Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Prediksi Gas Karbon Monoksida (CO) dari Sumber Kendaraan Bermotor dengan Metode Gaussian Line Source Berbasis Sistem Informasi Geografis Taufik Taufik; Moch. Assidieq; Rosdiana Rosdiana; Sumarlin Sumarlin; Aryani Adami; Tia Dwi Irawandani; Ilham Ilham; Dwiprayogo Wibowo
Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jsal.2022.009.03.2

Abstract

ABSTRAK Prediksi persebaran gas CO dari sumber transportasi di salah satu jalan arteri primer Kota Kendari menjadi fokus uji coba dalam penelitian ini untuk menentukan konsentrasi polusi udara menggunakan metode gaussian model line source (GMLS). Metode ini merupakan cara unik untuk menganalisis persebaran gas CO yang dikombinasikan dengan metode geographic information system (GIS) kemudian dibandingkan terhadap hasil konsentrasi yang diperoleh dengan baku mutu Peraturan Pemerintah Indonesia No. 22 Tahun 2021 dan visualisasi menggunakan aplikasi GIS. Fokus kajian penelitian dilakukan di Jalan M.T. Hariyono Kota Kendari-Sulawesi Tenggara dengan menghitung volume kendaraan, analisis konsentrasi gas CO, dan pemodelan menggunakan GIS. Berdasarkan hasil pengamatan volume lalu lintas di Jalan arteri primer M.T. Hariyono Kota Kendari menunjukkan bahwa jumlah kendaraan bermotor yang melintas di pagi hari sebanyak 3103 unit/jam (07.00-08.00 WITA), siang hari sebanyak 2,227 (12.00-13.00 WITA), dan sore hari sebanyak 2996 (16.00-17.00 WITA). Jumlah kendaraan tersebut menyumbangkan laju emisi gas CO pada pagi hari sebesar 18,157.06 µg.(m.s)-1, siang hari sebesar  13,982.83 µg.(m.s) -1, dan sore hari sebesar 18,493.33 µg.(m.s) -1. Berdasarkan perhitungan dengan finite length line source (FLLS) turunan dari metode GMLS, persebaran konsentrasi gas CO paling tinggi terletak pada tepi jalan (roadside) sebesar 5,838.84 µg.(Nm3)-1 kondisi pagi hari, 4,496.5 µg.(Nm3)-1 pada siang hari, dan 5,946.96 µg.(Nm3)-1 pada sore hari dengan kondisi kecepatan angin rata-rata 2.1 m.s-1 dan arah angin dari barat laut (315°) ke tenggara (135°). Analisis spasial dengan pemodelan SIG menunjukkan wilayah sebaran dampak dari pencemaran gas CO menuju daerah sekitar ruas jalan raya. Kata kunci: kendari, pencemaran, transportasi, udara ABSTRACT The uniqueness of CO gas analysis from transportation sources on the primary arterial road in Kendari City has become the focus in this study to calculate pollutant concentration using the Gaussian model line source (GMLS) method. This method has combined with the geographic information system (GIS) method then compared the concentration results with the quality standard of Indonesian Government Regulation No. 22 of 2021 and visualization using GIS application. The subject in this study was examined on M.T. Hariyono Street, Kendari City-Southeast Sulawesi Province, Indonesia by calculating vehicle volume, CO gas concentration analysis, and modelling using GIS application. Based on these results, we obtain the traffic of vehicles volume on M.T. Hariyono Street showed that in the morning was 3103 units/hour (07.00-08.00 AM), in the afternoon as many as 2227 units/hour (12.00-13.00 PM), and in the afternoon of 2996 units/hour (16.00-17.00 PM). The number of these vehicles have contributed to the emission rate in the morning of 18,157.06 µg.(m.s)-1, in the noon of 13,982.83 µg.(m.s)-1, and in the afternoon of 18,493.33 µg.(m.s)-1. Based on calculations using the finite length line source (FLLS) derived from the GMLS method, the highest concentration of CO gas is located on the roadside of 5,838.84 µg.(Nm3)-1 in the morning, 4,496.5 µg.(Nm3)-1 in the midday, and 5,946.96 µg.(Nm3)-1 in the afternoon; with an average wind velocity of 2.1 m.s-1 and a wind direction from the northwest (315°) to the southeast (135°). Spatial analysis with GIS produces a distribution area of the impact of CO gas pollution towards the area around the highway. Keywords:  kendari, pollution, transportation, air
Studi Ekologi dan Morfometrik Kepiting Kelapa (Birgus Latro L.): Studi Kasus di Desa Waonu, Pulau Kadatua, Sulawesi Tenggara Faizal Mustapa; Muh. Ramli; Anwar Said; Dwiprayogo Wibowo
Samakia : Jurnal Ilmu Perikanan Vol 14 No 2 (2023): Samakia: Jurnal Ilmu Perikanan
Publisher : Faculty of Science and Technology University Ibrahimy

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35316/jsapi.v14i2.3439

Abstract

Birgus latro L. adalah kepiting pertapa darat terbesar di dunia. Spesies ini tersebar luas di pulau-pulau terpencil Indo-Pasifik di daerah tropis, tetapi populasinya menurun drastis. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi ekologi dan kelimpahan relatif dari keberadaan Birgus latro L. di Pulau Kadatua, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Metode penelitian yang dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan observasi lapangan. Pengumpulan data dilakukan melalui survei visual, uji parameter lingkungan, dan morfometrik kepiting kelapa. Berdasarkan hasil penelitian memperlihatkan bahwa kepiting kelapa hadir dalam kondisi tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi lingkungannya. Habitat kepiting kelapa ini lebih menyukai tekstur tanah berpasir-lempung dengan suhu tanah antara 28-30°C dan kelembaban antara 70-90%. Curah hujan, pH tanah, dan vegetasi sekitar habitat Birgus latro L. mempengaruhi kehidupannya seperti ketersediaan sumber makanan dan tempat berlindung dari ancaman predator. Analisis morfometrik dan kelimpahan kepiting kelapa berdasarkan 4 stasiun pengamatan memperlihatkan bahwa rata-rata ukuran dan berat kepiting kelapa bervariasi yang dipengaruhi oleh lokasi habitatnya. Semakin dekat dari pemukiman masyarakat ukuran kelas panjang karapas kepiting kelapa semakin kecil, sebaliknya apabila kehidupan kepiting kelapa berada jauh dari pemukiman dan aktivitas manusia maka ukuran kelas panjang karapas kepiting kelapa akan semakin besar dan jumlah populasinya semakin banyak. Kelimpahan relatif memperlihatkan bahwa kepiting kelapa hampir tidak ditemukan pada malam hari tanpa umpan. Penelitian ini memiliki implikasi penting dalam pengelolaan ekosistem pesisir, khususnya dalam upaya konservasi kepiting kelapa dan habitat-habitatnya. Selain itu, penelitian ini juga dapat menjadi sumbangan pengetahuan dalam konteks ekologi kepiting kelapa secara lebih luas di wilayah Sulawesi Tenggara.
Desain Prototype Alat Filtrasi Sederhana dari Limbah Galon Air untuk Pembuatan Penyaringan Air Rumah Tangga Ferdi Ferdi; Rosdiana Rosdiana; Wa Ndibale; Moch. Assiddieq; Ilham; Dwiprayogo Wibowo
ANOA: JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT FAKULTAS TEKNIK Vol 1 No 01 (2022): Edisi Desember Tahun 2022 ANOA: Jurnal Pengabdian Masyarakat Fakultas Teknik
Publisher : FAKULTAS TEKNIK UMKENDARI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51454/anoa.v1i01.92

Abstract

This study reports on the utilization of gallons of water used as containers for household-scale water purification filtration devices. The method of making a filtration device is by making a tap hole (outlet) at the bottom of the gallon and then putting in a filter material consisting of gravel, fine sand, charcoal, coarse sand, sponges, and palm fibre. A water filtration system by entering the water in the top hole of the gallon and the filtered water results are located at the bottom of the gallon that has been given a faucet. Based on the results of this study, it is shown that a gallon waste water-based filtration system is effective in the water filtration process at housing X in Kendari City. Test parameters consisting of turbidity, color, total dissolved solids (TDS), acidity (pH), and iron (Fe) content showed that the decrease in content that occurred in each turbidity test was 56.77%, color 33.33%, TDS 33.61%, the pH level increased by 4.21% (7.37 to 7.68) due to the effect of reduced levels of carbon dioxide (CO2) in water from the filtration process and categorized as water that is suitable for health. Fe levels did not change significantly, where there was an increase of 1.2% (25.7 × 10-4 mg.L-1 to 26.0 × 10-4 mg.L-1). The results of this study illustrate that gallons of water waste can be used as a material for making simple filtration equipment for household-scale water filtration processes.