Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Historiografis Pada Buku Sejarah Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 Nugroho, Arifin Suryo; Septianingsih, Sumiyatun
Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014 2014: Proceeding Seminar Hasil Penelitian LPPM 2014, 6 September 2014
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP Tahun 2014

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini  berjudul Analisis Historiografis Pada Buku Teks Sejarah Indonesia  Kelas X  Kurikulum Tahun 2013. Tujuan penelitian untuk mengetahui materi yang terkandung dalam Buku Teks Sejarah Indonesia Kelas X kurikulum 2013, mengetahui pendekatan yang digunakan dalam penulisan Buku Teks Sejarah Indonesia Kelas X kurikulum 2013, dan mengetahui bentuk penulisan seperti apa yang dikembangkan dalam penulisan Buku Teks Sejarah Indonesia Kelas X kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif analisis kualitatif dengan metode studi dokumen. Obyek penelitian ini adalah buku Sejarah Indonesia kelas X kurikulum 2013 yang merupakan buku wajib ajar dari Kemendikbud berdasarkan kurikulum 2013. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode studi dokumen. Sementara teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi, yang terdiri dari  3 teknik macam trianggulasi yaitu (1) trianggulasi data, (2) trianggulasi metode dan (3) trianggulasi teori. Hasil penelitian ini berdasarkan hasil analisis historiografi terhadap buku pelajaran Sejarah Indonesia Kelas X Kurikulum 2013, dapat disimpulkan bahwa pada umumnya buku tersebut sudah menggunakan pendekatan kronologis dan tematis. Hanya sesuai dengan pengembangan materi sejarah model ini, penggunaan spirial konsentris yang membahas peristiwa sejarah yang makin tinggi, makin dalam, dan makin meluas tidak tampak dalam penulisan sejarah. Untuk model penulisan tematis, tidak secara rinci dituliskan pembahasan mengarah pada salah satu bidang tematis. Peneliti mengkaji bahwa dalam pembahasan materi tersirat tema-tema sejarah, seperti tema politik, ekonomi, budaya, sosial, dan lain sebagainya. Sementara itu, bentuk penulisan sejarah yang ada, buku teks sejarah dapat dikategorikan dalam empat bentuk yaitu narasi atau kisahan, deskripsi atau perian, argumentasi atau bahasan, dan eksposisi atau paparan. Dari bentuk-bentuk penulisan itu, bentuk penulisan pada buku sejarah pelajaran Sejarah Indonesia Kelas X Kurikulum 2013 mayoritas mengarah pada bentuk narasi dan deskripsi.  Kata Kunci: analisis historiografis, buku teks Sejarah Indonesia, kurikulum 2013
MUATAN SEJARAH PERISTIWA KONTROVERSIAL (SEJARAH KONTROVERSIAL) PADA BUKU TEKS SEJARAH SMA KURIKULUM 2013 Nugroho, Arifin Suryo; Jazimah, Ipong
Proceeding Seminar LPPM UMP 2015: Buku II Bidang Ilmu Pendidikan dan Sosial Humaniora, Proceeding Seminar Nasional LPPM 2015, 2
Publisher : Proceeding Seminar LPPM UMP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui muatan peristiwa sejarah kontroversial apa saja yang terdapat dalam buku teks Sejarah SMA kurikulum 2013, dan sebab peristiwa sejarah kontroversial muncul dalam penulisan sejarah, tidak terkecuali dalam buku teks. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, meskipun untuk mengungkap permasalahan yang terjadi, peneliti juga mempertimbangkan waktu  dan tempat dalam dimensi sejarah. Hal ini karena dalam obyek kajiannya lebih melihat pada fenomena kekinian dan bukan fenomena sejarah. Rancangan penelitian diarahkan pada studi dokumentasi (study document), dan studi kepustakaan (library study).Hasil dari penelitian ini adalah terdapat beberapa peristiwa sejarah kontroversial yang termuat dalam buku teks sejarah SMA kurikulum 2013 kelas 10, 11, dan 12 yaitu mengenai teori-teori masuknya Islam ke Indonesia, organisasi bersifat nasional yang pertama, Serangan Umum 1 Maret 1949, Gerakan 30 September 1965, dan Supersemar (Surat Perintah Sebelas Maret). Peristiwa sejarah yang bersifat kontroversial muncul sebagai bagian dari persepsi atas tafsir atau interpretasi terhadap peristiwa sejarah itu sendiri. Kata kunci: buku teks SMA, sejarah kontroversial 
Pengetahuan Sejarah Peradaban Dunia pada Game Genshin Impact Daffa Kurniansyah; Arifin Suryo Nugroho; Ipong Jazimah
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 18 (2024): Proceedings of International Student Conference on Education (ISCE) 2024
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v18i.1232

Abstract

Penelitian dengan judul “Pengetahuan Sejarah Peradaban Dunia Pada Game Genshin Impact” memiliki tujuan untuk : (1) Mendeskripsikan Profil Game Genshin Impact, (2) Mengetahui Setting Sejarah Peradaban Dunia yang terdapat pada Game Genshin Impact, (3) Mengetahui Wawasan Historis dan Ahistoris yang terdapat pada Game Genshin Impact, (4) Mendeskripsikan Peran Game Genshin Impact dalam penguatan wawasan kesejarahan pada pemainnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis studi dokumen, teknik pengumpulan data dengan menggunakan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Serta Teknik Analisis Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Analisis Data Model Interaktif dari Miles dan Huberman yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau hasil. Simpulan dari penelitian Pengetahuan Sejarah Peradaban Dunia pada Game Genshin Impact adalah : (1) Genshin Impact adalah game online dengan role RPG (Role Playing Game) dengan konsep Open World yang dikembangkan oleh Hoyoverse atau Mihoyo dari China yang dirilis pada tanggal 28 September 2020, dengan pengemasan grafik pemandangan dan penyajian dengan mengambil referensi kultur budaya peradaban dunia, (2) Setting Sejarah Peradaban Dunia yang direpresentasikan kedalam Game Genshin Impact pada regionnya mengambil peradaban Asia, Eropa, Afrika, dan Mesoamerika, (3) Wawasan Historis dan Ahistoris yang kental dan banyak mengambil dari Sejarah Peradaban Dunia yang kemudian direpresentasikan dalam region game Genshin Impact namun dimodifikasi dengan tampilan berbeda supaya variatif, (4) Game Genshin Impact memiliki peran dalam memberikan penguatan wawasan kesejarahan pada pemainnya baik peneliti maupun para informan dan tergantung dari niat, motivasi, dan keinginan dari pemainnya itu sendiri.
Arsitektur Bangunan Masyarakat Adat Kampung Budaya Jalawastu Brebes (1990-2023) Mas Aditya Belly Yascy Susanto; Arifin Suryo Nugroho; Sumiyatun Septianingsih
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 18 (2024): Proceedings of International Student Conference on Education (ISCE) 2024
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v18i.1259

Abstract

Penelitian dengan judul Arsitektur Bangunan Masyarakat Adat Kampung Budaya Jalawastu Brebes (1990-2023), memiliki tujuan sebagai berikut: (1) Menjelaskan profil Kampung Budaya Jalawastu dari tahun 1990-2023 (2) Menjelaskan kondisi masyarakat adat Jalawastu (3) menganalisis faktor perubahan arsitektur Kampung Budaya Jalawastu dan nilai kebudayaan ada di dalamnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah meliputi 4 langkah penelitian yakni: (1) Heuristik yaitu pengumpulan sumber menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi (2) Kritik yaitu pengkajian sumber yang terbagi menjadi dua, kritik ekstern dan kritik intern (3) Interpretasi terhadap data (4) Historiografi atau tahap penulisan sejarah. Hasil penelitian skripsi berjudul Arsitektur Bangunan Masyarakat Adat Kampung Budaya Jalawastu adalah (1) Kondisi bangunan rumah adat Jalawastu sangat sederhana dan jauh dari kata modern yang disebabkan karena mengikuti sirkulasi tanah di Jalawastu yang menurun kebawah (2) Pengaruh modernisasi yang terjadi saat ini harus dipertimbangkan melalui kesepakatan adat agar tidak meninggalkan budaya serta nilai filosofi (3) Simbol dan nilai filosofi dalam rumah adat Jalawastu masih sangat dijaga dan memiliki pantangan dalam membuat desain interior dan bangunan rumah.
Sejarah Sanggar Seka dalam Pelestarian Seni Tradisional Gamelan di Desa Watukumpul Kabupaten Pemalang (1995-2016) Reza Andriyanto; Arifin Suryo Nugroho; Asep Daud Kosasih
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 18 (2024): Proceedings of International Student Conference on Education (ISCE) 2024
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v18i.1285

Abstract

Penelitian dengan judul Sejarah Sanggar Seka dalam Pelestarian Seni Tradisional Gamelan di desa Watukumpul Kabupaten Pemalang (1995-2016), memiliki tujuan untuk: (1) Mengetahui latar bekang berdirinya Sanggar Seka Watukumpul di desa Watukumpul, (2) Mengetahui perkembangan Sanggar Seka Watukumpul di desa Watukumpul, (3) Mengetahui kendala dan upaya Sanggar Seka Watukumpul dalam melestarikan kesenian tradisional Gamelan di desa Watukumpul. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang meliputi 4 langkah penelitian yaitu: (1) Heuristik, pengumpulan sumber dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi, (2) Kritik, pengkajian sumber terbagi menjadi dua, kritik ekstern (memverifikasi keotentikan sumber), dan kritik intern (memeriksa kredibilitas isi sumber), (3) interpretasi terhadap data, dan (4) Historiografi atau penulisan sejarah. Hasil penelitian ini adalah (1) Sanggar Seka Watukumpul berdiri pada tahun 1995 oleh Pracoyo, Darsono dan Winarno atas dasar keinginan kesenian tradisional khusunya Gamelan dapat dimainkan oleh masyarakat asli desa Watukumpul dan agar keberadaannya tetap dilestarikan, (2) Sanggar Seka Watukumpul memiliki dua periode kepengurusan yaitu periode pada tahun 1995-2007 yang diketuai oleh Pracoyo dimana Sanggar Seka Watukumpul melakukan berbagai pertunjukan di berbagai wilayah di Sekitar desa Watukumpul. Periode kedua pada tahun 2007-2016 yang diketuai oleh Darsono dimana Sanggar Seka Watukumpul melakukan kolaborasi dengan kesenian tradisional lainnya dan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah hingga berhentinya kegiatan di Sanggar Seka Watukumpul karena kurangnya anggota, (3) Upaya yang dilakukan yaitu meningkatkan minat generasi muda, meningkatkan fasilitas yang tersedia, selalu melakukan promosi dan bekerjasama dengan berbagai pihak. Kendala yang dihadapi yaitu sarana dan prasarana, pendaan yang kurang, kurangnya peran dari pemerintah struktur kepengurusan yang tidak terorganisir dan kurangnya minat generasi muda.
The Role of the Indonesian Military in Early Independence: Nationalist and Socialist-Communist Views Nugroho, Arifin Suryo
JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) JSSH (Jurnal Sains Sosial dan Humaniora) Vol. 9 No.1 Maret 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/jssh.v9i1.25896

Abstract

In the early years of Indonesia’s independence, the role and position of the military became a subject of debate involving various ideological perspectives, particularly between nationalist and socialist-communist factions. The nationalist group tended to view the military as a state apparatus responsible for maintaining national stability and sovereignty, while the socialist-communist faction saw it as a revolutionary force that should actively participate in class struggle and social transformation. These differing perspectives influenced military policies and the relationship between the military and civilian government, creating tensions that led to various political dynamics. This article analyzes how these two perspectives shaped the doctrine and policies of the Indonesian military and their impact on civil-military relations throughout the nation’s history. Using a historical approach and document analysis, this study aims to examine how these two perspectives influenced the concept and discourse on the role of the Indonesian military in politics during the early independence period.
Biografi Mumu Alimudin : Tokoh Pendiri Kampung Angklung di Ciamis Tahun 1966-2024 Turohmah, Annisa; Nugroho, Arifin Suryo; Septianingsih, Sumiyatun
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 24 (2025): Proceedings of International Student Conference on Education (ISCE) 2025
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v24i.1572

Abstract

Biografi merupakan kisah hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Dalam biografi biasanya digambarkan perjalanan hidup seorang tokoh mulai dari masa kecilnya, termasuk latar belakang keluarga dan lingkungan tempat ia tumbuh. Penelitian ini mengkaji tentang biografi tokoh pendiri kampung angklung di Ciamis Mumu Alimudin atau kerap disapa Mumu angklung adalah seorang tokoh pendiri kampung angklung yang berada di desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis. Metode yang digunakan adalah metode sejarah dan penelitian sejarah dengan mencakup tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka serta wawancara guna menggali informasi secara mendalam dari para narasumber yang mengetahui sejarah komunitas tersebut. Hasil penelitian menunjukkan Kisah hidup Mumu Alimudin mencerminkan perjalanan inspiratif seorang tokoh lokal yang berperan besar dalam pelestarian budaya angklung dan pemberdayaan masyarakat. Mumu juga dikenal sebagai tokoh masyarakat yang rendah hati, aktif di berbagai kegiatan sosial, dan menanamkan nilai-nilai kemandirian serta kerja keras kepada keluarganya. Ia berhasil mengintegrasikan aspek budaya, ekonomi, dan pendidikan melalui angklung, dengan jangkauan pemasaran hingga luar Pulau Jawa. Meski menghadapi tantangan, termasuk dampak pandemi, semangatnya tetap teguh dalam mengembangkan warisan budaya Sunda.
Ragam Apersepsi dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Ajibarang Hartanti, Riva; Nugroho, Arifin Suryo; Jazimah, Ipong
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 24 (2025): Proceedings of International Student Conference on Education (ISCE) 2025
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v24i.1619

Abstract

Dalam proses pembelajaran seorang guru yang profesional dan terdidik penting untuk melakukan apersepsi pada awal pembelajaran sebelum melanjutkan ke materi yang baru. Tahap tersebut memiliki kemiripan dengan kegiatan pemanasan dalam olahraga. Hal tersebut penting diterapkan pada pembelajaran sejarah untuk meningkatkan minat belajar peserta didik, karena kebanyakan peserta didik kurang tertarik dengan mata pelajaran sejarah yang dianggap membosankan dan terlalu banyak hafalan. Dari adanya hal tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja ragam apersepsi dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Ajibarang, dan bagaimana implementasi ragam apersepsi di kelas, serta untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Ajibarang. Metode penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini terdapat berbagai ragam apersepsi dalam pembelajaran sejarah seperti: (1) zona alfa yang meliputi; fun story, bernyanyi bersama, ice breaking, (2) warmer meliputi; games pertanyaan, diskusi ringan, (3) scene setting meliputi; penayangan gambar, penayangan video pendek, pertanyaan pemantik, (4) pre teach meliputi; penjelasan alur diskusi, dan penjelasan awal materi. Dari berbagai ragam apersepsi yang digunakan oleh guru sejarah di implementasikan dengan berbagai cara sesuai dengan kondisi kelas dan cara guru mengajar. Kelemahan penggunaan apersepsi dalam pembelajaran sejarah yaitu dapat memakan waktu pembelajaran jika tidak direncanakan dengan baik, sedangkan kelebihan yaitu dapat mengembalikan fokus peserta didik, dapat memacu ingatan peserta didik mengenai materi yang dipelajari sebelumnya, serta dapat membangkitkan semangat peserta didik dalam belajar.
Implementasi Model Collaborative Learning Pada Pembelajaran Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas XI di MAN 2 Banyumas Tahun Ajaran 2024/2025 Hanifah, Nida Nuzulul Nur; Nugroho, Arifin Suryo; Agung, Rendi Marta
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 24 (2025): Proceedings of International Student Conference on Education (ISCE) 2025
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v24i.1631

Abstract

Pada saat pembelajaran sejarah berlangsung masih banyak peserta didik sering menunjukkan ketidakaktifan selama pelajaran dan sering kali kurang percaya diri untuk mengartikulasikan ide-ide mereka. Peserta didik juga kurang fokus dan tidak memperhatikan saat guru sedang menjelaskan materi. Tujuan penelitian ini yaitu (1) mengetahui implementasi model collaborative learning pada pembelajaran sejarah kurikulum merdeka kelas XI di MAN 2 Banyumas. (2) mengetahui hasil belajar peserta didik menggunakan model collaborative learning pada mata pelajaran sejarah. (3) mengetahui apa saja kendala dan upaya mengatasinya dalam pelaksanaan model collaborative learning pada pembelajaran sejarah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi wawancara, observasi, dan studi dokumen. Hasil penelitian diperoleh Implementasi Model Collaborative Learning Pada Pembelajaran Sejarah Kurikulum Merdeka Kelas XI di MAN 2 Banyumas Tahun Ajaran 2024/2025, diantaranya (1) Implementasi collaborative learning yang diterapkan yaitu dengan cara memakai berbagai metode pembelajaran yang terdapat kegiatan berkelompok di dalamnya baik itu kelompok besar atau kelompok kecil. (2) Hasil belajar peserta didik baik nilai kognitif, afektif dan psikomotorik melalui model collaborative learning menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterlibatan peserta didik dan kinerja akademik dalam pembelajaran sejarah. (3) Kendala pertama adalah adanya peserta didik yang terlalu mendominasi dalam diskusi kelompok. Kendala ini diatasi dengan cara guru memberi tahu peserta didik jika penilaian tetap dinilai secara individual tergantung partisipasi aktif peserta didik dan guru juga dapat memakai metode pembelajaran yang mengharuskan peserta didik tetap harus berpikir kritis secara individual.
Dinamika Sosial Ekonomi Komunitas Tionghoa di Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen Tahun 1968-1998 Kusumawardani, Nur Laeli; Nugroho, Arifin Suryo; Septianigsih, Sumiyatun
Proceedings Series on Social Sciences & Humanities Vol. 24 (2025): Proceedings of International Student Conference on Education (ISCE) 2025
Publisher : UM Purwokerto Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pssh.v24i.1641

Abstract

Penelitian ini mengkaji dinamika sosial dan ekonomi komunitas Tionghoa di Gombong, sebuah kawasan di Kabupaten Kebumen yang memiliki sejarah panjang sebagai daerah dengan kehidupan pecinan yang khas. Kehidupan komunitas Tionghoa di wilayah ini menunjukkan adanya interaksi yang erat dengan masyarakat lokal maupun pengaruh budaya Eropa dan tetap berjalan harmonis meskipun terjadi berbagai gejolak politik dan ekonomi di tingkat nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang dan perkembangan awal komunitas Tionghoa di Gombong sebelum masa Orde Baru, serta menganalisis kondisi sosial dan ekonomi mereka selama periode 1968–1998. Metode yang digunakan adalah metode penelitian historis, yang meliputi tahapan heuristik (pengumpulan data), kritik sumber, interpretasi, dan penulisan historiografi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi pustaka serta wawancara dengan pendekatan snowball sampling guna menggali informasi secara mendalam dari para narasumber yang mengetahui sejarah komunitas tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum ditemukan sumber yang secara pasti mencatat tahun kedatangan komunitas Tionghoa ke Gombong. Namun, sebagian besar dari mereka diketahui berasal dari Provinsi Fujian, Tiongkok. Selama masa Orde Baru, komunitas ini mampu mempertahankan kehidupan sosial dan ekonomi yang stabil dan harmonis bersama masyarakat lokal. Meski demikian, mereka tetap menghadapi berbagai pembatasan dari kebijakan pemerintah, khususnya yang berkaitan dengan budaya dan administrasi yang membatasi ekspresi identitas mereka sebagai bagian dari masyarakat Tionghoa di Indonesia.