Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PEMIKIRAN M. NATSIR TENTANG DASAR NEGARA Asep Daud Kosasih
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 3 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2021
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.498 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkap pemikiran M. Natsir tentang dasar negara. Data penelitian berupa data kepustakaan yang diperoleh di beberapa perpustakaan dan lembaga arsip melalui studi literatur. Data yang telah terkumpul dianalisis menggunakan model content analysis atau analisis isi, yaitu model analisis yang berupaya mengungkap gagasan yang terdapat dalam sejumlah teks. Digunakan model analisis isi didasarkan pada pertimbangan bahwa subyek penelitian yang hendak diungkap di dalam penelitian ini adalah tentang pemikiran atau gagasan Natsir yang tertuang dalam kary a- karyanya dibidang politik kenegaraan, khususnya mengenai  dasar negara. Hasil penelitian menyimpulkan, bahwa pemikiran M. Natsir tentang dasar negara dikemukakan pada masa pasca kemerdekaan, khususnya ketika lembaga Konstituante menentukan dasar negara untuk Indonesia antara 1957 sampai 1959. Inti pemikiran Natsir tentang dasar negara adalah Islam merupakan satu-satunya alternatif dasar negara bagi Indonesia. Munculnya pemikiran Natsir tentang dasar negara dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pemahaman yang bersangkutan tentang hakekat negara, sekularisme, serta ajaran Islam, dan faktor eksternal, yaitu perkembangan wacana dan praktek politik nasional yang dihadapinya. Negara yang menjadikan Islam sebagai dasar negara oleh M. Natsir disebut negara Theistik Demokrasi.
Persepsi Mahasiswa FKIP Tentang Meme Pemilu (Pemilihan Umum) Presiden Tahun 2019 di Media Sosial Fajar Eko Wahyudi; Asep Daud Kosasih; Ipong Jazimah
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 13 (2023): Proceedings of International Student Conference on Education (ISCE) 2023
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v13i.877

Abstract

Meme atau yang biasa disebut dengan mim merupakan sebuah fenomena yang sering muncul atau marak di media sosial seperti Facebook, Instragram. Twitter, dan beragam sosial media yang lainnya. Meme yang berkaitan dengan pemilu atau pemilihan umum presiden menjadi salah satu bahan atau fenomena yang memicu munculnya meme tersebut. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis meme yang beredar pada saat pemilu presiden tahun 2019, untuk mengetahui persepsi mahasiswa Pendidikan FKIP UMP terkait fenomena meme pemilu presiden tahun 2019 di media sosial. Penelitian yang dilakukan dengan deskriptif kualitatif menggunakan data berupa kata- kata dan menghasilkan deskripsi berupa kata-kata. Data primer didapatkan dengan menyebar angket pada Mahasiswa FKIP UMP serta wawancara dengan 25 Mahasiwa FKIP UMP, data sekunder diambil dari penelitian- penelitian sebelumnya. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa meme muncul serta beredar pada saat pemilu presiden tahun 2019 dapat dikategorikan sebagai meme yang bertujuan untuk menyindir kehidupan pribadi, memiliki sebuah tujuan politik, dan meme yang hanya dibuat untuk hiburan semata. Ditemukan bahwa hasil persepsi Mahasiswa FKIP UMP terbagi menjadi tiga bagian yaitu sangat bagus, bagus dan tidak bagus dalam memaknai meme pemilu presiden tahun 2019. Jawaban lainnya menunjukan hal positif atau mendukung bahwa meme tersebut bisa membawa sebuah tujuan serta perubahan atau persepsi negatif atau tidak mendukung bahwa meme tersebut hanya ditujukan untuk hiburan.
Sejarah Cabang Istimewa Muhammadiyah Malaysia (2007-2023) Ahmad Hukam Mujtaba; Asep Daud Kosasih; Ipong Jazimah
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 18 (2024): Proceedings of International Student Conference on Education (ISCE) 2024
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v18i.1218

Abstract

Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Kuala Lumpur berdiri sesuai dengan tanggal pelantikannya, yaitu 31 Agustus 2007. Pada saat itu, Pimpinan PCIM periode perintis dilantik langsung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Din Syamsuddin, MA. Penelitian ini tujuan untuk menjawab dan menjelaskan tiga pokok permasalahan. Pertama, Sejarah terbentuknya PCIM Malaysia, Kedua tantangan pendirian PCIM Malaysia dan Ketiga Amal Usaha Muhammadiyah dalam menjaga nilai-nilai dakwah. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dan studi lapangan, analisis menggunakan metode (1) heuristik, pengumpulan sumber dengan menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi (2) kritik ektern (mengkaji keotentikan sumber) dan kritik intern (memeriksa kredibilitas sumber, (3) interpretasi terhadap data dan (4) historiografi atau penulisan sejarah. Penelitian ini menghasilkan, (1) PCIM Malaysia berdiri sesuai tanggal pelantikan 31 Agustus 2007, berawal dari Prof. Dr. Siti Chamamah Suratno menginginkan bertemu dengan kader dan warga persyarikatan di Rumah Makan Padang Bukit Bintang, (2) Tantangan untuk mendirikan organisasi yaitu masa lalu konflik Buya Hamka dengan mufti kerajaan Johor Baru dan legal formal pada pendaftaran di Kementerian Dalam Negeri di Malaysia cukup menguras tenaga, harta dan waktu sehingga hasil pendirian tidak main-main memperkenalkan sampai ke Malaysia.(3) Amal Usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan dan ekonomi yaitu Sanggar Bimbingan Kampung Baru dan Warung Soto Lamongan yang ditekuni oleh PCIM supaya menyongsong keberlangsungan pergerakan dakwah PCIM Malaysia.
Studio Gendhis Batik Jepara (Sejarah, Teknik Pembuatan, dan Karakteristik Motif Batik Cap) Nurhalisa Salsabila; Asep Daud Kosasih; Sumiyatun Septianingsih
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 18 (2024): Proceedings of International Student Conference on Education (ISCE) 2024
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v18i.1263

Abstract

Penelitian dengan judul Studio Gendhis Batik Jepara (Sejarah, Teknik Pembuatan dan Karakteristik Motif Batik Cap), ini memiliki tujuan untuk: (1) menjelaskan sejarah dari Studio Gendhis Batik Jepara, (2) menguraikan teknik pembuatan batik cap Studio Gendhis Batik Jepara, (3) menganalisis karakteristik motif-motif batik cap yang dihasilkan oleh Studio Gendhis Batik Jepara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yang meliputi empat langkah penelitian yaitu: (1) heuristik, mencari sumber sejarah (lisan, dokumen, benda), (2) kritik, langkah untuk menguji keaslian dan kepercayaan sumber, (3) interpretasi, menyusun fakta sejarah sesuai keaslian dan kepercayaan, (4) historiografi, langkah terakhir penulisan sejarah. Hasil penelitian ini adalah (1) setelah batik Kartini menghilang pada akhir abad ke-19, muncul batik Jepara dengan inovasi baru pada abad ke-21 dengan menggunakan motif ukiran Jepara, yang dipelopori oleh Suyanti. Sehingga muncul Paguyuban Biyung Pralodho yang memiliki 16 anggota termasuk Alfiyah. Alfiyah memulai membuka home industry batik pada tahun 2013, karena kecintaannya terhadap batik. Alfiyah lebih fokus pada batik cap dan batik tulis. (2) Terdapat teknik pembuatan pada saat pembuatan batik cap yang biasa disebut teknik arah gerak canting yang memiliki enam teknik yaitu tubruk, ondo-ende 1, ondo-ende 2, parang, mubeng, dan jalan sama. (3) Setiap motif batik cap yang diciptakan oleh Alfiyah, memiliki makna dan karakteristik yang melatarbelakangi penciptaannya motif batik tersebut dibuat. Batik cap tersebut diciptakan untuk dikenang eloknya, memaknai keindahannya dan melestarikan batik Jepara..
Sejarah Sanggar Seka dalam Pelestarian Seni Tradisional Gamelan di Desa Watukumpul Kabupaten Pemalang (1995-2016) Reza Andriyanto; Arifin Suryo Nugroho; Asep Daud Kosasih
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 18 (2024): Proceedings of International Student Conference on Education (ISCE) 2024
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v18i.1285

Abstract

Penelitian dengan judul Sejarah Sanggar Seka dalam Pelestarian Seni Tradisional Gamelan di desa Watukumpul Kabupaten Pemalang (1995-2016), memiliki tujuan untuk: (1) Mengetahui latar bekang berdirinya Sanggar Seka Watukumpul di desa Watukumpul, (2) Mengetahui perkembangan Sanggar Seka Watukumpul di desa Watukumpul, (3) Mengetahui kendala dan upaya Sanggar Seka Watukumpul dalam melestarikan kesenian tradisional Gamelan di desa Watukumpul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang meliputi 4 langkah penelitian yaitu: (1) Heuristik, pengumpulan sumber dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, (2) Kritik, pengkajian sumber terbagi menjadi dua, kritik ekstern (memverifikasi keotentikan sumber), dan kritik intern (memeriksa kredibilitas isi sumber), (3) interpretasi terhadap data, dan (4) Historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian ini adalah (1) Sanggar Seka Watukumpul berdiri pada tahun 1995 oleh Pracoyo, Darsono dan Winarno atas dasar keinginan kesenian tradisional khusunya Gamelan dapat dimainkan oleh masyarakat asli desa Watukumpul dan agar keberadaannya tetap dilestarikan, (2) Sanggar Seka Watukumpul memiliki dua periode kepengurusan yaitu periode pada tahun 1995-2007 yang diketuai oleh Pracoyo dimana Sanggar Seka Watukumpul melakukan berbagai pertunjukan di berbagai wilayah di Sekitar desa Watukumpul. Periode kedua pada tahun 2007-2016 yang diketuai oleh Darsono dimana Sanggar Seka Watukumpul melakukan kolaborasi dengan kesenian tradisional lainnya dan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah hingga berhentinya kegiatan di Sanggar Seka Watukumpul karena kurangnya anggota, (3) Upaya yang dilakukan yaitu meningkatkan minat generasi muda, meningkatkan fasilitas yang tersedia, selalu melakukan promosi dan bekerjasama dengan berbagai pihak. Kendala yang dihadapi yaitu sarana dan prasarana, pendaan yang kurang, kurangnya peran dari pemerintah struktur kepengurusan yang tidak terorganisir dan kurangnya minat generasi muda.