Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

IDENTIFIKASI PERUBAHAN NILAI KUAT GESER DAN PERMEABILITAS DENGAN PENAMBAHAN JAMUR RHIZOPUS OLIGOSPORUS PADA TANAH GAMBUT M. Yoggie Pratama; Stephanus Alexsander; Fatma Sarie
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 5 No. 2 (2022): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, April 2022
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v5i2.7652

Abstract

Kalimantan Tengah pada saat musim kemarau sering terjadi kebakaran lahan gambut yang diakibatkan adanya kecerobohan manusia saat pembukaan lahan, serta akibat musim kemarau panjang dan cuaca panas yang ekstrim. Efek kebakaran menyebabkan kandungan air di tanah akan semakin berkurang. Akibat kandungan air di tanah yang semakin berkurang menimbulkan penurunan sifat teknis tanah pada kuat geser dan permeabilitas tanah gambut. Untuk mengatasi permasalahan yang ada pada tanah gambut saat kemarau, maka dilakukan penelitian dengan menambahkan jamur Rhizopus Oligosporus sebagai bahan untuk pengikat gambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan jamur Rhizopus Oligosporus terhadap kuat geser dan permeabilitas tanah gambut sebelum dan sesudah pencampuran variasi jamur Rhizopus Oligosporus 10% dengan waktu pemeraman 5 hari, 10 hari, 15 hari, dan 30 hari. Berdasarkan hasil pengujian kuat geser langsung, nilai kohesi mengalami kenaikan menjadi 11,3% dengan nilai sebesar 0,098 kg/cm2 pada pemeraman 15 Hari dan sudut geser meningkat menjadi 13,3% dengan nilai 28° pada pemeraman ke 30 hari. Sedangkan hasil dari pengujian permeabilitas, titik koefisien permeabilitas mengalami penurunan menjadi -13,4% dengan nilai sebesar 0,000284 cm/detik pada pemeraman 15 Hari.
ANALISIS PONDASI BORED PILE PADA STRUKTUR TUGU TALAWANG DI BUNDARAN BESAR PALANGKA RAYA Alveno Setiawan; Stephanus Alexsander; Fatma Sarie; Suradji Gandi; Okrobianus Hendri
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, Oktober 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v7i1.9117

Abstract

Pada area Bundaran Besar Kota Palangka Raya akan dibangun struktur Tugu Talawang dengan ketinggian rencana setinggi 45 meter. Pembangunan struktur direncanakan menggunakan pondasi Bored Pile karena terdapat lapisan tanah granit pada kedalaman 2 m di bawah permukaan tanah. Struktur memiliki 16 tumpuan pondasi yang didukung oleh pondasi Bored Pile diameter 600 mm, dengan jumlah tiang yang berbeda-beda. Pada tumpuan satu dengan tumpuan yang lain akan memikul gaya aksial yang berbeda. Hal ini desebabkan oleh gaya super structure yang berbeda yang disalurkan kedalam tanah. Perencanaan pondasi dilakukan berdasarkan data uji lapangan dengan uji SPT (Standart Penetration Test). Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis daya dukung pondasi bored pile, besar penurunan, dan angka faktor keamanan yang terjadi pada 16 tumpuan yang ada. Perhitungan daya dukung pondasi menggunakan metode Meyerhof berdasarkan data hasil uji SPT (Standart Penetration Test), sedangkan perhitungan penurunan tiang menggunakan metode Vesic. Berdasarkan analisis tiang Bored Pile, didapatkan nilai daya dukung grup tiang (Qgu) terbesar dengan metode Meyerhof yaitu pada titik J-2 sebesar 3923,6 kN dan nilai terkecil pada titik J-7 sebesar 119,7 kN. Nilai penurunan grup tiang (Sg) terbesar dengan metode Vesic yaitu pada titik J-3 sebesar 37,9 mm dan nilai terkecil pada titik J-5 sebesar 6,8 mm. Nilai faktor keamanan (SF) terbesar yaitu pada titik J-9 sebesar 3,56 dan nilai terkecil pada titik J-14 sebesar 2,05. Nilai Safety factor didapatkan dari rasio nilai daya dukung tanah yang terjadi pada tiang berbanding reaksi tumpuan
INTEGRASI SIG, PEMODELAN HIDROLOGI, DAN PEMODELAN HIDRAULIKA UNTUK PENENTUAN ELEVASI MUKA AIR BANJIR Nomeritae, Nomeritae; Stephanus Alexsander; Hendro Suyanto; Yustinus Hendra Wiryanto
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, April 2023
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v6i2.8204

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan elevasi Muka Air Banjir (MAB) dalam tahap perencanaan struktur melintang sungai (misalnya jembatan) dengan mengintegrasikan Sistem Informasi Geografis (SIG), model hidrologi dan model hidraulika. SIG berperan dalam analisis Catchment Area (CA), topografi, geometri sungai, serta penentuan tipe dan kelas tanah yang digunakan sebagai input dalam model hidrologi dan hidraulika. Pengalihragaman hujan menjadi aliran dalam analisis hidrologi menggunakan HEC-HMS, sedangkan analisis profil aliran menggunakan HEC-RAS 2D. Terdapat 4 (empat) titik jembatan yang direncanakan sebagai outlet CA dalam analisis delineasi CA. Besaran puncak banjir kala ulang 50 tahun untuk masing-masing outlet jembatan 1, 2, 3, dan 4 berturut-turut adalah 91.95 m3/s, 59.98 m3/s, 10.28 m3/s, dan 6.96 m3/s. Analisis hidraulika menunjukkan bahwa meskipun tebing kiri dan kanan sekitar jembatan terluapi, elevasi MAB dengan kala ulang 50 tahun masih berada di bawah lantai jembatan yang ada.
ANALISIS STABILITAS HAULING ROAD PADA TANAH LUNAK DENGAN PENANGANAN GEOTEKSTIL Angelia Mutyaraharjo; Stephanus Alexsander; Fatma Sarie; Mohammad Ikhwan Yani; Okrobianus Hendri
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, April 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v7i2.14076

Abstract

Kestabilan pada area pertambangan terutama pada fasilitas jalan akses tambang (haulingroad) merupakan salah satu permasalahan yang sangat penting saat ini. Ketidakstabilan pada haulingroad dapat terjadi sewaktu-waktu. Pada kasus ini, pembangunan area jalan akses tambang berada diatas rawa dengan panjang sekitar 3 km dan kondisi aktual lahan merupakan rawa tidak aktif denganpotensi tanah lunak yang dalam mencapai 12 meter. Tanah lunak ini dapat mengganggu kestabilanpada hauling road berupa penurunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui stabilitaspada area jalan tambang (hauling road), sehingga tidak terjadi longsor yang dalam sehingga haulingroad dapat bekerja dengan baik. Metode yang dilakukan untuk melakukan analisis kestabilan lerengpada hauling road dengan menggunakan metode φ-c reduction (Based on Finite Element Analysis).Hasil dari penelitian ini, didapat bahwa desain hauling road dengan tinggi 4,5 meter dan kemiringan1:5 tanpa perkuatan memiliki nilai safety factor (SF) sebesar 1,03, dimana nilai safety factor (SF)tanpa perkuatan masuk kedalam kategori kritis. Untuk meningkatkan stabilitas hauling roaddibutuhkan perkuatan geotekstil non-woven dengan kuat tarik 75 kN/m. Dari hasil analisis stabilitasmenggunakan perkuatan geotekstil didapat nilai safety factor (SF) sebesar 1,901, dimana nilai safetyfactor (SF) dengan perkuatan geotekstil masuk kedalam kategori aman dikarenakan memenuhisyarat SF > 1,25 dan stabilitas hauling road dengan beban kendaraan rencana 20 kN/m2 didapat nilai safety factor sebesar 1,728
IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR BERDASARKAN ADANYA CRACKS PADA LERENG SUNGAI KAHAYAN DI DAERAH FLAMBOYAN BAWAH Mario Situngkir; Stephanus Alexsander; Fatma Sarie; Mohammad Ikhwan Yani; Okrobianus Hendri
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 7 No. 2 (2024): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, April 2024
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v7i2.14109

Abstract

Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah merupakan kota yang pernah dilanda peristiwa longsor khususnya pada tebing Sungai Kahayan di daerah Flamboyan Bawah. Berdasarkan peristiwa tersebut perlu untuk mengidentifikasi potensi bidang gelincir di sekitar lokasi terjadinya longsor. Proses identifikasi bidang gelincir pada lokasi longsor menggunakan metode geolistrik. Penggunaan metode geolistrik melalui survei lapangan yang terdiri dari tomography resistivity (resistivitas) dan induced polarization (IP) bertujuan untuk memodelkan 2D lapisan bawah permukaan tanah pada lokasi longsor sehingga diketahui lapisan batuan dan jenis batuan yang berpotensi menjadi bidang gelincir. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bidang gelincir berdasarkan adanya cracks pada lereng Sungai Kahayan dengan menggunakan metode geolistrik. Hasil pengujian geolistrik sebanyak 2 lintasan (line) pada lokasi longsor menujukkan adanya potensi bidang gelincir yang terbentuk berdasarkan posisi cracks yang terdapat di dalam lereng. Hasil analsisis menunjukkan pada lapisan lintasan (line) 1 yang berpotensi menjadi bidang gelincir diidentifikasi dengan jenis tanah atau batuan yaitu batu pasir dan kerikil kering yang memiliki nilai resistivitas (3275,32 – 34839,15) Ωm dan lapisan lintasan (line) 2 yang berpotensi menjadi bidang gelincir diidentifikasi dengan jenis tanah atau batuan yaitu pasir dan lanau yang memiliki resistivitas (26,58 – 83,23) Ωm serta batu pasir dan kerikil kering yang memiliki nilai resistivitas (121,78 – 1194,38) Ωm.
Model Numerik dan Aplikasi Lapangan pada Peningkatan Daya Dukung Tanah Gambut yang Diperbaiki dengan Pasir serta Fondasi Kayu Plat Bersirip Baja Stephanus Alexsander; Fatma Sarie; Mohammad Ikhwan Yani; Liliana; Zadya Putra, Muhammad Ryan Febriza
Jurnal Serambi Engineering Vol. 10 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Building on peat soils often causes problems, one of which is significant settlement. Local people often use wooden foundations on peat soils, but they may not be able to support the load. This study proposes to modify the timber foundation by incorporating steel strip plates and sand amelioration, which will be simulated using software and subjected to laboratory testing to evaluate the effect of incremental loads on settlement. Peat soil samples were collected from Jalan Bukit Raya XIV, Palangka Raya for laboratory analysis of their physical and mechanical properties. Plaxis 2D software was used for the modeling analysis. Field loading continued until settlement reached the SNI 8460: 2017 allowable threshold of 2.5 cm. The soil test results were as follows: moisture content = 580.51%; fiber content = 33.12%; ash content = 4.64%; bulk density = 1.06 g/cm³; specific gravity = 1.79; cohesion = 0.0023 kg/cm²; angle of internal friction = 2°. The software analysis results indicate that modifying the hardwood base with three steel strip plates is the most effective method for load resistance. The load at 2.5 cm settlement is 340 kg from the load test and 350.5 kg from the Plaxis 2D analysis.
Analisis Stabilitas Lereng dengan Metode Bored Pile untuk Penanganan Tanah Longsor pada Ruas Jalan Muara Teweh – Jalan Pasar Punjung Sta 29+400 Stephanus Alexsander; Fatma Sarie; Mohammad Ikhwan Yani; Nomeritae; Edsel Kennardo
Jurnal Serambi Engineering Vol. 10 No. 2 (2025): April 2025
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study analyzed the slope stability of Muara Teweh road section - Jalan Pasar Punjung STA 29+400. A landslide occurred on the left side of the road with a height of 15 m and a length of 50 m. The analysis was performed using the finite element method with Plaxis 2d program to obtain a safety factor (SF) value based on secondary data from field and laboratory tests, after which the bored pile was designed and then reanalyzed to obtain the SF value. The initial SF of 1.847 was not consistent with field conditions (SF < 1.07), so a back-analysis was performed, resulting in an SF of 1.044. To prove that the analysis was correct, a comparison with Bishop's Limit Equilibrium Method was performed, yielding an SF = 1.000, so the value is correct. The design of the bored pile is planned with two vertical piles per point, each with a diameter of 0.5 m, length of 5 m, and spacing of 1 m along 50 m. For the size and number of reinforcements, 4D16 longitudinal bars and Ø10 - 100 mm stirrups were used. After stabilization, the SF increased to 1.260, meeting the minimum SF > 1.25, which indicates it is considered safe.
Analisis Penanganan Longsoran dengan Perkuatan Bored Pile (Studi Kasus: Ruas Jalan Tb. Lahung-Sp. Muara Laung Sta. 43+900) Stephanus Alexsander; Fatma Sarie; Apria Brita P. Gawei; Lydia Dwinanda Sinaga
Jurnal Serambi Engineering Vol. 10 No. 3 (2025): Juli 2025
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A landslide occurred on Tb. Lahung–Sp. Muara Laung Road Section Sta.43+900 experienced a slope collapse, measuring 7 m deep, along the roadside. This underscores the urgent need for effective landslide management. This study definitively sets out to determine the initial safety factor (SF) value on the landslide slope and analyze changes in safety factor (SF) value after the slope was reinforced with bored piles. Slope stability analysis was conducted using the finite element method (FEM) with Plaxis. The analysis of existing conditions yielded an initial safety factor (SF) value of 2.474. This indicates that the slope is safe; however, it is a landslide slope. The back analysis was conducted, and the SF value changed to 1,032, indicating critical slope conditions. The slope stability analysis was performed using Bishop's method to calculate the safety factor manually. The result was an SF value of 1.00, indicating that the slope is in critical condition. The slope was reinforced with bored piles that were 0.5 m diameter and 8 m long. The safety factor (SF) value increased to 1,323. The safety factor (SF) has met the requirements of SF ≥ 1.25 (SNI 8460-2017). The landslide at the study site required a total of 54 bored piles.
Pengujian Model Fondasi Kacapuri dengan Penambahan Strip Plat Kayu Ulin di Tanah Gambut Stephanus Alexsander; Fatma Sarie; Mohammad Ikhwan Yani; Liliana; Sinaga, Ayu Rosaulina
AGREGAT Vol 10 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v10i2.27368

Abstract

This document serves two fold objectives: as the template as well as the guide for composing your paper. Please write the. The distribution of peat soils with high organic content in the Kalimantan region causes low soil bearing capacity and large soil settlement, which adversely affects construction projects. Local communities commonly use kacapuri foundations made from a combination of ironwood and galam wood, but these foundations are not fully effective in resisting loads. This research modifies the foundation by adding ironwood plate strips modelled through the Plaxis 2D program and continued with prototyping in the laboratory by providing loading tests. The data used is primary data from laboratory testing with soil samples taken from the location on Bondang Street, Palangka Raya City. Laboratory testing of the physical and mechanical properties of peat soil revealed a moisture content = 580.51%, volume weight = 1,06 g/cm3, specific gravity = 1.79, ash content = 4.65%, fibre content = 33.12%, cohesion = 0,0023 kg/cm2, inner shear angle = 1.8856°, shear stress from the normal stress and shear stress relationship graph = 0.006 and soil shear strength in the range of 0.0064 - 0,0174 kg/cm2. The modelling that has been done provides a modification with four strips of ironwood plate. The prototype made produces a decrease value according to SNI 8460: 2017 standard which is 2.5 cm in the Plaxis experiment the required load is smaller than in the laboratory. In Plaxis, a large load of 356.9 kg is required to achieve settlement, and a load of 380 kg is required in the laboratory settlement test.
Penanggulangan Longsor Dengan Dinding Penahan Tanah Atau Retaining Wall (Ruas Muara Teweh-Benangin STA 50+800) Stephanus Alexsander; Fatma Sarie; Okta Meilawaty; Yuan Hunter
AGREGAT Vol 10 No 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/ag.v10i2.28698

Abstract

Longsor merupakan peristiwa bergeraknya material penyusun lereng akibat terganggunya kestabilan lereng, yang dipengaruhi oleh faktor morfologi, sifat fisik dan mekanik tanah, serta kondisi hidrologi. Kasus longsor yang terjadi pada Ruas Jalan Muara Teweh–Benangin STA 50+800 menunjukkan pentingnya perencanaan infrastruktur yang memperhatikan karakteristik tanah agar tidak membahayakan pengguna. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai safety factor (SF) awal lereng, menganalisis pemodelan dinding penahan tanah (retaining wall), serta mengevaluasi perubahan nilai safety factor setelah diberi perkuatan. Penelitian dilakukan dengan pendekatan studi kasus menggunakan data sekunder hasil pengujian lapangan dan laboratorium yang dianalisis melalui metode elemen hingga (FEM) dengan bantuan program PLAXIS 2D. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai safety factor (SF) awal lereng sebesar 2,169, namun melalui back analysis diperoleh nilai SF sebesar 1,057 yang mengindikasikan kondisi tidak stabil dan berisiko tinggi longsor. Untuk itu direncanakan dinding penahan tanah tipe kantilever dengan spesifikasi tinggi 4 m, lebar 0,2 m, panjang heel 1,5 m, panjang toe 1 m, tebal dinding batang bawah 0,4 m. Analisis stabilitas lereng setelah diberi perkuatan menunjukkan peningkatan nilai safety factor (SF) menjadi 1,690, yang menandakan lereng telah berada dalam kondisi aman dari risiko kelongsoran