Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : MAHESA : Malahayati Health Student Journal

Kompres Hangat, Relaksasi Nafas Dalam, dan Rebusan Daun Salam dapat Menurunkan Rasa Nyeri Kronis pada Pasien Asam Urat (Studi Kasus) Rahmatica, Farah Desya; Yuniastini, Yuniastini; Kohir, Dedek Saiful; Kodri, Kodri
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 5 (2023): Volume 3 Nomor 5 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.354 KB) | DOI: 10.33024/mahesa.v3i5.10302

Abstract

ABSTRACT Gout or gout is a disease that often occurs in society. The results of basic health research (Riskesdas) in 2018 recorded the prevalence of gout in Indonesia at 7.3% and in Lampung Province at 7.61%. Uric acid is a compound that exists in the human body. Normal values are 2.6 – 6.0 mg/dl in women and 3.4 – 7.0 mg/dl in men. In normal conditions, uric acid will not be harmful to health, but if it is excessive (hyperuricemia), it will cause severe pain in the joint area. In this study, to reduce pain due to accumulation of uric acid crystals, cold water compresses, deep breathing relaxation and bay leaf decoction were applied. To determine the effect of warm water compresses, deep breathing relaxation and bay leaf decoction on pain in gout patients. The design of this study uses a nursing care approach. The research objects were two elderly people, a man (Mr. D) and a woman (Ny. S). The research site was in the village of Pecallan Natar, South Lampung. Data collection was carried out by interviews, documentation and physical examination. The research instrument was the researcher himself with tools for measuring vital signs and GCU Easy Touch examination tools as well as gerontic nursing care formats. There was a decrease in the pain scale from a pain scale of 6 (moderate) to a scale of 4 (mild), as well as a decrease in uric acid levels in the blood, namely in Tn.D, which was initially 11.2 mg/dl to 4.5 mg/dl and in Ny.S, which was originally 7.1 mg/dl to 6.1 mg/dl. Giving warm water compresses, deep breathing relaxation and giving bay leaf decoction showed a change in both patients as evidenced by a decrease in the pain scale and a decrease in uric acid levels in the blood. Keywords: Uric acid, Pain, Compress, Relaxation, Bay Leaf  ABSTRAK  Penyakit asam urat atau gout merupakan penyakit yang sering terjadi pada masyarakat. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2018 tercatat prevalensi penyakit asam urat di Indonesia sebesar 7,3% dan di Provinsi Lampung sebesar 7,61%. Asam urat merupakan senyawa yang ada di dalam tubuh manusia. Nilai normal 2,6  – 6,0 mg/dl  pada wanitadan  3,4 – 7,0 mg/dl pada pria. Dalam kodisi normal asam urat tidak akan berbahaya bagi kesehatan, namun jika berlebihan (hiperurisemia) akan menimbulkan rasa nyeri yang hebat di area sendi. Pada studi ini, untuk menurunkan rasa nyeri akibat penumpukan kristal asam urat, dilakukan kompres hangat, relaksasi nafas dalam dan rebusan daun salam. Untuk mengetahui pengaruh pemberian kompres air hangat, relaksasi nafas dalam dan rebusan daun salam terhadap rasa nyeri pada pasien asam urat. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan asuhan keperawatan. Obyek penelitian adalah dua orang lansia, laki-laki (Tn.D) dan perempuan (Ny.S). Tempat penelitian di desa Pemanggilan Natar Lampung Selatan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi dan pemeriksaan fisik. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan alat bantu alat pengukuran tanda-tanda vital dan alat pemeriksaan Easy Touch GCU serta format asuhan keperawatan gerontik. Didapat penurunan skala nyeri dari skala nyeri 6 (sedang) ke skala 4 (ringan), serta adanya penurunan kadar asam urat dalam darah yaitu pada Tn.D yang awalnya 11,2 mg/dl menjadi 4,5 mg/ dl dan pada Ny.S yang awalnya 7,1 mg/dl menjadi 6,1 mg/dl. Pemberian kompres air hangat, relaksasi nafas dalam dan air rebusan daun salam menunjukan adanya perubahan pada kedua pasien terbukti dari adanya penurunan skala nyeri dan penurunan kadar asam urat dalam darah. Kata Kunci: Asam Urat, Nyeri, Kompres, Relaksasi, Daun Salam
Hubungan Stresor Lingkungan dengan Kenyamanan Pasien Manurung, Idawati; Khasanah, Lailatul; Kodri, Kodri
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 5 (2024): Volume 4 Nomor 5 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i5.13956

Abstract

ABSTRACT The environment in a patient's hospital room can play a significant role in their mental state and recovery process. Factors such as hygiene, room temperature, and noise levels can increase a patient's stress and discomfort levels. This study aims to determine the relationship between environmental stressors and patient comfort, The study was conducted at Dr. A. Dadi Tjokrodipo Hospital in Bandar Lampung in May 2023. The study used quantitative and Chi-Square methods and involved a questionnaire to measure environmental stressors and patient comfort. The population was patients in the surgical ward, with a sample of 90 respondents. The results indicated that most patients felt that environmental stressors (including hygiene, room temperature, and noise) were highly disruptive, and they felt very uncomfortable due to these factors. There was a statistically significant relationship between environmental stressors and patient comfort. In conclusion, environmental stressors such as hygiene, room temperature, and noise can significantly disrupt a patient's comfort during their treatment. Patient comfort can be improved by controlling these factors, and the room temperature was found to have the most significant impact on patient comfort. Hospitals must prioritize cleanliness, coolness, and tranquility of the inpatient environment to minimize patients' stress levels. Keywords: Stressors, Environment, Comfort, Patient.  ABSTRAK Lingkungan fisik ruang rawat inap mempengaruhi psikologis dan proses kesembuhan pasien. Ruang rawat yang tidak bersih, gerah dan bising akan meningkatkan stres dan ketidaknyamanan pada pasien. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan stresor lingkungan dengan kenyamanan pasien. Jenis penelitian ini kuantitatif, dengan metoda Kai Kwadrat di Rumah Sakit Dr. A. Dadi Tjokrodipo, Bandar Lampung, Mei 2023. Populasi penelitian pasien rawat inap bedah dengan sampel 90 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lebih banyak pasien yang merasa terganggu dengan stresor lingkungan (kebersihan, kegerahan dan kebisingan) dan lebih banyak pasien yang merasa tidak nyaman.  Hasil analisis menunjukkan ada hubungan bermakna antara stresor lingkungan dengan kenyamanan pasien. Kesimpulan, stresor lingkungan seperti kebersihan, kegerahan dan kebisingan sangat mengganggu kenyamanan pasien selama di rawat. Kenyamanan akan meningkat bila variabel kegerahan, kebersihan dan kebisingan dapat dikontrol dan yang paling besar pengaruhnya terhadap kenyamanan pasien adalah kegerahan atau kesejukan ruangan. Saran, rumah sakit harus tetap memperhatikan kebersihan, kesejukan dan ketenangan lingkungan rawat inap karena itu akan mengurangi stres pasien.  Kata Kunci: Stresor, Lingkungan, Kenyamanan, Pasien