Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Pelayanan Kesehatan dan Gizi Bagi Ibu Anak di Posyandu Tunas Baru Mareta Bakale Bakoil; Ummi Kaltsum S Saleh; Maria Antoneta Batu Mali; Veki Edizon Tuhana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 4 (2022): Volume 5 No 4 April 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i4.4818

Abstract

ABSTRAK Kabupaten Kupang dengan jumlah penduduk 305.548 jiwa, pasangan usia subur (PUS) 46.404 pasangan. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan masih sangat rendah yaitu sebesar 50,79 % dengan jumlah ibu bersalin sebanyak 7746 orang.  Rendahnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan bisa mengakibatkan tingginya AKI dan AKB. Tujuan yaitu untuk melakukan pelayanan kebidanan dan gizi bagi ibu-anak di Desa Batakte Kecamatan Kupang Barat. Kegiatan meliputi penyuluhan/edukasi menggunakan materi penyuluhan, leaflet tentang ASI eksklusif, form survei, diskusi dan tanya jawab. Kegiatan edukasi/penyuluhan kepada ibu-ibu sebanyak 20 orang. Setelah penyuluhan peserta mengisi form survei dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan dan pemahaman tentang, kehamilan, persalinan, KB, Anemia, Tablet Tambah Darah, stunting, ASI Eksklusif dan perawatan bayi baru lahir. Kegiatan dilanjutkan dengan pemeriksaan kehamilan, pemberian tablet tambah darah, pelayanan kontrasepsi suntikan 3 bulanan. Peserta kegiatan sangat aktif, hasil survei pengetahuan tentang ibu nifas, dan bayi baru lahir rata-rata 78,2% termasuk kategori baik serta pengetahuan tetang kehamilan dan persalinan bayi rata-rata 94,2% termasuk kategori sangat baik.  Kata Kunci: kesehatan, gizi, ibu, anak  ABSTRACT Kupang Regency with a population of 305,548 people, couples of childbearing age 46,404 couples. Coverage of labor assistance by health workers is still very low at 50.79% with the number of mothers giving birth as many as 7746 people. The low coverage of labor assistance by health workers can result in high maternal mortality rate and infant mortality rate. The aim is to provide midwifery and nutrition services for mothers and children in Batakte Village, West Kupang District. Activities include counseling/education using extension materials, leaflets about exclusive breastfeeding, survey forms, discussions and questions and answers. There were 20 educational/counseling activities for mothers. After the counseling, the participants filled out the survey form with the aim of knowing and understanding about pregnancy, childbirth, family planning, anemia, ferrous sulfate, stunting, exclusive breastfeeding and newborn care. The activity continued with pregnancy check-ups, ferrous sulfate, and 3-month injection contraceptive services. The participants of the activity were very active, the results of the survey of knowledge about postpartum mothers and newborns were an average of 78.2% including the good category and knowledge about pregnancy and childbirth an average of 94.2% including the very good category. Keywords: health, nutrition, mother, child
Pemberdayaan Kader Posyandu dalam deteksi Faktor Risiko ibu Hamil dengan Kartu Skor Poedji Rochjati Melinda Rosita Wariyaka; Loriana L. Manalor; Ummi Kaltum S Saleh; Bringiwatty Batbual
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 8 (2022): Volume 5 No 8 Agustus 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i8.6610

Abstract

ABSTRAK Beberapa kehamilan dapat berkembang kearah komplikasi, Target pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur yang tertuang dalam RPMJD 2018-2023 adalah tidak adanya kematian ibu dan bayi, Tahun 2018 terdapat 8 kasus kematian absolut di Kota Kupang. Kader posyandu di lokasi kegiatan aktif dalam pelayanan Kesehatan ibu dan anak namun belum memahami cara mendeteksi faktor risiko ibu hamil. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader dalam melakukan skring faktor risiko pada ibu hamil menggunakan Kartu Skor Poedji Rochjati,. sMetode Sosialisasi, Pre Post test, pendampingan untuk peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Hasil. 51% kader posyandu berumur 46-70 tahun, 38% berpendidikan SMA dan sebagian besar memiliki pengalaman praktik kurang dari 10 tahun. Terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader sebelum kegiatan dan setelah kegiatan. Kesimpulan Pemberdayaan kader posyandu dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan KSPR Kata Kunci: Deteksi Faktor Risiko, Kader, Kehamilan, Pemberdayaan  ABSTRACT Some pregnancies can progress to complications, The target of the East Nusa Tenggara Provincial government as stated in the 2018-2023 RPMJD is the absence of maternal and infant deaths, in 2018 there were 8 absolute deaths in Kupang City. Posyandu cadres at the activity location are active in maternal and child health services but do not understand how to detect risk factors for pregnant women. Socialization method, Pre Post test, assistance to increase knowledge and skills. Results. 51% of posyandu cadres are 46-70 years old, 38% have high school education and most have less than 10 years of practical experience. There was an increase in knowledge and skills of cadres before and after activities. Conclusion Empowerment of posyandu cadres can increase knowledge and skills in the use of KSPR Keywords : Detection of Risk Factors, Cadre, Pregnancy, Empowerment
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI PELAKSANAAN CONTINUITY OF CARE (CoC) OLEH BIDAN DI KOTA KUPANG Ummi Kaltsum S. Saleh; Firda Kalzum Kiah; Melinda Rosita Wariyaka
JURNAL ILMIAH OBSGIN : Jurnal Ilmiah Ilmu Kebidanan & Kandungan P-ISSN : 1979-3340 e-ISSN : 2685-7987 Vol 14 No 4 (2022): EDISI SPESIAL
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/job.v14i4.869

Abstract

Kematian ibu dan bayi turut dipengaruhi oleh proses perawatan yang dilakukan tidak berjalan secara berkesinambungan. Continuity of care (CoC) merupakan layanan kebidanan melalui model pelayanan berkelanjutan pada perempuan sepanjang masa kehamilan, persalinan, nifas dan keluarga berencana. Penelitian terdahulu yang dilakukan peneliti tentang survey pelaksanaan COC oleh bidan di Kota Kupang menunjukkan Continuity of care dalam masa kehamilan dilakukan oleh sebagian besar bidan dengan menerapkan standar pelayanan ANC 10 T (70%), dalam masa persalinan 52 %, kunjungan masa nifas 55%. Meskipun indikator pelayanan kesehatan secara keseluruhan tercapai, tidak semua perempuan memperoleh pelayanan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan Continuity of Care (CoC) oleh bidan di Kota Kupang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian observasional analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang ada di 52 Kelurahan di Kota Kupang. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Analisis data univariat, Chi-Square dan Regresi Logistik. Hasil penelitian menunjukkan faktor umur, pendidikan, paritas, pekerjaan, penghasilan keluarga dan jarak tidak memengaruhi pelaksanaan CoC. Faktor kepemilikan jaminan kesehatan (askes) memengaruhi pelaksanaan CoC, ibu yang memiliki jaminan kesehatan (askes) berpeluang 4 kali lebih besar mendapatkan pelayanan CoC dibandingkan ibu yang tidak memiliki jaminan kesehatan. Ibu yang memiliki jaminan kesehatan (askes) memiliki probabilitas 26 % untuk mendapatkan pelayanan CoC.
Hypnobirthing Efeectiveness on Length Stage of Labor Bringiwatty Batbual; Hasri Yulianti; Matje Meriati Huru; Namsyah Baso; Umi Kaltsum S. Saleh; Adriana Boimau; Serlyansie Boimau; Jane Leo Mangi
Aloha International Journal of Health Advancement (AIJHA) Vol 5, No 3 (2022): March
Publisher : Alliance oh Health Activists (AloHA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/aijha50304

Abstract

The first stage of labor begins with regular uterine contractions followed by cervical dilatation and effacement until the cervix is fully dilated. Anxiety, stress and long labor pain during labor can affect uterine contractions, so that it can affect the length of the first stage of labor. Hypnobirthing can be trained during pregnancy and applied by the mother herself during the delivery process which is useful for reducing and overcoming pain and anxiety during labor so that uterine contractions are more adequate and labor can take place in a relaxed, comfortable and brief manner. The purpose of this study was to determine the difference in the length of the first stage of labor between mothers who had hypnobirthing and without hypnobirthing. The design of this study was a clinical trial with a randomized control trial. The independent variable was hypnobirthing and the dependent variable was the length of the first stage. Data were analyzed using Chi-square and independent sample t-test. The results showed that the average length of the first stage with hypnobirthing was shorter (10.09) hours than without hypnobirthing (17.23) hours with a difference of 6.74 hours. Hypnobirthing, if performed at 37-40 weeks of gestation, had a 1.96 times greater effect on decreasing the length of the first stage of labor with an effect strength of 5.7%, statistically and clinically the reduction effect was significant. The conclusion of the study is that the duration of the first stage of labor is shorter than using hypnobirthing compared to without hypnobirthing. Keywords: hypnobirthing; length of labor
Edukasi Penerapan Gizi Seimbang Masa Kehamilan Berbasis Pangan Lokal Sebagai Pencegahan Stunting Asmulyati S. Saleh; Tobianus Hasan; Ummi Kaltsum S. Saleh
Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Ahmar Metakarya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Yayasan Ahmad Mansyur Nasirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53770/amjpm.v2i2.129

Abstract

Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Kondisi stunting dapat menyumbang angka kesakitan dan kematian pada bayi dan anak dan juga dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan. Tujuan kegiatan yaitu memberikan edukasi gizi berupa pendampingan ibu hamil untuk mencegah bayi lahir pendek. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu : 1) Melakukan pengukuran tingkat pengetahuan gizi ibu hamil  sebelum dan setelah diberikan Edukasi Gizi, 2) Proses Edukasi dan diskusi dengan memberikan leaflet materi kepada ibu hamil dan menjelaskan tentang pengertian gizi seimbang, kebutuhan zat gizi pada masa kehamilan, tatalaksana gizi pada masa kehamilan, dampak kekurangan gizi, tanda dan gejala bayi lahir pendek serta pencegahan stunting.3) Demo dan pendampingan pembuatan menu tambahan berbasis pangan lokal, 4) Evaluasi dilakukan menggunakan kuesioner yang sama untuk mengukur pengetahuan ibu hamil. Sasaran yaitu ibu hamil di Posyandu  Tatuin, Manulai II, Naioni dan Sufomeni di wilayah kerja Puskesmas Naioni Kota Kupang berjumlah 12 orang. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan ibu hamil setelah diberikan edukasi gizi dan pendampingan penerapan gizi seimbang serta pembuatan frozen food berbasis pangan lokal.
Edukasi, Komunikasi dan Informasi Kesehatan Reproduksi Perempuan bagi Kelompok Dharma Wanita Persatuan BPDASHL Benain Neolmina Kota Kupang Ummi Kaltsum S Saleh; Mareta Bakale Bakoil
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.8149

Abstract

ABSTRAK Masalah yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi wanita di Indonesia semakin hari semakin komplek. Banyaknya kasus kematian ibu karena kanker serviks, kanker payudara, dan tingginya kasus HIV/AIDS di Kota Kupang menimbulkan kekhawatiran bagi kelompok dharma wanita persatuan BPDASHL Benain Neolmina Kota Kupang. Kegiatan yang dilakukan adalah pemberian edukasi dan informasi kepada kelompok ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan BPDASHL Benain Neolmina Kota Kupang tentang kesehatan reproduksi perempuan, organ reproduksi, masalah kesehatan reproduksi perempuan, pencegahan dan cara merawat organ reproduksi. Kegiatan diikuti oleh 15 orang ibu. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan kepada kelompok ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan BPDASHL Benain Neolmina Kota Kupang menunjukkan capaian keberhasilan dengan adanya peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi. Penambahan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi menyebabkan ibu-ibu lebih mudah dalam memberikan upaya preventif dan upaya kuratif lebih dini bila diperlukan. Kata Kunci: Kesehatan, Reproduksi, Perempuan  ABSTRACT The women's reproductive health problems in Indonesia are increasingly complex. The number of maternal deaths cases due to cervical cancer, breast cancer, and the high number of HIV/AIDS in Kupang City has raised concerns to Dharma Wanita BPDASHL Benain Neolmina, Kupang City. The activites were informed about woman reproductive health, reproductive system, reproductive health problems, prevention and woman reproductive health care. The activity was attended by 15 participant. Through this activities increase their knowledge about reproductive health. It showed success with understanding of reproductive health. The addition of knowledge and understanding of reproductive health makes easier for women to prevent reproductive health problems and if needed, curative efforts can be obtained earlier. Keywords : Health, Reproductive, Woman 
Gangguan Perkembangan Bicara dan Bahasa Pada Anak Usia 36 – 48 Bulan di Puskesmas Oebobo Kota Kupang Tahun 2019 Loriana L Manalor; Matje M. Huru; Ummi K.S. Saleh; Melinda R. Wariyaka
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.04 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i5.7086

Abstract

Latar belakang Anak merupakan sumber daya manusia yang penting sebagai penerus bangsa. Anak usia 0-5 tahun yang disebut balita merupakan masa pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Masa kritis terjadi pada anak usia 1-3 tahun dimana diperlukan stimulasi yang berguna agar potensi berkembang sehingga perlu mendapat perhatian. Kecerdasan anak sangat dipengaruhi oleh stimulasi yang diterimanya dalam tahun-tahun awal kehidupannya, terutama dua tahun pertama yang sering kita sebut dengan the golden years. Stimulasi yang tepat, baik jenis maupun frekuensinya, akan melatih panca indera anak dan akan mempengaruhi kecerdasannya. Melalui stimulasi ini juga dapat menjalin komunikasi efektif. Tugas orangtua dan pendidik untuk mempertahankan sifat-sifat yang menjadi dasar kecerdasan anak agar bertahan sampai tumbuh dewasa, dengan memberikan faktor lingkungan dan stimulasi yang baik untuk merangsang dan mengoptimalkan fungsi otak dan kecerdasan anak. Metode penelitian penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan menggunakan metode wawancara mendalam (in depth Interview) & dokumentasi di Puskesmas Oebobo Kota Kupang pada Bulan Mei - Agustus 2019. Hasil penelitian Perkembangan bahasa dan bicara khususnya pada anak dengan gangguan keterlambatan bicara (speech delay), deteksi dini sangat dibutuhkan untuk mengetahui perkembangan yang terjadi pada awal masa tumbuh kembang seorang anak, karena bahasa menjadi faktor utama dalam tumbuh kembang anak yang dapat mempengaruhi banyak aspek tumbuh kembang lainnya, seperti, aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan bahasa seorang anak mampu untuk berkomunikasi, menyampaikan isi pikiran, perasaan, ekspresi dan interaksi dengan orang-orang dan lingkungan yang ada disekitarnya. Dengan deteksi sedini mungkin, akan dapat mengetahui lebih awal dalam pemberian stimulasi yang sesuai dengan masalah yang dialami seorang anak. Stimulasi merupakan salah satu bentuk program intervensi yang di berikan kepada anak, khususnya anak dengan masalah keterlambatan bahasa dan bicara (speech delay) dengan dibantu oleh ahli seperti dokter, terapis dan intervensi yang di berikan oleh orang tua, sebagai contoh pola asuh yang sangat mempengaruhi perkembangan tumbuh kembang seorang anak. Perkembangan bicara yang terlambat biasanya disertai dengan perkembangan sensorik motorik, perseptual motoric yang terlambat pula. Karena bicara dan berbahasa berhubungan erat dengan system motoric, yang diatur oleh system syaraf pusat. Pada usia dini anak yang mengalami gangguan keterlambatan bicara harus dengan cepat diberikan intervensi berupa kegiatan terapi sebagai usaha preventif dalam masa tumbuh kembangnya. Diagnosis keterlambatan bicara dan berbahasa tidak mudah ditegakkan, karena berhubungan dengan fungsi otak, kegiatan motoric mulut, lidah, kerongkongan, pernafasan, pita suara dan tonus otot. (Etty Indriati, 2011).
Pemberdayaan Masyarakat melalui Implementasi Aplikasi Elektronik Suami Siaga Support bagi Ibu (S3I’THA) Mareta Bakale Bakoil; Ummi Kaltsum S Saleh; Nursusilowaty Nursusilowaty; Diyan Maria Kristin; Veki Edizon Tuhana
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 11 (2023): Volume 6 No 11 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i11.12361

Abstract

ABSTRAK Dukungan suami membuat ibu hamil selama kehamilan menjadi kurang stres dan 94,5% mengatakan bahwa dukungan suami memberikan rasa nyaman secara emosional kepada ibu. Selain itu dukungan suami berhubungan dengan pemanfaatan Rumah Tunggu Persalinan dan lamanya proses persalinan (Bakoil & Diaz, 2019; Bakoil, Supriyanto & Koesbardiati, 2017). Tujuan yaitu untuk melakukan implementasi aplikasi Suami Siaga Support bagi Ibu. Metode dalam kegiatan yaitu pengisian aplikasi dan kuesioner. Sasaran adalah suami dan kader posyandu sebanyak 24 orang. Hasil yang diperoleh suami dan kader dapat melakukan penginstallan dan mengisi aplikasi dengan baik serta diperoleh hasil dukungan suami yaitu seluruh suami mendukung ibu dalam proses persalinan dengan kategori dukungan baik. Kata Kunci: Implementasi, Aplikasi, Suami Siaga, Support, Ibu  ABSTRACT Husband's support makes pregnant women feel less stressed during pregnancy and 94.5% said that husband's support gives the mother a sense of emotional comfort. Apart from that, husband's support is related to the use of the Maternity Waiting Center and the length of the labor process (Bakoil MB & Diaz, 2019); (Bakoil, Supriyanto & Koesbardiati, 2017). The aim is to implement the Husband Standby Support application for mothers. The method of activity is filling out applications and questionnaires. The targets were husbands and 24 posyandu cadres. The results obtained by husbands and cadres were able to install and fill out the application well and the results obtained were that husbands' support was that all husbands supported mothers in the birthing process with good support categories. Keywords: Implementation, Application, Standby Husband, Support, Mother
ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS BAUMATA Ummi Kaltsum S Saleh; Mediana Sangu
Health Sciences Journal Vol 7, No 2 (2023): Health Science Journal
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/hsj.v7i2.2333

Abstract

Data Riskesdas 2018, prevelensi KEK di NTT sebesar 36,8% untuk wanita hamil dan sebesar 32,5%untuk wanita tidak hamil. Rata-rata proporsi KEK pada wanita usia subur 15-45 tahun di indonesia sebesar 17,3% untuk WUS hamil dan 14,5% untuk WUS yang tidak hamil. KEK (Kekurangan Energi Kronis) adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan asupan gizi antara energi dan protein. KEK pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, dan lain-lain. Penelitian dilakukan secara continuity of care dengan menggunakan metode studi kasus pada Ny.O.O G3P2A0AH2 dengan kekurangan energi kronis di Puskesmas Baumata. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer yang meliputi pemeriksaan fisik, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan Ny. O.O saat dilakukan pengkajian tanggal 23 Februari 2023 diketahui mengalami KEK yang didukung oleh hasil pemeriksaan lingkar lengan atas 21 cm dan BB 48 kg. Penatalaksanaan yang dilakukan berupa edukasi tentang KEK, pemberian PMT, KIE pemenuhan kebutuhan nutrisi, pemberian suplemen gizi, pemantauan kesehatan dan pemantauan tanda-tanda bahaya. Dalam pemberian asuhan selama persalinan tidak terdapat penyulit baik pada kala I, kala II, kala III, maupun kala IV persalinan. Masa nifas berjalan normal.
Pemberdayaan Keluarga dalam Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak Melalui Pendekatan Continuity of Care (COC) di Desa Penfui Timur Firda Kalzum Kiah; Ummi Kaltsum S Saleh; Barbara S. Bere Mau; Linda Risyati
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 12 (2023): Volume 6 No 12 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i12.12461

Abstract

ABSTRAK Penyebab kematian langsung maternal adalah gangguan hipertensi dalam kehamilan, pendarahan obstetrik, komplikasi non-obstetrik, komplikasi obstetrik lainnya, infeksi yang berkaitan dengan kehamilan, dan penyebab lain. Kematian maternal dapat dicegah apabila cakupan pelayanan diimbangi dengan mutu pelayanan secara berkelanjutan yang baik. Desa Penfui Timur memiliki cakupan pemeriksaan kehamilan K4 yang masih dibawah target sebesar 73,9% dan masih ada ibu hamil yang melahirkan dirumah. Tujuan yaitu melakukan penyuluhan dan mengevaluasi pelayanan kebidanan berkelanjutan pada ibu hamil. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan tentang pelayanan kehamilan, persalinan, nifas, bayi dan KB, serta evaluasi pelayanan kebidanan berkelanjutan pada ibu hamil. Hasil evaluasi menunjukkan peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan ibu-ibu telah memanfaatkan pelayanan kebidanan secara berkelanjutan.    Kata Kunci: Pemberdayaan, Kesehatan Ibu dan Anak, COC  ABSTRACT Direct maternal causes of death are hypertensive disorders in pregnancy, obstetric bleeding, non-obstetric complications, other obstetric complications, pregnancy-related infections, and other causes. Maternal deaths can be prevented if the coverage of services is balanced with good quality of sustainable care. East Penfui Village has K4 pregnancy check coverage which is still below the target of 73.9% and there are still pregnant women who give birth at home. The purpose is to conduct counseling and evaluate sustainable midwifery services for pregnant women. The activities carried out were counseling on pregnancy, childbirth, postpartum, infant and family planning services, as well as evaluation of continuous midwifery services for pregnant women. The evaluation results showed that participants had increased knowledge and mothers had used midwifery continuity of cares.  Keywords: Empowerment, Maternal and Child Health, COC