Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Mekanisme Regenerasi Hati secara Endogen pada Fibrosis Hati Safithri, Fathiyah
Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan Vol 2, No 4 (2018): MAGNA MEDICA
Publisher : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran dan Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hati merupakan organ unik yang mempunyai kemampuan regenerasi yang luar biasa. Kemampuan regenerasi ini terjadi sepanjang usia manusia. Terapi fibrosis hati  yang berkembang saat ini lebih banyak terfokus pada bagaimana mengobati sel/ jaringan yang sakit berdasarkan patogenesis dan melupakan potensi sel-sel sehat. Sel sehat ini masih mempunyai potensi untuk regenerasi dan memperbaiki daerah yang sakit. Bila kedua hal ini dapat dilakukan bersama-sama maka akan mempercepat proses regenerasihati. Artikel ini akan mengeksplorasi kontribusi hepatosit, sel stelata, sel punca endogen, sel Kupfer, dan enzim proteolitik pada proses homeostasis dan perbaikan hati khususnya pada kondisi fibrosis.
EKSTRAK NIGELLA SATIVA L MENINGKATKAN EKSPRESI HNF-4Α PADA TIKUS MODEL FIBROSIS HATI Safithri, Fathiyah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 11, No 2 (2015): Desember 2015
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (967.892 KB) | DOI: 10.22219/sm.v11i2.4199

Abstract

Latar Belakang : Sirosis hati merupakan stadium akhir fibrosis hati. Pasien sirosis hati yang mengonsumsi N. sativa mengalami perbaikan berupa berkurangnya udem tungkai dan ascites serta peningkatan kadar albumin serum. Peningkatan kadar albumin serum mungkin disebabkan terjadi regenerasi hepatosit melalui diferensiasi sel punca endogen menjadi hepatoblas dengan markernya berupa HNF-4α Tujuan penelitian : untuk membuktikan terjadi peningkatan ekspresi HNF-4α setelah pemberian N. sativa pada tikus yang diinduksi CCl4 Metode penelitian : ekspreimental dengan rancangan a randomized post test only control group design, menggunakan 35 ekor tikus yang dibagi menjadi lima kelompok, normal, kontrol fibrosis hati dan fibrosis hati yang mendapat terapi N. sativa dengan 3 dosis berbeda. Induksi fibrosis hati dengan injeksi CCl4 1ml/kgBB i.p tiga kali/minggu selama 8 minggu. Setelah induksi CCl4, diberikan ekstrak N. sativa p.o 1,2; 2,4; 4,8 g/kgBB selama 4 minggu. Pada akhir penelitian, tikus dimatikan, organ hati diambil untuk diamati ekspresi HNF-4α dengan immunohistokimia. Hasil penelitian dan diskusi: Pemberian ekstrak N sativa meningkatkan ekspresi HNF-4α (p<0,001) dibandingkan dengan kelompok kontrol. Ekstrak N sativa memberikan pengaruh pada ekspresi HNF-4α (p<0,001; R2=81%). Kesimpulan : Ekstrak N sativa dapat meningkatkan ekspresi HNF-4α pada tikus model fibrosis hatiKata kunci : Nigella sativa. liver fibrosis, ekspresi HNF-4α
DIET ROTASI MAKANAN DAN MANIFESTASI KLINIS PENYANDANG SPEKTRUM AUTISME Suswati, Irma; Safithri, Fathiyah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 7, No 1 (2011): Januari 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2073.268 KB) | DOI: 10.22219/sm.v7i1.1084

Abstract

  Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial. Penderita Autisme disertai alergi makanan sering mengalami gangguan sistem imun. Eliminasi makanan tertentu dapat mengurangi gangguan perilaku pada penderita Autisme. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji implementasi diet rotasi makanan dan manifestaasi klinis yang timbul selama mengimplementasikan diet rotasi makanan pada penderita penyandang spektrum autisme dengan menggunakan rancangan penelitian observasional deskriptif, melalui kuesioner dan food diary. Berdasarkan jenis kelamin penyandang spektrum autisme laki-laki sejumlah 7 orang (64%) dan perempuan 4 orang (36%).           Hasil food diary yang dicatat oleh orangtua menunjukkan bahwa sebagian besar telah mengimplementasikan diet sehat dengan memperhatikan jenis-jenis makanan yang diberikan kepada anak dan menerapkan diet rotasi 5 harian .                 Manifestasi klinis berupa demam, kembung, konstipasi (kotoran keras, berak ngeden), nyeri perut, sering buang air besar (>3 kali/perhari), flatus, gatal di tungkai dan sela jari kaki dan lipatan kulit ketiak, berkeringat berlebih, pusing/memukul kepala, gangguan tidur, kejang, gangguan perilaku ; teriak, gangguan belajar; tidak bisa konsentrasi, sering melamun, allergic shiner (kulit di bawah mata tampak ke hitaman).                 Reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan yang masuk kesaluran pencernaan merupakan reaksi simpang makanan yang dapat diperantarai oleh mekanisme yang bersifat imunologi, farmakologi, toksin, infeksi, idiosinkrasi, metabolisme serta neuropsikologis terhadap makanan dan jenis makanan yang memicu reaksi simpang merupakan makanan yang banyak mengandung kasein, gluten, fenol, asam salisilat, bahan ragi, potassium, gas tinggi, penyedap rasa, protein dan trans-fat yang dapat menyebabkan pertumbuhan jamur di usus dan menimbulkan reaksi alergi yang mempengaruhi semua organ. Kata kunci Autis, diet, manifestasi klinis, alergi
Penurunan Stres Oksidatif Setelah Pemberian Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella Sativa l.) Pada Tikus Model Fibrosis Hati safithri, fathiyah; Fauziyah, Arina Nuril; Hermayanti, Diah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 14, No 2 (2018): DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.446 KB) | DOI: 10.22219/sm.Vol14.SMUMM2.7265

Abstract

Penyakit fibrosis hati merupakan outcome dari semua jejas hati kronik, dengan manifestasi berupa jaringan parut pada area jejas, hilangnya arsitektur jaringan dan kegagalan fungsi hati. Stres oksidatif berperan penting dalam patogenesis fibrosis hati. Radikal bebas menyebabkan peroksidasi lipid membran sel dan menghasilkan  malondialdehid (MDA). Terapi antioksidan diduga memberikan efek menghambat progresifitas kerusakan hati. Biji jintan hitam (Nigella sativa Linn) mengandung antioksidan, antara lain berupa thymoquinon, asam linoleat dan asam oleat. Penelitian ini dilakukan  untuk membuktikan efek antioksidan ekstrak biji jintan hitam (Nigella sativa.Linn) terhadap tikus model fibrosis hati, dengan paramater berupa kadar kadar  Malondialdehid (MDA) hati. Metode penelitian menggunakan true experimental dengan post test only control group design. Sampel sebanyak 30 tikus yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Kelompok normal diberi 1 ml/KgBB corn oil i.p. lalu dilanjutkan pemberian corn oil 1 ml/KgBB/hari p.o. Satu kelompok kontrol dan 3 kelompok perlakuan diinduksi CCl4 1ml/kgBB i.p 3 kali/minggu selama 8 minggu. Pada minggu ke-9, ketiga kelompok perlakuan diberi ekstrak biji jinten hitam dengan dosis berturut-turut 1,2; 2,4; dan 4,8 g/kgBB/hari selama 30 hari. Selanjutnya tikus dibedah, diambil jaringan hatinya dan dihitung kadar MDA hati. Pemberian ekstrak N. sativa dapat menurunkan kadar MDA hati (p=0,00) dan makin besar dosis N sativa, kadar MDA hati makin rendah (r = -0,614). Diduga  bioaktif ekstrak N. sativa meningkatkan aktivitas enzim antioksidan endogen dan menghambat peroksidasi lipid. Kata kunci : ekstrak N. sativa, MDA hati, tikus, fibrosis hati.
POTENSI BIJI JINTAN HITAM (NIGELLA SATIVA) DALAM REGENERASI PANKREAS SECARA ENDOGEN PADA DIABETES MELLITUS TIPE-2 safithri, fathiyah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 13, No 2 (2017): DESEMBER 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.57 KB) | DOI: 10.22219/sm.v13i2.5527

Abstract

Penurunan massa sel-? pankreas terjadi pada sebagian besar pasien diabetes melitus tipe-II dan hal ini berlangsung secara progresif. Pankreas merupakan salah satu organ yang mempunyai kemampuan meregenerasi dirinya sendiri dalam upaya mempertahankan massa sel-?. Regenerasi dapat terjadi melalui replikasi sel-? matur, diferensiasi/ transdiferesiasi sel punca/progenitor. Keadaan resistensi insulin yang berlangsung secara kronik menyebabkan kemampuan regenerasi tersebut menurun. Biji jintan hitam (Nigella sativa) yang mengandung bioaktif thymoquinone, asam oleat, asam linoleat dan saponin berpotensi meningkatkan kemampuan regenerasi pankreas secara endogen melalui stimulasi proses replikasi sel-?, mempengaruhi niche dan mengaktivasi sel punca endogen.Kata kunci : diabetes mellitus type II, massa sel-? pankreas, regenerasi pankreas endogen, replikasi, diferensiasi, jintan hitam
HUBUNGAN ANTARA HIPERTENSI DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA Wahyuniarti, Anisa; Bahrudin, Moch; Safithri, Fathiyah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 9, No 2 (2013): Desember 2013
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.22219/sm.v9i2.4135

Abstract

Hubungan Antara Hipertensi Dengan Penurunan Fungsi Kognitif Pada Lansia. Latar Belakang: Hipertensi merupakan salah satu faktor terjadinya penurunan fungs kognitif. Pada orang lanjut usia terjadi penurunan kapasitas fungsional otak yang akan menimbulkan berbagai gangguan neuropsikologis salah satunya yaitu penurunan fungsi kognitif. Mini Mental State Examination (MMSE) merupakan salah satu cara untuk mendeteksi penurunan fungsi kognitif. Tujuan: Mengetahui Hubungan Antara Hipertensi dengan Penurunan Fungsi Kognitif Pada Lansia. Metode: Analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel 63sampel. Dilakukan uji hipotesis Chi-Square untuk menentukan hubungan antar variable,dan dikatakan signifikan bila nilai P < 0,05 Hasil dan Diskusi: Didapatkan penurunan fungsi kognitif pada laki-laki sebanyak 22% sedangkan perempuan 54%, pada umur 60-69 tahun sebanyak 42%, umur 70-74 tahun sebanyak 38% dan pada hipertensi Staduim I sebanyak 20 %, hipertensi stadium II sebanyak 38% sedangkan pada penderita yang tidak hipertensi sebanyak 5%, pada uji Chi Square didapatkan x2 = 0,015 dan p < 0,05 Kesimpulan: Ada hubungan antara hipertensi dengan penurunan fungsi kognitif.Kata Kunci: hipertensi, lansia, penurunan fungsi kognitif.
Diagnosis TB Dewasa dan Anak Berdasarkan ISTC (International Srandard for TB Care) Safithri, Fathiyah
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 7, No 2 (2011): Desember 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v7i2.4078

Abstract

Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat Indonesia. Laporan WHO pada tahun 2009, mencatat peringkat Indonesia pada posisi kelima di dunia dengan perkiraan jumlah penderita TB sebesar 429.000 orang atau 5,8% dari total jumlah pasien TB di dunia. Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 menunjukkan bahwa penyakit TB merupakan penyebab kematian ketiga setelah penyakit kardiovaskuler dan penyakit saluran atas lainnya. TB sebagai penyakit infeksi menular juga membawadampak ekonomi karena kelompok usia terbanyak yang tertular adalah usia 15-45 tahun. Prinsip diagnosis dan penatalaksanaan di berbagai belahan dunia adalah sama, yaitu mulai dari diagnosis yang akurat, pengobatan yang sesuai standart, monitoring, dan evaluasi pengobatan serta tanggung jawab kesehatan masyarakat. Ketepatan diagnosis sangat menentukan keberhasilan tahap pelaksanaan TB berikutnya.International Standarts of Tuberculosis Care (ISTC)( yang dikembangkan oleh organisasi profesi internasional, telah diadopsi oleh Program Penanggulangan Tuberculosis Nasional dan Ikatan Dokter Indonesia termasuk Perhimpunan Dokter Spesialis (PDSp). ISCT disepakati digunakan di Indonesia dalam penanggulangan pasien TB.
EFEK ISOFLAVON FITOESTROGEN DARI EKSTRAK Pueraria lobata TERHADAP MEMORI DAN AKTIVITAS KOLINERGIK DI HIPPOKAMPUS CA1 PADA TIKUS HIPOESTROGEN Safithri, Fathiyah; Ali, Mulyohadi
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 6, No 2 (2010): Desember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v6i2.1020

Abstract

Data from retrospective and case-conttrole showed that estrogen replacement therapy (ERT) could prevent ang delayed againstAlzheimer Disease (AD). The using of ERT is still controversial because of their long-term side effect. Isoflavon as a part of phytoestrogenhas potential effect as an alternative substitute for ERT. The aim of this study is to examine the effect of phytoestrogen from Pueraria lobataextract in increasing memory’s function and whether it occur by the increased of cholinergic activity in CA1 hippocampus. Exploration studyperformed by three step. First, determined genistein and daidzein concentration in Pueraria lobata extract, as basic of dose determining.Second, oophorectomy performed to made a hypoestrogenic rat’s model; and third, determined method memory’s function in rats. This studyused twenty five female Rattus novergicus strain Wistar, 10 -11 weeks of age, five rats were normal rats (N) as first group and twenty ratswere hypoestrogenic rats for 2nd, 3rd, 4th, and 5th groups. All of the hypoestrogenic rat were devided into 4 groups, each 5 rats. Hypoestrogenicrats group without Isoflavon Genistein Daidzein supplement (OVX), hypoestrogenic rats group with Isoflavon Genistein Daidzeinsupplement (OVX+IGD) dosage of 15, 30, and 60 mg/kgweight/day each. The IGD was given for 21 days. The Morris Water Morris(MWM) test was performed in 17th, 18th, 19th, 20th, and 21st day. On 22nd day rats were killed. Frozen section of the brain was performedimmediately. Cholinergic activities on CA1 hippocampus were examined with AChE staining. A significant difference was found onmemory’s function and cholinergic activities on CA1 hippocampus between OVX and OVX+IGD groups at all doses (p value = 0,000 ofeach). No significant difference on IGD effect toward brain weight (p=0,936) and pyramidal cell number on CA1 hippocampus (p=0,961).It was suggest that increased memory’s function on OVX+IGD groups were caused by the increased of cholinergic activities on CA1hippocampus.Key word : Isoflavones; phytoestrogen; Genistein; Daidzein; Pueraria lobata; Memory; cholinergic.
EFEK ISOFLAVON FITOESTROGEN DARI EKSTRAK Pueraria lobata TERHADAP MEMORI DAN AKTIVITAS KOLINERGIK DI HIPPOKAMPUS CA1 PADA TIKUS HIPOESTROGEN Fathiyah Safithri; Mulyohadi Ali
Saintika Medika Vol. 6 No. 2 (2010): Desember 2010
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v6i2.1020

Abstract

Data from retrospective and case-conttrole showed that estrogen replacement therapy (ERT) could prevent ang delayed againstAlzheimer Disease (AD). The using of ERT is still controversial because of their long-term side effect. Isoflavon as a part of phytoestrogenhas potential effect as an alternative substitute for ERT. The aim of this study is to examine the effect of phytoestrogen from Pueraria lobataextract in increasing memory&rsquo;s function and whether it occur by the increased of cholinergic activity in CA1 hippocampus. Exploration studyperformed by three step. First, determined genistein and daidzein concentration in Pueraria lobata extract, as basic of dose determining.Second, oophorectomy performed to made a hypoestrogenic rat&rsquo;s model; and third, determined method memory&rsquo;s function in rats. This studyused twenty five female Rattus novergicus strain Wistar, 10 -11 weeks of age, five rats were normal rats (N) as first group and twenty ratswere hypoestrogenic rats for 2nd, 3rd, 4th, and 5th groups. All of the hypoestrogenic rat were devided into 4 groups, each 5 rats. Hypoestrogenicrats group without Isoflavon Genistein Daidzein supplement (OVX), hypoestrogenic rats group with Isoflavon Genistein Daidzeinsupplement (OVX+IGD) dosage of 15, 30, and 60 mg/kgweight/day each. The IGD was given for 21 days. The Morris Water Morris(MWM) test was performed in 17th, 18th, 19th, 20th, and 21st day. On 22nd day rats were killed. Frozen section of the brain was performedimmediately. Cholinergic activities on CA1 hippocampus were examined with AChE staining. A significant difference was found onmemory&rsquo;s function and cholinergic activities on CA1 hippocampus between OVX and OVX+IGD groups at all doses (p value = 0,000 ofeach). No significant difference on IGD effect toward brain weight (p=0,936) and pyramidal cell number on CA1 hippocampus (p=0,961).It was suggest that increased memory&rsquo;s function on OVX+IGD groups were caused by the increased of cholinergic activities on CA1hippocampus.Key word : Isoflavones; phytoestrogen; Genistein; Daidzein; Pueraria lobata; Memory; cholinergic.
DIET ROTASI MAKANAN DAN MANIFESTASI KLINIS PENYANDANG SPEKTRUM AUTISME Irma Suswati; Fathiyah Safithri
Saintika Medika Vol. 7 No. 1 (2011): Januari 2011
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/sm.v7i1.1084

Abstract

Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif, bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial. Penderita Autisme disertai alergi makanan sering mengalami gangguan sistem imun. Eliminasi makanan tertentu dapat mengurangi gangguan perilaku pada penderita Autisme. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji implementasi diet rotasi makanan dan manifestaasi klinis yang timbul selama mengimplementasikan diet rotasi makanan pada penderita penyandang spektrum autisme dengan menggunakan rancangan penelitian observasional deskriptif, melalui kuesioner dan food diary. Berdasarkan jenis kelamin penyandang spektrum autisme laki-laki sejumlah 7 orang (64%) dan perempuan 4 orang (36%). Hasil food diary yang dicatat oleh orangtua menunjukkan bahwa sebagian besar telah mengimplementasikan diet sehat dengan memperhatikan jenis-jenis makanan yang diberikan kepada anak dan menerapkan diet rotasi 5 harian . Manifestasi klinis berupa demam, kembung, konstipasi (kotoran keras, berak ngeden), nyeri perut, sering buang air besar (>3 kali/perhari), flatus, gatal di tungkai dan sela jari kaki dan lipatan kulit ketiak, berkeringat berlebih, pusing/memukul kepala, gangguan tidur, kejang, gangguan perilaku ; teriak, gangguan belajar; tidak bisa konsentrasi, sering melamun, allergic shiner (kulit di bawah mata tampak ke hitaman). Reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan yang masuk kesaluran pencernaan merupakan reaksi simpang makanan yang dapat diperantarai oleh mekanisme yang bersifat imunologi, farmakologi, toksin, infeksi, idiosinkrasi, metabolisme serta neuropsikologis terhadap makanan dan jenis makanan yang memicu reaksi simpang merupakan makanan yang banyak mengandung kasein, gluten, fenol, asam salisilat, bahan ragi, potassium, gas tinggi, penyedap rasa, protein dan trans-fat yang dapat menyebabkan pertumbuhan jamur di usus dan menimbulkan reaksi alergi yang mempengaruhi semua organ. Kata kunci Autis, diet, manifestasi klinis, alergi