Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

SIFAT MEKANIK PAPAN GYPSUM DARI SERBUK LIMBAH KAYU NON KOMERSIAL Hamdi, Saibatul
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 6, No 2 (2014)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.081 KB)

Abstract

The purpose of this research is to know the mechanical strength of gypsum board by utilizing waste sawn wood. Raw materials used consist of flour, gypsum,wood particles, boraks and kambang (Goniothalamus sp), wood tarap (Artocarpus elasticus REINW) and lua (Ficus glomerata ROXB). Wood particle 40 mesh and 60 mesh, concentrations boraks of 1 and 2 and the percentage particles of gypsum sawn timber is 300, 400 and 500%. The results showed that the average value Modulus of Rufture (MoR) in lua wood ranges from 12.55 – 14,47 kgcm2, wood kambang 25.10-31,11 kgcm2 and wood tarap 19.20- 24,18 kgcm2. As for Modulus of Elasticity (MoE) on the lua 1129,80- 2092,70 kgcm2, wood kambang 2512,37-3971,32 kgcm2 and tarap 2050,63-2691,09 kgcm2. Gypsum board are mechanical properties do not meet quality standards created SNI 03-6434-2000.Keywords: sawdust, lua, kambang, tarap, gypsum, mechanical
SIFAT FISIS MEKANIS PAPAN PARTIKEL DARI LIMBAH KAYU GERGAJIAN BERDASARKAN UKURAN PARTIKEL Hamdi, Saibatul
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.893 KB)

Abstract

This research to exploit the waste sawdust of wood lua (Ficus glomerata ROXB) for the making particle board with the variation size measure particle that is 60 mesh, 80 mesh and mixture (60 mesh+80 mesh). Wood lua represent the wood less be recognized and to lower specific gravity. Agglutinant use the glue of Urea Formaldehyda (UF) with the glue concentration 20% from dry weight particle substance. The result of research show the average value board particle wood lua made for moisture content to range from 9,25-9,41%; wood density as 0,60-0,63 gr/cm3; thickness swelling as  9,13-9,53 %; modulus of rupture (MoR) 97,63-101,59 kgf/cm2; modulus of elasticity (MoE) 1,12-1,32.104 kgf/cm2; tensile strength as 2,96-3,99 kgf/ cm2. As a whole result examination  nature of fisis and mechanical particle board wood lua the standard quality of SNI 03-2105-2006 except for the examination modulus of elasticity (MoE).Key wood : lua, fisis, mechanical, particle.
PENGGUNAAN BAHAN FINISHING PADA ROTAN NON KOMERSIAL SEBAGAI BAHAN KERAJINAN Hamdi, Saibatul; Arhamsyah, Arhamsyah
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 3, No 2 (2011)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.961 KB)

Abstract

Development of the rattan furniture industry today is quite fast although the amount of raw materials are decreasing, especially in commersial rattan commodities such as Manau,  Irit, Taman, Sega, etc. Their price is quite expensive too five species of rattan were used as research materials. There are Manau (Calamus mettanensis Becc), Toho (Calamus sp), Galang (Daemonorops verticilaris Griff Mart), Hijau (Calamus sp) and simpurut (Calamus panajuga Becc). For finishing materials, clear glass melamine (ML 131 and NC 141) were used in this research with three different immersion timer for 24 hours, 36 hours and 48 hours long. An immersion method without using any finishing materials was done as control materials. Result show that the average of volume expansion of rattan speseis using NC 141 are 1,56-3,16% in Marau; 1,36-2,91%; in Toho; 2,01-3,05% in Galang; 2,12-3,20% in Hijau and 1,90-2,14 in Simpurut. In the other hand, the average of volume expansion of rattan species using melamin ML 131 are 1,27-2,58% in Marau; 1,46-2,51% in Toho; 2,30-3,23% in galang; 1,10-2,79% in Hijau and 1,45-2,55% in Simpurut. In control materials the average of expantion volume in 5 species rattans is 2,53-3,99%. From those results, the best method was shown in using NC 141 which can prevent the volume expansion and give great influence in volume expansion value.Keywords: rattan, finishing material, melamine ML 131, melamine NC 141, volume expantion.
SIFAT FISIK MEKANIK PAPAN GYPSUM BERBAHAN PENGISI ALTERNATIF LIMBAH SERUTAN ROTAN Amaliyah, Desi Mustika; Hamdi, Saibatul
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.591 KB)

Abstract

Potensi limbah dari industri pengrajin rotan menghasilkan limbah serutan rotan yang cukup besar tiap tahunnya. Oleh sebab itu diperlukan pengembangan guna memanfaatkan limbah rotan tersebut secara maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah serutan rotan sebagai bahan pengisi alternatif papan gypsum dan menganalisa kekuatan fisik dan mekanik papan gypsum yang dihasilkan. Bahan yang digunakan terdiri dari tepung gypsum, serutan rotan, serat fiber dan boraks. Pada penelitian ini papan gypsum yang berbahan pengisi serutan rotan, serat fiber dan atau campuran antara serutan rotan dengan serat fiber menggunakan konsentrasi bahan                 0,5 %; 1,0 %; 1,5 %; 2,0 % dan 2,5 % serta diameter serutan rotan 2 mm; 3 mm; 4 mm. Hasil pengujian sifat fisis dan mekanis diukur berdasarkan standar mutu SNI 03-6434-2000. Berdasarkan pengujian papan gypsum menggunakan serutan rotan menghasilkan rerata kadar air berkisar antara 4,04-6,58 %, kerapatan 0,29-0,45 g/cm3, daya serap air 17,39-24,81 %, pengembangan tebal antara  0,077-0,654 % dan keteguhan patah (MoR) berkisar antara 15,51-65,29 kg/cm2. Dari hasil pengujian sifat fisis secara keseluruhan memenuhi standar mutu dan sifat mekanik belum memenuhi standar mutu papan gypsum SNI 03-6434-2000.
PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL MENGGUNAKAN PEREKAT POLIVINIL ACETAT (PVAc) DENGAN BAHAN PENGAWET BORAKS DAN IMPRALIT COPPER KHROM BORON (CKB) Hamdi, Saibatul
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 1, No 2 (2009)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.146 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan yaitu jenis kayu dan ukuran partikel yang diawetkan dengan boraks dan impralit copper khrom boron (impralit CKB) terhadap sifat papan partikel. Kayu yang digunakan adalah kayu kambang (Goniothalamus sp), kayu tarap (Artocarpus sp) dan kayu lua (Ficus glomerata ROXB), sedangkan perekatnya adalah polyvinil acetat (PVAc).Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fisik dan mekanik papan partikel sangat dipengaruhi oleh jenis kayu dan ukuran partikel yang digunakan. Nilai dari masing-masing parameter yang diukur adalah: retensi 5,80-17,43 kg/m3, kerapatan 0,64–0,69 gr/cm3, keteguhan lentur (MoR) 89,17–95,71 kgf/cm2, keteguhan lentur elastisitas (MoE) 0.933–0.117 kgf/cm2 dan keteguhan tarik berkisar 1,94–4,94 kgf/cm2. Dengan demikian, papan partikel yang dihasilkan, retensi dari bahan pengawet dan sifat fisik mekanisnya memenuhi persyaratan yang dipersyaratkan untuk Pengawetan Kayu Untuk Rumah dan Gedung  (SNI 03-3528-1994)  dan Papan Partikel  (SNI 03-2105-2006).
PENGGUNAAN JENIS PEREKAT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PAPAN PARTIKEL Hamdi, Saibatul; Arsad, Effendi
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.948 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menentukan sifat fisis dan mekanis papan partikel kayu tarap ( Arthocarpus elasticus REINW ) yang direkat dengan Urea Formaldehyda (UF) atau Polivynil Asetat (PVAc). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata sifat fisis dan mekanis papan partikel kayu tarap menggunakan perekat UF atau PVAc adalah kadar air 8,76-9,54%; kerapatan 0,54–0,69 gr/cm3; pengembangan tebal 10,15-10,27%; keteguhan patah (MoR) 89,32-105,49 kgf/cm2; keteguhan lentur elastisitas (MoE) 1,13-1,17.104 kgf/cm2; keteguhan tarik 2,82–4,72 kgf/cm2. Penggunaan perekat UF atau PVAc menghasilkan papan partikel yang memenuhi persyaratan untuk parameter uji tersebut diatas kecuali untuk keteguhan lentur elastisitas (MoE) mengacu SNI 03-2105-2006 papan partikel.
PENGAWETAN ROTAN KURANG DIKENAL SEBAGAI BAHAN BAKU MEBEL MENGGUNAKAN RENDAMAN DINGIN Hamdi, Saibatul
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 4, No 2 (2012)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.924 KB)

Abstract

This research used the lesser known species as much 5 types rattan, consisted of i.e marau (Calamus Mettanensis Becc), toho (Calamus Spp), galang (Daemonorops Verticilaris Griff Mart), hijau (Calamus Spp) and simpurut (Calamus Panajuga Becc) from Central Kalimantan. Preservative used the mixture of boric acid with the borax and copper-8 by  the concentration of 1,0 %, 2,0 % and 3,0 %. Soaked time during 2 day, 4 day and 6 day by immersion chilled. Result of research indicated that the retention value varied, the greater of concentration condensation and soaking period, the greater average the value of retention while penetration result at all of treatment showed the value 100 %.Keywords:  rattan, preservation, retention, penetration, cold soaking.
SIFAT FISIS PAPAN GYPSUM DARI LIMBAH GERGAJIAN KAYU Hamdi, Saibatul
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 5, No 1 (2013)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.746 KB)

Abstract

The purpose of this research is to exploit the waste ripsaw  as substitution of gypsum board on the fhysical of board gypsum. Raw material in the form of waste saw from particle of wood kambang (Goniothalamus Sp), wood tarap (Artocarpus Elasticus REINW) and wood lua  (Ficus Glomerata ROXB) size of particle 40 mesh and 60 mesh, while preservative use the ammonium of concentration borax 1% and 2% percentage gypsum to ripsaw particle 300, 400 and 500%. Research result show the rate mean irrigate to range from 10,02-14,61%, closeness 0,72-0,98 g/cm3, absorpsion irrigate 19,98-28,15%, thick development 0,95-1,93% and linear development 0,12-0,60%. As a whole examination of nature of fisis of board gypsum fulfill the standard of quality of board of gypsum SNI 03-6434-2000 except to rate examination irrigate and linear development not fulfilled the standard quality of gypsum board. Pursuant to this research result can be considered by industry gypsum to exploit the waste saw as substitution in making of board gypsum to be improve repairing the nature of rate irrigate and linear development.Keyword : waste powder ripsaw, lua, kambang, tarap, gypsum
SIFAT FISIS MEKANIS PAPAN PARTIKEL DARI LIMBAH KAYU GERGAJIAN BERDASARKAN UKURAN PARTIKEL Hamdi, Saibatul; Arhamsyah, Arhamsyah
Jurnal Riset Industri Hasil Hutan Vol 2, No 2 (2010)
Publisher : Kementerian Perindustrian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.893 KB) | DOI: 10.24111/jrihh.v2i2.1142

Abstract

This research to exploit the waste sawdust of wood lua (Ficus glomerata ROXB) for the making particle board with the variation size measure particle that is 60 mesh, 80 mesh and mixture (60 mesh+80 mesh). Wood lua represent the wood less be recognized and to lower specific gravity. Agglutinant use the glue of Urea Formaldehyda (UF) with the glue concentration 20% from dry weight particle substance. The result of research show the average value board particle wood lua made for moisture content to range from 9,25-9,41%; wood density as 0,60-0,63 gr/cm3; thickness swelling as  9,13-9,53 %; modulus of rupture (MoR) 97,63-101,59 kgf/cm2; modulus of elasticity (MoE) 1,12-1,32.104 kgf/cm2; tensile strength as 2,96-3,99 kgf/ cm2. As a whole result examination  nature of fisis and mechanical particle board wood lua the standard quality of SNI 03-2105-2006 except for the examination modulus of elasticity (MoE).Key wood : lua, fisis, mechanical, particle.
Pendekatan Multidisipliner dalam Andra-Pedagogi Pembelajaran PAI Siswa pada Sekolah Dasar Islam Terpadu di Kalimantan Selatan Surawardi, Surawardi; Ihsan, Muhammad Adli Nurul; Hamdi, Saibatul; Maulidi, Ahmad Riyadh
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 4 : Al Qalam (Juli 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i4.3739

Abstract

Pendekatan multidisipliner dalam Andra -Paedagogi pada pembelajaran PAI siswa SDIT di Kalimantan Selatan. Pertama; dalam pembelajaran PAI metode yang diterapkan pada SDIT Ukhuwah  dan SDIT Al Firdaus serta SDIT Al Hikmah sangat  beragam namun  menyesuaikan dengan materi yang sedang diajarkan dan siswanya hal sesuai dengan pendekatan pedagogik yang disebut dengan transfer of knowledge. Tapi dibeberapa kesempatan ada beberapa materi yang harus menggunakan metode yang lebih melibatkan siswa seperti misalkan active learning, metode diskusi, kwl (know, want to know, dan learn. Pada penerapan pembelajaran ini dapat dikatakan menerapkan pendekatan andragogi yang disebut dengan transfer of methodologi. Kedua: dalam Pembelajaran guru melibatkan siswa dalam pembelajaran,kegitan pembelajaran ini sesuai dengan pendekatan andragogi yang disebut dengan teacher centered namun disisi lain juga masih mempertahankan student centered. Ketiga; bentuk keterlibatan siswa dalam pembelajaran adalah dengan membuat siswa menjadi individu yang aktif didalam kelas seperti  dalam metode diskusi dan KWL (know, want to know, dan learn). Bentuk keterlibatan siswa adalah dengan lebih aktif dalam hal mencari pengalaman dan pengetahuan dalam pembelajaran. Bentuk kegiatan ini mencerminkan pendekatan andragogi yang disebut dengan learning by doing yag terintegrasi pula dengan pendekatan pedagogi yang dikenal dengan  learning by thinking. Keempat; bentuk penguatan terhadap materi PAI dilakukan baik dikelas maupun diluar kelas serta ekstrakurikuler. Bentuk kegiatan ini sejalan dengan pendekatan andragogi yakni problem oreinted  yang dipadukan dengan pendekatan pedagogi yakni content oriented. Kelima; pola komunikasi yang dibangun dan terapkan dalam pembelajaran adalah guru memberi kesempatan kepada siswa utk bertanya atau menjelaskan materi ajar.Pola komunikasi yang diterapkan dalam pembelajaran biasanya dengan menggunakan metode yang beragam . Pola komunikasi yang ini pada pendekatan andragogi ini, dikenal dengan sebutan (multi-ways traffic communications. Integrasinya berupa learning by thinking and learning by doing. Keenam; pemberian Tugas dalam bentuk keterlibatan siswa dalam pembelajaran PAI,jalan dengan pendekatan andragogi yakni self discovery dengan tetap memperhatikan sistem penyampaian pembelajaran dalam pendekatan pedagogik yakni delevery system.Ketujuh; praktikum diberikan kebebasan melakukan sesuai pengalamanya di rumah atau harus mengikuti kesepakatan dengan guru PAI. Pendekatan pembelajaran PAI ini juga sejalan dengan pendekatan andragogi yakni self discovery dengan tetap memperhatikan sistem penyampaian pembelajaran dalam pendekatan pedagogik yakni delevery system. Kedelapan; amaliah agama yang sering dipraktikkan didalam dan diluar kelas. Pendekatan pembelajaran PAI ini tentu saja sejalan dengan pendekatan andragogi yakni learning to do dengan tetap memperhatikan sistem penyampaian pembelajaran dalam pendekatan pedagogik yakni learning to know. Keunggulan pendektan multidisipliner dalam Andra -Paedagogi pada pembelajaran PAI siswa pada SDIT Ukhuah dan SDIT Al Firdaus serta SDIT Al Hikmah  di Kalimantan Selatan . Pertama; Karakteristik pembelajaran dan kegiatan keagamaan yang  dimiliki oleh sekolah  yang  berbasis pendidikan Islam Terpadu dan memadukan pembelajaran umun dengan pembelajaran agama Islam. Kedua; anak-anak mempunyai jaminan kualitas karakter dan attitude kemudian ketika lulus dari sekolah tersebut anak dijamin bisa dan terampil membaca Al Qur’an, hafalan juz 30, pengamalan shalat 5 waktu nya lebih baik serta puasa sunah senin kamis,pembiasaan shalat sunag dhuha, tahajjud , Mabbit dan sobit . Ketiga; adanya bentuk keterlibatan masyarakat/orang tua dalam kegiatan keagamaan anak. Contoh bentuk keterlibatan masyarakat atau orang tua terhadap kegiatan keagamaan adalah disediakan buku penghubung antara orang tua dan perilaku siswa ketika dirumah misalnya shalat 5 waktu, mengaji tilawah lalu diparaf oleh orang tua. Usaha dalam mempertahankan  keunggulan dan mengatasi kelemahan  pendekatan multidisipliner dalam Andra -Paedagogi pada pembelajaran PAI siswa pada SDIT Ukhuah dan SDIT Al Firdaus serta SDIT Al Hikmah di Kalimantan Selatan . Pertama; Bentuk pemecahan masalah yang sering dilakukan guru dalam pembelajaran PAI  dalam hal kognitif biasa dilakukan remedial.Kedua; pada bidang afektif yaitu sikap, guru PAI melakukan pemecahan dengan melibatkan wali kelas. Wali kelas berperan untuk membantu mencarikan solusi terkait apakah siswa yang berperilaku kurang baik karena lingkungan disekitar rumahnya atau karena temannya sebayanya. Ketiga; pendekatan yang digunakan  dalam pembelajaran PAI baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler  yakni pendekatan interdisipliner andra pedagogi. Keempat; upaya terobosan yang perlu dilakukan sebagai langkah konkret dari pengembangan pendidikan Islam khususnya pembelajaran PAI  adalah dengan  cara menutupi keterbatasan sistem pengajaran  serta pendekatan pedagogi dengan andragogi menjadi andra-pedagogi secara bersamaan dan terintegrasi.Kelima; integrasi ilmu dengan amal, akhlak dengan iman melaui proses objektifivikasi pedagogi diharapkan dapat menghasilkan konsep dan teori baru dalam teoti Ilmu Pendidikan Islam dan pelaksanaan pendidikan Islam pada tatanan pembelajaran PAI  yang terdapatdi Kalimanatan Selatan.