Cronic Kidney Disease (CKD) stage V masih menjadi masalah kesehatan global. Meskipun terdapat terapi pengganti ginjal berupa hemodialisa, namun masih ditemukan adanya ketidakpatuhan pasien terhadap pembatasan cairan. Tentunya hal ini akan mengakibatkan penurunan kualitas hidup pada pasien hemodialisa. Sehingga pentingnya peran perawat sebagai educator dalam memberikan pendidikan kesehatan dalam upaya mengubah perilaku pasien untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh manajemen cairan terhadap kualitas hidup pasien hemodialisa. Metode pada penelitian ini menggunakan pre eksperimen dengan one group pretest–posttest design. Jumlah sampel ada sebanyak 50 responden. Adapun instrument penelitian menggunakan kuesioner kualitas hidup KDQOL-36. Data dianalisis dengan teknik validasi T Dependent Test dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian dengan menggunakan uji T Test Dependent didapatkan nilai p value 0.000 yang artinya ada pengaruh edukasi manajemen cairan terhadap kualitas hidup pasien hemodialisa.