptasi dan banyak ditemukan diperairan Indonesia. Dalam upaya untuk meningkatkan budidaya ikan nila, maka perlu dilakukan pengkajian teknologi budidaya berupa pengkajian pemberian supplement pada pakan untuk memperoleh benih ikan yang berkualitas dan berkuantitas baik dan dapat meningkatkan pertumbuhan dan sintasan ikan nila. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimasi larutan buah mengkudu yang diberikan pada pakan ikan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan sintasan benih ikan nila. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan. Keempat perlakuan tersebut adalah perlakuan A 100 gr mengkudu/satu kilogram pakan, perlakuan B 125 gr mengkudu/satu kilogram pakan, perlakuan C 150 gr mengkudu/satu kilogram pakan dan perlakuan D (kontrol). Analisis data menggunakan uji Anova Single Factor dan kemudian uji lanjut dengan uji BNt (Beda Nyata Terkecil). Parameter yang diamati yaitu Pertumbuhan, Sintasan dan Kualitas Air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan nila yang diberikan larutan mengkudu memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan namun tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap sintasan. Dosis efektif untuk pertumbuhan bobot terdapat pada perlakuan C (150 gr mengkudu/satu kilogram pakan) dengan pertumbuhan 2.3 gram dan terendah perlakuan D (Kontrol) dengan hasil 1.31 gram. Dosis efektif untuk pertumbuhan panjang terdapat pada perlakuan C (150 gram mengkudu/satu kilogram pakan) dengan pertumbuhan 1.51 cm dan terendah perlakuan D (Kontrol) dengan hasil 0.95 cm. Sintasan (Tingkat Kelangsungan Hidup) terdapat pada perlakuan C (150 gram mengkudu/satu kilogram pakan) dengan hasil 83.33% dan terendah perlakuan D (Kontrol) dengan hasil 76.66%.
PENGARUH PEMBERIAN AMPAS KELAPA TERFERMENTASI PADA PAKAN TEHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSAN HIDUP BENIH IKAN LELE MUTIARA (CLARIAS GARIEPINUS) Susi Santikawati; Henry Sinaga; sakti Yonni Hamongan Purba; Romla Nur Mauli Silitonga
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan pakan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan kelulusan hidup ikan. Penambahan ampas kelapa terfermentasi pada pakan dilakukan untuk menjadi salah satu bahan alternatif dalam mengurangi biaya produksi dari pakan komersial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ampas kelapa terfermentasi pada pakan terhadap pertumbuhan dan kelulusan hidup benih ikan lele mutiara (Clarias gariepinus). Metode yang digunakan adalah metode experiment dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulanngan. Benih ikan lele mutiara yang digunakan dalam penelitian ini berukuran 4-7 cm. Penelitian ini dilakukan selama 14 hari. Ikan diberi makan 3 kali sehari sebanyak 3% dari bobot tubuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ampas kelapa terfermentasi pada pakan tidak berpengaruh nyata terhadap berat mutlak, panjang mutlak dan kelulusan hidup benih ikan lele mutiara. Hasil pengukuran kualitas air selama penelitian menunjukkan kisaran yang optimal yaitu suhu 27 dan pH 6. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh penambahan ampas kelapa terfermentasi pada pakan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelulusan hidup benih ikan lele mutiara (Clarias gariepinus).   Kata Kunci :Lele Mutiara (Clarias gariepinus), Pertumbuhan dan kelulusan hidup (Survival Rate/SR)  
PENGARUH PEMBERIAN DOSIS MADU TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus) susi santikawa; sakti Yonni Hamongan Purba; Yulisman Lase
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ikan nila merupakan ikan konsumsi air tawar yang diminati oleh konsumen selain ikan mas dan gurami, karena ikan nila memiliki rasa daging yang enak, gurih, dan tidak memiliki banyak duri. Tingginya konsumsi ikan nila menyebabkan budidaya ikan nila mulai dikembangkan. Keunggulan dari ikan nila dibandingkan ikan konsumsi lain adalah ikan nila mudah peningkatan pertumbuhan hanya dengan pakan yang rendah protein, memijah sepanjang tahun, bersifat omnivora, berdaging tebal, dan rasa dagingnya mirip dengan kakap merah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh madu terhadap pertumbuhan benih ikan nila dan Untuk mengetahui dosis madu yang paling baik pada pertumbuhan bobot benih ikan nila. Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Eksperimental (hasil percobaan). Pada penelitian ini Hipotesis yang digunakan adalah H0 : Hipotesis yang menggambarkan  tidak ada pengaruh yang signifikan pemberian dosis madu terhadap pertumbuhan benih ikan ikan H1 : Hipotesis yang menggambarkan ada pengaruh yang signifikan  pemberian dosis madu terhadap pertumbuhan benih ikan ikan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa jumlah individu ikan diuji secara statistik dengan menggunakan analisis Anova. Berdasarkan dari hasil penelitian yang terdiri dari parameter yang diamati yaitu Pertumbuhan Benih Ikan dan Kualitas Air. Hasil penelitian ini memperoleh Dosis madu yang paling baik pada pertumbuhan bobot mutlak dan panjang mutlak benih ikan nila adalah P2 dengan dosis 15 mL madu dalam satu kg pakan. Selanjutnya berdasarkan tabel sidik ragam diatas, dengan menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL), pemberian dosis dolomit menunjukan bahwa F hitung > F tabel sehingga dinyatakan ada pengaruh yang signifikan  pemberian dosis madu terhadap pertumbuhan benih ikan (Hipotesa H1 diterima dan H0 di tolak).