This Author published in this journals
All Journal PHARMACON
Julianri Lebang
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

POTENSI EKSTRAK DAN FRAKSI SPONS CALLYSPONGIA AERIZUSA YANG DIPEROLEH DARI PERAIRAN PULAU MANADO TUA TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS DAN ESCHERICHIA COLI Eka Laurensi Awaeh; Defny Wewengkang; Julianri Lebang
PHARMACON Vol. 11 No. 3 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Callyspongia aerizusa memiliki beberapa senyawa dengan aktivitas tinggi dan memiliki struktur permukaan tubuh yang berpori-pori sehingga dimasukkan kedalam filum porifera. Callyspongia aerizusa menghasilkan metabolit sekunder berupa steroid, flavonoid dan terpenoid yang mungkin kedepannya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya aktivitas antibakteri dari ekstrak dan fraksi Spons Callyspongia aerizusa yang diperoleh dari perairan Pulau Manado Tua terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Sampel diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol dan difraksinasi menggunakan pelarut metanol, kloroform dan n- heksan. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode disc diffusion agar oleh Kirby dan Bauer dengan sedikit modifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Spons Callyspongia aerizusa memiliki daya hambat kuat dan sedang terhadap aktivitas antibakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus dengan rata-rata 8,99 mm; 9,68 mm; 10,19 mm; 13,50 mm pada Escherichia coli dan 6,88 mm; 6,52 mm; 8,74 mm; 6,67 mm pada bakteri Staphylococcus aureus.
Antibacterial Activity Test of African Leaf Extract (Vernonia amygdalina) Against Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa Bacteria Growth. Trifosa Sarijowan; Widdhi Bodhi; Julianri Lebang
PHARMACON Vol. 11 No. 4 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

African leaves (Vernonia amygdalina) are known to be one part of the plant that has antibacterial activity that has the potential to be developed as a traditional medicine. This study aims to determine antibacterial activity, the effect of increasing extracts and the most effective concentration on the inhibitory power of the growth of Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa bacteria. The antibacterial activity of african leaf ethanol extract with concentrations of 5%, 10%, 20%, 40%, 80% was tested using the disc diffusion method by observing the diameter of the inhibitory zone compared to Ciprofloxacin as a positive control and CMC as a negative control. The results of measurements of the diameter of the inhibition zone concentrations of 5% (7.0 mm), 10% (9.2 mm), 20% (11.5 mm), 40% (13.8 mm), 80% (15.7 mm) in S. aureus bacteria, 5% (8.1 mm), 10% (9.1 mm), 20% (11.6 mm), 40% (13.1 mm), 80% (15.1 mm) in P. aeruginosa bacteria have provided activity to inhibit the growth of test bacteria. The results were analyzed using One Way ANOVA and continued with the Duncan test. Research shows that the higher the concentration of the extract, the greater the diameter of the inhibitory zone of bacterial growth. An extract concentration of 80% is the most effective concentration for inhibiting S. aureus and P. aeruginosa bacteria.
Hubungan karakteristik sosiodemografi masyarakat dan pengetahuan terhadap sikap menggunakan antibiotik di apotik di kecamatan beo, kabupaten talaud Given Awulle Mamusung; Weny Wiyono; Deby Mpila; Julianri Lebang; Welong Surya
PHARMACON Vol. 12 No. 1 (2023): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.12.2023.41942

Abstract

Penggunaan antibiotik dalam pelayanan kesehatan seringkali tidak tepat sehingga dapat menimbulkan pengobatan kurang efektif, peningkatan risiko terhadap keamanan pasien, meluasnya resistensi dan tingginya biaya pengobatan. Berbagai faktor memengaruhi penggunaan antibiotika di kalangan masyarakat seperti faktor pengetahuan dan karakteristik sosiodemografi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan data menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah respoden sebanyak 96 orang. Pengujian dan analisis data menggunakan program perangkat lunak IBM Statistics 25 SPSS dan analisis dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian yang di peroleh dari analisis univariat menunjukan kelompok umur paling banyak (18-30 tahun ( 54,2%), jenis kelamin (laki-laki ( 63,5%), pendidikan (kelompok yang tidak sekolah atau tidak tamat sekolah ( 74,0%), pekerjaan (pegawai/nelayan/buruh/pedagang ( 52,1%), pendapatan (> 2,000,000.- ( 84,4%), pengetahuan (baik ( 64,6%) dan sikap (kurang baik ( 60,4%), antibiotik yang paling banyak dibeli adalah amoksisillin (74%). Dari hasil analisis bivariat berdasarkan uji chi square menunjukan tidak terdapat hubungan antara umur dan pendapatan dengan sikap dalam menggunakan antibiotik oral. Tetapi, terdapat hubungan antara pengetahuan, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan dengan sikap dalam menggunakan antibiotik oral pada masyarakat.
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Mayana Jantan (Coleus atropurpureus Benth) Terhadap Bakteri Streptococcus mutans dan Salmonella typhimurium Anjely Jessica Makatempuge; Fatimawali Fatimawali; Julianri Lebang
PHARMACON Vol. 12 No. 1 (2023): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.12.2023.42136

Abstract

Daun mayana jantan digunakan oleh masyarakat Sulawesi Utara untuk mengobati penyakit muntah darah dan kegunaan lainnya untuk diare dan disentri, batu ginjal, sakit kulit, dan luka. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri ekstrak daun mayana jantan (Coleus atropurpureus Benth) terhadap bakteri Streptococcus mutans dan Salmonella typhimurium. Ekstrak diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Hasil uji aktivitas antibakteri dianalisis dengan menggunakan metode One Way Anova menggunakan program Statistical Product Services Solution, dilanjutkan dengan uji Duncan. Data Anova menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak 5%, 10%, 20%, 40%, dan 80% telah memberikan aktivitas menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutans dan Salmonella typhimurium. Konsentrasi ekstrak 5%, 10%, 20%, 40%, dan 80% merupakan konsentrasi efektif untuk menghambat bakteri Streptococcus mutans dan konsentrasi 10%, 20%, 40%, dan 80% merupakan konsentrasi efektif untuk menghambat bakteri Salmonella typhimurium. Peningkatan konsentrasi ekstrak daun mayana jantan menujukkan semakin besar diameter zona hambat pertumbuhan bakteri.
Uji Toksisitas Akut Kombinasi Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine americana Merr.) dan Pinang Yaki (Areca vestiaria Giseke) Terhadap Organ Jantung Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) Sitti Tasya Putri Ibrahim; Herny Simbala; Julianri Lebang
PHARMACON Vol. 12 No. 1 (2023): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.12.2023.41934

Abstract

Umbi bawang dayak (Eleutherine americana Merr.) termasuk familia Iridaceae, secara turun temurun telah dipergunakan oleh masyarakat dayak sebagai tumbuhan obat untuk berbagai jenis penyakit seperti kanker payudara dan kolon, hipertensi, diabetes mellitus dan strok, sedangkan buah Pinang Yaki (Areca vestiaria) termasuk familia Arecaceae yang telah digunakan oleh masyarakat Sulawesi Utara sebagai obat kanker, diabetes dan kontrasepsi pria. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konsumsi ekstrak umbi dayak dan buah pinang yaki terhadap gambaran makroskopis organ jantung pada tikus putih. Penelitian ini dilakukan menggunakan hewan percobaan tikus putih jantan yang berjumlah 18 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok. Pengujian dilakukan selama 15 hari, berat organ dan pengamatan makroskopik dilakukan pada hari terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak umbi bawang dayak dan buah pinang yaki tidak berpengaruh terhadap gambaran makroskopis organ jantung.Umbi bawang dayak (Eleutherine americana  Merr.) termasuk familia Iridaceae, secara turun temurun telah dipergunakan oleh masyarakat dayak sebagai tumbuhan obat untuk berbagai jenis penyakit seperti kanker payudara dan kolon, hipertensi, diabetes mellitus dan strok, sedangkan buah Pinang Yaki (Areca vestiaria) termasuk familia Arecaceae yang telah digunakan oleh masyarakat Sulawesi Utara sebagai obat kanker, diabetes dan kontrasepsi pria. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh konsumsi ekstrak umbi dayak dan buah pinang yaki terhadap gambaran makroskopis organ jantung pada tikus putih. Penelitian ini dilakukan menggunakan hewan percobaan tikus putih jantan yang berjumlah 18 ekor yang dibagi menjadi 6 kelompok. Pengujian dilakukan selama 15 hari, berat organ dan pengamatan makroskopik dilakukan pada hari terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak umbi bawang dayak dan buah pinang yaki tidak berpengaruh terhadap gambaran makroskopis organ jantung.Â