Desa Lelogama merupakan salah satu desa yang berada di Amfoang Selatan Kabupaten Kupang yang sebagian besar lahan di wilayahnya berupa lahan kritis dan merupakan salah satu habitat Eucalyptus urophylla di dataran pulau timor. Saat ini pupulasi Eucalyptus urophylla terus mengalami penurunan di habitatnya. Salah satuh pemicuhnya adalah aktivitas antropogenik seperti pengambilan kayu bakar dan bahan bangunan serta kebakaran. Salah satu wujud tindakan pelestarian Eucalyptus urophylla dengan pola pendekatan gerakan desa hijau pada lahan masyarakat dan lahan kritis dikombinasikan dengan tanaman pertanian yang selama ini dikembangkan oleh masyarakat di desa Lelogama. Pembuatan pupuk organik untuk meningkatkan unsur hara pada lahan yng kritis agar lebih produktif. Upaya pencapaian tujuan tersebut di atas, diharapkan dapat terwujud di Desa Lelogama, Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang sebagai areal sasaran yang diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa tetangga di Amfoang. Metode pendekatan yang digunakan untuk pemecahan masalah utama adalah dengan transfer informasi dan alih teknologi pelestarian Eucalyptus urophylla melalui pola agroforesri. Penanaman Eucalyptus urophylla dilahan milik kelompok mitra serta transfer informasi dan alih teknologi pengelolaan lahan milik maupun lahan kritis yang ramah lingkungan dengan penggunaan pupuk organik dalam upaya peningkatan produktifitas lahan melalui rekayasa pengelolaan yang dahulunya bersifat tradisional menjadi modern, dan lebih membawa keuntungan ekonomis bagi masyarakat. Untuk jangka pendek, rekayasa pengelolaan lahan milik dan lahan kritis berkaitan dengan pengaturan pola tanam sehingga bisa meningkatkan produktifitas lahan sedangkan jangka panjangnya adalah lahan milik dan lahan kritis tersebut menjadi produktif. Penanaman pakan ternak yang sifatnya juga jangka panjang akan ditanam dipinggir lahan sehingga bisa memenuhi kebutuhan pakan ternak terutama pada musim kemarau dan bisa mengurangi laju erosi pada musim hujan.