Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Penambahan Masterglenium ACE 8595 Terhadap Kuat Tekan Beton Muhammad Yazid; Rizki Ramadhan Husaini; Fitra Ramdhani; Husnah Husnah; Siti Fini Annisa
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v2i2.22

Abstract

Beton bermutu tinggi umumnya memiliki nilai FAS yang relatif keci. Namun hal tersebut dapat menyebabkan rendahnya workability beton yang akan mempengaruhi kuat tekan beton. Penambahan bahan tambah terutama superplaticizer dapat digunakan untuk mengatasi masalah workability tersebut. Salah satu contoh bahan tambah yang digunakan adalah MasterGlenium ACE 8595. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan MasterGlenium ACE 8595 pada kuat tekan beton dan mengetahui persentase MasterGlenium ACE 8595 dalam campuran beton yang menghasilkan kekuatan beton optimum. Persentase penggunaan MasterGlenium ACE 8595 yaitu 0%; 0,3 %; 0,6 %; 0,9 %; 1,2 %; 1,5 %; 1,8 % dan 2,1% dari berat semen dengan slump flow Self Compacted Concrete (SCC) rencana 60 cm – 75 cm. Adapun benda uji yang digunakan adalah silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm serta berjumlah tiga sampel pada setiap variasinya yang diuji pada umur beton 28 hari. Hasil dari penelitian ini adalah setiap penambahan dosis akan meningkatkan workability beton dan perlu dilakukan pengurangan air untuk mencegah terjadinya segregasi pada beton SCC tersebut. Kuat tekan beton optimum yang dihasilkan adalah sebesar 52,81 MPa pada variasi MasterGlenium ACE 8695 0,6% dengan pengurangan air sebesar 27,12%. Sedangkan variasi MasterGlenium ACE 8595 2,1% menghasilkan kuat tekan terendah sebesar 40,56 MPa dengan pengurangan air sebanyak 33,89%.
Perencanaan Dinding Turap di Tepi Sungai Pada Tanah Lunak Muhammad Toyeb; Husni Mubarak; Puspa Ningrum; Muhammad Yazid
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v2i2.23

Abstract

Stability of soil on the riverbank necessary to considered towards landslide. Especially the location of soil in around it commonly have kinds the soft soil and over deformation. The large lateral earth pressure grant the influence to sheet pile stability. The face problem was embankment placed in riverbank on natural soil. It is potentially occur shear failure on embankment. Aim the study was design sheet pile to own bearing capacity in order to able withhold mainly lateral force. The source data from soil investigation report was SPT and analysis method based on soil properties, load design, lateral earth pressure, moment force. The result based on soil investigation obtained that almost 20 meters depth was soil to overly soft density. Depth of sheet pile was not reached rock soil because it mainly withhold lateral earth pressure. Therefore design of sheet pile planned to using steel sheet pile of Larssen profile 605K with length 12 m and driving depth 7 m along reinforcement to block anchor.
Perbandingan Tingkat Kebisingan Akibat Aktivitas Transportasi Husni Mubarak; Muhammad Yazid; Febri Dani Wahyudi
Musamus Journal of Civil Engineering Vol 5 No 01 (2022): Musamus Journal of Civil Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjce.v5i01.5057

Abstract

Mesjid Agung Ar-Rahman dan Rumah Sakit Syafira yang berada dilingkungan jalur lalu lintas yang terkena kebisingan perlu melakukan pengendalian kebisingan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kebisingan akibat aktivitas transportasi pada jalan Jendral Sudirman lokasi Mesjid Agung Ar-Rahman dan lokasi Rumah Sakit Syafira Kota Pekanbaru, Metode penelitian ini merupakan studi kasus dimana fokus permasalahannya hanya pada tingkat perhitungan prediksi akibat lalu lintas dengan formula Calculation of Road Traffic Noise (CoRTN) dan pengukuran kebisingan dengan Sound Level Meter (SLM) serta pengumpulan data menggunakan kuisioner. Analisa data yang digunakan adalah uji normalitas, univariat dan independent sampel test. Berdasarkan hasil survei kebisingan dan perhitungan CoRTN didapat tingkat kebisingan lalu lintas di jalan Jendral Sudirman, pada hari kamis dan senin diperoleh tingkat kebisingan rerata terendah dengan SLM adalah 71.30 dB yaitu terletak dilokasi Mesjid AgungAr-Rahman pada hari kamis pukul 16.30 – 17.30. Tingkat kebisingan rerata tertinggi adalah 75.02 dB yaitu terletak dilokasi RS Syafira pada hari senin pukul 16.30 – 17.30. Untuk Basic Noise Level yang terendah dihasilkan dihasilkan dilokasi RS Syafira pada hari senin pukul 07.00 – 08.00 sebesar 72.90 dB. Sedangkan yang tertinggi dihasilkan dilokasi Mesjid Agung Ar-Rahman pada hari kamis pukul 07.00 – 08.00 sebesar 75.52 dB. Berdasarkan hasil dari kuisioner dengan pengujian Idependent Sampel Test diperoleh tingkat kebisingan lalu lintas rata-rata dilokasi Mesjid Agung Ar-Rahman sebesar 51.45 dB dan dilokasi RS Syafira sebesar 50.25 dB. Secara umum pengukuran dengan alat ukur maupun persamaan emperik, telah melebihi baku tingkat yang diizinkan.
Analisis Kebutuhan Frekuensi Kapal Ro-Ro Dalam Melayani Penyeberangan Muhammad Yazid; Husni Mubarak; Hari Hamid
Musamus Journal of Civil Engineering Vol 5 No 02 (2023): Musamus Journal of Civil Engineering
Publisher : Musamus University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/mjce.v5i02.5174

Abstract

Air Putih - Sei Selari crossing of Bengkalis regency has a distance of 5 miles. The total number of Ro-Ro vessels operating at the parallel crossing of Air Putih – Sei Selari is 6 vessels with a rolling system where 4 vessels operate and 2 vessels are off / standby. The number of trips served per day is an average of 20 trips. However, the overall number of ships operating on a fairly close trajectory is not balanced with optimal ship operating time service. As a result there is a queue of ships to dock. In this study used several methods of analysis to solve the problems that occur, including load factor analysis, frequency analysis required and analysis of the needs of the number of ships. From the results of the analysis it was found that the ideal number of ship frequencies under normal and congested conditions were 21 trips/day and 24 trips/day respectively. Scheduling is based on ship service time during normal and busy times, both of that condition have Sailing Time 35 minutes, headways 90 minutes at normal condition and 103 minutes at congested, Layover time 20 minutes at normal times and 25 minutes at congested, so as to minimize the length of waiting time for ships to dock on the wharf. With a total of 6 ships, the ship operating schedule per day uses a ship rolling system with the division of 3 ships in operation and 3 ships off / standby.