Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
3.199
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Humaniora Paramita: Historical Studies Journal LITERASI: Jurnal Ilmu-Ilmu Humaniora Mozaik Humaniora Jurnal Sejarah Citra Lekha Jurnal Lensa Budaya MUDRA Jurnal Seni Budaya Jurnal Sejarah SASDAYA: Gadjah Mada Journal of Humanities Kiryoku: Jurnal Studi Kejepangan IHiS (Indonesian Historical Studies) PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Jurnal Masyarakat dan Budaya Lembaran Sejarah Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Diakronika Jurnal Ilmu Pemerintahan Suara Khatulistiwa Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Service) SASDAYA: Gadjah Mada Journal of Humanities Wacana: Journal of the Humanities of Indonesia Jurnal Sejarah Indonesia
Sarkawi B Husain
Departemen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga Surabaya
Religion Agriculture, Biological Sciences & Forestry Arts Humanities Decision Sciences, Operations Research & Management Economics, Econometrics & Finance Education Environmental Science Health Professions Languange, Linguistic, Communication & Media Law, Crime, Criminology & Criminal Justice Library & Information Science Public Health Social Sciences Other

Published : 30 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : SASDAYA: Gadjah Mada Journal of Humanities

 1 
Dolorosa Sinaga: Sang Maestro Pematung Perempuan Husain, Sarkawi B.
Sasdaya: Gadjah Mada Journal of Humanities Vol 7 No 2 (2023): 2023 Nomor 2
Publisher : Humanities Studies, Post-Graduate Program, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/sasdaya.9070

Abstract

Pada kira-kira abad ke enam Sebelum Masehi, hiduplah seorang pelukis terkenal Yunani yang bernama Apelles. Konon, dia suka bersembunyi di balik pameran lukisannya untuk mendengarkan kritik penonton. Suatu ketika seorang tukang sepatu bernama Sirrah mengeritik bahwa lubang kancing sepatu yang dilukis oleh Apelles kurang satu. Maka diperbaikilah lukisan itu dan dipamerkan kembali. Si tukang sepatu melihat kritiknya ditanggapi oleh Apelles, sehingga si tukang sepatu semakin gencar melakukan kritik.
Co-Authors Agus Indiyanto Ahmad Fathoni Arisandy, Yuniar Putri Belia, Athaya Prita Eni Sugiarti Gilarsi, Eriyano W Haliadi, Haliadi Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari Johny Alfian Khusyairi La Ode Rabani Lina Puryanti Lukiyati Ningsih Pratiwi, Evita Ratnaduhita, Cintya Rijal, Andi Syamsu Rixvan Afgani Samidi Samidi M Baskoro Samidi Samidi Samidi Samidi, Samidi Setijowati, Adi Teddy Afriansyah