Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

A Decision Making PEMILIHAN LOKASI PENANGANAN PANTAI PROVINSI RIAU BERDASARKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Rizki Ramadhan Husaini
Racic : Rab Construction Research Vol 4 No 2 (2019): Desember
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (746.864 KB)

Abstract

ABSTRACT Riau Province is one of the provinces that has several coastal areas, both in the mainland and the islands. The handling of many coastal locations in Riau Province is a problem for relevant agencies in making decisions about which coastal locations will be prioritized for handling. This study analyzes the level of coastal vulnerability and decision-making systems in terms of determining the priority of coastal areas to be handled using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The results showed that Tanjung Motong beach, Kepulauan Meranti Regency and Coastal Pambang Beach in Bengkalis Regency were the highest vulnerability beaches with a value of 244.95. The criteria for strategic issues with sub-criteria for national strategic areas have the highest level of influence for determining the priority of coastal handling areas, which is 73%. Coastal Pambang Beach in Bengkalis Regency is a coastal area that is located in a national strategic area that gets priority handling. Keywords: Beach, Vulnerability, Priority, Criteria, Analytical Hierarchy Process (AHP)
Analisis Kerentanan Pantai Pulau Rupat Provinsi Riau Berdasarkan Metode Indeks Kerentanan Pantai Rizki Ramadhan Husaini; Novreta Ersyi Darfia
JURNAL TEKNIK SIPIL ITP Vol 8, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL (JTS) ITP
Publisher : LP2M ITP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi yang memiliki garis pantai. Pulau Rupat merupakan bagian dari Provinsi Riau yang letaknya berbatasan langsung dengan Selat Melaka. Potensi Pulau Rupat sebagai wilayah pesisir banyak dimanfaatkan sebagai objek pariwisata, pemukiman dan industri. Sebagai pulau terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka perlu identifikasi dan pemetaan tingkat kerentanan pantai di Pulau Rupat sehingga dapat memberikan rekomendasi wilayah mana di Pulau Rupat yang harus diselamatkan dari kerusakan pantai. Metode penelitian yang digunakan yaitu berdasarkan pendekatan Indeks Kerentanan Pantai (IKP) dan Geographical Information System (GIS) untuk menentukan parameter perubahan garis pantai. Sedangkan data penelitan bersumber dari hasil survey lapangan kerusakan pantai di wilayah penelitian serta data citra satelit selama 20 tahun terakhir (2000-2020) untuk melihat besarnya perubahan garis pantai. Berdasarkan hasil analisis, tingkat kerentanan pantai di Pulau Rupat berada dalam kategori rendah hingga sangat tinggi dengan kondisi teknis mengalami abrasi maupun akresi. Penelitian ini juga memberikan hasil bahwa Desa Tanjung Jaya, Tanjung Punak, Teluk Lapin, Kedur, Makeruh, Pergam, Batu Panjang, Tanjung Kapal terjadi pengurangan garis pantai di mana Desa Pergam memiliki pengurangan garis pantai tertinggi yaitu sebesar 3,557 m/tahun.Kata kunci: pantai, kerentanan, kerusakan, rupat, IKP, GIS
Added values of the local timbers materials for main bridge frame structures utilizing laminating composites technology Ari Sandhyavitri; Fakhri Fakhri; Rizki Ramadhan Husaini; Indra Kuswoyo; Manyuk Fauzi
Journal of Applied Materials and Technology Vol. 2 No. 1 (2020): September 2020
Publisher : AMTS and Faculty of Engineering - Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/Jamt.2.1.50-58

Abstract

The objectives of this article are to seek the opportunity to enhance the local Indonesia timber material physical performances (encompassing the low-class quality of III and IV timbers with the Modulus of Elasticity (MOE) = 5,000 - 9,000 MPa) utilizing laminated composite technology to become higher-class timber quality (class II) with the Modulus of Elasticity (MOE)> 15,000 MPa so that it can be used as an alternative material for constructing the bridge mainframe structures (girder beams) especially for the Indragiri Hilir regency, Riau Province, Indonesia. This regency needs several hundred small-medium bridges for connecting 20 districts, 39 wards, and 197 villages using local materials such as local timbers. This laminating technology is not a new technology but the utilization of this technology for constructing the main bridges structures is challenging and limited to the implementation in the civil construction industrial sector. This study composed 2 types of the low-class quality (lcq) of timber materials (such as Shorea sp and Shorea peltata Sym) and 2 types of medium class-quality (mcq) ones (Dipterocarpus and Calophyllum) for constructing the main bridge structures. Based on the laboratory test results utilizing 80% of lcq materials and 20% mcq ones, these composite timber materials may increase the timbers MOE by 145% to 166% from the existing MOE value of the mcq solid timbers. Based on the simulations these laminated composites wooden bridge girders 2 x (70x20) m2, these timber materials have passed all the tests and the application of this technology may improve the lcq timber values and it could be used for an alternative material of the bridge girder's main structures.
PENYULINGAN AIR BERSIH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS AIR BERSIH DI MUARA FAJAR BARAT Sukri Sukri; Fitra Ramdhani; Rizki Ramadhan Husaini; Siti Juariah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 3 No 1 (2019): Oktober
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.218 KB) | DOI: 10.36341/jpm.v3i1.979

Abstract

Clean water is a need that must be met for everyday, both individual needs and the needs of household groups. The quality of water that is needed everyday is colorless, no smell and dirty, the village of estuary in the middle of the morning is an area close to oil wells and highlands that have very low levels of water cleanliness. Muara Fajar Barat village has high iron content so that it cannot be used for consumption and even for bathing. The West Dawn Estuary community must buy water for daily needs with costs incurred every 3 days reaching 50000 rupiah or an average of 13,000 every day. The economic conditions of the underprivileged people are added to the economic burden with daily expenses by issuing the clean water financing. With this condition there needs to be a solution offered in order to reduce economic burdens and environmental friendliness, for that we need an innovative water purifier tool with a distillation method using natural ingredients and a paralon pipe as a wrapper. The water filter that is made can meet the needs of every daily household by spending only 100,000 euros every 2 months. The decline in the burden of the eastern dawn estuary community could reach 140000 rupiahs every 2 months or 70000 rupiahs
REHABILITASI KOLAM MILIK MASYARAKAT UNTUK BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN INFRASTRUKTUR PENUNJANG DI RW 02 KELURAHAN MUARA FAJAR BARAT Rizki Ramadhan Husaini; Fitra Ramdhani; Sukri Sukri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 3 No 3 (2020): Juni
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.998 KB) | DOI: 10.36341/jpm.v3i3.989

Abstract

Pembangunan infrastruktur penunjang merupakan hal yang penting bagi pengembangan suatu wilayah pedesaan. Infrastuktur penunjang tersebut bisa seperti taman, kolam maupun bangunan yang diperuntukkan untuk umum. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Universitas Abdurrab bertujuan untuk mengidentifikasi masalah, mengalanisis masalah dan memberikan solusi terhadap masalah di wilayah kerja. Permasalahan yang ada RW 02 Kelurahan Muara Fajar Barat Kecamatan Rumbai Kota Pekanbaru yaitu memiliki kolam milik masyarakat yang tidak terawat. Hal tersebut sangat disayangkan karena kolam tersebut merupakan infrastruktur penunjang perumahan yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan bagi masyarakat sekitar. Melalui program kerja Kelompok 15 Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA) Universitas Abdurrab Tahun 2019 melakukan program rehabilitasi kolam milik masyarakat sebagai upaya peningkatan infrastruktur penunjang. Metode pelaksanaan kegiatan rehabilitasi kolam milik masyarakat ini adalah dengan melakukan penyuluhan terhadap warga bahwa pentingnya infrastruktur penunjang dan mengajak warga untuk melakukan rehabilitasi kolam bersama. Hasil yang dicapai dari program ini adalah kolam milik masyarakat yang awalnya ditumbuhi semak belukar sekarang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sehingga dapat digunakan untuk peternakan ikan air tawar dan diharapkan masyarakat dapat mengambil hasil panen ikan tersebut.
PEMBUATAN RUMAH SINGGAH SEBAGAI BENTUK PENINGKATAN MINAT BELAJAR GENERASI Z DI KELURAHAN MUARA FAJAR BARAT Fitra Ramdhani; Rizki Ramadhan Husaini; Sukri Sukri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin Vol 4 No 2 (2021): Februari
Publisher : LPPM Universitas Abdurrab

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36341/jpm.v4i2.1699

Abstract

ABSTRACT Conditions in Muara Fajar Barat sub-district, especially RW 03, still have a number of problems, especially in children of Generation Z. This Generation Z is a child born in an age that is all in technology. This is what causes children in generation Z to use digital gadgets that are not accompanied by knowing the proper use of gadgets and filtration of gadget use and supervision from parents. So that children addicted to gadgets are not for positive things but rather negative things. This gadget addiction has influenced the academic and educational and social emotions of children in Generation Z. This can be seen by the lack of interest in children's learning, the failure of children in school, and many children who drop out of school. Following this up, the dedication team had a proposal by creating a Shelter House program. This shelter program aims as a place for children in generation Z to increase interest in learning and doing assignments and discussions with friends and can develop talents of creativity and innovation. The result of this service is the realization of a shelter that is very useful for the community, especially children in Generation Z in Muara Fajar Barat sub-district. This can be seen by the crowds of shelters from the group of children who use the shelter as a haven, gather, study groups and read. Key words: Generation Z, Shelter house, Interest in Learning ABSTRAK Kondisi di kelurahan Muara Fajar Barat khususnya RW 03 masih terdapat beberapa permasalahan terutama pada anak-anak generasi Z. Generasi Z ini adalah anak yang lahir di zaman yang serba dengan teknologi. Hal ini yang menyebabkan anak-anak pada generasi Z menggunakan digital yaitu gadget tanpa diringi dengan pengetahuaan penggunaan gadget yang tepat dan filtrasi penggunaan gadget dan pengawasan dari orang tua. Sehingga anak-anak kecanduan dengan gadget bukan untuk hal yang positif tetapi lebih ke hal yang negative. Kecanduan gadget inilah yang mempengaruhi akademik dan pendidikan serta sosial emosi anak-anak pada generasi Z. Hal ini dapat dilihat dengan kurangnya minat belajar anak, ketidakberhasilannya anak-anak di sekolah, dan banyak anak-anak yang putus sekolah. Menindak lanjuti hal ini, maka tim pengabdian mempunyai usulan dengan membuat program Rumah Singgah. Program rumah singgah ini bertujuan sebagai wadah bagi anak-anak pada generasi Z ini untuk meningkatkan minat belajar dan mengerjakan tugas serta diskusi dengan teman-temannya serta dapat mengembangkan bakat kreativitas dan inovasi. Hasil dari pengabdian ini terwujudnya rumah singgah yang sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnnya anak-anak pada generasi Z di Kelurahan tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan ramainya pengunjung rumah singgah dari golongan anak-anak yang menggunakan rumah singgah sebagai tempat singgah, berkumpul, belajar kelompok dan membaca. Kata kunci: Generasi Z, Rumah Singgah, Minat Belajar
Analisis Kerentanan Pantai Pulau Rupat Provinsi Riau Berdasarkan Metode Indeks Kerentanan Pantai Rizki Ramadhan Husaini; Novreta Ersyi Darfia
Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang Vol 8 No 1 (2021): Jurnal Teknik Sipil Institut Teknologi Padang
Publisher : ITP Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (947.791 KB) | DOI: 10.21063/jts.2021.V801.06

Abstract

Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi yang memiliki garis pantai. Pulau Rupat merupakan bagian dari Provinsi Riau yang letaknya berbatasan langsung dengan Selat Melaka. Potensi Pulau Rupat sebagai wilayah pesisir banyak dimanfaatkan sebagai objek pariwisata, pemukiman dan industri. Sebagai pulau terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), maka perlu identifikasi dan pemetaan tingkat kerentanan pantai di Pulau Rupat sehingga dapat memberikan rekomendasi wilayah mana di Pulau Rupat yang harus diselamatkan dari kerusakan pantai. Metode penelitian yang digunakan yaitu berdasarkan pendekatan Indeks Kerentanan Pantai (IKP) dan Geographical Information System (GIS) untuk menentukan parameter perubahan garis pantai. Sedangkan data penelitan bersumber dari hasil survey lapangan kerusakan pantai di wilayah penelitian serta data citra satelit selama 20 tahun terakhir (2000-2020) untuk melihat besarnya perubahan garis pantai. Berdasarkan hasil analisis, tingkat kerentanan pantai di Pulau Rupat berada dalam kategori rendah hingga sangat tinggi dengan kondisi teknis mengalami abrasi maupun akresi. Penelitian ini juga memberikan hasil bahwa Desa Tanjung Jaya, Tanjung Punak, Teluk Lapin, Kedur, Makeruh, Pergam, Batu Panjang, Tanjung Kapal terjadi pengurangan garis pantai di mana Desa Pergam memiliki pengurangan garis pantai tertinggi yaitu sebesar 3,557 m/tahun.
Pengaruh Penambahan Masterglenium ACE 8595 Terhadap Kuat Tekan Beton Muhammad Yazid; Rizki Ramadhan Husaini; Fitra Ramdhani; Husnah Husnah; Siti Fini Annisa
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v2i2.22

Abstract

Beton bermutu tinggi umumnya memiliki nilai FAS yang relatif keci. Namun hal tersebut dapat menyebabkan rendahnya workability beton yang akan mempengaruhi kuat tekan beton. Penambahan bahan tambah terutama superplaticizer dapat digunakan untuk mengatasi masalah workability tersebut. Salah satu contoh bahan tambah yang digunakan adalah MasterGlenium ACE 8595. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan MasterGlenium ACE 8595 pada kuat tekan beton dan mengetahui persentase MasterGlenium ACE 8595 dalam campuran beton yang menghasilkan kekuatan beton optimum. Persentase penggunaan MasterGlenium ACE 8595 yaitu 0%; 0,3 %; 0,6 %; 0,9 %; 1,2 %; 1,5 %; 1,8 % dan 2,1% dari berat semen dengan slump flow Self Compacted Concrete (SCC) rencana 60 cm – 75 cm. Adapun benda uji yang digunakan adalah silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm serta berjumlah tiga sampel pada setiap variasinya yang diuji pada umur beton 28 hari. Hasil dari penelitian ini adalah setiap penambahan dosis akan meningkatkan workability beton dan perlu dilakukan pengurangan air untuk mencegah terjadinya segregasi pada beton SCC tersebut. Kuat tekan beton optimum yang dihasilkan adalah sebesar 52,81 MPa pada variasi MasterGlenium ACE 8695 0,6% dengan pengurangan air sebesar 27,12%. Sedangkan variasi MasterGlenium ACE 8595 2,1% menghasilkan kuat tekan terendah sebesar 40,56 MPa dengan pengurangan air sebanyak 33,89%.
Analisis Tinggi Muka Air Banjir Sebagai Upaya Penyelamatan Tebing Sungai Batang Gansal di Desa Seberida-Indragiri Hulu Rizki Ramadhan Husaini; Jusatria Jusatria
Journal of Infrastructure and Civil Engineering Vol. 2 No. 3 (2022)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35583/jice.v2i3.30

Abstract

Floods are generally caused by a discharge of water flowing in a river that exceeds the cross-sectional capacity of the river. In addition, the topography of a land also affects the flood water level. Seberida Village is one of the villages located on the banks of the Indragiri river which is prone to flooding. The research aims to analyze the amount of flood discharge using rainfall data with a vulnerability of 2004-2020. Rainfall data was obtained from collecting 2 rain stations, namely PCH Keritang and PCH Usul. The flood level elevation was analyzed using modeling from the HecRas software and bathymetric measurement data in the field. Based on the results of the flood discharge analysis using the Nakayasu method, a flood discharge with a return period of 2 years is 286,485 m3/second; 5 year return period of 448,902 m3/second; 10 year return period of 555.564 m3/second, 20 year return period of 611.31950 m3/second and 50 year return period of 670.774 m3/second. As for the flood water level in the Seberida river, it is at an elevation of 35.51m with an inundation area of ??4.9 Ha. From the results of this study, it is necessary to make safeguards for the Batang Gansal river bank to anticipate cliff collapse due to high flood fronts that may occur.
Inovasi Umkm Keripik Pisang Sungai Pinang Kecamatan Tambang Rizki Ramadhan Husaini; M. Zainul Arifin; Elmira Dini Safira; Eni Yanti Wulan Dari; Huning Perwita Sari; Nazila Istifadhah; Reni Maharani; Aprilia Indriani; Indah Insani Putri; Nilam Maryam; Nova Melinda; Ridwansyah; Alya Lulu Nabila; Nanda Pratama
JDISTIRA - Jurnal Pengabdian Inovasi dan Teknologi Kepada Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2023)
Publisher : Yayasan Rahmatan Fidunya Wal Akhirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58794/jdt.v3i2.529

Abstract

Dalam sebuah usaha inovasi, peningkatan produksi dan pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam suatu usaha. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sektor ekonomi nasional yang paling strategis yang menjadi salah satu bidang yang digandrungi masyarakat. Keripik umumnya masih di produksi oleh industri rumah tangga dalam skala kecil. Industri rumah tangga terkendala untuk meningkatkan produksi karena kurangnya teknik pemasaran dan kurangnya inovasi. Dalam kegiatan ini Tim pengabdi melaksanakan bentuk kegiatan pengabdian Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan mitra pengabdian produsen keripik pisang yang berada di Dusun III Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Kampar. Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan yaitu pelatihan pembuatan keripik pisang dengan varian rasa, pemberian bantuan peralatan dan bahan untuk meningkatkan produksi dan pendampingan pembuatan desain label kemasan. Hasil kegiatan ini antara lain adanya peningkatan keterampilan mitra dalam memproduksi keripik, peningkatan skala produksi, dan peningkatan penghasilan mitra dari sebelumnya.