Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

ANALISIS DETERMINAN KARIES GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI 24 MARIANA KABUPATEN BANYUASIN I Mujiyati, Mujiyati; Noviadi, Pitri
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 16 No 2 Desember (2021): JPP (JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v16i2 Desember.826

Abstract

Kesehatan mulut penting bagi kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara umum dan mempengaruhi kualitas kehidupan. Karies gigi pada anak dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan serta pengawasan orang tua dan pantauan dari pihak terkait mengenai menjaga kebersihan gigi dan mulut, perilaku menggosok gigi belum tepat serta kebiasaan waktu menggosok gigi yang belum sesuai dengan yang disarankan serta mengkonsumsi makanan yang tidak menyehatkan memicu terjadinya karies gigi. Judul penelitian ini adalah Analisis Determinan Karies Gigi pada Anak SD Negeri 24 Mariana Kabupaten Banyuasin I. Rumusan masalahnya adalah Bagaimana Analisis Determinan Karies Gigi pada Anak SD Negeri 24 Mariana Banyuasin I. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui analisis determinan karies gigi pada anak SD Negeri 24 Mariana Kabupaten Banyuasin I. Rancangan penelitian ini menggunakan desain Chi Square. Populasi dalam penelitian ini 143 orang. Sampel penelitian terdiri dari 82 anak kelas 1-6 terpilih berdasarkan metode penarikan sampel dengan cara simple random sampel. Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa faktor subtrat lebih dominan terjadinya karies pada gigi tetap dan gigi susu. Hasil analisis bivariate menunjukkan bahwa tidak ada hubungan faktor pendapatan keluarga dan pendidikan orang tua terhadap terjadinya karies. Hasil analisis multivariate diketahui bahwa variabel pendapatan dan pendidikan orang tua berlaku sebagai confounding. Kesimpulannya anak-anak yang mengonsumsi makanan manis dan lengket sebanyak 54 (65,9%) dan yang tidak 28 (34,1%) sedangkan yang berkumur-kumur setelah mengonsumsi makanan ini sebanyak 33 (40,2%) dan yang tidak berkumur 49 (59,8%). Saran peneliti adalah pemberian edukasi kepada orang tua, guna meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang menjaga kesehatan gigi agar anak-anak terhindar terjadinya karies lebih dini.
FAKTOR DETERMINAN KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BALAI AGUNG KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2021 Dinia Gustiani Lasutri; Pitri Noviadi; Erma Gustina
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmkm.v6i2.2245

Abstract

Penyakit Tuberculosis sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman Mycobacterium tuberculosis. Permasalahan yang dibahas dalam peenelitian ini adalah Bagaimana hubungan antara jenis kelamin, usia penderita, pekerjaan penderita, pendidikan, pengetahuan, sikap, tindakan, serta movitasi keluarga penderita TB Paru dengan kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan suatu penelitian analitik dengan metode kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini adalah Ada hubungan antara jenis kelamin dengan kepatuhan berobat TB paru. Ada hubungan antara usia dengan kepatuhan berobat TB Paru. Ada hubungan antara pekerjaan dengan kepatuhan berobat TB paru. Ada hubungan antara pendidikan dengan kepatuhan berobat TB paru. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan berobat TB paru. Ada hubungan antara sikap dengan kepatuhan berobat TB paru. Ada hubungan antara tindakan dengan kepatuhan berobat TB paru. Ada hubungan antara motivasi dengan kepatuhan berobat TB paru.
Community Preparedness for Earthquakes Based on Settlement Environment Analysis. Nurrobikha Nurrobikha; Novrikasari Novrikasari; Yuanita Windusari; Misnaniarti Misnaniarti; Ikhsan Ikhsan; Andries Lionardo; Azhar Kholiq Affandi; Henni Febriawati; Pitri Noviadi
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN Vol. 14 No. 2 (2022): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkl.v14i2.2022.99-105

Abstract

Introduction: Bengkulu is located on an active collision zone between two tectonic plates, namely the Eurasian Plate and the Indo-Australian Plate. As the result, earthquakes, floods, landslides, and tidal waves are common in Bengkulu. Sepang Bay is part of Bengkulu Province adjacent to the ocean, making it vulnerable to earthquakes and tsunamis. This study aims to examine the relationship between the residential environment and natural disaster preparedness in Sepang Bay, Bengkulu Regency. Methods: The type of research used is analytical observation with cross-sectional design. Data are collected from interviews, questionnaires, observations, and documentation from a total of 100 respondents selected by proportional random selection from each neighborhood in Sepang Bay Village, based on the proportion of heads of family in each neighborhood. Results and Discussion: When an earthquake occurs, there is a relationship between the residential environment and the community's preparedness. As the existing supporting infrastructure is not properly utilized, people who live in substandard settlements do not have adequate equipment to deal with seismic disasters. When an earthquake occurs, there is a relationship between the settlement environment and the community's preparedness. Because the existing supporting infrastructure is not being used properly, people who live in poor settlements have poor preparedness as well. Conclusion: The Sepang Bay Village Community, Bengkulu, which is located along the Panjang Beach, found a relationship between the settlement environment and earthquake preparedness (p = 0.021, PR 2.127).
Pelatihan Petugas Kesehatan dan Kader dalam Penilaian Risiko Kesehatan Berbasis Lingkungan di Puskesmas Maksuk Maksuk; Pitri Noviadi; Maliha Amin
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Volume 4 Nomor 2 Tahun 2021
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v4i1.909

Abstract

Penilaian risiko kesehatan berbasis lingkungan merupakan studi partisipatif yang dilakukan untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga. Pelatihan kader dan petugas puskesmas bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petugas dan kader puskesmas dalam melakukan penilaian risiko kesehatan berbasis lingkungan di wilayah kerja puskesmas sebagai upaya pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja puskesmas. Pelaksanaan kegiatan pelatihan peningkatan ketrampilan kader dan petugas puskesmas dalam penilaian risiko kesehatan berbasis lingkungan dilaksanakan di Puskesmas Satu Ulu Kota Palembang. Sebelumnya petugas dan kader puskesmas belum mendapatkan pelatihan terkait penilaian risiko kesehatan, oleh karena itu dilakukan pengukuran pengetahuan peserta sebelum pelatihan dan dilanjutkan dengan pengukuran ketrampilan peserta dalam melakukan wawancara menggunakan kuesioner. Hasil ukur pengetahuan dan ketrampilan peserta menggunakan instrumen, selanjutnya dilakukan analisis hasil menggunakan uji statistik pair t test. Hasil pengukuran tingkat pengetahuan peserta sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan didapatkan bahwa pengetahuan peserta meningkat setelah dilakukan pelatihan, begitu juga dengan ketrampilan peserta. Pelatihan penilaian risiko kesehatan berbasis lingkungan di wilayah kerja puskesmas sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat sebagai data dasar untuk perencanaan program kesehatan linkungan  puskesmas.
GANGGUAN KESEHATAN KULIT PADA PEMULUNG DAN FAKTOR PENENTUNYA DI TPA SUKAWINATAN KOTA PALEMBANG Pitri Noviadi; Tiur Yulanda Siregar; Wanda Shalila May Pratiwi; Listrianah .
JPP JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG Vol 16 No 2 Desember (2021): JPP (JURNAL KESEHATAN POLTEKKES PALEMBANG)
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALEMBANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jpp.v16i2 Desember.950

Abstract

Latar belakang : Penyakit kulit merupakan penyakit menular yang dapat dialami oleh pemulung karena risiko dari lingkungan kerjanya dan dapat dicegah dengan membiasakan perilaku penggunaan alat pelindung diri (APD) yang baik. Sanitasi lingkungan dan personal hygiene yang baik juga dapat mencegah timbulnya penyakit kulit. Tujuan penelitian : mengetahui hubungan pengetahuan, penggunaan apd, sanitasi lingkungan dan personal hygiene dengan gangguan kesehatan kulit pada pemulung di tpa sukawinatan kota palembang tahun 2021. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan mei 2021. Populasi studi penelitian ini adalah pemulung di tpa sukawinatan kota palembang. Sampel dengan jumlah 60 pemulung. Analisis data menggunakan chi-squared test dan Regresi Logistik Berganda. Hasil penelitian : 60 pemulung pada penelitian, sebanyak 40 (66,7%) pemulung mengalami keluhan gangguan kesehatan kulit. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan pengetahuan (p-value = 0,027) penggunaan apd (p-value= 0,014) dan personal hygiene dengan gangguan kesehatan kulit (p-value = 0,012). Tidak ada hubungan sanitasi lingkungan dengan gangguan kesehatan kulit (p-value = 0,595). Variabel yang menentukan keluhan gangguan kulit pada pemulung adalah penggunaan APD, dengan Odds Ratio (OR) 6,284 yang artinya pemulung yang menggunakan APD kurang baik akan meningkatkan Risiko sebesar 6,28 kali lebih tinggi untuk mengalami gangguan kulit dibandingkan pemulung yang menggunakan APD dengan baik setelah dikontrol variabel personal higiene. Kesimpulan : Ada hubungan pengetahuan, penggunaan apd, dan personal hygiene dengan gangguan kesehatan kulit pada pemulung di TPA Sukawinatan Kota Palembang tahun 2021. Dan tidak ada hubungan antara sanitasi lingkungan dengan gangguan kesehatan kulit pada pemulung di TPA Sukawinatan Kota Palembang tahun 2021. Variabel yang menentukan keluhan gangguan kulit pada pemulung adalah penggunaan APD. Saran : Diharapkan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Palembang dapat lebih meningkatkan upaya promosi kesehatan kepada para pemulung dalam pencegahan gangguan kulit dengan menerapkan prinsip-prinsip K3. Diharapkan agar pemulung dapat meningkatkan kesadaran diri untuk menggunakan alat pelindung diri yang lengkap serta lebih memperhatikan personal hygiene dan kondisi sanitasi lingkungan.
Hubungan Durasi Penggunaan Visual Display Terminal (VDT) dengan Kejadian Computer Vision Syndrome (CVS) pada Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang: Analysis of the Relationship between Duration of Visual Display Terminal use and the Incidence of Computer Vision Syndrome (CVS) on Employees of the Palembang City Communication and Information Office Mona Sherti Agusti; Yuanita Windusari; Novrikasari Novrikasari; Rico Januar Sitorus; Pitri Noviadi; M. Hatta Dahlan
Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI) Vol. 4 No. 4: NOVEMBER 2021 - Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.754 KB) | DOI: 10.56338/mppki.v4i4.1952

Abstract

Computer Vision Syndrome merupakan sekelompok penyakit mata dan masalah yang berkaitan dengan penglihatan. Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang menggunakan Visual Display Terminal (komputer, laptop, smartphone, kamera dan handycam) sebagai alat untuk menyelesaikan pekerjaannya, namun tidak semua pegawai menggunakan antiglare screen pada alat kerjanya. Penelitian bertujuan untuk menganalisis hubungan penggunaan antiglare screen dengan kejadian Computer Vision Syndrome pada pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palembang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional study. Analisis multivariat digunakan untuk melihat hubungan penggunaan antiglare screen dengan kejadian Computer Vision Syndrome. Responden dalam penelitian ini sebanyak 82 orang. Sebanyak 59 pegawai (72,0%) mengalami kejadian CVS. Variabel durasi penggunaan VDT (0,001), pemeriksaan refraksi mata (0,011), kesesuaian Computer Workstation Ergonomic (0,006) dan posisi layar smartphone (0,014) memiliki hubungan dengan kejadian CVS sedangkan variabel penggunaan antiglare screen (0,139), pencahayaan dalam ruangan (0,401), posisi monitor komputer/laptop (0,207) dan posisi layar kamera/handycam (0,124) tidak memiliki hubungan dengan kejadian CVS. Pegawai disarankan untuk menggunakan antiglare screen pada layar VDT, memakai kacamata untuk hasil pemeriksaan ametropia (tidak normal) dan menggunakan Software EyeCare- Protect Your Vision pada pada komputer/laptop atau smartphone agar mengetahui waktu beristirahat ketika bekerja untuk mencegah kejadian Computer Vision Syndrome.
Penyuluhan pembuatan ovitrap terhadap pengetahuan dan sikap ibu rumah tangga dalam pengendalian DBD Melati Rias Susanto; Ridwan Ridwan; Pitri Noviadi
Health Sciences and Pharmacy Journal Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : STIKes Surya Global Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.953 KB) | DOI: 10.32504/hspj.v6i2.706

Abstract

Dengue hemorrhagic fever (DHF) is a disease transmitted by the bite of the Aedes aegypti that contains the dengue. Dengue hemorrhagic fever can be controlled by making ovitrap or mosquito egg trap. Good knowledge and attitudes in controlling dengue hemorrhagic fever formed by counseling on the manufacture of ovitrap. This study is to determine the effect of counseling on making ovitrap on the knowledge and attitude of housewife in controlling dengue hemorrhagic fever in Tanjung Batu Timur Village, Ogan Ilir Regency in 2022. This study used quantitative methods. The type of research used was a quasi-experimental one group sample. Data collection techniques were through observation, interviews and group division. This research was conducted in March-May 2022. The population of this research study was housewife in Tanjung Batu Timur Village, Tanjung Batu District, Ogan Ilir Regency. The  samples were 101 people. Data analysis used the Wilcoxon Test. The result of this research showed that knowledge and attitude of housewife havesignificant results with p (0.000) so that there was a significant difference between pretest and posttest after counseling. The conclusion in this study was that there was an effect of counseling on making ovitrap on the knowledge and attitude of housewife in controlling dengue hemorrhagic fever in Tanjung Batu Timur Village, Ogan Ilir Regency in 2022.
FAKTOR DETERMINAN KEPATUHAN BEROBAT PENDERITA TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BALAI AGUNG KABUPATEN MUSI BANYUASIN TAHUN 2021 Dinia Gustiani Lasutri; Pitri Noviadi; Erma Gustina
Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Mutiara Kesehatan Masyarakat
Publisher : Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmkm.v6i2.2245

Abstract

Penyakit Tuberculosis sampai saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman Mycobacterium tuberculosis. Permasalahan yang dibahas dalam peenelitian ini adalah Bagaimana hubungan antara jenis kelamin, usia penderita, pekerjaan penderita, pendidikan, pengetahuan, sikap, tindakan, serta movitasi keluarga penderita TB Paru dengan kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan suatu penelitian analitik dengan metode kuantitatif menggunakan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini adalah Ada hubungan antara jenis kelamin dengan kepatuhan berobat TB paru. Ada hubungan antara usia dengan kepatuhan berobat TB Paru. Ada hubungan antara pekerjaan dengan kepatuhan berobat TB paru. Ada hubungan antara pendidikan dengan kepatuhan berobat TB paru. Ada hubungan antara pengetahuan dengan kepatuhan berobat TB paru. Ada hubungan antara sikap dengan kepatuhan berobat TB paru. Ada hubungan antara tindakan dengan kepatuhan berobat TB paru. Ada hubungan antara motivasi dengan kepatuhan berobat TB paru.
PERILAKU KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MAHASISWA VOKASI KEPERAWATAN DI KOTA PALEMBANG Pitri Noviadi
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol 9 No 2 (2022): November
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36743/medikes.v9i2.311

Abstract

Students are the prospective nurses who participate in providing services in health services, so that in addition they must provide Occupational Safety and Health (OSH) capabilities because of the high probability and health risks in health services, especially hospitals. This study aims to determine of the relationship between knowledge, attitudes and a characteristics with the OSH behavior of Vocational Nursing students in the Palembang City. The research design is an Analytical Survey with Cross Sectional approach. The sample amounted to 175 students from Nursing Study Program at Polytechnic of the Ministry of Health Palembang, STIKES Muhammadiyah Palembang, and STIKES Aisiyah Palembang. Research variables consist of age, gender, OSH courses that have been obtained, knowledge, attitudes and OSH behavior. This study found that the variable that determines student OSH behavior is gender (Exp B = 9.131). These results are male students have a risk of 9.131 times compared to women for poor OSH behavior controlled by the variables of age, knowledge and attitude. Overall, the variables that determine student OSH behavior are gender, age, knowledge and attitude. Suggestions in this research is the need to apply OSH program in vocational DIII Nursing. It is necessary to increase students' knowledge and attitudes through OSH training and seminars. For educators, they can further improve as a role model for the implementation of OSH. Based on this research, further research can be carried out by developing research methods, larger samples and implementing OSH in other parts of the campus environment.
The Effect Of Health Education On Peer Group's Approach To Adolescent Readiness To Face Menarche Prahardian Putri; Yolanda Alfurqonia Indani Putri; Pitri Noviadi; Yunike Yunike; Ira Kusumawaty
International Journal of Social Science, Education, Communication and Economics (SINOMICS JOURNAL) Vol. 1 No. 4 (2022): October
Publisher : LAFADZ JAYA Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/sj.v1i4.48

Abstract

Menarche is a condition when a woman experiences her first menstruation. One way for young women to have the readiness to face menarche is to provide information about menstruation correctly. Information about menarche can be obtained from health education. This study sought to ascertain the impact of a peer group approach to health education on adolescent readiness to face menarche. This research was conducted using the queasy experimental method having a control group design that is non-equivalent. The sampling method in this study is a probability sampling technique with proportioned stratified random sampling. In this investigation, 92 samples were included in the sample size and using the Two Independent Sample Test with the Mann-Whitney U type, the Pearson Chi-square test, and the Continuity Correction test. The results of this study indicated by the p-value (0,000) and the results using the Pearson chi-square test and Continuity Correction show the results of insignificant relationships between ages (0.096), sources of information (0.529), parental education (0.267), parental employment (0.132), and family economic status (0.456) with adolescent teenagers' preparedness for menarche. So that the effect of a peer group approach to health education towards preparing adolescents for menarche at SDN 243 Palembang.