Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

The Anxiety of Lung-TB Patients Consuming Medicine more than 6 Months Yoany Maria V. B. Aty; Maria Agustina Making; Yohana Jesica Daliman Yubilianti; Dominggos Gonsalves; Gadur Blasius
JURNAL KESEHATAN PRIMER Vol 7 No 1 (2022): JKP (Jurnal Kesehatan Primer)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/jkp.v7i1.625

Abstract

Introductions: Treatment for pulmonary TB requires a long period of time, at least six months of taking medication. The impact of this long process results in saturation of pulmonary TB patients to complete their treatment program. This condition increases the patient's anxiety about the timeliness of taking medication regularly. This study aims to describe the level of anxiety of pulmonary TB patients while taking TB drugs for a period of more than 6 months in the working area of the Bakunase Health Center. Methods: This is a descriptive study with a cross sectional design approach. The sampling technique was total sampling with a total of 53 pulmonary TB patients. The research instrument used was the Zung Self-Ratining Anxiety Scale (SAS/SRAS) questionnaire. Descriptive statistical test analysis. Result: The results showed that the characteristics of pulmonary TB patients at the Bakunase Health Center were mostly 26-35 years old as many as 13 people, 28 women, 41 people with 6-12 months of treatment, housewives/not working and self-employed as many as 13 people, and 19 people have high school/high school education. The level of anxiety that occurs in pulmonary TB patients while taking TB drugs for a period of more than 6 months in the work area of the Bakunase Health Center has an average value of 46.83 with the highest value of 69 and the lowest being 27, pulmonary TB patients experience a mild level of anxiety. Conclusion: Characteristics of respondents based on age, gender, length of treatment, education, and occupation of pulmonary TB patients are factors that influence the level of anxiety. keywords: Kecemasan; pengobatan tuberkulosis; tingkat kecemasan; tuberkulosis
The Effect of Humanistic Nursing Practices on Compliance of Taking Medication in Hypertensive Patients in the Working Area of the Public Health Center Trivonia Sri Nurwela; Israfil Israfil; Maria Agustina Making
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 2 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.023 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i2.325

Abstract

Hypertension is a chronic non-communicable disease that has threatened the health of Indonesian people. Hypertension complications have resulted in various types of disability and death. One of the factors causing complications of hypertension is patients’ non-compliance in taking anti-hypertension drugs. The purpose of this study was to determine the effect of humanistic nursing practice on compliance in taking medication for hypertensive patients in the working area of Public Health Center in Sikumana, Kupang City, East Nusa Tenggara Province, Indonesia. This experimental research method was conducted through a quasi-experimental design. The number of samples were 20 hypertensive patients who were taken by purposive sampling technique. The study sample was divided into two groups, namely the treatment group consisting of 10 patients and the control group consisting of 10 patients with inclusion criteria. The instruments used in the study were nurses worked as a therapist and a checklist to control the medication compliance. Therapy was given using the humanistic nursing practice therapy. The results of the study in the treatment group showed that 40% of the patients never took medication while 60% of the patients took medication occasionally. The reason for not taking medicine was because there were no complaints by 50%, herbal medicine consumption by 30% and running out medicine by 20%. The results of Manwhitney Test analysis of pre and post treatment obtained α = 0.000, z = -4.11. It can be concluded that there was a significant effect of humanistic nursing practice on the compliance in taking medication for hypertensive patients at the Public Health Center in Sikumana. Patients who were given humanistic nursing practice had 4.11 times greater compliance than patients who did not receive humanistic nursing practice services.
Analisis Faktor Interdialytic Weight Gains (IDWG) Pasien Hemodialisa Di RSUD Prof.Dr.W.Z Johannes Kota Kupang Maria Agustina Making; Yasinta Betan; Israfil Israfil; Pius Selasa
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 13 No 3 (2022): SEPTEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v13i3.845

Abstract

Keadaan yang sering terjadi pada pasien hemodialisis, salah satunya adalah Interdialytic Weight Gain (IDWG). IDWG merupakan salah satu indikator untuk membatasi penambahan berat badan di antara dua sesi hemodialisis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan IDWG di ruangan hemodialisa. Penelitian ini merupakan penelitian analisa deskriptif dengan rancangan cross sectional. Total sampel dari penelitian ini adalah 35 pasien yang menjalani hemodialisa yang memiliki kriteria sebagai berikut; 1) kesadaran komposmentis, 2) usia >17 tahun, 3) menjalankan hemodialisa selama dua minggu sekali selama 1 bulan, 4) dapat melakukan timbang berat badan dengan cara berdiri, 5) dapat berkomunikasi secara verbal, dapat membaca dan menulis. Pasien yang mengalami gangguan jiwa dan menjalani hemodialisa karena bukan kasus gagal ginjal kronik tidak diikutsertakan sebagai responden. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner. Berdasarkan uji Chi-square, didapatkan bahwa faktor self-efficacy, stress, rasa haus, lama hemodialisa dan dukungan keluarga memiliki hubungan yang siginifikan dengan IDWG pada pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) yang menjalani hemodialisa. Oleh karena itu, tenaga kesehatan terkhususnya perawat perlu memperhatikan ke empat faktor tersebut dalam mengontrol nilai IDWG pada pasien GGK yang menjalani hemodialisa.
PEMBERDAYAAN TB PARU DI ERA NEW NORMAL PANDEMIC COVID-19 PADA KELOMPOK PASIEN DAN KELUARGA PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAKUNASE TAHUN 2022 Maria Agustina Making; Yulianti K Banhae; Antonia L Hamu; Pius Selasa
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 11: November 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit TBC dan covid 19 merupakan penyakit menular yang menyebabkan keparahan pada saluran pernafasan bahkan kematian. Pada era new normal ini pemerintah mengupayakan berbagai cara untuk masyarakat menerapkan kebiasaan baru sehingga mengurangi sumber penularan. Adapun solusi pemecahan masalah adalah pemberian pendidikan kesehatan dan pelatihan batuk efektif bagi masyarakat dan keluarga sehingga mampu deteksi dini gejala TB dan pencegahan penularan penyakit dimasa new normal. Kegiatan ini melibatkan pasien dan keluarga, yang mana penilaian kemampuan masyarakat dengan pemberian pre test dan post test. Khalayak sasaran adalah sebanyak 24 orang. Kegiatan pengabdian masyarakat mendapatkan data peningkatan pengetahuan dengan nilai post test rata-rata 72,92 dari sebelumnya 46,67. Hasil kegiatan tersebut menunjukkan pentingnya pendidikan kesehatan sebagai sumber informasi untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mendukung seluruh program TB sehingga rantai penularan TB dapat terputus dan meningkatnya angka kesembuhan TB tetap dipertahankan.
MODEL PENDAMPINGAN PETUGAS MTBS DALAM PENGISIAN FORMAT MTBS DI PUSKESMAS BAKUNASE KOTA KUPANG Yulianti K. Banhae; Agustina Ina; Maria A. Making; Yohanes M. Abanit
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 11: November 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian pada bayi dan balita maka diharapkan petugas kesehatan perlu menerapkan tatalaksana MTBS secara baik dan benar di Puskesmassesuai dengan buku bagan MTBS. Penerapan MTBS yang baik dan benar dipengaruhi oleh pengetahuan, ketrampilan sikap dan motivasi petugas kesehatan. Tujuan pengabdian masyarakat: untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan sikap serta motivasi petugas dalam pengisian format MTBS. Metode pelatihan/penyegaran materi MTBS melalui ceramah dan pendampingan petugas MTBS melalui demonstrasi dan problem base learning. Penelitian Banhae (2021) menunjukkan hasil bahwa sebagian besar responden tidak patuh dalam melakukan pengisian tindakan/pengobatan sebanyak 8 responden (80%) dan tidak patuh dalam melakukan pengisian nasehat kapan kembali segera dan kunjungan ulang sebanyak 9 responden (90%). Hasil: hasil pretest dan posttest terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan serta motivasi petugas MTBS tentang cara pengisian format MTBS usia 2 sampai 5 tahunyang baik dan benar sesuai buku bagan MTBS.
Analisa Faktor Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan TB Paru pada Kontak Serumah selama Era New Normal Covid 19 Maria Agustina Making; Yulianti Kristiani Banhae; Maria Yoani Vivi Bita Aty; Yohanes Mau Abanit; Pius Selasa; Israfil Israfil
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 5 No 1 (2023): Februari 2023, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v5i1.1270

Abstract

Tuberkulosis (TBC) masih merupakan suatu penyakit menular yang angka kejadiannya masih tinggi. adapun penyebabnya adalah bakteri Mycobacterium tuberculosis yang penularannya melalui droplet udara. Upaya pencegahan penyakit TB pada era new normal dipengaruhi oleh perilaku begitu juga pengetahuan dan sikap yang positif yang harus terus dilakukan agar mata rantai penularan dapat diputuskan dan pengendalian infeksi yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi terkait hubungan sikap dan pengetahuan dengan perilaku upaya pencegahan penularan penyakit TBC selama new normal Covid 19. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian survei analitik dengan rancangan Cross sectional. Untuk sampel digunakan teknik samping purposive sampling sebanyak 60 responden, yang memenuhi kriteri inklusi dan eksulisi. Instrument yang digunakan adalah kuesioner yang dilaksanakan bulan juli-september 2022. Hasil penelitian tentang hubungan pengetahuan, sikap dengan perilaku menunjukkan tidak adanya hubungan. yang mana dibuktikan dengan nilai p value > 0,05. Hasil analisa data bisa disimpulkan bahwa sangat perilaku seseorang dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap. Pengetahuan yang baik berasal dari informasi yang di terima dari sumber yang tepat sehingga semakin banyak menerima informasi maka dari itu sikap seseorang bisa lebih positif merangsang seseorang untuk menunjukkan perilaku yang lebih positif.
Perilaku Pasien Hipertensi dalam Pencegahan COVID-19 Trifonia Sri Nurwela; Maria Agustina Making Agustina Making; Israfil Israfil
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13, No 4 (2022): Oktober 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13426

Abstract

Hypertension is a chronic non-communicable disease which has become a dangerous comorbid disease in COVID-19 infection. The purpose of this study was to determine the behavior of hypertensive patients in preventing COVID-19. This research is a qualitative study with a phenomenological approach. The informants of this study were 15 hypertensive patients. Data collection was carried out using semi-structured interviews. Data were analyzed descriptively including: reduction, data display and conclusions. Three themes and several sub-themes of the behavior of hypertensive patients in preventing COVID-19 were found, namely: implementing health protocols (wearing masks, washing hands, maintaining distance, avoiding crowds and crowds); maintaining physical health (intake of nutritious food according to the hypertension diet, consumption of traditional herbs, exercise, and basking in the morning sun); and maintaining mental health (avoiding stress, positive thinking, and praying). The behavior of hypertensive patients in the prevention of COVID-19 has been well implemented. Health promotion continues to be improved to produce better adaptive behavior of hypertensive patients in preventing infection and the threat of severity of COVID-19 infection.Keywords: COVID-19; hypertensive patients; preventive behavior ABSTRAK Hipertensi merupakan penyakit tidak menular kronis yang telah menjadi penyakit komorbid berbahaya pada infeksi COVID-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perilaku pasien hipertensi dalam pencegahan COVID-19.  Penelitian ini adalah studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian ini adalah 15 pasien hipertensi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara semi terstruktur. Data dianalisis secara deskriptif meliputi: reduksi, display data dan kesimpulan. Ditemukan tiga tema dan beberapa subtema perilaku pasien hipertensi dalam pencegahan COVID-19 yaitu: menerapkan protokol kesehatan (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari keramaian dan kerumunan); menjaga kesehatan fisik (asupan makanan bergizi tetap sesuai diet hipertensi, konsumsi ramuan tradisional, olahraga, dan berjemur di matahari pagi); dan menjaga kesehatan psikis (menghindari stres, berfikir positif, dan berdoa). Perilaku pasien hipertensi dalam pencegahan COVID-19 telah dilaksanakan dengan baik. Promosi kesehatan terus ditingkatkan untuk menghasilkan perilaku adaptasi pasien hipertensi yang lebih baik dalam pencegahan infeksi dan ancaman keparahan infeksi COVID-19.Kata kunci: COVID-19; pasien hipertensi; perilaku pencegahan
Peran Orang Tua dan Petugas Kesehatan sebelum dan Saat Imunisasi dengan Kelengkapan Status Imunisasi Dasar pada Masa Pandemi Covid Yulianti Kristiani Banhae; Kori Limbong; Agustina Making; Yohanes Abanit
Jurnal Keperawatan Vol 14 No 4 (2022): Jurnal Keperawatan: Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (273.993 KB)

Abstract

Masalah utama kesehatan anak selama masa Covid-19 adalah orang tua tidak mau mengantar anaknya untuk diimunisasi, hal ini disebabkan karena orang tua resah dan takut tertular Covid-19. Jika masalah ini tidak teratasi, maka berdampak terhadap terjadinya wabah pada PD3I dan cakupan imunisasi menjadi rendah. Tujuan: untuk megetahui hubungan antara peran orang tua dan petugas kesehatan dengan kelengkapan status imunisasi dasar bayi. Jenis penelitian analitik deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi: semua ibu yang memiliki bayi usia kurang dari 12 bulan dan petugas imunisasi di Puskesmas Sikumana. Sampel yaitu ibu yang mempunyai bayi usia 0 <12 bulan yang berkunjung ke Poli imunisasi dan posyandu di Puskesmas Sikumana dengan besar sampel sebesar 60 responden dan petugas kesehatan adalah petugas imunisasi berjumlah 16 orang. Analisis data secara univariat dan bivariate dengan chi-square test. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner, buku KIA dan laporan imunisasi. Hasil menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua dan petugas kesehatan memiliki peran yang baik, sebagain besar status imunisasi dasar bayi lengkap dan terdapat hubungan antara peran orang tua dan petugas kesehatan dengan kelengkapan status imunisasi dasar. Terdapat hubungan antara peran orang tua dan petugas kesehatan dengan kelengkapan status imunisasi dasar di Puskesmas Sikumana Kota Kupang.
The Effect of Humanistic Nursing Practices on Compliance of Taking Medication in Hypertensive Patients in the Working Area of the Public Health Center Trivonia Sri Nurwela; Israfil Israfil; Maria Agustina Making
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 3 No 2 (2021): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.023 KB) | DOI: 10.37287/ijghr.v3i2.325

Abstract

Hypertension is a chronic non-communicable disease that has threatened the health of Indonesian people. Hypertension complications have resulted in various types of disability and death. One of the factors causing complications of hypertension is patients’ non-compliance in taking anti-hypertension drugs. The purpose of this study was to determine the effect of humanistic nursing practice on compliance in taking medication for hypertensive patients in the working area of Public Health Center in Sikumana, Kupang City, East Nusa Tenggara Province, Indonesia. This experimental research method was conducted through a quasi-experimental design. The number of samples were 20 hypertensive patients who were taken by purposive sampling technique. The study sample was divided into two groups, namely the treatment group consisting of 10 patients and the control group consisting of 10 patients with inclusion criteria. The instruments used in the study were nurses worked as a therapist and a checklist to control the medication compliance. Therapy was given using the humanistic nursing practice therapy. The results of the study in the treatment group showed that 40% of the patients never took medication while 60% of the patients took medication occasionally. The reason for not taking medicine was because there were no complaints by 50%, herbal medicine consumption by 30% and running out medicine by 20%. The results of Manwhitney Test analysis of pre and post treatment obtained α = 0.000, z = -4.11. It can be concluded that there was a significant effect of humanistic nursing practice on the compliance in taking medication for hypertensive patients at the Public Health Center in Sikumana. Patients who were given humanistic nursing practice had 4.11 times greater compliance than patients who did not receive humanistic nursing practice services.
Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Perawat Melakukan Triage Pasien COVID-19 di Instalasi Gawat Darurat Yoany Maria V.B. Aty; Reni Anggita Handa; Febtian Cendradevi Nugroho; Maria Agustina Making; Muhtar Muhtar
Bima Nursing Journal Vol 4, No 2 (2023): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/bnj.v4i2.1169

Abstract

Latar Belakang: Pasien suspect COVID-19masuk Rumah Sakit melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD). Di sana dilakukan triage pasien dengan tujuan untuk memisahkan pelayanan yang akan diberikan dan juga untuk mengetahui apakah seorang pasien memiliki probabilitas tinggi COVID-19. Dampak yang terjadi jika penerapan triase yang dilakukan tidak sesuai dengan protokol kesehatan COVID-19akan menyebabkan transmisi patogen di Rumah Sakit, sehingga terjadinya penyebaran COVID-19 yang meluas. Tujuan: Mengetahui hubungan pengetahuan dengan pengalaman perawat melakukan triage pasien COVID-19di instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan design penelitian cross sectional. Populasi adalah perawat yang bekerja di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang, sampel yang digunakan sebanyak 30 responden, pengambilan data menggunakan kuesioner. Hasil: Tingkat pengetahuan paling banyak kategori baik sebanyak 28 responden (93.3%), sedangkan pada pengalaman menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai pengalaman dalam kategori cukup sebanyak 22 responden (73.3%). Hasil uji statistik menggunakan korelasi spearman rho didapatkan hasil tidak signifikan 0.003  05 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan tindakan perawat melakukan triage pasien COVID-19di Instalasi gawat darurat (IGD) RSUD prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang