p-Index From 2020 - 2025
0.562
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Kreativitas PKM
Nursusilowaty Nursusilowaty
Poltekkes Kemenkes Kupang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Sosialisasi dan Pembentukkan Kelompok Suami Siaga Support bagi Ibu Mareta Bakale Bakoil; Barbara Sofia Bere Mau; Nursusilowaty Nursusilowaty; Veki Edizon Tuhana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 No 1 Januari 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i1.8166

Abstract

ABSTRAK Dukungan suami membuat ibu hamil selama kehamilan menjadi kurang stres dan 94,5% mengatakan bahwa dukungan suami memberikan rasa nyaman secara emosional kepada ibu. Selain itu dukungan suami berhubungan dengan pemanfaatan Rumah Tunggu Persalinan dan lamanya proses persalinan (Bakoil & Diaz, 2020; Bakoil et al., 2017) Tujuan yaitu untuk melakukan sosialisasi dan membentuk Kelompok Suami Siaga Support bagi Ibu. Metode dalam kegiatan sosialisasi yaitu ceramah, edukasi dan menjelaskan materi tentang pencegahan keterlambatan dalam pertolongan medis, perencanaan persalinan yang aman, dan dukungan suami. Sasaran adalah suami-suami sebanyak 20 orang. Sebelum sosialisasi peserta diberikan pretest dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman tentang dukungan suami kepada ibu. Setelah sosialisasi, dilanjutkan dengan proses tanya jawab dan posttest. Peserta kegiatan sangat antusias dan terjadi peningkatan pengetahuan tentang manfaat dukungan suami selama persalinan. Kata Kunci: Sosialisasi, Pembentukkan, Suami Siaga, Support, Ibu ABSTRACT Husband's support makes pregnant women less stressed during pregnancy and 94.5% said that husband's support provides emotional comfort to the mother. In addition, husband's support is related to the use of the Delivery Waiting Home and the length of the delivery process (Bakoil & Diaz, 2020; Bakoil et al., 2017). The aim is to socialize and form a Husband Standby Support Group for Mothers. Methods in socialization activities are lectures, education and explaining material about preventing delays in medical assistance, planning for safe delivery, and husband's support. The target is husbands as many as 20 people. Prior to socialization, participants were given a pretest with the aim of knowing the knowledge and understanding of husband's support for mother. After socialization, it was followed by a question and answer process and posttest. The participants were very enthusiastic and there was an increase in knowledge about the benefits of husband's support during childbirth. Keywords: Socialization, Formation, Alert Husband, Support, Mother
Pemberdayaan Masyarakat melalui Implementasi Aplikasi Elektronik Suami Siaga Support bagi Ibu (S3I’THA) Mareta Bakale Bakoil; Ummi Kaltsum S Saleh; Nursusilowaty Nursusilowaty; Diyan Maria Kristin; Veki Edizon Tuhana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i11.12361

Abstract

ABSTRAK Dukungan suami membuat ibu hamil selama kehamilan menjadi kurang stres dan 94,5% mengatakan bahwa dukungan suami memberikan rasa nyaman secara emosional kepada ibu. Selain itu dukungan suami berhubungan dengan pemanfaatan Rumah Tunggu Persalinan dan lamanya proses persalinan (Bakoil & Diaz, 2019; Bakoil, Supriyanto & Koesbardiati, 2017). Tujuan yaitu untuk melakukan implementasi aplikasi Suami Siaga Support bagi Ibu. Metode dalam kegiatan yaitu pengisian aplikasi dan kuesioner. Sasaran adalah suami dan kader posyandu sebanyak 24 orang. Hasil yang diperoleh suami dan kader dapat melakukan penginstallan dan mengisi aplikasi dengan baik serta diperoleh hasil dukungan suami yaitu seluruh suami mendukung ibu dalam proses persalinan dengan kategori dukungan baik. Kata Kunci: Implementasi, Aplikasi, Suami Siaga, Support, Ibu  ABSTRACT Husband's support makes pregnant women feel less stressed during pregnancy and 94.5% said that husband's support gives the mother a sense of emotional comfort. Apart from that, husband's support is related to the use of the Maternity Waiting Center and the length of the labor process (Bakoil MB & Diaz, 2019); (Bakoil, Supriyanto & Koesbardiati, 2017). The aim is to implement the Husband Standby Support application for mothers. The method of activity is filling out applications and questionnaires. The targets were husbands and 24 posyandu cadres. The results obtained by husbands and cadres were able to install and fill out the application well and the results obtained were that husbands' support was that all husbands supported mothers in the birthing process with good support categories. Keywords: Implementation, Application, Standby Husband, Support, Mother
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Kader Posyandu Cegah Stunting Didesa Oelnasi Wilayah Kerja Puskesmas Tarus Loriana L. Manalor; Mareta B. Bakoil; Nursusilowaty Nursusilowaty; Rosmiyati Dappa Loka; Lusia Ina Dawa; Ni Gusti Tara
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12423

Abstract

ABSTRAK Anak memiliki ciri-ciri yang terus tumbuh dan berkembang sejak pembuahan hingga akhir masa pubertas. Anak-anak menunjukkan karaktekteristik pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usia. Pertumbuhan mereka sejalan dengan perkembangan. Stunting dapat terjadi sebagai akibat kekurangan gizi terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Permasalahan stunting atau gagal tumbuh pada anak masih menjadi permasalahan mendasar dalam pembangunan manusia Indonesia. Provinsi Nusa Tenggara Timur termasuk dalam penyumbang angka stunting  terbesar di Indonesia setelah provinsi Sulawesi Tengah 30,2 %, Aceh 33,2 % dan Nusa Tenggara Timur 37,8% (Kementerian Kesehatan RI Bekerjasama dengan Studi Status Gizi Indonesia, 2021). Tujuan memberikan edukasi dan pelatihan meningkatkan pemahaman bagi kader posyandu dalam meningkatkan status gizi anak dan keluarga untuk mencegah stunting di desa Oelnasi Wilayah kerja Puskesmas Tarus. Metode pelaksanaan yaitu pemberian edukasi/penyuluhan kepada kader posyandu dan pelaksanaan latihan contoh kasus untuk menentukan kategori anak pendek atau tidak. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat dilakaukan di desa Oelnasi berjalan dengan baik yang dihadiri oleh 30 orang kader posyandu, bidan penangungjawab pustu, perawat dan ahli gizi. Kesimpulan Penyebab utamanya asupan gizi yang tidak mencukupi. Terdapat faktor multi dimensi yang menyebabkan stunting, diantaranya praktek pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan termasuk ante natal care, kurangnya akses makanan bergizi, kurangnya akses air bersih dan sanitasi (Parisudha & Miftakhul, 2020). Hasil dari penyuluhan kesehatan yaitu adanya peningkatan pengetahuan kader posyandu dan perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat untuk meningkatkan pola konsumsi keluarga dan mencegah angka kejadian stunting pada anak.Kader sebagai warga masyarakat setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara sukarela memiliki peran penting dalam bidang Kesehatan (Angelina et al., 2020). Kata Kunci: Pemberdayaan masyarakat, kader, Stunting  ABSTRACT Children have characteristics that continue to grow and develop from conception until the end of puberty. Children demonstrate age-appropriate growth and development characteristics. Their growth is in line with development. Stunting can occur as a result of malnutrition, especially in the first 1000 days of life. The problem of stunting or failure to thrive in children is still a fundamental problem in Indonesia's human development. East Nusa Tenggara province is one of the largest contributors to stunting rates in Indonesia after Central Sulawesi province 30.2%, Aceh 33.2% and East Nusa Tenggara 37.8% (Indonesian Ministry of Health in Collaboration with the Indonesian Nutrition Status Study, 2021). The aim of providing education and training is to increase understanding for posyandu cadres in improving the nutritional status of children and families to prevent stunting in Oelnasi village, Tarus Health Center working area. The implementation method is providing education/counseling to posyandu cadres and carrying out case example exercises to determine the category of short children or not. The results of community service activities carried out in Oelnasi village went well, attended by 30 posyandu cadres, midwives in charge of pustu, nurses and nutritionists. Conclusion The main cause is insufficient nutritional intake. There are multi-dimensional factors that cause stunting, including poor parenting practices, limited health services including ante-natal care, lack of access to nutritious food, lack of access to clean water and sanitation (Parisudha & Miftakhul, 2020). The results of health education are an increase in the knowledge of posyandu cadres and changes in the behavior of individuals, families and communities to improve family consumption patterns and prevent the incidence of stunting in children. Cadres as local community members who are selected and reviewed by the community and can work voluntarily have an important role in the field of Health (Angelina et al., 2020). Keywords: Community Empowerment, Cadres, Stunting