Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Evaluasi Pendidikan Agama Islam yang Ideal Perspektif Filsafat Pendidikan Islam Suharjo; Zulmuqim; Muhammad Zalnur; Reo Chandrika; Meliya
Arus Jurnal Pendidikan Vol 2 No 3: Desember (2022)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajup.v2i3.138

Abstract

Idealnya evaluasi pendidikan islam adalah menuangkan fikiran tentang penilaian dalam proses belajar mengajar yang mempunyai tujuan dan fungsi untuk mengetahui tingkat keberhasilan atau tidaknya tujuan pendidikan islam dengan seluruh komponen yang terlibat di dalamnya dalam mencapai tujuan pendidikan yang dicita-citakan. Evaluasi khususnya dunia persekolahan. Bagi siswa yaitu memuaskan dan tidak memuaskan, sedangkan bagi guru dapat mengetahui siswa-siswa mana yang sudah menguasai atau yang belum menguasai pelajarannya. Demikian juga penggunaan metode yang tepat. Jika perolehan nilai dari siswa memperoleh angka di bawah kriteria ketuntasan minimun, maka boleh jadi penyebabnya adalah pendekatan atau metode yang kurang tepat. Sedangkan bagi sekolah adalah menciptakan kondisi belajar sebagai cerminan sekolah yang berkualitas. Pembahasan pada penelitian ini menggunakan metode Analisis isi (content analysis), yaitu penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa, serta menganalisis semua bentuk komunikasi. Data yang dihimpun dalam penelitian ini diperoleh dari penelitian perpustakaan (library research). Semua data dalam pembahasan ini terdiri dari buku-buku filsafat, pendidikan islam dan jurnal ilmiah yang berkaitan dengan tema, serta informasi yang relevan. Maka dari itu evaluasi yang ideal adalah evaluasi yang dilakukan oleh evaluator yang memahami konsep evaluasi dan perkembangan siswa. Sehingga pengukuran, penilaian, pemberian test sampai pada akhir evaluasi dan tindakan lanjut akan tepat sasaran sehingga output dari evaluasi akan memberikan dampak yang positif bagi pembelajaran. Evaluasi pendidikan agama Islam yang ideal adalah evaluasi yang tidak hanya melihat kognitif siswa dalam pembelajaran namun juga melihat spritual siswa dalam beribadah kepada Allah Swt sehingga tercipta manusia yang berakhlakul karimah dan cerdas dalam berwawasan.
Kebangkitan dan Perkembangan Madrasah di Indonesia Febri Malfi; Sudirman; Zulmuqim; Duski Samad
Arus Jurnal Pendidikan Vol 3 No 1: April (2023)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57250/ajup.v3i1.190

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perkembangan dan kebangkitan madrasah di Indonesia, mulai dari masa penjajahan sampai dengan sekarang ini. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan di perpustakaan atau museum terhadap bahan-bahan berupa buku-buku, majalah atau dokumen lainnya yang lainnya yang ada. Latar belakang kelahiran madrasah itu bertumpu pada dua faktor penting. Pertama, pendidikan Islam tradisional dianggap kurang sistematik dan kurang memberikan kemampuan pragmatis yang memadai. Dan kedua, laju perkembangan sekolah-sekolah ala Belanda di kalangan masyarakat cenderung meluas dan membawakan watak sekulerisme sehingga harus diimbangi dengan sistem pendidikan Islam yang memiliki model dan organisasi yang lebih teratur dan terencana. Keputusan Bersama Tiga Menteri ( Menteri Agama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri dalam Negeri) tahun 1975, tentang penyetaraan pendidikan madrasah serta peningkatan mutu madrasah, yang berusaha mengembalikan mainstream pendidikan nasional. Melihat kenyataan sejarah, kita tentunya bangga dengan sistem dan lembaga pendidikan Islam madrasah yang ada di Indonesia. Apalagi dengan metode dan kurikulum pelajarannya yang sudah mengadaptasi sistem pendidikan serta kurikulum pelajaran umum.
Mengenal Pendidikan Islam dan Politik Pendidikan di Indonesia Rahmat Hidayat; Suharjo; Zulmuqim; Duski Samad
Arus Jurnal Psikologi dan Pendidikan Vol 2 No 2: Juni (2023)
Publisher : Arden Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan dan perkembangan politik di Indonesia merupakan dimensi historis yang sulit dipisahkan dengan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Diskursus antara politik dan Pendidikan Islam   melahirkan   banyak   khazanah pemikiran,   perdebatan,  dan  juga  perbedaan cara  memahami  hubungan  keduanya dan juga terhadap negara. Kebijakan politik dimasing-masing periodesasi zaman membawa pengaruh dan perubahan terhadap Pendidikan Islam, mulai dari zaman sebelum kemerdekaan sampai kepada era kemerdekaan dan sesudah kemerdekaan, seperti pada masa orde lama, orde baru, dan era reformasi. Perubahan yang dimaksud, dari satu sisi arus politik yang berkembang besikap diskriminatif dan menyudutkan pendidikan Islam, masih terlihat kurang menguntungkan pendidikan Islam baik secara kelembagaan maupun kurikulum (mata pelajaran). Di lain pihak merupakan momentum positif bagi eksistensi pendidikan Islam di Indonesia, seperti  terintegrasinya pendidikan Islam di dalam sistem pendidikan nasional sehingga berimplikasi pada terjadinya mobilitas  sosial dan vertikal, terbukanya  peluang bagi siswa-siswi madrasah dan santri memasuki wilayah pekerjaan pada sektor modern. Sehubungan dengan kondisi dan stuasi tersebut, maka dalam makalah ini akan menjelaskan pengaruh perubahan politik di Indonesia terhadap perkembangan Pendidikan Islam.
Peran Ormas Islam Dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia Abdul Basit; Desman Desman; Zulmuqim; Duski Samad
AL-IBANAH Vol. 8 No. 2 (2023): JOURNAL AL-IBANAH
Publisher : Institut Agama Islam Persis Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54801/ibanah.v8i2.196

Abstract

Islam merupakan agama rahmatan lil’alamin, yang tidak hanya bisa dilihat dari aspek ritual maupun teologis semata. Ormas Islam lahir dan didirikan untuk menjawab kebutuhan umat pada bidang keberagamaan. Penelitian ini ingin mengetahui peran ormas pada bidang pengembangan pendidikan Islam di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif melalui studi kepustakaan (library research), dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ormas Islam didirikan dengan tujuan mulia yaitu menjawab keresahan dan melayani kebutuhan masyarakat pada aspek keberagamaan. Untuk mengeksplor lebih dalam tentang perilaku keberagamaan dalam konteks sosial setidaknya membutuhkan tiga pendekatan, yaitu pendekatan sosial, pendekatan agama, dan pendekatan psikologi. Awal munculnya ormas Islam dapat dikelompokkan pada tiga alasan yaitu: pertama, dakwah Islami; kedua, pendidikan; dan ketiga, pemberdayaan ekonomi umat. Ketiga alasan inilah yang melatarbelakangi pergerakan Islam saat itu, sebab urusan politik diawasi dan dikontrol oleh penjajah Hindia Belanda. Kelahiran organisasi keagamaan Islam diawali dengan adanya Jami’at Al Khair di Jakarta (1905), kemudian Al Irsyad (1911), merupakan ormas keturunan Arab di Indonesia pengembangan dari Jami’at Al Khair, seterusnya muncul Syarikat Dagang Islam (1911), dan berikutnya lahir Muhammadiyah di Yogyakarta (1912), Persatuan Islam (1923) di Bandung, Nahdatul Ulama di Surabaya (1926), Al Jami’atul Washliyah di Medan (1930) dan Al Ittihadiyah di Medan (l935).
Peran Ormas Islam Dalam Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia Abdul Basit; Desman Desman; Zulmuqim; Duski Samad
AL-IBANAH Vol. 8 No. 2 (2023): JOURNAL AL-IBANAH
Publisher : Institut Agama Islam Persis Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54801/ibanah.v8i2.196

Abstract

Islam merupakan agama rahmatan lil’alamin, yang tidak hanya bisa dilihat dari aspek ritual maupun teologis semata. Ormas Islam lahir dan didirikan untuk menjawab kebutuhan umat pada bidang keberagamaan. Penelitian ini ingin mengetahui peran ormas pada bidang pengembangan pendidikan Islam di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan deskriptif kualitatif melalui studi kepustakaan (library research), dengan content analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ormas Islam didirikan dengan tujuan mulia yaitu menjawab keresahan dan melayani kebutuhan masyarakat pada aspek keberagamaan. Untuk mengeksplor lebih dalam tentang perilaku keberagamaan dalam konteks sosial setidaknya membutuhkan tiga pendekatan, yaitu pendekatan sosial, pendekatan agama, dan pendekatan psikologi. Awal munculnya ormas Islam dapat dikelompokkan pada tiga alasan yaitu: pertama, dakwah Islami; kedua, pendidikan; dan ketiga, pemberdayaan ekonomi umat. Ketiga alasan inilah yang melatarbelakangi pergerakan Islam saat itu, sebab urusan politik diawasi dan dikontrol oleh penjajah Hindia Belanda. Kelahiran organisasi keagamaan Islam diawali dengan adanya Jami’at Al Khair di Jakarta (1905), kemudian Al Irsyad (1911), merupakan ormas keturunan Arab di Indonesia pengembangan dari Jami’at Al Khair, seterusnya muncul Syarikat Dagang Islam (1911), dan berikutnya lahir Muhammadiyah di Yogyakarta (1912), Persatuan Islam (1923) di Bandung, Nahdatul Ulama di Surabaya (1926), Al Jami’atul Washliyah di Medan (1930) dan Al Ittihadiyah di Medan (l935).
Islamic Education in The Archipelago Before Independence Case Study: Dutch Colonial Political Policy Towards Islamic Education In Indonesia Muthia Azizah; Zulmuqim; Muhammad Zalnur
Indonesian Journal of Islamic Education Vol. 1 No. 2 (2023): November 2023
Publisher : Departement of PAI, Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/ijie.v1i2.7924

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perkembangan pendidikan Islam di Nusantara sebelum kemerdekaan Indonesia dan bagaimana kebijakan politik pada masa kolonial Belanda terhadap Pendidikan Islam yang ada di Indonesia. Bahwasanya pendidikan Islam sudah ada sebelum Indonesia merdeka, dan semakin berkembang setelah Indonesia merdeka dan semakin tersebarnya tokoh agama diberbagai daerah yang ada di Indonesia. Belanda melakukan penjajahan terhadap Indonesia selama kurang lebih 3,5 abad atau 350 tahun, sedangkan Jepang melakukan penjajahan kepada Indonesia selama kurang lebih 3,5 tahun, untuk itu sebagai umat Islam tentunya perlu mengetahui bagaimana pendidikan Islam yang terjadi sebelum kemerdekaan dan pada masa kebijakan politik kolonial Belanda dan Jepang. Penelitian ini menggunakan metode library research atau studi pustaka. Adapun hasil dari penelitian yang telah dilakukan adalah dapat menambah wawasan serta pengetahuan tentang bagaimana pendidikan Islam di nusantara sebelum terjadinya kemerdekaan Indonesia dan mengetahui bagaimana kebijakan politik yang terjadi pada masa kolonial Belanda dan Jepang terhadap pendidikan Islam di Indonesia