Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PENGARUH TERAPI KOMPLEMENTER DENGAN SELF HEALING TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER SISWA SMA NEGERI 8 PALEMBANG 2017 Ardianty, Septi
Masker Medika Vol 5 No 2 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa remaja adalah masa dimana individu berkembang dengan sangat drastis. Berdasarkan perkembangan psikologis, remaja akan mulai membentuk konsep diri, mengalami perkembangan intelegensi, perkembangan peran sosial, perkembangan peran gender, perkembangan moral dan religi, serta pembentukan kepribadian yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah mempunyai andil besar dalam pembentukan perkembangan psikologis remaja, sebaliknya, lingkungan sekolah juga dapat menjadi sumber permasalahan bagi remaja. Ujian akhir semester sekolah (UAS) adalah momok bagi sebagian besar remaja pada jenjang akhir. Masalah-masalah UAS yang belum menemukan jalan keluarnya membuat sebagian besar siswa yang akan menghadapi UAS merasakan kecemasan. Tujuan : Penelitian adalah untuk mengetahui Efektivitas Terapi Komplementer Dengan Self Healing Terhadap Kecemasan Menghadapi Ujian Akhir Semester Siswa SMA Negeri 8 Palembang. Metode : penelitian ini adalah quasi experiment non control group design. Teknik sampling menggunakan purposive sampling Sampel penelitian berjumlah 81 responden siswa SMA Negeri 8 Palembang. Hasil Penelitian dengan menggunakan uji wilcoxon di ketahui terdapa perbedaan nilai rerata kecemasan sebelum dan setelah terapi komplementer self healing yaitu 24.00 dengan P value. 0,00 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan bahwa terapi komplementer self healing terhadap kecemasan
PENGARUH PROGRAM PELATIHAN PRISAI (PERILAKU IBU SAYANG BAYI) TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DALAM MENSTIMULASI TUMBUH KEMBANG BAYI 0−6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAJADI KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2015 Ardianty, Septi
Masker Medika Vol 4 No 1 (2016): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ibu merupakan seseorang yang memiliki peran penting dalam sejarah tumbuh kembang seorang bayi. Pengetahuan dan sikap seorang ibu terhadap stimulasi tumbuh kembang bayi merupakan salah satu upaya agar tumbuh kembang bayi berjalan secara optimal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sebelum dan setelah Program Pelatihan PRISAI (Prilaku Ibu Sayang Bayi) dalam menstimulasi tumbuh kembang bayi usia 0−6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajadi Kabupaten Banyuasin. Metode penelitian quasi experiment pre-test and post-test with control group design. Sebanyak 44 kelompok intervensi dan 44 kelompok kontrol populasi ibu yang memiliki bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Sukajadi Kabupaten Banyuasin. Pengelompokkan dilakukan berdasarkan pengocokan koin. Kelompok intervensi mendapatkan Program Pelatihan PRISAI (Perilaku Ibu Sayang Bayi) di Puskesmas Sukajadi, selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan paired t-test dan independen t-test. Hasil penelitian ini adalah Program Pelatihan PRISAI (Perilaku Ibu Sayang Bayi) secara signifikan tidak meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu pada kelompok kontrol (p=0,09), dan secara signifikan meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu pada kelompok Intervensi (p= 0,001). Terdapatnya perbedaan bermakna pada pengetahuan (p= 0,001) dan sikap ibu (p=0,001) sesudah Program Pelatihan PRISAI (Perilaku Ibu Sayang Bayi) dalam menstimulasi tumbuh kembang bayi 0-6 bulan pada kelompok intervensi dan kontrol. Perawat komunitas dapat mengintegrasikan Program pelatihan PRISAI (Perilaku Ibu Sayang Bayi) ke Program Puskesmas sebagai upaya promotif dan preventif tumbuh kembang bayi. Mother is a person who has a role in the golden age period of a healthy baby. Knowledge and attitude of a mother towards infant growth stimulation are one way that infant growth running optimally. The purpose of this study was to determine the effect before and after the training of PRISAI program (Perilaku Ibu Sayang Bayi) on knowledge and attitude of mothers in stimulating the growth and development of infants 0-6 months in Puskesmas Sukajadi district area Kabupaten Banyuasin. Research method used quasi-experiment study with a pre-test and post-test control group design. Forty four subject of the intervention group and forty four subject of the control group were puposive selected from population of infants not exclusively breastfed in the Puskesmas Sukajadi Kabupaten Banyuasin.The grouping done by shaking the coin. The intervention group received training of PRISAI programs at Puskesmas Sukajadi, then the data were analyzed using paired t-test and independent t-test. Results of this study revealed the training of PRISAI program (Perilaku Ibu Sayang Bayi) did not significantly increase the knowledge and attitude of mothers in the control group (p = 0.09), and significantly improve the knowledge and attitudes of mothers in the intervention group (p = 0.001 ). presence of significant differences in knowledge (p = 0.001) and maternal attitude (p = 0.001) after the training of PRISAI program in stimulating the growth and development of infants 0-6 months in the intervention groups and control groups. Community nurses could integrate training programs PRISAI into community health center program as a promotive and preventive infant growth and development
PENGARUH TERAPI KOMPLEMENTER PRANIC HEALING TERHADAP KADAR URIC ACID PENDERITA GOUT ARTRITIS DI PUSKESMAS TAMAN BACAAN PALEMBANG 2018 Ardianty, Septi
Masker Medika Vol 7 No 1 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Penyakit gout artritis merupakan metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat darah, di masyarakat sering disebut dengan asam urat penanganan alternatif non farmakologi terapi komplementer yang dapat digunakan untuk mengurangi kadar asam urat dalam darah pada penderita gout artritis adalah dengan pranic healing yaitu teknik terapi pengobatan memanfaatkan energi natural yang berada di alam semesta dengan mengunakan terapi sentuhan tangan terapis. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh terapi komplementer pranic healing terhadap penurunan kadar uric acid penderita gout artritis di Puskesmas Taman Bacaan Palembang. Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental dengan pendekatan randomized pretest-post test whit control group design. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive samping. Sampel penelitian ini adalah masyarakat yang berobat dan menderita penyakit gout artritis di Puskesmas Taman Bacaan Palembang pada bulan Maret- Mei 2018 yang memenuhi kriteria inklusi. Dengan jumlah sampel penelitian 40 responden. Terapi komplementer pranic healing dilaksanakan sebanyak tiga kali dalam tiga bulan yaitu pada minggu kedua. Pengukuran kadar uric acid dilakukan 2 kali (sebelum dan sesudah perlakuan) dengan mengukur secara kuantitatif kadar uric acid darah sewaktu dalam satuan mg/dl di Laboratorium Puskesmas Taman Bacaan Palembang. Hasil Penelitian diketahui terdapat perbedaan nilai rerata kadar uric acid sebelum dan setelah terapi komplementer pranic healing yaitu kadar uric acid 3.98 mg/dl dengan p value. 0,00 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan bahwa terapi komplementer pranic healing terhadap kadar uric acid pada penderita goat artritis. Kesimpulan Terapi komplementer pranic healing mampu menurunkan secara signifikan kadar asam urat pada penderita goat artritis, diharapkan dapat menjadi alternatif terapi non farmakologi yang tidak memiliki efek samping untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah dari penerita gout artritis di masyarakat Background: Gout arthritis is an abnormal metabolism of purines which is characterized by increased blood uric acid levels, in the community it is often referred to as gout. Complementary non-pharmacological treatment of complementary therapies that can be used to reduce uric acid levels in blood in patients with gout arthritis is by pranic healing namely therapeutic treatment techniques utilizing natural energy in the universe by using therapist's touch therapy. The purpose of this study was to find out how the effect of complementary pranic healing therapy on decreasing uric acid levels in patients with gout arthritis at the Palembang Reading Gardens Health Center. This research method uses a quasi-experimental design with a randomized pretest-post test whit control group design approach. The sampling technique used was purposive side. The sample of this study were people who were treated and suffering from gout arthritis at the Taman Bacaan Public Health Center Palembang in March-May 2018 that met the inclusion criteria. With a total sample of 40 respondents. Complementary healing therapy is carried out three times in three months, namely in the second week. Measurements of uric acid levels were done twice (before and after treatment) by quantitatively measuring blood uric acid levels in mg / dl at the Laboratory Public Health Center Palembang. The results of the study revealed that there were differences in the mean value of uric acid levels before and after complementary pranic healing therapy, namely uric acid 3.98 mg / dl with p value. 0.00 It can be concluded that there is a significant relationship between complementary pranic healing therapy to uric acid levels in patients with goat arthritis. Conclusion Complementary pranic healing therapy is able to significantly reduce uric acid levels in patients with goat arthritis, is expected to be an alternative non-pharmacological therapy that has no side effects to reduce uric acid levels in the blood from the sufferer of gout arthritis in the community.
Pengaruh Efektivitas Terapi Self Healing Menggunakan Energi Reiki terhadap Kecemasan Menghadapi Ujian Skripsi Budiman Bahrien; Septi Ardianty
Psympathic : Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 4, No 1 (2017): Psympathic
Publisher : Fakultas Psikologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/psy.v4i1.1227

Abstract

The educational process can become a source of stressor and anxiety, especially in the final stage of a college education (thesis exam) for students. 5 of 15 College student Health Sciences Muhammadiyah Palembang experienced acute anxiety. In addition, 19 of the 67 students in STIKes Muhammadiyah who undergo remedial thesis examination have other physical complaints. Self healing using reiki energy can be utilized to reduce the anxiety state. This study investigates the effect of self healing reiki energy on anxiety. A quasi experimental design was used with the sample of forty respondents (20=intervention, 20=control group). One Way Anova was used to test the hypothesis. The results showed that there was a significant difference of the mean score of anxiety between the intervention and the control group during the post-test. Thus, treatment of self healing with Reiki energy is quite effective in reducing anxiety levels.
PERMAINAN BONEKA TANGAN TERHADAP KECEMASAN ANAK 4-6 TAHUN DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG Marwan Riki Ginanjar; Septi Ardianty; Dian Apriani
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak Vol. 5 No. 1 (2022): Mei 2022
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jika.v5i1.1126

Abstract

Hospitalisasi anak di Rumah Sakit adalah prosedur tindakan medis membuat anak merasa tidak nyaman dan merasa terancam sehingga menimbulkan rasa cemas. Upaya untuk mengurangi kecemasan melakukan terapi permainan boneka tangan. Permainan boneka tangan adalah permainan yang dilakukan dengan media boneka tangan membuat anak berimajinasi menggunakan teknik bercerita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan boneka tangan terhadap kecemasan anak hospitalisasi 4-6 tahun. Metode yang digunakan adalah Pre-Experimental design dengan rancangan menggunakan One group pretest-posttest, sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling. Responden penelitian ini berjumlah 35 responden. Instrument pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor kecemasan sebelum dilakukan terapi permainan boneka tangan adalah 50,63 yaitu berada pada cemas berat dan nilai rata-rata setelah dilakukan terapi permainan boneka tangan adalah 31,37 yaitu berada pada cemas sedang. Berdasarkan uji T dependen didapatkan nilai P value = 0,001 (≤ 0,05) sehingga ada pengaruh yang signifikan antara permainan boneka tangan terhadap kecemasan anak. Kesimpulan ada pengaruh permainan boneka tangan terhadap kecemasan anak hospitalisasi 4-6 tahun di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang.
PENGARUH TERAPI KOMPLEMENTER DENGAN SELF HEALING TERHADAP KECEMASAN MENGHADAPI UJIAN AKHIR SEMESTER SISWA SMA NEGERI 8 PALEMBANG 2017 Septi Ardianty
Masker Medika Vol 5 No 2 (2017): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masa remaja adalah masa dimana individu berkembang dengan sangat drastis. Berdasarkan perkembangan psikologis, remaja akan mulai membentuk konsep diri, mengalami perkembangan intelegensi, perkembangan peran sosial, perkembangan peran gender, perkembangan moral dan religi, serta pembentukan kepribadian yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah mempunyai andil besar dalam pembentukan perkembangan psikologis remaja, sebaliknya, lingkungan sekolah juga dapat menjadi sumber permasalahan bagi remaja. Ujian akhir semester sekolah (UAS) adalah momok bagi sebagian besar remaja pada jenjang akhir. Masalah-masalah UAS yang belum menemukan jalan keluarnya membuat sebagian besar siswa yang akan menghadapi UAS merasakan kecemasan. Tujuan : Penelitian adalah untuk mengetahui Efektivitas Terapi Komplementer Dengan Self Healing Terhadap Kecemasan Menghadapi Ujian Akhir Semester Siswa SMA Negeri 8 Palembang. Metode : penelitian ini adalah quasi experiment non control group design. Teknik sampling menggunakan purposive sampling Sampel penelitian berjumlah 81 responden siswa SMA Negeri 8 Palembang. Hasil Penelitian dengan menggunakan uji wilcoxon di ketahui terdapa perbedaan nilai rerata kecemasan sebelum dan setelah terapi komplementer self healing yaitu 24.00 dengan P value. 0,00 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan bahwa terapi komplementer self healing terhadap kecemasan
PENGARUH TERAPI KOMPLEMENTER PRANIC HEALING TERHADAP KADAR URIC ACID PENDERITA GOUT ARTRITIS DI PUSKESMAS TAMAN BACAAN PALEMBANG 2018 Septi Ardianty
Masker Medika Vol 7 No 1 (2019): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Penyakit gout artritis merupakan metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat darah, di masyarakat sering disebut dengan asam urat penanganan alternatif non farmakologi terapi komplementer yang dapat digunakan untuk mengurangi kadar asam urat dalam darah pada penderita gout artritis adalah dengan pranic healing yaitu teknik terapi pengobatan memanfaatkan energi natural yang berada di alam semesta dengan mengunakan terapi sentuhan tangan terapis. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pengaruh terapi komplementer pranic healing terhadap penurunan kadar uric acid penderita gout artritis di Puskesmas Taman Bacaan Palembang. Metode Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi experimental dengan pendekatan randomized pretest-post test whit control group design. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive samping. Sampel penelitian ini adalah masyarakat yang berobat dan menderita penyakit gout artritis di Puskesmas Taman Bacaan Palembang pada bulan Maret- Mei 2018 yang memenuhi kriteria inklusi. Dengan jumlah sampel penelitian 40 responden. Terapi komplementer pranic healing dilaksanakan sebanyak tiga kali dalam tiga bulan yaitu pada minggu kedua. Pengukuran kadar uric acid dilakukan 2 kali (sebelum dan sesudah perlakuan) dengan mengukur secara kuantitatif kadar uric acid darah sewaktu dalam satuan mg/dl di Laboratorium Puskesmas Taman Bacaan Palembang. Hasil Penelitian diketahui terdapat perbedaan nilai rerata kadar uric acid sebelum dan setelah terapi komplementer pranic healing yaitu kadar uric acid 3.98 mg/dl dengan p value. 0,00 dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan bahwa terapi komplementer pranic healing terhadap kadar uric acid pada penderita goat artritis. Kesimpulan Terapi komplementer pranic healing mampu menurunkan secara signifikan kadar asam urat pada penderita goat artritis, diharapkan dapat menjadi alternatif terapi non farmakologi yang tidak memiliki efek samping untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah dari penerita gout artritis di masyarakat Background: Gout arthritis is an abnormal metabolism of purines which is characterized by increased blood uric acid levels, in the community it is often referred to as gout. Complementary non-pharmacological treatment of complementary therapies that can be used to reduce uric acid levels in blood in patients with gout arthritis is by pranic healing namely therapeutic treatment techniques utilizing natural energy in the universe by using therapist's touch therapy. The purpose of this study was to find out how the effect of complementary pranic healing therapy on decreasing uric acid levels in patients with gout arthritis at the Palembang Reading Gardens Health Center. This research method uses a quasi-experimental design with a randomized pretest-post test whit control group design approach. The sampling technique used was purposive side. The sample of this study were people who were treated and suffering from gout arthritis at the Taman Bacaan Public Health Center Palembang in March-May 2018 that met the inclusion criteria. With a total sample of 40 respondents. Complementary healing therapy is carried out three times in three months, namely in the second week. Measurements of uric acid levels were done twice (before and after treatment) by quantitatively measuring blood uric acid levels in mg / dl at the Laboratory Public Health Center Palembang. The results of the study revealed that there were differences in the mean value of uric acid levels before and after complementary pranic healing therapy, namely uric acid 3.98 mg / dl with p value. 0.00 It can be concluded that there is a significant relationship between complementary pranic healing therapy to uric acid levels in patients with goat arthritis. Conclusion Complementary pranic healing therapy is able to significantly reduce uric acid levels in patients with goat arthritis, is expected to be an alternative non-pharmacological therapy that has no side effects to reduce uric acid levels in the blood from the sufferer of gout arthritis in the community.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE BERNYANYI TERHADAP PELAKSANAAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK TK NEGERI CEMPAKA ariosugada ariosugada; Septi Ardianty; Miranti Florencia Iswari
Masker Medika Vol 9 No 1 (2021): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v9i1.446

Abstract

Mencuci tangan pakai sabun merupakan salah satu tindakan sanitasi dengan cara membersihkan tangan dan jari-jemari yang bertujuan agar tangan menjadi bersih. Dampak dari kurang dilaksanakannya kebiasaan cuci tangan yang sering menyerang anak usia pra sekolah adalah diare, ISPA, cacingan dan demam. Informasi mengenai mencuci tangan dengan sabun ini perlu disosialisasikan melalui metode promosi kesehatan cuci tangan yang menarik untuk anak yakni metode bernyanyi. Melalui bernyanyi anak menjadi senang dan lebih mudah dalam memahami materi ajar yang disampaikan. Tujuan penelitian: ini adalah mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode bernyanyi terhadap pelaksanaan cuci tangan pakai sabun pada anak TK Negeri Cempaka. Metode Penelitian: Pra Eksperimen dengan menggunakan rancangan one-group pre test-post test. Jumlah sampel sebanyak 32 orang dengan total sampling. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi, tempat penelitian dilakukan di TK Negeri Cempaka dan waktu penelitian di lakukan pada tanggal 8-13 Februari 2021. Hasil penelitian: :menunjukkan rata-rata pelaksanaan mencuci tangan pakai sabun pada anak TK Negeri Cempaka sebelum diberikan pendidikan kesehatan dengan metode bernyanyi adalah 4.00,setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode bernyanyi adalah 5.00. Hasil uji wilcoxon didapatkan nilai p value = 0,000 atau lebih kecil dari < 0,05. Kesimpulkan: ada pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode bernyanyi terhadap pelaksanaan cuci tangan pakai sabun pada anak TK Negeri Cempaka. Kata Kunci : Pendidikan kesehatan, Bernyanyi, Mencuci tangan
GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TENTANG PENYEBARAN PENYAKIT COVID 19 DI KECAMATAN SEBERANG ULU II KOTA PALEMBANG deasurya kartika; Septi Ardianty; Miranti Florencia Iswari
Masker Medika Vol 9 No 1 (2021): Masker Medika
Publisher : IKesT Muhammadiyah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52523/maskermedika.v9i1.449

Abstract

Latar Belakang: Seiring perkembangan zaman semakin meningkatnya penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat secara umum. Pada saat ini ancaman kesehatan yang menimbulkan kecemasan pada masyarakat dan ancaman darurat kesehatan global serta telah menarik perhatian dunia internasiolal yaitu penyakit Corona Virus atau Covid-19. Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (Sars-CoV-2). Pengetahuan mengenai pandemi Covid-19 yang baik dan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya mencegah penularan Covid-19 penting untuk diterapkan. Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat tentang penyebaran Covid-19 di kecamatan seberang Ulu II di masa pandemi Covid-19. Metode Penelitia: Kuantitatif dengan desain deskriptif Analitik. Populasi dalam penelitian berjumlah 55.316 responden di Kecamatan Seberamg Ulu II Kota Palembang. Sampel menggunakan teknik Excidental Sampling,dengan jumlah sampel dalam penelitian 123. Waktu dalam penelitan selama 1 bulan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil: Berdasarkan Hasil penelitian Gambaran pengetahuan masyarakat di dapatkan dengan kategori baik 93,5 % , tidak baik 6,5%. Sikap masyarakat di dapatkan dengan kategori baik 71,5%, tidak baik 28,5%, dan tindakan masyarakat di dapatkan dengan kategori baik 69,9%, tidak baik 30,1%. Kesimpulan: Gambaran Perilaku masyarakat Seberang Ulu II kota Palembang tentang pencegahan Covid-19 dalam kategori baik.
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Personal Hygiene dengan Kejadian Skabies di SD Negeri 2 Panggung Harjo Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan Septi Ardianty
Jurnal Medika Cendikia Vol 4 No 02 (2017): JURNAL MEDIKA CENDIKIA
Publisher : STIKes Karsa Husada Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Scabies is an infectious skin disease caused by Sarcoptes scabei. Scabies transmission can occur through direct contact with the scabies or contact with objects contaminated with scabies that may cause endemic scabies. If the scabies does not get treatment within a few weeks it will cause dermatitis caused by scratching. Scabies events worldwide are reported to be about 300 million cases per year and globally the scabies can affect more than 130 million people at any time with scabies events varying from 0.3% to 46%. The highest rates of scabies occur in tropical climates, high population density and low socioeconomic conditions in the Ogan Kemring Ilir area. Factors that affect the increased incidence of scabies is the lack of knowledge about personal hygiene, and bad attitudes can increase the infection of skin diseases of the scabies. Objective to know the correlation between knowledge and personal hygiene attitude with the occurrence of scabies At SD Negeri 2 Harjo Stage Air Sugihan Subdistrict of Ogan Komering Ilir Regency, the research was conducted in January until April 2017. This research used analytic observational design with cross- sectional. The number of samples is 60 respondents. The data obtained were analyzed by chi square statistic test. Univariate analysis result obtained respondents whose personal hygienical knowledge is not good as many as 36 (60%) respondents and bad attitude as much as 44 (68%). And respondents who experienced scabies that is as much as 33 (55%) of respondents. The result of chi square test of the relationship between personal hygiene knowledge and the occurrence of scabies got p value = 0,003 and correlation of attitude of hygiene personnel with scabies occurrence got P value = 0.001. Conclusion: There is a significant relationship of knowledge and personal hygiene attitude with the incident of scabies at SD Negeri 2 Panggung Harjo Air Sugihan Subdistrict Ogan Komering Ilir District South Sumatera.