Andika Indrayana, Andika
Dosen Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa, ISI Yogyakarta

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

OPINI Desain Komunikasi Visual dan Manusia Indrayana, Andika
DeKaVe Vol 7, No 2 (2015): DeKaVe Volume 7 Nomor 2 Juli-Desember 2015
Publisher : DeKaVe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

proses mendesain, di manaaudiens merupakan aspek dan faktor yang penting sebagai paradigma berpikir sampai berkreasi,desain memiliki ruang yang terbuka untuk berkolaborasi dengan keilmuan lain, seperti antrologiyang memiliki metode yang khas yaitu etnografi, sampai keilmuan psikologi dengan metodekuantitatif. Namun demikian, pemanfaatan metode dari berbagai ilmu dalam proses mendesainuntuk mengidentifikasi karakteristik audiens sebaiknya tidak hanya berguna sebagai penunjangdata an sich, tetapi juga mampu untuk dikembangkan dengan keilmuan desain relasinya dalammencapai tujuan yang diharapkan, sampai pengembangan metode dalam proses mendesain.Riset audiens yang terus dikembangkan dalam keilmuan desain akan bermanfaat untukmengidentifikasi karakteristik dari audiens dari waktu ke waktu. Desainer dapat memiliki datamengenai kedinamisan target audiens yang dapat menunjang aspek dan faktor yang lain, sepertiestetika, fungsi, sampai pemanfaatan teknologi dan media yang akan digunakan.
MITOS MASKULINITAS SEBAGAI KONSEP KONTEN PRODUK KECAP ABC DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM (STUDI KASUS: KONTEN ”AKADEMI SUAMI SEJATI”) Indrayana, Andika; Putri Mardianti, Nurmala
DeKaVe Vol 1, No 1 (2020): Jurnal DeKaVe Vol. 1 No. 1 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/dkv.v1i1.3504

Abstract

Akademi Suami Sejati is a part of the theme used by Kecap ABC in their commercial campaign on Instagram. The theme aims at promoting gender equality in domestic field illustrated by a husband contributing in the household cooking activity as a means to build harmony. By means of this theme, diverse masculine images are represented using visual languages in many contents.   This research objective was to identify and interprete the myth of masculinity in the Instagram content to get the structures of and relation between the myths and gender discourses. Roland Barthes? theory on signs levels and his seven methods of interpretation were employed in studying the visual objects identified. The research showed that: 1) the masculine images represented the idea of gender equality without demeaning men?s image of masculinity. 2) masculine image is identical to the Javanese concept ?dadi wong? (becoming a gentleman) and ?dadi modern? (becoming a modern man) in Javanese culture perspective.
Kajian Tanda dan Makna Kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 di Media Sosial Instagram Andika Indrayana; Raissa Salsabil
DeKaVe Vol 11, No 2 (2018): Jurnal DeKaVe Vol. 11 No. 2 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.55 KB) | DOI: 10.24821/.v11i2.2658

Abstract

Abstract.This research aims to reveal the meaning of campaign activity on Instagram by three candidates of Jakarta’s regional leader election in 2017: Agus Harimurti Yudhyono-Sylviana Murni as candidate number one,  Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat as candidate number two, and Anies Baswedan-Sandiaga Uno as candidate number three. Using structural semiotics, this research show that: (1) every posts created by the candidates tend to have no correlation between verbal and visual sign. Every signs produces autonomy meaning, and; (2) by visual, every candidates’s posts style (verbal and visual), influenced by their prefesion.Keywords: Instagram, Political Campaign, Social Media, Structural Semiotics.
Analisis Wacana Kritis Komodifikasi Budaya Lokal pada Iklan Televisi (Studi Kasus Produk Frestea versi Hiphop Wedding) Andika Indrayana
DeKaVe Vol 7, No 2 (2014): DeKaVe Vol. 7 No. 2 Juli-Desember 2014
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4421.203 KB) | DOI: 10.24821/dkv.v7i2.1645

Abstract

Memahami Masalah=Menyelesaikan Masalah Andika Indrayana
DeKaVe Vol 8, No 2 (2015): DeKaVe Vol. 8 No. 2 Juli-Desember 2015
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.866 KB) | DOI: 10.24821/dkv.v8i2.1632

Abstract

PERANCANGAN APLIKASI PASAR MUAMALAH BERBASIS SISTEM OPERASI ANDROID Andika Indrayana; Nur Praditya Wibisono
DeKaVe Vol 14, No 1 (2021): Jurnal DeKaVe Vol.14 No.1 2021
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/dkv.v1i1.5711

Abstract

MITOS MASKULINITAS SEBAGAI KONSEP KONTEN PRODUK KECAP ABC DI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM (Studi Kasus: Konten ”Akademi Suami Sejati”) Andika Indrayana; Nurmala Putri Mardianti
DeKaVe Vol 13, No 1 (2020): Jurnal DeKaVe Vol. 13 No. 1 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (662.339 KB) | DOI: 10.24821/dkv.v1i1.3867

Abstract

COLOR CHART DIGITAL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DAN PANDUAN PERCAMPURAN WARNA Indrayana, Andika; Rahma Putri, Sofie Aulia
ASKARA: Jurnal Seni dan Desain Vol 4 No 1 (2025): ASKARA: Jurnal Seni dan Desain
Publisher : LPPM Institut Teknologi Telkom Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20895/askara.v4i1.1847

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk merancang color chart digital sebagai media pembelajaran percampuran warna. Sampel warna cat menggunakan dua model warna primer yaitu RYB dan CMY, dengan jenis cat poster dan gouache dari tiga merek yaitu Sakura, Winsor & Newton, dan Pentel. Metode yang digunakan adalah eksperimen rasio takaran dalam mencampur warna dan pengukuran sampel menggunakan perangkat colorimeter. Hasil yang diperoleh adalah: (1) palet warna digital yang identik dengan warna pigmen dan dapat digunakan sebagai panduan percampuran warna baik pada layar slide untuk perkuliahan maupun layar gawai untuk praktik secara mandiri, dan (2) penggunaan color chart digital untuk mencampur warna cat memerlukan pengaturan kecerahan (brightness) pada layar gawai yang disesuaikan dengan kondisi cahaya lingkungan.
Strategi Branding Community Desa Wisata Giriasih Gunungkidul Sebagai Destinasi Ekowisata dan Budaya Indrayana, Andika; Febriyantoko, Danang; Pradita Putra, Trisna
Jurnal Pengabdian Seni Vol 5, No 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jps.v5i2.14081

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membuat strategi branding community di desa wisata Giriasih, Gunungkidul Yogyakarta agar dapat menjadi destinasi wisata berbasis ekowisata dan budaya. Kegiatan ini penting untuk dilakukan karena masyarakat Desa Giriasih memiliki keinginan, semangat, dan berbagai potensi wisata baik alam maupun produk, namun belum memiliki perencanaan yang baik, sistematis, dan minimnya teknologi penunjang produksi. Pengembangan destinasi ekowisata dan budaya terdiri dari tiga agenda utama: (1) mengajak masyarakat untuk mengidentifikasi potensi wisata di wilayah dan membuat perencanaan branding baik tempat dan media, (2) mengolah potensi alam yang ada menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi dengan menggunakan teknologi tepat guna, (3) meningkatkan produktivitas UMKM sebagai support system desa wisata. Metode yang digunakan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan partisipasi aktif warga Desa Giriasih, khususnya pengelola kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan pelaku usaha perajin UMKM, dalam pelaksanaannya program ini menggunakan metode participatory rural appraisal (PRA), yaitu pendekatan partisipasi aktif warga dalam proses disimilasi informasi yang dilakukan dari tahap awal berupa persiapan hingga tahap akhir berupa evaluasi kegiatan yang bermuara penerima manfaat bagi masyarakat. This program aims to create a community branding strategy in Giriasih tourism village, Gunungkidul, Yogyakarta, enhancing its future role as ecotourism and cultural destination. It is highly essential to conduct this program since Giriasih community are eager and enthusiastic about their varied tourism potentials, including nature and local products. However, they have not organized proper and systematic planning yet. Besides, they are still minimally exposed to more advanced production technology. The development of ecotourism and cultural destination in this village consists of three main agendas: (1) inviting the community to identify tourism potentials and make branding plans for both places and media, (2) Processing existing natural potential into products resulting economic value using appropriate technology, (3) Increasing the productivity of MSMEs as a support system for the tourist village. The method used in this community service program involved active participation of Giriasih villagers, especially the members of tourism village management (POKDARWIS) and MSME craftsmen. The authors implemented the Participatory Rural Appraisal (PRA) method, an approach to active participation of residents in the information dissimilation process carried out from the initial stage (preparation) to the final stage (evaluation) of activities that benefit the society. 
Strategi Branding Community Desa Wisata Giriasih Gunungkidul Sebagai Destinasi Ekowisata dan Budaya Indrayana, Andika; Febriyantoko, Danang; Pradita Putra, Trisna
Jurnal Pengabdian Seni Vol 5, No 2 (2024): NOVEMBER 2024
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/jps.v5i2.14081

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membuat strategi branding community di desa wisata Giriasih, Gunungkidul Yogyakarta agar dapat menjadi destinasi wisata berbasis ekowisata dan budaya. Kegiatan ini penting untuk dilakukan karena masyarakat Desa Giriasih memiliki keinginan, semangat, dan berbagai potensi wisata baik alam maupun produk, namun belum memiliki perencanaan yang baik, sistematis, dan minimnya teknologi penunjang produksi. Pengembangan destinasi ekowisata dan budaya terdiri dari tiga agenda utama: (1) mengajak masyarakat untuk mengidentifikasi potensi wisata di wilayah dan membuat perencanaan branding baik tempat dan media, (2) mengolah potensi alam yang ada menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi dengan menggunakan teknologi tepat guna, (3) meningkatkan produktivitas UMKM sebagai support system desa wisata. Metode yang digunakan dalam program pengabdian kepada masyarakat ini melibatkan partisipasi aktif warga Desa Giriasih, khususnya pengelola kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dan pelaku usaha perajin UMKM, dalam pelaksanaannya program ini menggunakan metode participatory rural appraisal (PRA), yaitu pendekatan partisipasi aktif warga dalam proses disimilasi informasi yang dilakukan dari tahap awal berupa persiapan hingga tahap akhir berupa evaluasi kegiatan yang bermuara penerima manfaat bagi masyarakat. This program aims to create a community branding strategy in Giriasih tourism village, Gunungkidul, Yogyakarta, enhancing its future role as ecotourism and cultural destination. It is highly essential to conduct this program since Giriasih community are eager and enthusiastic about their varied tourism potentials, including nature and local products. However, they have not organized proper and systematic planning yet. Besides, they are still minimally exposed to more advanced production technology. The development of ecotourism and cultural destination in this village consists of three main agendas: (1) inviting the community to identify tourism potentials and make branding plans for both places and media, (2) Processing existing natural potential into products resulting economic value using appropriate technology, (3) Increasing the productivity of MSMEs as a support system for the tourist village. The method used in this community service program involved active participation of Giriasih villagers, especially the members of tourism village management (POKDARWIS) and MSME craftsmen. The authors implemented the Participatory Rural Appraisal (PRA) method, an approach to active participation of residents in the information dissimilation process carried out from the initial stage (preparation) to the final stage (evaluation) of activities that benefit the society.