Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The Effect of Types of Fruit Skin Extracts as Carotenoid Suppliers on Color Brightness of Koi Fish Henry Sinaga; Maretty TD Butarbutar
Berkala Perikanan Terubuk Vol 49, No 3 (2021): November 2021
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/terubuk.49.3.1299-1306

Abstract

The koi fish (Cyprinuscarpio) have unique in part of body color. Fruit peel which is considered asagricultural waste needed to be managed to increase the selling value. The research aimed to determine theeffect of carrot peel extract and dragon fruit peel extract as carotenoid suppliers on the color brightness ofkoi fish. The treatments tested were the parameters measured in the form of color brightness, survival,growth and water quality. Analysis of the data used is ANOVA, if the results are significantly differentthen the smallest significant difference test (BNT) and water quality analysis are descriptive. The resultsshowed that the fruit peel extract had a significant effect on the brightness of the color of koi fish seeds.The best value of color change, survival and growth in treatment 3 with the addition of carrot peel extract.The result of this research showed that the fruit peel extract had a significant effect on the brightness ofthe color of koi fish seeds.
STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN UNTUK MENINGKATKAN KESEJAHTERAANNYA DI KELURAHAN SIBOLGA ILIR KECAMATAN SIBOLGA UTARA KOTA SIBOLGA Henry Sinaga; ladestam sitinjak
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 1 No. 1 (2019): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan (JPTPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitianinibertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat keberhasilan program pemberdayaan masyarakat nelayan, dan mengetahui strategi yang lebih baik diterapkan dalam pemberdayaan masyarakat nelayan di kelurahan Sibolga Ilir dalam meningkatkan kesejahteraannya.Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Adapun populasi adalah anggota masyarakat nelayan sebanyak 60 orang yang beraktivitas baik sebagai penangkapan ikan, pengolahan ikan, dan pengumpul ikan. Data dikumpulkan dengan wawancara/kuesioner dan dianalisis SWOT.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) iklim (cuaca yang buruk/musim yang tidak menentu) dengan bobot 0,23; (2) banyaknya bantuan yang diperoleh nelayan tidak tepat saran dengan bobot 0,22; (3) Keterbatasan akses permodalan bagi nelayan terhadap lembaga-lembaga keuangan. Beberapa strategi pemberdayaan dalampeningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan adalah: (1) meningkatkan kualitas potensi sumber daya manusia (masyarakat nelayan); (2) meningkatkan kualitas teknologi, membantu permodalan, pemberian penyuluhan dan pelatihan masyarakat nelayan, meningkatkan kualitas kelembagaan sosial yang ada dalam masyarakat nelayan; (3) melakukan penyuluhan dan pembinaan mengenai permasalahan kelautan dan permasalahan sosial dalam lingkungan masyarakat nelayan untuk dapat menghadapi berbagai bahaya yang mengancam; (4) melakukan perbaikan-perbaikan terhadap kelemahan internal seperti penggunaan teknologi dan modal yang rendah dalam rangka meningkatkan resistensi (daya tahan/kekebalan) terhadap berbagai ancaman yang selalu datang.
Pengaruh Laju Pertumbuhan Benih Ikan Patin Siam (Pangasius hipothalmus) Berdasarkan Ketinggian Air Pada Media Kaca Dengan Pemodelan Matematika Juni Susanti Banurea; Ladestam Sitinjak; Henry sinaga
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 1 No. 2 (2019): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan (JPTPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ketinggian air pada media kaca terhadap laju pertumbuhan bobot, pertumbuhan panjang serta kelangsungan hidup (survival rate) pada benih ikan patin Siam (Pangasius hypophthalmus). Penelitian ini dilakukan selama 30 hari dengan memelihara benih ikan sebanyak 180 ekor dalam akuarium menggunakan 3 perlakuan dan 3 ulangan pada ketinggian air yang berbeda. Perlakuan pertama (P1) ketinggian air 20 cm, perlakuan kedua (P2) ketinggian air 25 cm dan perlakuan ketiga (P3) ketinggian air 30 cm. Pengukuran bobot dan panjang dilakukan setiap 7 hari. Hasil analisis Tabel Sidik Ragam (TSR) pada selang kepercayaan 95% dengan menggunakan model Rancangan Acak Lengkap (RAL) ketinggian air ternyata memberikan nilai pertumbuhan dan kelangsungan hidup (survival rate) pada ketinggian air 20 cm (P1) laju pertumbuhan bobot sebesar 4 gr/ekor, pertumbuhan panjang sebesar 4,1 cm/ekor, dan kelangsungan hidup sebesar 100%; kemudian pada ketinggian air 25 cm (P2) laju pertumbuhan bobot sebesar 3,3 gr/ekor, pertumbuhan panjang sebesar 1,87 cm/ekor, dan kelangsungan hidup sebesar 96,7%; dan ketinggian air 30 cm (P3) laju pertumbuhan bobot sebesar 3,15 gr/ekor, pertumbuhan panjang sebesar 1,24 cm/ekor, dan kelangsungan hidup sebesar 88,3%.
PENGEMBANGAN BUDIDAYA IKAN HIAS AIR LAUT DENGAN PENGGUNAAN BIOFILTER PADA SISTEM RESIRKULASI Ladestam Sitinjak; Henry Sinaga
ALBACORE Jurnal Penelitian Perikanan Laut Vol. 4 No. 2 (2020): Albacore
Publisher : Departemen PSP IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/core.4.2.133-139

Abstract

Rendahnya kualitas dan kuantitas budidaya ikan disebabkan salah satunya eksploitasi laut yang terus menerus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan biofilter pada sistem resirkulasi terhadap kualitas air yang digunakan untuk pengembangan budidaya ikan hias air laut. RAS (Recirculating Aquaculture System) merupakan teknik pengolahan air laut yang memadukan filter biologi dan fisika yang mampu meningkatkan kualitas air. Metode yang dilakukan adalah metode eksperimen dan menggunakan analisis data ANOVA (Analysis of Variant) yang disajikan dalam bentuk sidik ragam dan histogram. Kualitas air dengan sistem resirkulasi biofilter ini tergolong baik, yaitu suhu air 280C, salinitas 26 ppm dan kelulushidupan ikan hias air laut 100%. Kata kunci: biofilter, ikan hias air laut, resirkulasi, terumbu karang
POLA PERTUMBUHAN IKAN TERI (Stolephorus sp) HASIL TANGKAPAN BAGAN TANCAP DI PERAIRAN TELUK TAPIAN NAULI Irnawati Sinaga; henry Sinaga
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 2 No. 2 (2020): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan (JPTPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah Pantai Barat Sumatera memiliki potensi perikanan yang melimpah. Pemanfaatan sumberdaya perikanan di Teluk Tapian Nauli masih didominasi oleh usaha perikanan rakyat yang umumnya memiliki karakteristik skala usaha kecil, aplikasi teknologi yang sederhana, jangkauan operasi penangkapan yang terbatas di sekitar pantai dan produktivitas yang relatif rendah. Bagan sebagai salah satu jenis alat tangkap yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan pelagis kecil. Target tangkapan utamanya adalah ikan teri sedangkan cumi-cumi, dan ikan pelagis kecil lainnya merupakan hasil tangkapan sampingan (by cacth). Ikan teri sebagai hasil tangkapan utama tancap termasuk dalam kelompok ikan pelagik kecil yang makanan utamanya berupa plankton, sehingga kelimpahannya sangat tergantung kepada faktor-faktor lingkungan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ukuran ikan teri hasil tangkapan bagan tancap di perairan teluk Tapian Nauli dan Mengetahui pola pertumbuhan ikan teri hasil tangkapan bagan tancap di perairan teluk Tapian Nauli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran ikan teri yang tertangkap pada bagan tancap di perairan Teluk Tapian Nauli minimum pada ukuran 3,0 cm dan maksimum pada ukuran 11,9 cm. Pola pertumbuhan ikan teri hasil tangkapan bagan tancap di perairan teluk Tapian Nauli diperileh nilai b= 2,190 dengan pola pertumbuhan alometrik negatif yang artinya bahwa pertumbuhan panjang lebih cepat dari pertumbuhan beratnya
PENGARUH JENIS BIOSUBSTRAT PENEMPEL TELUR TERHADAP PRODUKSI LARVA IKAN MAS (Cyprinus carpio) Henry Sinaga; Afni Afriani; Panny Nadya Tambunan Taty
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol. 4 No. 1 (2022): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Ikan Mas air tawar(Cyprinus carpio) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dominan dikonsumsi oleh Masyarakat dan mempunyai nilai ekonomis penting. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian tentang biosubstrat alami sebagai media penempelan telur ikan mas dengan menggunakan biosubstrat kiambang (Salvinia molesta), apu-apu (Pistia stratiotes) dan eceng gondok (E.crassipies) dalam mendukung keberhasilan pemijahan Ikan mas (Cyprinus carpio) dan memperoleh produktivitas larva yang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biosubstrat terbaik dalam menghasilkan produksi larva ikan mas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen (percobaan) perlakuan yang dilakukan terdiri dari tiga perlakuan biosubstrat Kiambang (Salvinia molesta), biosubstrat Apu-apu (Pistia stratiotes), dan bioubstrat Eceng gondok (Eichhornia crassipies)dengan tiga kali ulangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh suhu secara signifikan terhadap produksi larva ikan mas, yaitu pada perlakuan ketiga (P3) dengan biosubstrat eceng gondok dengan rata-rata hasil tingkat produksi larva sebesar 75,84%. Perlakuan pertama (P1) dengan biosubstrat Apu-apu dengan rata-rata 61,93%. Perlakuan kedua (P2) dengan biosubstrat kiambang dengan rata-rata tingkat produksi larva sebesar 59,14%. Sedangkan hasil pengamatan Hatching Rate (HR) terhadap produksi larva ikan mas selama penelitian menunjukkan tingkat daya tetas telur yang sangat tinggi pada setiap perlakuannya yaitu 100%. Kesimpulan akhir dari hasil penelitian bahwa penggunaan biosubstrat yang tepat bagi ikan mas (Cyprinus carpio) dapat meningkatkan produksi larva ikan mas.
PEMBERIAN DOLOMIT DENGAN DOSIS YANG BERBEDA UNTUK LIMBAH KOLAM BIOFLOK henry sinaga; Irnawati Sinaga; Juliyanto Zebua
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan upaya pembudidayaan yang berhasil maka dilakukan berbagai cara untuk mencapai nilai keberhasilan secara efektif dan efisien, salah satunya pemanfaatan dan pengelolaan limbah kolam bioflok untuk budidaya ikan konsumsi. Teknologi bioflok menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah limbah budidaya yang paling menguntungkan karena selain dapat menurunkan limbah nitrsogen anorganik, teknologi bioflok juga dapat menyediakan pakan tambahan berprotein untuk ikan sehingga dapat menaikan pertumbuhan dan efisiensi pakan (Rahmi 2020). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dosis dolomit yang tepat pada pengelolaan limbah kolam bioflok dan mengetahui pengaruh dolomit pada pengelolaan limbah kolam bioflok. Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah Metode dalam pelaksanaan penelitian ini yaitu Eksperimental fishing (hasil percobaan). Pada penelitian ini Hipotesis yang digunakan adalah H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan pada pemberian dolomit dengan dosis yang berbeda untuk pengelolaan limbah kolam bioflok sebagai dan H1 : Ada pengaruh yang signifikan pada pemberian dolomit dengan dosis yang berbeda untuk pengelolaan limbah kolam bioflok sebagai pupuk dasar kolam budidaya Data yang diperoleh dari hasil penelitian berupa jumlah individu ikan diuji secara statistik dengan menggunakan analisis Anova. Berdasarkan dari hasil penelitian yang terdiri dari parameter yang diamati yaitu pH dan Suhu. Total Peroleh nilai rata pH dari masing-masing perlakuan yaitu P0 dengan rata-rata 6,5, P1 dengan jumlah rata-rata 6,5, P2 dengan jumlah rata-rata 6,66 dan P3 dengan jumlah 7. Berdasarkan tabel sidik ragam diatas, dengan menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL), pemberian dosis dolomit menunjukan bahwa F hitung > F tabel (8  > 4,06), artinya ada pengaruh yang signifikan pada nilai pH pengelolaan limbah bioflok terhadap pengunaan dosis dolomit yang berbeda (Hipotesa H1 diterima dan H0 di tolak).
PENGARUH PEMBERIAN AMPAS KELAPA TERFERMENTASI PADA PAKAN TEHADAP PERTUMBUHAN DAN KELULUSAN HIDUP BENIH IKAN LELE MUTIARA (CLARIAS GARIEPINUS) Susi Santikawati; Henry Sinaga; sakti Yonni Hamongan Purba; Romla Nur Mauli Silitonga
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 4 No 2 (2022): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan pakan berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan kelulusan hidup ikan. Penambahan ampas kelapa terfermentasi pada pakan dilakukan untuk menjadi salah satu bahan alternatif dalam mengurangi biaya produksi dari pakan komersial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan ampas kelapa terfermentasi pada pakan terhadap pertumbuhan dan kelulusan hidup benih ikan lele mutiara (Clarias gariepinus). Metode yang digunakan adalah metode experiment dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulanngan. Benih ikan lele mutiara yang digunakan dalam penelitian ini berukuran 4-7 cm. Penelitian ini dilakukan selama 14 hari. Ikan diberi makan 3 kali sehari sebanyak 3% dari bobot tubuh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ampas kelapa terfermentasi pada pakan tidak berpengaruh nyata terhadap berat mutlak, panjang mutlak dan kelulusan hidup benih ikan lele mutiara. Hasil pengukuran kualitas air selama penelitian menunjukkan kisaran yang optimal yaitu suhu 27 dan pH 6. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengaruh penambahan ampas kelapa terfermentasi pada pakan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelulusan hidup benih ikan lele mutiara (Clarias gariepinus).   Kata Kunci :Lele Mutiara (Clarias gariepinus), Pertumbuhan dan kelulusan hidup (Survival Rate/SR)  
APLIKASI TEKNOLOGI AKUAPONIK SEDERHANA PADA BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR UNTUK OPTIMALISASI PERENCANAAN WILAYAH KOTA SIBOLGA (Brassica juncea L.) Henry sinaga; Irnawati Sinaga; Susi Santikawati; Jeno Mitra Nazara
TAPIAN NAULI: Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan Vol 3 No 1 (2021): Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan (JPTPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Perikanan Sibolga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.300491/tapian nauli.v3i1.81

Abstract

Sistem akuaponik juga dapat dilakukan di perkotaan yang lahan kosongnya terbatas. Akuaponik sejatinya bisa diterapkan dalam skala kecil untuk rumahan atau bahkan untuk skala komersial. Jenis ikan dan sayuran pada sistem akuaponik dapat berbagai macam, seperti ikan mas, nila, gurami, lele dan bawal. Jenis sayuran yang cocok dalamsistem akuaponik ada dua macam, yakni sayuran daun dan sayuran buah. Sayuran daun seperti kangkung, bayam, selada, pakchoy, dan sawi. Tipe sayuran yang dapat diterapkan dalam sistem akuaponik yaitu sayuran yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari dan dapat menjadi komoditas ekonomi keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui perbandingan pertumbuhan tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.) pada sistem akuaponik dan non akuaponik, 2) untuk mengetahui bobot ikan pada sistim akuaponik.Metode penelitian menggunakan deskriptif komparatif dengan mengumpulkan data eksperimen dan pengamatan. Pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, dan bobot ikan. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan tinggi tanaman sawi hijau dari ketiga perlakuan memiliki perbedaan pada hari ke 30, dimana P1 (11,6 cm); P2 (17,4 cm); dan P3 (12 cm); pengukuran lebar daun sawi sebesar P1 (4,3 cm); P2 (6,3 cm); P3 (5,9 cm); dan jumlah daun sebanyak P1 (6 helai); P2 (7 helai); dan P3(6 helai) dan Pertambahan bobot ikan pada akhir penelitian (P2) sebesar 390 gram, sedangkan (P3) sebesar 110 gram.
KEWENANGAN NOTARIS DALAM MEMBERIKAN PENYULUHAN HUKUM TERKAIT AKTA AUTENTIK BERDASARKAN UNDANG UNDANG JABATAN NOTARIS DI KOTA MEDAN Nico Hardi Harlan; Henry Sinaga; Ferry Susanto Limbong; Suprayitno
Jurnal Media Akademik (JMA) Vol. 2 No. 1 (2024): JURNAL MEDIA AKADEMIK Edisi Januari
Publisher : PT. Media Akademik Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62281/v2i1.77

Abstract

Notaris dalam melnjalankan kelwelnangan dan kelwajibannya wajib belrpeldoman selcara normatif kelpada atulran hulkulm yang belrkaitan delngan selgala tindakan yang diambil dalam pelmbulatan akta aultelntik selhingga akta selsulai delngan keltelntulan hulkulm yang belrlakul dan melmpulnyai kelkulatan pelmbulktian yang selmpulrna. Dalam Pasal 15 ayat (2) hulrulf (el) Ulndang-Ulndang Jabatan Notaris, tidak melmbelrikan belntulk yang bakul melngelnai bagaimana kelwelnangan melmbelrikan pelnyullulhan hulkulm itul haruls dilakulkan, selhingga akan sullit melnelntulkan apakah selorang notaris suldah mellaksanakan kelwelnangan pelmbelrian pelnyullulhan hulkulm ataulkah tidak. Bentuk Penyuluhan hukum Notaris dalam pembuatan akta autentik adalah dalam bentuk pemberian Penyuluhan hukum terkait perbuatan hukum yang akan dituangkan ke dalam Akta. Notaris memberikan pemahaman kepada para pihak terkait ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Perundang-Undangan yang berhubungan dengan perbuatan hukum yang akan dilakukan oleh para pihak meliputi penjelasan mengenai apa saja yang diperbolehkan dalam menerapkan asas kebebasan berkontrak dan apa saja yang menjadi batasannya. Setiap menjalankan tugas jabatannya dalam membulat suatu akta, seorang Notaris memiliki tanggung jawab terhadap akta yang dibatnya sebagai suatu relalisasi kelinginan para pihak dalam bentuk akta autentik. Tanggung jawab notaris berkaitan erat dengan tugas dan kewenangan serta moralitas baik sebagai pribadi maupun selaku pejabat umum. seltiap pelrbulatan yang dilakulkan olelh Notaris dapat dimintakan pelrtanggulng jawabannya apabila ada sulatul pellanggaran yang dilakulkannya dan pelrbulatan telrselbult melnimbullkan kelrulgian bagi para pihak. Notaris haruls melmpelrtanggulng jawabkan atas kelbelnaran matelriil sulatul akta bila Penyuluhan hulkulm yang dibelrikannya telrnyata dikelmuldian hari melrulpakan sulatul yang kellirul.  jika kerugian yang timbul bukan karena kesalahan notaris maka notaris tidak dapat dituntut tanggung jawabnya. Dalam hal ini dapat ditarik kesimpulan bahwa notaris hanya memberikam penyuluhan hukum berupa memberikan pemahaman kepada para pihak terkait ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Perundang-Undangan yang berhubungan dengan perbuatan hukum sehingga dalam hal ini notaris hanya bertanggung jawab terhadap bentuk formal yaitu mencantumkan setiap keterangan yang diberikan oleh para pihak dan bukan pada isi perjanjian tersebut tidak bertentangan dengan hukum. Serta, hambatan Notaris dalam penyuluhan hukum di Kota Medan yaitu yang pertamamengenai kompetensi Notaris, Dokumen yang tidak lengkap Komunikasi antara Notaris dan para pihak, serta solusinya yaitu Peningkatan Kompetensi Notaris serta diskusi dan komunikasi yang ditingkatkan.