Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

GAMBARAN JUMLAH TROMBOSIT PADA IBU HAMIL DI RS BHAYANGKARA KOTA PALEMBANG Olivia Andini; Diah Navianti; Ardiya Garini
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 17 No 2 (2022): JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v17i2.1296

Abstract

Latar Belakang: Kelainan jumlah trombosit (trombositosis atau trombositopenia) dapat terjadi selama kehamilan. Trombositosis pada kehamilan akan menyebabkan gangguan aliran darah sehingga bisa menyebabkan keguguran atau persalinan prematur sedangkan trombositopenia menyebabkan perdarahan maupun memperpanjang masa perdarahan pasca persalinan yang menyebabkan anemia bahkan menjadi faktor predisposisi terjadinya infeksi nifas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jumlah trombosit pada ibu hamil di RS Bhayangkara Kota Palembang. Metode: Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Metode pemeriksaan jumlah trombosit yang digunakan adalah metode otomatis. Besar sampel adalah 45 orang ibu hamil yang diambil dengan teknik purposive sampling. Hasil: Hasil penelitian didapatkan rata-rata jumlah trombosit ibu hamil adalah 241.467/mm3 dengan jumlah trombosit terendah 122.000/mm3 dan jumlah trombosit tertinggi 642.000/mm3. Berdasarkan umur, 33 orang ibu hamil dengan kategori umur tidak berisiko terdapat 2 orang (6.1%) trombositopenia dan 1 orang (3.0%) trombositosis sedangkan 12 orang ibu hamil dengan kategori umur berisiko terdapat 1 orang (8.3%) trombositopenia dan 1 orang (8.3%) trombositosis. Berdasarkan usia kehamilan, 6 ibu hamil trimester I tidak terdapat jumlah trombosit abnormal, 10 orang ibu hamil trimester II terdapat 1 orang (10%) trombositopenia dan 1 orang (10%) trombositosis, sedangkan 29 orang ibu hamil pada trimester III terdapat 2 orang (6.9%) trombositopenia dan 1 orang (3.4%) trombositosis. Kesimpulan: Jumlah trombosit dari 45 ibu hamil didapatkan 3 orang (6.7%) trombositopenia, 40 orang (88.9%) jumlah trombosit normal dan 2 orang (4.4%) trombositosis. Dengan demikian, kepada masyarakat terutama ibu hamil disarankan untuk melakukan pemeriksaan trombosit selama masa kehamilan untuk menjaga jumlah trombosit dalam batas normal.
Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Siswa di Sekolah Dasar Ernida Ernida; Diah Navianti; Hanna Damanik
Jurnal Sanitasi Lingkungan Vol 1 No 1 (2021): Jurnal Sanitasi Lingkungan
Publisher : Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.76 KB) | DOI: 10.36086/salink.v1i1.658

Abstract

Latar Belakang: Cuci tangan pakai sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari-jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Hal ini dilakukan karena tangan sering kali menjadi agen yang membawa kuman dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan kontak langsung maupun dengan kontak tidak langsung. Tujuan Penelitian: Mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan cuci tangan pakai sabun pada siswa di Sekolah Dasar Negeri 7 Kota Prabumulih Tahun2020. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah deskriptif yaitu menggambarkan pengetahuan,sikap dan tindakan. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Juli 2020. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa di SD N 7 Kota Prabumulih Tahun 2020 yang berjumlah siswa 253 orang dan sampel 72 orang. Hasil Penelitian: Didapatkan hasil dari 72 responden yang mempunyai pengetahuan baik terhadap cuci tangan pakai sabun yaitu sebanyak 56 responden (77,8%), lebih tinggi persentasenya dibandingkan dengan responden yang mempunyai pengetahuan kurang baik yaitu sebanyak 16 responden ( 22,2%).Hasil dari 72 responden sebanyak 57 responden ( 79,1 %) dengan sikap positif dan sebanyak 15 responden ( 20,9 %) dengan sikap negatif terhadap cuci tangan pakai sabun.Hasil dari 72 responden sebanyak 53 responden (73,6%) dengan tindakan baik dan sebanyak 19 responden (26,4 %) dengan tindakan buruk terhadap cuci tangan pakai sabun. Kesimpulan: Sebagian besar responden mempunyai Pengetahuan, sikap dan Tindakan yang baik dalam mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, sedangkan Sebagian kecil memiliki pengetahuan, sikap dan Tindakan kurang baik. Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Cuci Tangan Pakai Sabun
Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti di Wilayah Kerja Puskesmas Gandus Kota Palembang Habib, Muhammad; Intan Kumalasari; Diah Navianti
Detector: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 3 (2025): Agustus: Jurnal Inovasi Riset Ilmu Kesehatan
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/detector.v3i3.5580

Abstract

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an infectious disease caused by the dengue virus and transmitted through the bite of the Aedes aegypti mosquito. The high risk of dengue transmission is greatly influenced by the density of mosquito larvae which correlates with environmental conditions and community behavior. This study aims to describe the density level of Aedes aegypti mosquito larvae in the working area of the Gandus Health Center in Palembang City in 2025 through the measurement of House Index (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI), Larvae-Free Numbers (ABJ), and Density Figure (DF). The method used was descriptive observational with a purposive proportional random sampling technique on 100 households in three RTs. Data was collected through direct observation using checklist sheets. The results showed that the HI was 66%, CI was 44%, BI was 107%, and ABJ was only 34%, which indicates that the larval density is very high and far below the WHO standard (≥ 95%). The DF value is in the range of 7–9, reinforcing the finding of high vector density. This condition shows that the area is at high risk of dengue transmission. Interventions are needed in the form of regular mosquito nest eradication (PSN), increasing public education, and strengthening the role of jumantic cadres in sustainable vector control.