Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MODEL PENDAMPINGAN PETUGAS MTBS DALAM PENGISIAN FORMAT MTBS DI PUSKESMAS BAKUNASE KOTA KUPANG Yulianti K. Banhae; Agustina Ina; Maria A. Making; Yohanes M. Abanit
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 11: November 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan balita maka diharapkan petugas kesehatan perlu menerapkan tatalaksana MTBS secara baik dan benar di Puskesmassesuai dengan buku bagan MTBS. Penerapan MTBS yang baik dan benar dipengaruhi oleh pengetahuan, ketrampilan sikap dan motivasi petugas kesehatan. Tujuan pengabdian masyarakat: untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap serta motivasi petugas dalam pengisian format MTBS. Metode pelatihan/penyegaran materi MTBS melalui ceramah dan pendampingan petugas MTBS melalui demonstrasi dan problem base learning. Penelitian Banhae (2021) menunjukkan hasil bahwa sebagian besar responden tidak patuh dalam melakukan pengisian tindakan/pengobatan sebanyak 8 responden (80%) dan tidak patuh dalam melakukan pengisian nasehat kapan kembali segera dan kunjungan ulang sebanyak 9 responden (90%). Hasil: hasil pretest dan posttest terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan serta motivasi petugas MTBS tentang cara pengisian format MTBS usia 2 sampai 5 tahunyang baik dan benar sesuai buku bagan MTBS.
Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia Di Bawah Tiga tahun Maria Sambriong; Yulianti K. Banhae; Emilia E. Akoit; Yohanes M. Abanit
Bima Nursing Journal Vol 4, No 2 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v4i2.1190

Abstract

The problem of stunting must be resolved immediately because it will have an impact on Indonesia's human resources in the future. Indonesia's stunting rate still exceeds WHO recommendations in 2018. Starting around 2013, the East Nusa Tenggara Region recorded the highest stunting rate in Indonesia. Stunting has the potential to harm the country by 2% and 3% of GDP each year. Based on GDP, losses could reach IDR 474.9 trillion in 2019. The purpose of this study was to find out what factors are most likely to cause stunting in children under the age of three. An observational study using a case-control design. There were 107 children in the population, and simple random sampling was used to select at least 74 of them. Mothers with children aged 6 to 3 years who are stunted or not a respondent. The chi-square test and relapse counting were used in the investigation. The study found that sex (p = 0.020), exclusive breastfeeding (p = 0.006), low birth weight (0.000), and parenting (0.033) were four gambling factors associated with inhibition. Confounding was caused by the mother's height (p=0.050). The most common risk factor for stunting is LBW which has an OddssRatio of 11.189. This shows that where children born with low weight have an eleven times higher risk of experiencing stunting compared to children born with normal weight. Concluded that risk factors associated with stunting are sex, LBW, exclusive breastfeeding, and parenting. Noted that LBW's most dominant variable related to stunning.
PENDAMPINGAN KADER DAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI DAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 3 BULAN -5 TAHUN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKUNASE KOTA KUPANG TAHUN 2023 Yulianti K. Banhae; Maria Sambriong; Maria A. Making; Yohanes M. Abanit
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 10: Oktober 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemberian stimulasi yang tepat kepada anak sesuai usianya akan merangsang atau membentuk sinaps pada otak anak sehingga akan meningkatkan kemamapuan perkembangan anak yaitu gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa dan sosialisasi dan kemandirian. Ruang lingkup kegiatan ini meliputi pengukuran berat badan, panjang badan/tinggi badan, dan ssosialisasi tentang stimulasi perkembangan anak. Kegiatan ini akan dilakukan dengan metode sosialisasi, pengukuran antropometri dan penyuluhan tentang sosialialisasi stimulasi perkembangan anak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan penerapan model pendampingan orang tua dan Kader posyandu tentang deteksi dinidan pemberian stimulasi perkembangan anak usia 3 bulan sampai 5 tahun di Posyandu Cendanawangi Kelurahan Fontein Kecamatan Kota Raja Kota Kupang. Tujuan kegiatan pendampingan ini adalah untuk menambah pengetahuan, ketrampilan kader dan orang tua serta memotivasi kader dan orang tua dalam memberikan stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang anak usia 3 bulan sampai 5 tahun sehingga anak mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan secara bertahap yaitu pengukuran berat badan dan tinggi badan anak, penyampaian materi tentang deteksi dini pertumbuhan dan pemberian stimulasi perkembangan anak. Hasil pengabdian Masyarakat adalah terjadi peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan motivasi kader posyandu dan orang tua sebelum dan sesudah dilakukan pendampingan di Posyandu Cendanawangi Fontein Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase Kota kupang.