Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERENCANAAN STRUKTUR ATAP CANGKANG PADA MASJID AGUNG KUBAH KECUBUNG KOTA PALANGKA RAYA Ananta, Jonny Ari; Maryanto, Maryanto; Meilawaty, Okta
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 2, No 2: Edisi Juli 2016
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Seiring dengan berkembangnya teknologi yang didasari dengan kemajuan ilmu pengetahuan di beberapa bidang, salah satunya bidang konstruksi, banyak diperlukannya tenaga ahli dibidang perencanaan struktur bangunan. Seorang lulusan teknik sipil diharapkan mampu memahami dasar-dasar perencanaan struktur bangunan.   Studi perencanaan ini secara garis besar melalui beberapa tahapan: (1) Mengumpulkan data teknis perencanaan. (2) Kajian literatur teori struktur pelat dan cangkang. (3) Menentukan bentuk geometri, material, sistem struktur dan metode pelaksanaan konstruksi. (4) Analisis pembebanan pada struktur cangkang. (5) Desain penulangan struktur cangkang. (6) Gambar desain.  Setelah selesai dilakukannya analisis dan desain maka direncanakan struktur menggunakan material beton mutu K-400 (setara fc‟ = 33,20 Mpa) dengan tebal cangkang 80 mm yang diperkuat dengan tulangan mutu BJTD-40 (setara fy = 390 Mpa). Tulangan pada arah meridional direncanakan D 13-100 mm dan pada arah melingkar direncanakan D 13-150 mm. Kata Kunci: Perencanaan Struktur, Struktur Cangkang, Kubah Masjid
AGREGAT KASAR RINGAN BUATAN DARI LIMBAH PEMBAKARAN BATUBARA PLTU BUNTOI KABUPATEN PULANG PISAU DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOPOLIMER Liliana, Liliana; Meilawaty, Okta; Sahay, Abertun Sagit
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 4, No 1: Edisi Januari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Pembangunan PLTU dengan menggunakan batubara memberikan efek sampingan, limbah pembakaran batubara yang digunakan untuk pembangkit listrik adalah abu terbang. Abu terbang adalah material yang bersifat pozolan dan mengandung silika dan alumina dapat dilarutkan dengan menggunakan alkalis. Penggunaan  sodium silikat (Na2SiO3) yang berfungsi mempercepat reaksi polimerisasi sebagai aktifator dan  larutan alkalinya digunakan sodium hidroksida (NaOH) yang berfungsi untuk membantu proses pengikatan antar partikel. Tingkat pembentukan  polimer dipengaruhi oleh beberapa parameter, salah satunya adalah molaritas alkali (sodium hidroksida). Penelitian ini meninjau pengaruh molaritas/konsentrasi larutan NaOH. Larutan NaOH divariasikan yaitu 2M, 6M, 10M dan 14M, dengan rasio Sodium Silikat terhadap Natrium Hidroksida tetap yaitu 1,5. Perbandingan abu  terbang dengan alkali aktivator dilakukan variasi dari  70:30, 65:25 dan 60:40. Hasil yang diperoleh tahap pertama ini abu terbang limbah pembakaran dari PLTU Buntoi merupakan abu terbang tipe C, campuran yang memberikan nilai tertinggi sebesar 4,618 MPa adalah komposisi campuran dengan menggunakan rasio abu terbang terhadap alkali activator sebesar 60:40 dengan menggunakan konsentrasi larutan NaOH sebesar 14 M,  rasio  rasio Na2SiO3/NaOH sebesar 1,5. Agregat kasar  yang dihasilkan termasuk agregat kasar ringan dengan berat jenis kondisi kering sebesar  1,534 , berat volume kering padat sebesar 799 kg/cm3  dan penyerapan air sebesar 7,212%. Abu terbang berpotensi untuk dibuat sebagai agregat kasar ringan buatan.Kata Kunci: Agregat Kasar Ringan, Abu Terbang, Geopolimer, Kuat Tekan, Berat Jenis, Berat Volume dan Penyerapan Air
PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG KULIT TELUR AYAM RAS UNTUK MEREDUKSI PEMAKAIAN SEMEN PADA CAMPURAN BETON Jecky, Tara; Meilawaty, Okta; Frieda, Frieda
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 4, No 1: Edisi Januari 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Beton merupakan salah satu komponen struktur bangunan yang sering digunakan dalam proyek bidang teknik sipil. Beton merupakan pencampuran dari bahan-bahan seperti agregat kasar atau kerikil, agregat halus atau pasir, dengan menambahkan bahan perekat semen dan air sebagai bahan selama proses perawatan dan pengerasan beton berlangsung. Salah satu alternatif produksi hasil kegiatan konstruksi (beton) yang efisien dan inovatif dalam mengatasi keterbatasan material bahan tambang penyusun semen adalah pemanfaatan limbah-limbah rumah tangga. Beberapa limbah organik rumah tangga yang  sering dibuang adalah kulit telur ayam ras. Fungsi semen yang merupakan bahan susun beton yang paling mahal portland cement adalah kalsium karbonat harus mengandung sebesar 60%-65%. Penelitian ini dilakukan dengan membuat sampel benda uji berbentuk kubus dengan dimensi 15x15 x15 cm. Penelitian berdasarkan perbandingan sampel beton normal dengan beton hasil campuran bubuk hasil olahan cangkang kulit telur ayam ras. Campuran hasil pengolahan limbah cangkang kulit telur ayam ras dengan campuran beton ini menggunakan nilai reduksi sebesar 0%; 2,5%; 5%; 7,5%; dan 10% terhadap nilai berat semen dalam satuan yang sama. Hasil reduksi ini diharapkan dapat mengurangi pemakaian semen dan memberi pengaruh peningkatan terhadap kekuatan beton.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa reduksi pemakaian semen dengan hasil olahan limbah cangkang kulit telur ayam ras dalam campuran beton mengalami kenaikan kekuatan pada angka reduksi ± 2,5%, selebihnya mengalami penurunan drastis. Kuat tekan beton normal (reduksi semen 0%) pada umur 28 hari adalah 194,941 kg/cm2, dengan variasi reduksi semen menggunakan hasil olahan limbah cangkang kulit telur ayam ras mengalami perubahan berturut-turut yaitu; 2,5% = 208,873 kg/cm2; 5% = 203,587 kg/cm2; 7,5% = 192,370 kg/cm2; 10% = 135,792 kg/cm2. Kata Kunci: Reduksi, Limbah Cangkangan Kulit Telur Ayam Ras, Kuat Tekan
PENANGANAN KERUSAKAN RUAS JALAN PURUK CAHU – MUARA TEWEH PADA STA 0 + 000 s/d STA 0 + 600 Meilawaty, Okta
Jurnal PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) Vol 4, No 2: Edisi Juli 2012
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (8.172 KB)

Abstract

Jalan yang nyaman untuk dilalui menjamin dapat memberikan pelayanan secara optimal sesuai dengan fungsinya. Untuk itu diperlukan pemeliharaan terhadap berbagai kerusakan yang terjadi agar dapat memberikan layanan sesuai umur rencana yang di inginkan.Pemeliharaan jalan terutama pada lapis permukaan di tujukan untuk memepertahankan kerataan dan kenyamanan jalan, sehingga tetap berfungsi secara berkesinambungan untuk kelancaran masyarakat dalam melakukan aktivitasnya. Ruas jalan Puruk Cahu – Muara Teweh pada STA. 0+000 s/d STA. 0+600 terdapat banyak sekali kerusakan sepanjang jalan yang dapat dilihat. Kerusakan itu antara lain : berlubang-lubang, retak,  dan amblas yang sudah tidak nyaman lagi dilalui sehingga diperlukan pemeliharaan dan penanganan jalan agar kerusakan tidak bertambah parah dan akhirnya dapat mengganggu aktivitas masyarakat yang melaluinya. Berdasarkan hasil penelitian untuk kerusakan Ruas jalan Puruk Cahu – Muara Teweh pada STA. 0+000 s/d STA. 0+600 diperoleh jenis kerusakan Retak 91,559 m2 (77,932%), Distorsi 17,014 m2 (14,481%), dan Cacat Permukaan 8,914 m2 (7,587%). Penanganan kerusakan yang dilakukan sesuai jenis kerusakan yang terjadi berdasarkan Manual Pemeliharaan Jalan (Bina Marga, 1983).   Kata Kunci  :  Kerusakan Jalan, Prosentase Kerusakan dan Penanganan Kerusakan Jalan.
PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG TELUR SEBAGAI PEREDUKSI SEMEN DALAM CAMPURAN BETON BERPORI RAMAH LINGKUNGAN (GREEN PERVIOUS CONCRETE) Frieda; Okta Meilawaty; Fadia Aqila H.A.B.
JURNAL TEKNIKA Vol. 1 No. 2 (2018): Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan pembangunan di Indonesia yang kian pesat tidak sedikit mengakibatkan dampak negatif pada lingkungan, salah satunya yaitu berkurangnya lahan hijau dan daerah resapan air. Salah satu cara atau gagasan yang dapat dilakukan dalam bidang teknik sipil untuk menyelesaikan masalah ini yaitu mengembangkan penerapan beton lolos air atau beton berpori (pervious concrete) pada berbagai konstruksi seperti drainase perkotaan, sidewalk, area parkir, dan perkerasan jalan. Pervious concrete atau beton berpori merupakan bentuk sederhana dari jenis beton ringan, yang dalam pembuatannya menggunakan sedikit atau bahkan tidak menggunakan agregat halus (pasir). Metode penelitian yang diterapkan adalah studi eksperimental dengan membuat benda kubus 15x15x5 cm3 untuk pengujian permeabilitas, dengan variasi persentase reduksi semen sebesar 0 %, 2,5 % dan 5 %. Masing-masing variasi dibagi berdasarkan kelompok gradasi agregat komblinasi lolos saringan 19 mm dan 9,5 mm, ukuran 9,5 mm dan 19 mm.Hasil uji permeabilitas menunjukkan bahwa nilai optimum terdapat pada variasi pereduksi 2,5% kelompok C (menggunakan gradasi aggregat lolos saringan 19 mm) dengan persentase rongga rata-rata sebesar 51,420 %, kecepatan lolos air rata-rata sebesar 4,98 cm/detik, dan persentase lolos air rata-rata sebesar 98,461 % . Nilai reduksi limbah cangkang telur terhadap semen optimum adalah 2,5% dengan nilai selisih harga terhadap harga beton berpori tanpa reduksi adalah Rp 9.717,59,- / m3.
PENGARUH AIR GAMBUT SEBAGAI CAMPURAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON DI KOTA PALANGKA RAYA Anggraini W Dari; Frieda; Okta Meilawaty
Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan Vol. 5 No. 1 (2021): Jurnal Teknika: Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Keteknikan, Oktober 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52868/jt.v5i1.4530

Abstract

Penggunaan air gambut di Kota Palangka Raya yang sebagian wilayah merupakan daerah gambut sebagai campuran beton sulit untuk dihindari, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh air gambut di Kota Palangka Raya terhadap kuat tekan beton terutama untuk air gambut yang biasa digunakan untuk pekerjaan beton dan rekayasa sipil di Kota Palangka Raya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh air dari beberapa lokasi yang digunakan untuk pekerjaan rekayasa sipil dalam pekerjaan beton di kota Palangka Raya terhadap kuat tekan yang dihasilkan dengan meninjau derajat keasaman airnya. Metode Penelitian yang akan dilaksanakan termasuk kedalam penelitian eksperimen, penelitian ini berusaha mencari pengaruh variasi air terhadap kuat tekan beton dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Hasil Penelitian untuk kuat tekan beton diperoleh kuat tekan pada umur 28 hari untuk air yang (pH Netral) yaitu 27,39 MPa, Air PT Graha Beton pH 6,74 yaitu 25,69 MPa, Air PT Nusa pH 6,73 sebesar 25,69 MPa,Batu Banama pH 6,16 sebesar 25,22 MPa. Sedangkan, Air Sungai Kahayan pH 4,24 sebesar 21,66 MPa, Air di Laboratorium Struktur dan Bahan pH 5,00 sebesar 21,23 MPa. Hasil kuat tekan beton variasi pH air gambut untuk air yang memiliki pH di bawah 6,0 tidak mencapai kuat tekan rencana dibandingkan pH air yang diatas pH 6,0.
Kelayakan Abu Terbang PLTU Buntoi Sebagai Campuran Beton Geopolimer Dadang Suriyana; Liliana Sahay; Okta Meilawaty
Media Ilmiah Teknik Sipil Vol 9 No 2 (2021): Media Ilmiah Teknik Sipil
Publisher : ​Institute for Researches and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/mits.v9i2.2063

Abstract

The main basic ingredients needed for the manufacture of this geopolymer material are materials that contain a lot of silica and aluminia elements. The 1st stage test was carried out to determine the geopolymer paste with the maximum compressive strength at the ratio of NaOH to Na2SiO3 of 1; 1.5; 2; 2.5. The second stage of testing was carried out using a geopolymer paste with the highest compressive strength, namely the ratio of NaOH to Na2SiO3 of 2.5 with a compressive strength of 22.56 MPa. Based on the results of the compressive strength test, the maximum compressive strength at the age of 28 days is 7.64 MPa. The results of the compressive strength of concrete are much lower than the compressive strength of the paste, it shows that the paste does not bind too much with the aggregate. This is evidenced by the results of the compressive strength of conventional concrete which is much higher than that of geopolymer concrete using the same aggregate. With the results of the maximum compressive strength at the age of 28 days is 29.51 MPa.
PENGARUH PEMANFAATAN ABU SEKAM PADI DAN ABU TERBANG PLTU BUNTOI SEBAGAI SEMEN KONVENSIONAL TERHADAP KUAT TEKAN Yunita Yunita; Okta Meilawaty; Liliana Liliana
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2021): JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Juni 2021)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v4i1.5126

Abstract

Beton geopolimer adalah beton yang tidak menggunakan semen portland sebagai binder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi yang dihasilkan dari penambahan abu sekam padi terhadap abu terbang PLTU Buntoi sebagai pengganti semen, sehingga didapat kuat tekan beton geopolimer yang maksimal. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, yaitu dengan membuat benda uji pasta geopolimer ukuran 20 mm × 40 mm. Dengan variasi penambahan abu sekam padi (0%,10%, 20%, 30% dan 40%) dari berat abu terbang. Hasil kuat tekan pasta geopolimer dengan persentase penambahan abu sekam padi sebanyak 40% dan abu terbang 60% menghasilkan kuat tekan rata-rata terbesar yaitu 16,99 MPa. Hasil tersebut digunakan sebagai binder dalam pembuatan beton geopolimer. Kuat tekan rata-rata beton geopolimer berdasarkan umur pengujian 3, 7, 14 dan 28 hari, dengan kuat tekan berturut-turut adalah 0,96 MPa, 1,87 MPa, 1,59 MPa, 1,58 MPa. Hasil tersebut menunjukan bahwa kuat tekan beton geopolimer lebih rendah dibandingkan dengan kuat tekan pasta geopolimer. Kata Kunci: Abu sekam padi, abu terbang, geopolimer, komposisi, kuat tekan
Evaluasi Kinerja Struktur Gedung Terhadap Gempa Dengan Analisis Time History (Studi Kasus: Sekolah Nasional Global Nusantara Sampit Kab. Kotawaringin Timur) Dwitiun Novyeremia; Fransisco Happy Riadi Haputra Baru; Okta Meilawaty
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 4 (2023): Oktober 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i4.6713

Abstract

Indonesia ditetapkan terbagi menjadi dalam 6 wilayah gempa, hal tersebut dikarenakan Indonesia secara geografis yang berada di antara 3 lempeng tektonik yakni lempeng Indo Australia, yang menunjukkan pergerakan ke utara lalu lempeng Eurasia, yang menunjukkan pergerakan ke selatan dan lempeng Pasifik, yang menunjukkan pergerakan ke timur ke barat. Dengan melihat peristiwa gempa di berbagai lokasi di Indonesia sepanjang tahun 2022, total 217 gempa bumi dengan magnitudo di atas 5 SR. Penelitian ini dilakukan supaya bisa mengetahui kinerja struktur dari Gedung Sekolah Global Nusantara Sampit menurut parameter displacement, drif, serta base shear. Selanjutnya, hasil yang diperoleh dari penelitian ini akan di analisis dengan menggunakan kinerja batas layan dan kinerja batas ultimit, dengan menggunakan metode time history sesuai dengan aturan SNI-1726-2019. Menurut kinerja struktur pada Gedung Sekolah Global Nusantara Sampit diperoleh hasil bahwasanya partisipasi massa struktur terpenuhi pada waktu getaran 0,685 detik dan kontrol kinerja struktur yang dianalisis menggunakan 5 rekaman gempa diperoleh simpangan yang terjadi pada struktur gedung hanya Gempa Manjil yang memenuhi syarat batas layan sebesar (0,03/R)xH = 40 mm. dan batas ultimate sebesar 0,02xH =80 mm dan kinerja pada sendi plastis masuk kedalam immediate occupancy.
PENGARUH PENAMBAHAN KAPUR TOHOR SEBAGAI PENCAMPUR AIR GAMBUT TERHADAP KUAT TEKAN BETON Muchamad Ardiansyah; Okta Meilawaty; Fransisco H.R.H.B
Jurnal Teknik Sipil Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Gradasi Teknik Sipil - Desember 2023
Publisher : P3M Politeknik Negeri Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31961/gradasi.v7i2.1839

Abstract

Provinsi Kalimantan Tengah memiliki air gambut. Air gambut memiliki kandungan organik yang tinggi, berwarna coklat kemerahan, dan tingkat keasaman yang tinggi. Meskipun air gambut tidak memenuhi persyaratan untuk mencampur air beton, namun sering digunakan untuk mencampur air beton. Kapur non-hidrolik, juga dikenal sebagai kapur tohor (CaO), diproduksi dengan membakar batu alam, yang sebagian besar terdiri dari kalsium karbonat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana kapur tohor dapat ditambahkan ke dalam air gambut untuk mencampur beton. Variasi penambahan kapur tohor sebanyak 0,0g/l ; 0,045g/l; 0,05g/l. Pada umur 28 hari, beton diharapkan memiliki kuat tekan 25 MPa. Benda uji dibuat menggunakan air gambut yang diolah dengan kapur tohor dan direndam dalam saluran air gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton kombinasi kapur tohor 0,045 g/l dan 0,05 g/l memiliki kuat tekan 27 Mpa dan 25 MPa pada umur 7 hari dan terus meningkat menjadi 39 MPa dan 44 MPa pada umur 56 hari, sedangkan beton tanpa kombinasi kapur tohor memiliki kuat tekan 24 MPa pada umur 7 hari dan terus menurun menjadi 17 MPa pada umur 56 hari. Kapur tohor dapat digunakan untuk mencampur air gambut, sehingga memungkinkan untuk menggunakan air gambut sebagai air pencampur beton.