Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Anxiety/Uncertainty Management sebagai Pengelolaan Dampak dari Fenomena “Catcalling” Melati Budi Srikandi; Mira Adita Widianti
Jurnal Sinestesia Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini terdapat fenomena catcalling membaur menjadi hal biasa yang terjadi di masyarakat. Catcalling didefinisikan sebagai siulan, panggilan, dan komentar yang bersifat seksual dan tidak diinginkan dengan korbannya yang rata-rata adalah seorang perempuan. Rendahnya literasi mengenai pelecehan seksual secara verbal ini menjadi pemicu terjadinya catcalling secara berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka untuk untuk melihat kontribusi disiplin ilmu komunikasi dalam membantu mengelola dampak dari pelecehan seksual secara verbal, serta untuk menelaah apakah Anxiety/Uncertainty Management Theory (AUM) dalam komunikasi memiliki peranan dalam mengelola dampak catcalling sehingga korban catcalling dapat kembali beraktivitas. Maka dilakukan studi pustaka mengenai perkembangan budaya populer, catcalling di Indonesia, kecemasan komunikasi interpersonal, dan Anxiety/ Uncertainty Management Theory. Hasil studi pustaka menunjukkan korban catcalling yang notabene adalah kaum perempuan mengalami kecemasan dan ketakutan pacsa mengalami catcalling. Untuk menangani hal tesebut, terdapat konsep-konsep dasar pada AUM yang dapat menjadi landasan atau pertimbangan korban catcalling dalam mengelola dampak yang terjadi dalam dirinya. Konsep-konsep dasar AUM dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan pasca menghadapi peristiwa catcalling adalah self-concept atau konsep diri, kemudian proses situasional dalam catcalling, motivasi melawan catcalling, serta mengantisipasi terjadinya catcalling pada diri sendiri.
Kreativitas Menjadi Pendapatan: Pemanfaatan TikTok Menjadi Media Penghasilan di Era 5.0 Mira Adita Widianti; Ahyuni Maulidia; Annisa Fee Amanda; Viera Latifah Azahra
Jurnal Sinestesia Vol. 13 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di era sekarang, media sosial mampu menjadi salah satu platform yang menyediakan lahan pekerjaan. Contohnya media sosial TikTok yang sedang menjadi kegemaran di berbagai kalangan, terutama pada generasi muda. Penelitian menunjukan bahwa media sosial TikTok yang biasanya hanya sebagai media eksistensi diri, kini menjadi aplikasi yang digunakan sebagai media penghasil pendapatan. Hal tersebut telah dibuktikan oleh pemilik akun tiktok @ravie.pie yang memiliki sebanyak 2.7M (Juta) pengikut dan @awwkey4 memiliki sebanyak 281.3K (Ribu) pengikut. Dengan jumlah pengikut yang banyak dan unggahan konten pemasaran produk, kedua akun tersebut mendapatkan penghasilan. Metode dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengambilan data wawancara mendalam. Hasil dari penelitian ini menunjukan beberapa poin penting, seperti membangun kreativitas pemasaran produk untuk menarik perhatian publik, pemilihan waktu yang efektif untuk mengunggah konten, dan  tantangan tersendiri bagi pemilik akun dalam mengembangkan kreativitas konten. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa media sosial  TikTok memberikan akses dalam menghasilkan pendapatan dengan cara yang mudah serta memacu kreativitas dalam berinovasi bagi pengguna dan juga mitra kerja untuk terus berkontribusi menggunakan aplikasi ini, yang nyata nya mampu memberikan lahan pekerjaan untuk berbagai kalangan dengan cara yang unik dan gaya baru dalam berpenghasilan di Indonesia.
Internal Communication in Building Organizational Culture at Pasarame Beachwalk Foodcourt Mira Adita Widianti; Novita Choirunnisa
COMMUSTY Journal of Communication Studies and Society Vol. 2 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/commusty.v2i2.4904

Abstract

This research is motivated by an interesting phenomenon about communication patterns in a Pasarame Beachwalk Foodcourt. Especially to find out internal communication to build organizational culture at the Pasarame Beachwalk food court. Aims to describe and know Internal Communication in building organizational culture (Case study at Pasarame Beachwalk Foodcourt). The approach used by the author is a qualitative research method. Qualitative research methods use in-depth interviews, observation and documentation to participate in collecting data. Internal communication is divided into 2, namely vertical communication, namely communication patterns between superiors and subordinates and horizontal communication, namely communication between fellow staff and divisions or sections. The importance of communication in helping to facilitate work and to align the goals of the members, so that an organized organizational culture is formed in accordance with the vision and mission of the company. Organizational culture has several dimensions, namely Innovation and Risk Taking, Paying Attention to Details, Result Orientation, People Orientation, Team Orientation, Aggressiveness, Stability. Background and technical differences are the main obstacles that often occur. The results of the study show that maintained communication will help members to work more quickly and efficiently. And by maintaining both horizontal and vertical communication can minimize obstacles. From the dimensions of the existing organizational culture, Pasarame Beachwalk tends to have a result-oriented culture and pays close attention to details.