Employee well-being (kesejahteraan karyawan) telah menjadi perhatian utama dalam manajemen sumber daya manusia (SDM) modern. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak kesejahteraan karyawan terhadap produktivitas kerja dari perspektif manajemen sumber daya manusia holistik. Dengan menggunakan metode kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan karyawan dari berbagai sektor industri, didukung oleh analisis tematik. Pendekatan holistik diterapkan untuk mengeksplorasi berbagai dimensi kesejahteraan, termasuk aspek fisik, psikologis, sosial, dan profesional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesejahteraan karyawan secara signifikan memengaruhi produktivitas kerja. Dimensi psikologis, seperti kepuasan kerja dan tingkat stres, memainkan peran kunci dalam menentukan kinerja individu. Dukungan organisasi, termasuk budaya kerja yang inklusif dan hubungan baik dengan atasan, turut mendukung kesejahteraan secara keseluruhan. Selain itu, keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi ditemukan sebagai elemen penting yang mendorong produktivitas. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan manajemen SDM yang holistik dalam merancang kebijakan dan program kesejahteraan yang terintegrasi, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan. Penelitian ini berkontribusi pada literatur yang berkembang tentang hubungan antara kesejahteraan dan produktivitas dengan menekankan pentingnya pendekatan holistik. Rekomendasi praktis disediakan untuk membantu organisasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kesejahteraan karyawan.