Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Implementasi Azzola pinnata Dalam Ransum Terhadap Nilai Kecernaan Dan Performa Itik Peking Jantan Emy Saelan; Sulasmi .
Jurnal Ilmu Ternak Vol 21, No 2 (2021): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v21i2.35991

Abstract

ABSTRAKPenelitian Implementasi Azzola pinnata Dalam Ransum Terhadap Nilai Kecernaan dan Performa Itik Peking Jantan dilakukan di Kandang Ternak Unggas Kelurahan Sasa Puncak Kecamatan Ternate Selatan. Penelitian menggunakan itik Peking jantan umur 1 minggu sebanyak 80 ekor, terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu: P0 ransum kontrol 100%; P1 ransum kontrol 90% + Azzola pinnata 20%; P2 ransum kontrol 80% + Azzola pinnata 20%; dan P3 ransum kontrol 70% + Azzola pinnata 30%.  Peubah yang diamati yaitu nilai kecernaan bahan kering, bahan organik dan protein, serta performa yaitu konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Analisis penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan apabila ada perbedaan dilakukan uji lanjut Duncen.  Hasil penelitian terhadap kecernaan yaitu Kecernaan bahan kering, bahan organik dan protein menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05), sedangkan pada performa yaitu konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan konversi ransum terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05). Kesimpulan pemberian Azzola pinnata dalam ransum itik Peking sampai 20% memberikan hasil terbaik untuk kecernaan dan performa.Kata kunci:   Azzola pinnata, kecernaan, pertumbuhan, itik peking, pakan
Kualitas Fisik Telur Itik Dengan Sistem Pemeliharaan Semi Intensif dan Intensif Emy Saelan; Aqshan Shadikin Nurdin
Jurnal Ilmu Ternak Vol 20, No 2 (2020): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v20i2.29930

Abstract

Penelitian Kualitas Fisik Telur Itik Dengan Sistem Pemeliharaan Semi Intensif dan Intensif dilaksanakan dikandang Percobaan di Desa Akedaga, Kabupaten Halmahera Timur.  Itik yang digunakan dalam penelitian  sebanyak 60 ekor umur 18 minggu yaitu 30 ekor untuk sistem pemeliharaan semi intensif dan 30 ekor untuk sistem pemeliharaan intensif. Penelitian ini dianalisis dengan Uji t Student  dengan 2 perlakuan dan 15 kali ulangan yaitu Pemeliharaan Semi Intensif  dan Pemeliharaan Intensif.  Hasil penelitian menunjukkan (1) Produksi telur; (2) Bobot telur; (3) Shape Index (SI); (4) Tebal kerabang; dan (5) Warna kuning telur; berbeda nyata (P<0,05) antara sistem pemeliharaan semi intensif dan intensif, namun tebal kerang tidak berbeda nyata (P>0,05) antara sistem pemeliharaan semi intensif dan pemeliharaan intensif. Hasil penelitian dapat disimpulkan sistem pemeliharaan intensif memberikan hasil yang optimal untuk produksi telur dan kualitas fisik dari telur itik.Kata kunci: Semi intensif, intensif, kualitas fisik, telur itik
Uji Kimia Tepung Daun Kersen (Muntingia calabura) dan Implementasinya Dalam Ransum Ayam Broiler Terhadap Nilai Kecernaan Emy Saelan; Aqshan Shadikin Nurdin
Jurnal Ilmu Ternak Vol 19, No 2 (2019): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.96 KB) | DOI: 10.24198/jit.v19i2.24810

Abstract

ABSTRAKPenelitian mengenai Uji Kimia Tepung Daun Kersen (Muntingia calabura) dan Implementasinya dalam Ransum Ayam Broiler Terhadap Nilai Kecernaan telah dilaksanakan di Labroratorium Sentral Universitas Padjadjaran untuk Uji Kimia tepung daun kersen dan Uji Kecernaan di laksanakan di Kandang Prodi Peternakan Universitas Khairun, Ternate. Rancangan yang digunakan dalam penelitian yaitu  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari R0 (100% ransum komersil); R1 (2% tepung daun kersen dan 98% ransum komersil); R2 (4% tepung daun kersen dan 96% ransum komersil); R3 (6% tepung daun kersen dan 94% ransum komersil); dan R4 (8% tepung daun kersen dan 92% ransum kontrol). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis of variance (Anova) dan jika ada perbedaan di uji lanjut menggunakan uji Dunken. Penambahan tepung daun kersen dalam ransum menunjukkan (1). Uji Kimia tepung daun kerssen tinggi kandungan EM yaitu 3988 kkal/kg; Protein Kasar 12,56; Lemak 8,24% dan Serat Kasar 14,85%  (2)  Rata-rata nilai kecernaan bahan organik yaitu R0 (77.84%); R1 (80.29); R2 (82.46); R3 (82.19) dan R4 (76. 24) persen menunjukkan perbedaan nyata (P<0.05). (3) Rata-rata nilai kecernaan bahan kering yaitu R0 (72.52); R1 (76.80); R2 (79.56); R3 (76. 18) dan R4 (70.80) persen berbeda nyata (P<0.05). (4) Rata-rata nilai kecernaan protein yaitu R0 (70.30); R1 (73.18); R2 (73.38); R3 (72.14) dan R4 (69.24) menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05). Penggunaan tepung daun kersen dalam ransum ayam broiler sampai 6% dapat memberikan performan yang optimal.Kata Kunci :   Uji kimia, daun kersen, broiler, kecernaan bahan organik, kecernaan bahan kering, kecernaan protein
Pengaruh penambahan jenis tepung daun leguminosa yang berbeda terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam broiler Sulasmi Sulasmi; Yusri Sapsuha; Emy Saelan
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 6, No 1 (2013)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.6.1.10-16

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan beberapa tepung daun leguminosa diantaranya kelor (Moringa oleifera), lamtoro (Leuchaena leucocephala), dan gamal (Gliricidia sepium) terhadap konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam broiler. Ayam yang digunakan adalah Day Old Chick (DOC) tipe pedaging sebanyak 80 ekor strain CP 707. Penelitian menggunakan metode experimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Terdapat 4 jenis perlakuan ransum (R0 = ransum kontrol, R1 = ransum + 5% tepung daun lamtoro, R2 = ransum + 5% tepung daun kelor dan R3 = ransum + 5% tepung daun gamal) dengan 4 ulangan. Apabila terdapat perbedaan pengaruh diantara perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) pada taraf 5%. Ransum dan air minum diberikan secara ad libitum. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah konsumsi, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam broiler. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 5% tepung daun kelor (R2) dalam ransum memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam broiler dibandingkan penambahan 5% tepung daun lamtoro (R1) dan gamal (R3). Berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh penambahan tepung daun kelor (Moringa oleifera) terhadap konsumsi dengan penambahan lebih dari 5% dalam ransum ayam broiler.
Pelatihan Pembuatan Ransum Unggas Menggunakan Bahan Pakan Lokal Kecamatan Weda Selatan Kabupaten Halmahera Tengah Emy Saelan; Sri Lestari
Media Kontak Tani Ternak Vol 2, No 4 (2020): November
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v2i4.29759

Abstract

AbstrakRansum merupakan faktor yang paling menentukan dalam usaha peternakan, dimana ketersediaan ransum harus terpenuhi guna menunjang pertumbuhan dan produksi yang diharapkan.  Tujuan dari program Pelatihan Pembuatan Ransum Unggas Menggunakan Bahan Pakan Lokal adalah untuk membantu peternak agar dapat membuat ransum unggas dengan menggunakan  bahan pakan lokal, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peternak dalam pembuatan ransum unggas khususnya ayam buras dan itik, sehingga dapat meningkatkan produktifitas ternaknya yaitu produksi daging dan telur serta meningkatkan pendapatan peternak. Target luaran yang ingin dicapai melalui Program PKM Kubermas Tematik adalah peternak dapat membuat dan meramu ransum unggas khususnya ransum itik dan ayam kampung, meningkatkan keterampilan peternak dalam membuat dan mengolah pakan, manajemen pemeliharaan, pengolahan ransum itik, serta luaran fisik berupa rumah produksi pembuatan ransum unggas. Hasil kegiatan PKM menunjukkan peternak tidak tergantung lagi pada ransum pabrikan, kelompok peternak binaan dapat menyediakan ransum bagi peternak pemula, sehingga peningkatan populasi dan produktifitas terutama telur dan daging dapat tercapai secara optimal.  Kata Kunci: Ransum, ayam kampung, itik, telu, daging, pakan lokal.
PELATIHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA KECAMATAN OBA TENGAH KOTA TIDORE KEPULAUAN Emy Saelan; Sri Lestari
Media Kontak Tani Ternak Vol 3, No 3 (2021): Agustus
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mktt.v3i3.34615

Abstract

AbstrakPakan merupakan komponen terbesar dalam usaha produksi peternakan, proporsi pakan bisa mencapai 70% sendiri dari total biaya produksi, sehingga pakan menjadi penentu keberhasilan peternak, selain faktor bibit dan manajemen budidaya. Guna memacu peningkatan populasi ternak ruminansia khususnya ternak kambing dan sapi perlu didukung dengan teknik budidaya semi intensif atau lebih kearah intensif dan penyediaan pakan hijauan yang berkualitas. Program Kegiatan Kemitraan Masyarakat Kubermas Tematik Universtas Khairun dilaksanakan dengan tujuan  meningkatkan keterampilan dan pengetahuan peternak dalam teknik pembuatan silase, sehingga dapat meningkatkan produktifitas ternaknya dan dapat disimpan sebagai pakan pada musim kemarau. Target luaran yang ingin dicapai melalui Program PKM Kubermas Tematik adalah peternak dapat membuat silase dari hijauan yang melimpah pada musim penghujan, meningkatkan keterampilan peternak dalam membuat dan mengolah pakan, serta manajemen pemeliharaan ternak ruminansia. Hasil kegiatan PKM menunjukkan peternak dapat membuat silase yang berkualitas, dengan memanfaatkan hijauan yang melimpah sehingga kekurangan pakan pada musim kemarau dapat diatasi, kelompok peternak binaan dapat menyediakan pakan silase bagi peternak pemula, sehingga peningkatan populasi dan produktifitas dapat tercapai secara optimal. Kata Kunci: Silase, pakan, hijauan, ruminansia, sapi, kambing
PENGARUH PEMBERIAN LIMBAH SAYUR DALAM RANSUM TERHADAP NILAI KECERNAAN BAHAN KERING, BAHAN ORGANIK DAN PROTEIN ITIK LOKAL (Anas Sp) Nirmala Asis; Emy Saelan; Eny Endrawaty
JANHUS Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science Vol 6, No 1 (2021): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v6i1.1521

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian limbah sayur dalam ransum terhadap nilai kecernaan bahan kering, bahan organik dan protein itik lokal (Anas Sp). Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari R0 (ransum komersial 100%), R1 (limbah sayur 10%), R2 (limbah sayur 15%) dan R3 (limbah sayur 20%). Parameter yang diamati yaitu kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan kecernaan protein. Data dianalisis menggunakan analisis of variance (ANOVA) dan jika terdapat perbedaan antara perlakuan dilakukan dengan uji lanjut BNT. Hasil penelitian pengaruh pemberian limbah sayur dalam ransum menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap kecernaan bahan kering, kecernaan bahan organik dan kecernaan protein. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian limbah sayur dalam ransum itik lokal pada level yang berbeda dari 10%, 15% dan 20% berpengaruh nyata terhadap kecernaan bahan kering, kecernaan bahan  organik dan kecernaan protein. Nilai kecernaan tertinggi dari semua parameter terdapat pada perlakuan R2= 15%.
PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG DAUN SUKUN (ARTOCARPUS ALTILIS) TERHADAP PERTAMBAHAN BOBOT BADAN KONSUMSI RANSUM KONVERSI RANSUM AYAM PETELUR FASE STARTER Fataruba Suharni; Yusri Sapsuha; Emy Saelan
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 4, No 2 (2020): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v4i2.1446

Abstract

Ayam petelur merupakan ayam-ayam betina dewasa yang di pelihara khusus untuk di ambil telurnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daun sukun (Artocarpus altilis) pada ransum yang berbeda terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum ayam petelur fase starter. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2018 di Kandang Percobaan Program Studi Peternakan yang bertempat di jalan kelurahan Tabona Ternate Selatan. Metode yang digunakan yaitu eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pada ayam petelur fase starter umur 0-6 minggu sebanyak 80 ekor dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, perlakuan yang digunakan yaitu) R0 = Pakan komersial  (Kontrol), R1 = Tepung daun sukun 2% + Pakan komersial 98 %, R2 = Tepung daun sukun 4% + Pakan komersial 96 %, R3 = Tepung daun sukun 6% + Pakan komersial 94 % dan R4 = Tepung daun sukun 8% + Pakan komersial 92 %. Variabel  parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu konsumsi ransum, pertambahan bobot badan dan konversi ransum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung daun sukun dapat diberikan dalam ransum ayam petelur sampai 4% dan pemberian tepung daun sukun 4% dalam ransum menghasilkan konsumsi dan konversi ransum serta pertambahan bobot badan lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kontrol atau tanpa penambahan tepung daun sukun
PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH SAYUR SEBAGAI PAKAN ITIK DI KECAMATAN TERNATE SELATAN Sri Utami; Emy Saelan
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 6: Nopember 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i6.526

Abstract

The Mandiri Community Partnership Program (PKM) “Training on Vegetable Waste Treatment as Duck Feed in South Ternate District” will be conducted with the partner farmer groups of Buku Sasa Mandiri cand find out about processing vegetable waste duck feed with nutritional content according to the needs of ducks based on the maintenance. The PKM Mandiri Community Partnership Program is carried out with the objectives of (1) Breeders can utilize vegetable waste as duck feed which is widely available in Ternate and its availability is very abundant; (2) Duck breeders do not depend on manufacturer’s feed which is very expensive; (3) Breeders have the ability to formulate vegetable waste as duck feed. The target achieved from the Independent Community Partnership Program (PKM) is that farmer can process vegetable waste that is a problem for the environment into animal feed, so as to reduce feed costs. The results from PKM Mandiri show that farmers can make processing of vegetable waste into duck feed physically and with fermentation techniques, so that partner groups do not depend on manufactured feed. The quality of the feed produced meets the standard needs of ducks, so that it can produce optimal growth an production.
PELATIHAN FERMENTASI DEDAK PADI MENGGUNAKAN EM4 UNTUK PAKAN AYAM KAMPUNG Emy Saelan; Sri Utami; Sulasmi
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2: Juli 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v2i2.2661

Abstract

Rice bran is one of the feed ingredients that is cheap, easy to obtain and its availability does not compete with human needs. The nutritional content of bran is good enough to be used as animal feed, especially native chickens, but rice bran has a very high crude fiber content. The purpose of the Rice Bran Fermentation Training Using EM4 for Village Chicken Feed is to help farmers to provide cheap and quality feed ingredients with simple innovations through fermentation technology, improve livestock skills for processing feed ingredients, so as to reduce the dependence of farmers on commercial feed. The output to be achieved in this service activity is that farmers can make their own feed by means of fermentation for poultry, especially native chickens. The results obtained in this service show that livestock groups can provide fermented feed for poultry, especially free-range chickens, farmers are not dependent on commercial feed and increased production, especially meat and eggs, is increasing, so that farmers’ incomes become optimal.