Titis Adisarwanto, Titis
Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

PENGARUH LAMA PERENDAMAN BENIH DAN NAUNGAN TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI (Brassica Juncea L) Agustian, Agustian; Sutoyo, Sutoyo; Adisarwanto, Titis
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di lahan terpadu Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, Jalan Telaga Warna, Kelurahan Tlogomas, Kota Malang, Jawa Timur. Mulai bulan November 2015 sampai dengan Maret 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh lama perendaman dan pemberian naungan terhadap pertumbuhan tanaman sawi. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yaitu faktor I Lama erendaman yang terdiri dari empat level, dan factor II adalah pemberian naungan yang terdiri dari tiga tarap. Pada kedua perlakuan tersebut terdapat 12 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali, setiap perlakuan terdapat 4 biji tanaman sawi, sehingga terdapat 144 tanaman. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perendaman benih tidak pengaruh terhadap kecepatan berkecambah. Pemberian naungan 50% dan 80% memiliki pengaruh nyata pada kecepatan berkecambah 4 HSS. Pemberian naungan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan sawi.
PENGGUNAAN PUPUK NITROGEN DAN BIOCHAR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI PAKCOY (Brassica rapa L.) DI TANAH VERTISOL Redu, Silas Tanggu; Adisarwanto, Titis; Sumiati, Astri
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research was aimed to determine the dose of nitrogent fertilizer usage and the procedure to apply biochar to the growth of the mustard pakcoy plants (Brassica rapa L.) on vertisol soil. This research was conducted in Dukuh Kraguman, Tegalwaru village, Dau district of Malang regency in East Java province and this research was conducted from September to November 2016. The experiment was groups random design (RAK) which consists of 13 treatments with three times repetitions. The observation was conducted three times on 25 DAP (Days After Planting), 35 DAP and 45 DAP which parameters to be observed including height, the width of the leaf, wet and dry weight of mustard pakcoy plants. The result showed that the usage of nitrogent fertilizer approximately 150 kgs urea/ha and biochar that is submerged into the dug hole increased the wet weight of plant on 25 DAP. The application of nitrogent fertilizer 100 kgs urea/ha was the optimum dose to the increasing of height, the width of the leaf, wet and dry weight of mustard pakcoy plants presentation compared to the plants without nitrogen fertilizer applied. The more the dose of the nitrogen was, the less the growth of the plants. The application of 30 tons/ha biochar equally under the soil was the best procedure to increase the height, the width of the leaf, wet and dry weight of mustard pakcoy plants presentation compared to the application of 30 tons biochar that is submerged into the dug hole or without biochar. Tujuan dari penelitian ini untuk menentukan penggunaan dosis pupuk nitrogen dan cara pemberian biochar terhadap pertumbuhan tanaman sawi pakcoy (Brassica rapa L.) pada tanah vertisol. Penelitian dilaksanakan di Dukuh Kraguman, Desa Tegalwaru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, selama tiga bulan mulai September ? November 2016. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 13 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan dilakukan 3 kali yaitu umur 25 HST, 35 HST, 45 HST dengan parameter yang diamati meliputi tinggi, luas daun, bobot basah, dan bobot kering tanaman sawi pakcoy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk nitrogen 150 kg urea/ha dan biochar ditugal meningkatkan bobot basah tanaman pada umur 25 HST. Pemberian pupuk nitrogen 100 kg urea/ha merupakan dosis optimum peningkatan persentase pertambahan tinggi, luas daun, jumlah daun, bobot basah dan bobot kering tanaman sawi pakcoy dibandingkan tanpa nitrogen. Semakin meningkat dosis pupuk nitrogen, persentase pertumbuhan tanaman semakin menurun. Pemberian biochar 30 ton/ha dengan cara disebar merata dalam tanah merupakan cara terbaik untuk meningkatkan persentase pertambahan tinggi, luas daun, jumlah daun, bobot basah dan bobot kering tanaman sawi pakcoy dibandingkan biochar 30 ton cara ditugal maupun tanpa biochar.
PENGARUH PEMBERIAN Naphtalene Acetic Acid ( NAA ) DAN LAMPU LED TERHADAP PERBANYAKAN TUNAS PADA KALUS ANGGREK Phalaenopsis Indriani, Harni; Adisarwanto, Titis; Sumiati, Astri
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Orchid is a leading ornamental plant that is in demand by consumers because of its high economic value. The demand for high enough orchids can not be matched by the availability of adequate seeds. Tissue culture is a method used to multiply plants rapidly in large numbers and free of disease. The study aimed to determine the color of LED lamp and the correct dose of NAA to increase shoot growth on Phalaenopsis Orchid callus. The research was conducted at Biotechnology Laboratory of Agriculture Faculty of Tribhuwana Tunggadewi University Malang, East Java, from May to July 2017. The research was conducted by using Factorial Random Design Random (RAL) consisting of 2 factors. Factor I is the treatment LED lamp consists of 3 colors namely: A1: White Light, A2: Green Light and A3: Blue Light. Factor II is MS + NAA Media Concentration, consisting of 4 levels: B1: MS + 0 ppm NAA, B2: MS + 2 ppm NAA, B3: MS + 4 ppm NAA and B4: MS + 6 ppm NAA. Parameters observed were, Number of shoots per explant, Live explant percentage, Shoot height, Root length, Fresh Weight. The results show NAA interaction (6 ppm) and green, blue LEDs produces shoot length and the highest number of shoots/explants. NAA interactions (2 ppm) and green LEDs produce the longest root length. NAA interactions (4 ppm) and NAA (6 ppm) and white, blue and green LEDs produce the heaviest fresh weights. Anggrek adalah tanaman hias unggulan yang diminati oleh konsumen karrna mempunyai nilai ekonomi tinggi. Permintaan bunga anggrek yang cukup tinggi ternyata tidak dapat diimbangi dengan ketersediaan bibit yang memadai. Kultur jaringan adalah metode yang digunakan untuk memperbanyak tanaman secara cepat dalam jumlah yang banyak serta bebas penyakit. Penelitian bertujuan menentukan warna lampu LED dan dosis NAA yang tepat untuk meningkatkan pertumbuhan tunas pada kalus Anggrek Phalaenopsis. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, Jawa Timur, pada bulan Mei hingga Juli 2017. Penelitian dilakukan dengan memakai Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial terdiri dari 2 faktor. Faktor I adalah perlakuan Lampu LED terdiri dari 3 warna yaitu : A1 : Cahaya Putih, A2 : Cahaya Hijau dan A3 : Cahaya Biru. Faktor II adalah Konsentrasi Media MS + NAA, terdiri dari 4 taraf yaitu : B1 : MS + 0 ppm NAA, B2 : MS + 2 ppm NAA, B3 : MS + 4 ppm NAA dan B4 : MS + 6 ppm NAA. Parameter yang diamati yaitu, Jumlah tunas per eksplan, Persentase eksplan hidup, Tinggi tunas, Panjang akar, Berat Segar. Hasil menunjukan Interaksi NAA (6 ppm) dan LED hijau, biru menghasilkan panjang tunas dan jumlah tunas / eksplan tertinggi. Interaksi NAA (2 ppm) dan LED hijau menghasilkan panjang akar terpanjang. Interaksi NAA (4 ppm) dan NAA (6 ppm) dan LED putih, biru dan hijau menghasilkan bobot segar terberat.
PENGGUNAAN BAHAN PEMBENAH TANAH DAN VARIETAS KEDELAI PADA PERTUMBUHAN KEDELAI (GLYCINE MAX) Samsuriadi, Samsuriadi; Adisarwanto, Titis; Widowati, Widowati
Fakultas Pertanian Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agricultural land is one of land production that must be considered. Of land use which intensive can be lowered the quality of the soil. Biochar is charcoal is rich in carbon, have the ability to repair the properties of ground fine physical, chemical or biology. This study aims to learning the influence of material revamping land on the growth of the soybean plant. Research in implementing in the Bawang village the Tunggul Wulung urban village Malang city East Java. Experiment use polybag, who placed on in glass houses. The land used the land in take from the Gadaing Kulon village Dau districts Malang city East Java, research arranged in the design random group factorials. Factors I are varieties soybean in 2 the economic situation that is Willis and Anjasmoro and factors II is the pembenah land consists of 4 level, namely : 1) without its revamping 2 ) biochar 3 ) compost 4 ) biochar and compost, research repeat 3 times so that there was 8 combination treatment. Lahan pertanian merupakan salah satu lahan produksi yang harus diperhatikan. Penggunaan lahan yang intensif dapat menurunkan kualitas tanah. Biochar adalah arang yang kaya akan karbon, mempunyai kemampuan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah baik fisik, kimia maupun biologi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh bahan pembenah tanah terhadap pertumbuhan tanaman kedelai. Penelitian di laksanakan di Desa Bawang Kelurahan Tunggul Wulung Kota Malang Jawa Timur. Percobaan mengunakan polibag, yang diletakan di dalam rumah kaca. Tanah yang di gunakan yaitu tanah yang di ambil dari Desa Gading Kulon Kecamatan Dau Kabupaten Malang Jawa Timur, dengan mengunakan Rancangan Acak kelompok Faktorial. Faktor I adalah varietas kedelai dalam 2 taraf yaitu Willis dan Anjasmoro dan faktor II adalah bahan pembenah tanah yang terdiri dari 4 level, yaitu : 1) tanpa bahan pembenah 2) biochar 3) kompos 4) biochar dan kompos, penelitian di ulang 3 kali sehingga ada 8 kombinasi perlakuan.
DAMPAK PERUBAHAN UNSUR IKLIM TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN PADI DAN JAGUNG DI KABUPATEN MALANG Lalo, Yakub Didimus; Adisarwanto, Titis; Sutoyo, Sutoyo
Fakultas Pertanian Vol 4, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Efek fenomena pemanasan global sekarang ini telah dirasakan oleh seluruh penjuru dunia. Salah satu efek perubahan iklim global, yang menyebabkan perubahan peluang kejadian hujan ekstrim. Perubahan iklim juga menyebabkan pergeseran musim di Indonesia. Pergeseran awal musim dan panjang musim terjadi baik untuk musim hujan maupun musim kemarau, salah satu pulau yang mengalami hal ini adalah kecamatan Karangploso, Pakis Aji, dan Kepanjen. Kabupaten malang Perubahan musim berdampak pada berbagai aspek terhadap bidang pertanian dan perkebunan, Perubahan musim seperti ini tentunya akan berpengaruh terhadap pola tanam dan produktivitas pada tanaman pertanian kususnya tanaman padi dan jagung. terbatasnya informasi yang diperoleh petani menyebabkan persepsi tentang terjadinya perubahan iklim diantara petani menjadi berbeda. Sehingga tindakan yang dilakukan juga berbeda, yang menyebabkan timbulnya berbagai macam dampak negatif terhadap tanaman yang dibudidayakan, yaitu penurunan produktivitas. Dampak buruk akibat perubahan musim ini adalah gagal panen pada tanaman padi dan jagung. Besarnya dampak dari perubahan iklim terhadap produktivitas tanaman padi dan jagung sebesar 2,41% terhadap tanaman jagung dan padi sebesar 45,04% di Karangploso, Pakis Aji, dan Kepanjen.
Pemupukan Nitrogen Dan Kalium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Terong Ungu (Solanum Melongena L.). Gamat, Berchmans M; Adisarwanto, Titis; Dwi Julianto, Reza Prakoso
Fakultas Pertanian Vol 6, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

To get this high demand eggplant yield potential, it is still not balanced with production so that good fertilization techniques are needed, especially from the aspect of soil fertility. The study aimed to determine the effect of nitrogen and potassium fertilizers and dosages on the growth and production of purple eggplant plants. This research was carried out in Tlogomas Subdistrict, Lowokwaru Subdistrict, Tribhuwana Tunggadewi University, Malang. From November to February, it had an altitude of ± 450 above sea level. The study used a randomized block design (RBD) with a single factor consisting of 6 treatments and repeated 3 times, namely: type of fertilizer (N) consisting of: N1 = Urea and N2 = KCL. N1 Fertilizer = Urea 50 kg / ha (0.4 gram / plant), N2 = Urea 100 kg / ha (0.8 gram / plant), N3 = Urea 150 kg / ha (1.2 grams / plant), K1 = KCL 50 kg / ha (0.4 gram / plant), K2 = KCL 100 kg / ha (0.8 gram / plant), K3 = KCL 150 kg / ha (1.2 grams / plant). Observation variables: plant height, number of leaves, leaf area, number of flowers, number of fruit and weight of fruit. If it shows a significant difference between the treatments tested then proceed with a 5% BNT test. Based on the results of the study, it can be concluded that fertilization of 50 kg KCl / ha and 150 kg of urea was able to produce the same plant height at the age of 50 days after planting. Fertilization of Urea and KCl does not affect the weight of the plant or the number of fruit. Untuk mendapatkan potesi hasil terong dengan permintaan yang tinggi ini, masih tidak diimbangi dengan produksi sehingga diperlukan teknik pemupukan yang baik terutama dari aspek kesuburan tanah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis pupuk nitrogen dan kalium serta dosis terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman terong ungu. Penelitian ini dilaksanakan dikelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang Pada bulan November sampai Februari yang memiliki ketinggian tempat ± 450 dari permukaan laut. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor tunggal yang terdiri dari 6 perlakuan dan diulang 3 kali yaitu :jenis pupuk (N) terdiri dari : N1 = Urea dan N2 = KCL. Pupuk N1 = Urea 50 kg/ha (0,4 gram/tanaman), N2 = Urea 100 kg/ha (0,8 gram/tanaman), N3 = Urea 150 kg/ha (1,2 gram/tanaman), K1 = KCL 50 kg/ha (0,4 gram/tanaman), K2 = KCL 100 kg/ha (0,8 gram/tanaman), K3 = KCL 150 kg/ha (1,2 gram/tanaman). Variabel pengamatan : tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumlah bunga, jumlah buah dan berat buah. Apabila menunjukan beda nyata diantara perlakuan yang diuji maka dilanjutkan dengan uji BNT 5%. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan Pemupukan 50 kg KCl/ha dan 150 kg urea mampu menghasilkan tinggi tanaman yang sama pada umur 50 hari setelah tanam. Pemupukan Urea maupun KCl tidak mempengaruhi terhadap bobot tanaman maupun jumlah buah.
PENGGUNAAN PUPUK N DAN BIOCHAR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI PAKCOY (Brassica rapa L.) DI TANAH INCEPTISOL Jawa, Maria Fransiska Yuliana; Adisarwanto, Titis; Hamzah, Amir
Fakultas Pertanian Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the best dosage of Nitrogen fertilizer and biochar on mustard plant pakcoy (Brassica rapa L.) in inceptisol soil. The research was conducted in Hamlet Kraguman, Tegalwaru Village, Dau District, Malang Regency, East Java Province, for three months from September to November 2016. The study used Randomized Block Design (RAK) with 13 treatments and repeated 3 times. Observation was done 3 times that is age 25 HST, 35 HST, 45 HST with observed variables include plant height, leaf area, number of leaves, wet weight, and dry weight of mustard plant pakcoy. The results showed that the interaction of nitrogen and biochar fertilizers did not affect all observation parameters. Provision of nitrogen and biochar fertilizers increases the percentage of plant height increase, leaf area, wet weight, and dry weight of mustard plant pakcoy. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan takaran pupuk nitrogen dan biochar terbaik pada tanaman sawi pakcoy (Brassica rapa L.) di tanah inceptisol. Penelitian dilaksanakan di Dukuh Kraguman, Desa Tegalwaru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, selama tiga bulan mulai September ? November 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 13 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu umur 25 HST, 35 HST, 45 HST dengan variabel yang diamati meliputi tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, bobot basah, dan bobot kering tanaman sawi pakcoy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk nitrogen dan biochar tidak berpengaruh terhadap semua parameter pengamatan. Pemberian pupuk nitrogen dan biochar meningkatkan persentase pertumbuhan tinggi, luas daun, bobot basah, dan bobot kering tanaman sawi pakcoy.
PENGGUNAAN 6-Benzyl Amino Purin (BAP) DAN KINETIN PADA MULTIPLIKASI KRISAN (Chrysanthemum indicum L.) MULTIPLICATION OF CHRYSANTHEMUM (Chrysanthemum indicum L.) USE 6-Benzyl Amino Purin (BAP) AND KINETIN Irawati, Benedikta; Adisarwanto, Titis; Sumiati, Astri
Fakultas Pertanian Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman krisan (Chrysanthemum indicum L.) merupakan salah satu tanaman hias yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Tingginya produksi krisan berimplikasi pada kebutuhan benih, teknologi budidaya dan varietas yang cukup tinggi. Penggunaan teknik kultur jaringan bisa berhasil untuk mengembangkan bibit yang berkualitas dan seragam pada tanaman Krisan. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan media dasar MS dengan konsentrasi Benzyl Amino Purin (BAP) dan Kinetin yang optimal terhadap kecepatan tumbuh dan perbanyakan in vitro tanaman Krisan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, Jawa Timur, pada bulan April sampai Juli 2016. Penelitian dilakukan dengan Metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan: ½ MS (Kontrol); ½ MS dan BAP 0,5 ppm; ½ MS dan BAP 1,0 ppm; ½ MS dan Kinetin 0,5 ppm; ½ MS dan Kinetin 1,0 ppm. Plantlet yang digunakan adalah plantlet Krisan bunga kuning. Parameter yang diamati yaitu, saat muncul tunas, jumlah tunas, jumlah total daun, persentase kontaminasi dan persentase plantlet hidup. Hasil menunjukkan Media ½ MS dengan pemberian Kinetin 0,5 ppm mampu menginisiasi tunas paling cepat (14,75 hari). Jumlah tunas terbanyak diperoleh pada media ½ MS dengan pemberian BAP 1 ppm (2,83/plantlet) dan jumlah daun (16,67/plantlet) sampai dengan umur 51 hari setelah subkultur.
PENGGUNAAN PUPUK NITROGENDAN BIOCHAR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI PAKCOY (BRASSICA RAPA L.) DI TANAH ENTISOL Xaperius, Fransiskus; Adisarwanto, Titis; Julianto, Reza Prakoso Dwi
Fakultas Pertanian Vol 4, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the dosage of nitrogen fertilizer and the optimum biochar treatment on the growth of mustard plant pakcoy (Brassica rapa L.) on Entisol soil. The research was conducted at Dukuh Kraguman, Tegalwaru Village, Dau District, Malang Regency, for three months from September to November 2016. The study used Randomized Block Design (RAK) with 13 treatments and repeated 3 times. Observation was done 3 times that is age 25 HST, 35 HST, 45 HST observed variables plant height, leaf area, number of leaves, wet weight, and dry weight of mustard plant pakcoy. The results showed that the use of nitrogen and biochar fertilizers significantly affected the number of leaves, wet weight, and dry weight of mustard plant pakcoy at 45 HST. Provision of nitrogen 100 kg/ha-1 and biochar (30 t/ha-1) spread evenly fertilizers increases the percentage of high growth, leaf area, number of leaves, wet weight, and dry weight of mustard plant pakcoy. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan dosis pupuk nitrogen dan perlakuan biochar yang optimum terhadap pertumbuhan tanaman sawi pakcoy (Brassica rapa L.) pada tanah Entisol. Penelitian dilaksanakan di Dukuh Kraguman, Desa Tegalwaru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, selama tiga bulan mulai September ? November 2016. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 13 perlakuan dan diulang sebanyak 3 kali. Pengamatan dilakukan sebanyak 3 kali yaitu umur 25 HST, 35 HST, 45 HST variabel yang diamati tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, bobot basah, dan bobot kering tanaman sawi pakcoy. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pupuk nitrogen dan biochar berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, bobot basah, dan bobot kering tanaman sawi pakcoy pada 45 HST. Pemberian pupuk nitrogen 100 kg/ha-1 dan biochar (30 t/ha-1) disebar merata meningkatkan persentase pertumbuhan tinggi, luas daun, jumlah daun, bobot basah, dan bobot kering tanaman sawi pakcoy.
RESIDU PUPUK NITROGEN DAN BIOCHAR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAWI (BRASSICA JUNCEA L.) DI TANAH VERTISOL Fetok, Maria Oktaviana; Sumiati, Astri; Adisarwanto, Titis
Fakultas Pertanian Vol 7, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mustard is one of the types of vegetables favored by the community, but mustard has not met the needs and demands of the community because the planting area is getting narrower and the productivity of mustard plants is still relatively low. The research aims to study the effect of season I fertilizer application on season II fertilization whether there is an element of fertilizer that can be utilized on vertisol soil on the growth and yield of mustard plants. This research was carried out in Hamlet Kraguman, Tegalweru Village, Dau District, Malang Regency, East Java Province. The method used in this study consisted of 13 treatments using a randomized block design (RBD), with 3 replications. The treatments used were biochar residues and nitrogen fertilizer that had been applied in the first planting season. Observation parameters are: plant height (cm), number of leaves (strands), leaf area (cm) and plant wet weight (cm). The data obtained were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and if there were significant differences between treatments, it could be continued with the Least Significant Difference test (LSD) level of 5%. The results showed that the fertilizer residue of 100 kg urea / ha and biochar ditugal (30 tons / ha) was better than the control (0 kg urea / ha and 0 biochar) on the growth of the number of leaves and leaf area and the results of the wet weight of the plant at harvest. Sawi merupakan salah satu jenis sayuran yang digemari oleh masyarakat, namun sawi belum mencukupi kebutuhan dan permintaan masyarakat karena areal pertanaman semakin sempit dan produktivitas tanaman sawi masih relatif rendah.Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemberian pupuk musim I terhadap pemupukan musim II apakah ada unsur pupuk yang dapat dimanfaatkan pada tanah vertisol terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi.Penelitian ini dilaksanakan di Dukuh Kraguman, Desa Tegalweru, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 13 perlakuan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), dengan 3 ulangan.Perlakuan yang digunakan adalah residu biochar dan pupuk nitrogen yang sudah diaplikasikan dimusim tanam pertama. Parameter pengamatan yaitu : tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), luas daun (cm) dan berat basah tanaman (cm).Data yang diperoleh, dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) dan jika ada perbedaan yang signifikan antar perlakuan, maka dapat dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5%.Hasil penelitian menunjukkan bahwa residu pupuk 100 kg urea/ha dan biochar ditugal (30 ton/ha) lebih baik dibanding kontrol (0 kg urea/ha dan 0 biochar) terhadap pertumbuhan jumlah daun dan luas daun dan hasil bobot basah tanaman saat panen.