Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

INFORMAL ARTICLES AND READING-WRITINGSPEAKING CYCLE IN EXTENSIVE READING (ER) PROGRAM: EFL LEARNERS’ PERCEPTION Umam, Chotibul
INFERENSI: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : State Institute of Islamic Studies (IAIN) Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/infsl3.v9i2.279-304

Abstract

Informal article is one of authentic materials which may contain valuable informations and extensive input to develop the learners’ language proficiency. Unfortunately, most literature shows that informal articles are not widely used in Extensive Reading (henceforth ER) program. For this reason, in this micro-scale exploratory research, the writer would like to introduce the steps procedure in using informal articles in ERprogram for Indonesian EFL college learners and to investigate their perception toward the implementation of the procedure. The procedure is developed on the basis of the writer’s great interest in creating innovative way in teaching ER at Indonesian collegelevel. The procudure is then called as Reading-Writing-Speaking (RWS) cycle which comprises structured-steps. Although it has some shortcomings, the participants bestow positive perception and respectable comments toward the procedure. The proposedprocedure is expected to be an alternative pathway in teaching ER for English teachers particularly at a university level.
Usulan Pengembangan Desa Wisata Padarincang Berbasis Ergonomi Umam, Chotibul
Jurnal Sains Terapan Pariwisata Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Sains Terapan Pariwisata
Publisher : Politeknik Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56743/jstp.v8i2.272

Abstract

Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah memberikan usulan dalam pengembangan desa wisata Padarincang berbasis ergonomi, hal ini guna memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan dan pengelola wisata.Metode: Penelitian ini pendekatan ergonomi berdasarkan ENASE (efektif, nyaman, aman, sehat dan efisien). Adapun sebelumnya dilakukan studi lapangan, identifikasi dan perumusan masalah, studi pustaka dan riset lapangan melalui observasi, kuesioner serta wawancara aparat pemerintah Desa Padarincang, ketua dan anggota Pokdarwis Macan Ketawa serta masyarakat umum yang berada di lokasi wisata.Implikasi: Hasil dari penelitian ini mendapatkan gambaran Desa wisata Padarincang dalam usalan pengembangan desa wisata memperhatikan sisi ergonomi guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan dan pengelola wisata yaitu efektif, nyaman, efisien, aman dan sehat.
Pendampingan Kewirausahaan Skala Rumahan Berbahan Baku Daun Melinjo di Desa Cikedung Mancak Serang Yuslistyari, Eka Indah; Umam, Chotibul; Santi, Endang Tri
Journal Pemberdayaan Masyarakat Indonesia Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (JPMI)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPKM) Universitas Prasetiya Mulya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21632/jpmi.5.2.117-122

Abstract

Kecamatan Mancak Provinsi Banten menjadi tempat dilaksanakannya pengabdian masyarakat, lokasinya berada di Kampung Bulakan Desa Cikedung. Tujuan kegiatan pengabdian ini yaitu melakukan pendampingan masyarakat khususnya pada ibu-ibu rumah tangga dalam peningkatan ekonomi keluarga melalui kewirausahaan skala rumahan berbahan baku lokal daun melinjo. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahap awal, tahap inti dan tahap akhir. Tahap awal pelaksanaan pengabdian diawali dengan observasi dan survey ke lokasi pengabdian bersama mahasiswa KKM, pada tahap inti merancang kegiatan praktek, penyiapan bahan-bahan yang digunakan untuk praktek, praktek memasak camilan berbahan baku lokal daun melinjo, dan tahap akhir yaitu pendampingan pengemasan produk. Sasaran dalam kegiatan pengabdian yaitu ibu-ibu rumah tangga. Hasil yang diperoleh yaitu pengetahuan masyarakat dalam penggunaan bahan baku lokal dapat meningkatkan ekonomi keluarga dan pengetahuan dalam pengemasan produk “DAMELKAN” yaitu camilan berbahan baku lokal daun meliinjo khas Bulakan. Setelah kegiatan pengabdian ini selesai, masyarakat dapat mengembangkan kewirausahan skala rumahan untuk meningkatkan perekonomian keluarga.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaataan Berenuk di Desa Wisata Kubang Baros Serang Banten Umam, Chotibul; Indriana, Ina; Nurhayati, Enok
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 10, No 1: April, 2024
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v10i1.23185

Abstract

Kubang Baros Tourism Village, located in Serang district, Banten province, has natural, cultural and Creative Economy tourist attractions. The existence of a tourist village requires creativity and innovation from the community to create a creative economy based on local wisdom. One of the creative economies based on local wisdom is the use of Berenuk fruit (Crescentia cujete L.), which is made into Kriya (handicrafts) and Maja fruit herbal medicine. This can open up business opportunities to improve the economic welfare of local communities. Identification of partner problems shows that a) business management, production capacity of Maja fruit crafts and herbal medicine is still low b) the appearance of the logo/brand is not attractive c) the marketing used is conventional. Solutions offered to partners: a) designing a more attractive logo/brand b) community service program providing marketing training for maja fruit crafts and herbal medicine through e-commerce. The output target of the service program is that "Sinar Harapan" craftsmen partners become economically independent communities. The community service program is implemented for 3 (three) months for partners, detailed output targets are as follows: a) Increasing the capacity of Maja handicraft and fruit herbal medicine products, b) increasing knowledge regarding product marketing strategies. The success indicator of this program is an increase knowledge and skills regarding product marketing strategies, namely e-commerce, apart from conventional sales; The work procedures in this program include: Socialization Stage, Training/mentoring Stage and Evaluation Stage.
Pemberdayaan Pokdarwis Macan Ketawa dalam Pengembangan Wellness Tourism di Desa Wisata Padarincang Umam, Chotibul; Yuslistyari, Eka Indah; Asfia, Fida; Ferial, Linardita; Syamiyah, Najah; Larasati, Cipta Restu; Aeni, Vina Nurul
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 4 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i4.1224

Abstract

Perkembangan wellness tourism di Indonesia menunjukkan tren yang positif dan terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat dan kebutuhan akan liburan yang tidak hanya memberikan relaksasi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan daya tarik wellness tourism di Desa Padarincang. Metode pengabdian masyarakat yang diterapkan adalah Community-Based Participatory Research (CBPR) yang berlokasi di Desa Padarincang, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Hasil pelatihan terkait pengembangan potensi-potensi yang bisa dikembangkan melalui pembuatan paket wisata wellness tourism, dimana keberlanjutan program paket wisata wellness tourism di desa wisata sangat penting untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan wisatawan, pelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat lokal. Keberhasilan Program Kegiatan Pengabdian Masyarakat (PkM) di Desa Wisata Padarincang menunjukkan bahwa mitra Pokdarwis Macan Ketawa telah berhasil dalam menciptakan produk paket wisata wellness tourism dan mempromosikan produk wisata mereka melalui media digital. The development of wellness tourism in Indonesia has shown a positive trend and has continued to increase in recent years with increasing public awareness of the importance of a healthy lifestyle and the need for a vacation that not only provides relaxation, but also improves physical and mental well-being. The activity aims to develop the appeal of wellness tourism in Padarincang village. The community service method applied is Community-Based Participatory Research (CBPR) which is located in Padarincang Village, Serang Regency-Banten Province. The results of the training related to the development of potentials that can be developed through the creation of wellness tourism tour packages, where the sustainability of the wellness tourism tour package program in tourist villages is very important to maintain a balance between tourist needs, environmental conservation, and the welfare of local communities. The success of the Community Service Activity Program (PkM) in Padarincang Tourism Village shows that Pokdarwis Macan Ketawa partners have succeeded in creating wellness tourism tour package products and promoting their tourism products through digital media.
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Limbah Fly Ash Bottom Ash (FABA) dan Sampah Plastik Menjadi Paving Block Untuk Mendukung Ekoeduwisata Padarincang Widayat, Trisno; Khoiriyah, Nur; Humada, Tamzil; Hasanah, Nenden; Utama, Didik Margi; Safira, Anindita Dian; Umam, Chotibul; Yuslistyari, Eka Indah; Rosdiyani, Telly
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 3 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i3.1473

Abstract

PT. PLN Indonesia Power UBP Banten 1 Suralaya merupakan salah satu unit bisnis pembangkit listrik milik PT PLN Indonesia Power (UBP BSLA). Permasalahan yang terjadi, Kabupaten Serang menghadapi tantangan pengelolaan limbah industri, terutama limbah FABA rata-rata 8.319 ton/bulan dari pembangkit listrik dan limbah plastik dari aktivitas rumah tangga dan industri tercatat 414.580 ton sampah setahun, atau 1.135,84 ton per hari, sedangkan pemanfaatan skala luasnya masih minim. Tujuan dari program pemberdayaan masyarakat ini adalah untuk mengoptimalkan pemanfaatan FABA oleh UBP BSLA bekerja sama dengan desa Padarincang dan mendapatkan kemampuan untuk memproduksi paving block secara massal, yang akan menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat Padarincang. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam tiga tahap. Ini adalah tahap awal, tahap inti, dan tahap akhir. Proses pelaksanaan pemberdayaan masyarakat dimulai dengan melakukan observasi dan survei di lokasi pengabdian, menyelesaikan prosedur administrasi, dan merancang kegiatan pengabdian. Pada tahap inti, kegiatan pengabdian fokus pada pendampingan dalam inovasi produk paving block. Sedangkan tahap akhir evaluasi kegiatan dan penyusunan laporan akhir. Masyarakat desa Padarincang adalah target dari pengabdian ini. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan inovasi paving block telah meningkat. PT. PLN Indonesia Power UBP Banten 1 Suralaya is one of the power generation business units owned by PT PLN Indonesia Power (UBP BSLA). The issue at hand is that Serang Regency faces challenges in managing industrial waste, particularly FABA waste averaging 8,319 tons per month from power plants, and plastic waste from household and industrial activities totaling 414,580 tons of waste per year, or 1,135.84 tons per day, while its large-scale utilization remains minimal. The objective of this community empowerment program is to optimize the utilization of FABA by UBP BSLA in collaboration with Padarincang Village and acquire the capability to produce paving blocks on a large scale, which will generate economic value for the community of Padarincang. Community empowerment is carried out in three stages. These are the initial stage, the core stage, and the final stage. The process of community empowerment begins with conducting observations and surveys at the service location, completing administrative procedures, and designing service activities. In the core stage, service activities focus on providing assistance in the innovation of paving blocks. The final stage involves evaluating activities and compiling a final report. The community of Padarincang Village is the target of this community service initiative. The results of the activities indicate that knowledge and skills in the production of innovative paving blocks have improved.
Pemanfaatan Tulang Ikan Bandeng sebagai Bahan Fortifikasi Biskuit dalam Program Pangan Sehat untuk Mencegah Stunting Ferial, Linardita; Asfia, Fida; Yuslistyari, Eka Indah; Umam, Chotibul; Tribuana, Desyla Dhila; Wiroguno, Tumenggung Aryo
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 11 (2025): Volume 8 No 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i11.22732

Abstract

ABSTRAK Pemanfaatan tulang ikan bandeng sebagai bahan fortifikasi dalam pembuatan biskuit dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan nilai gizi produk pangan, sekaligus mengurangi limbah dari budidaya ikan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi tulang ikan bandeng sebagai bahan fortifikasi dalam biskuit, serta menganalisis dampaknya terhadap status gizi anak-anak. Pengabdian dilaksanakan di Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, Provinsi Banten, dan dirancang dalam bentuk program sosialisasi dan edukasi, produksi biskuit fortifikasi, serta distribusi dan evaluasi dampak. Hasil pengabdian menunjukkan tingkat penerimaan biskuit dengan hasil uji organoleptik skor rata-rata 4,35 (kategori sangat disukai), yang mengindikasikan bahwa fortifikasi tulang ikan tidak mengurangi penerimaan konsumen terhadap produk biskuit. program ini memberikan solusi jangka pendek untuk masalah gizi, tetapi juga membangun kesadaran jangka panjang di kalangan orang tua mengenai pentingnya asupan gizi yang baik untuk pertumbuhan anak. Kata Kunci: Fortifikasi, Biskuit, Tulang Ikan, Pangan Sehat, Stunting  ABSTRACT The utilization of milkfish (Chanos chanos) bones as a fortification ingredient in biscuit production can be an innovative solution to enhance the nutritional value of food products while reducing waste from fish farming. This community service activity aims to explore the potential of milkfish bones as a fortification material in biscuits and to analyze its impact on the nutritional status of children. The service was conducted in Sawah Luhur Village, Kasemen District, Serang City, Banten Province, and was designed as a program consisting of socialization and education, fortified biscuit production, distribution, and impact evaluation. The results showed a high acceptance level of the biscuits, with an organoleptic test average score of 4.35 (categorized as highly liked), indicating that fortification with fish bones did not reduce consumer acceptance of the biscuit product. This program provides a short-term solution to nutritional problems while also fostering long-term awareness among parents about the importance of good nutritional intake for child growth. Keywords: Fortification, Biscuits, Fish Bones, Healthy Food, Stunting
PENERAPAN PENDEKATAN SISTEM DALAM PERENCANAAN PENDIDIKAN ISLAM Umam, Chotibul; Budiansyah; Romlah; Syaiful Anwar
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 9 No. 04 (2024): Volume 09, Nomor 04, Desember 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v9i04.19544

Abstract

The application of a systems approach in Islamic education planning significantly enhances the effectiveness and efficiency of the educational process. By focusing on essential components such as goals, inputs, processes, outputs, and evaluations, this approach ensures that all educational elements work synergistically to achieve Islamic educational objectives. This approach emphasizes the formation of students' character in line with Islamic values, making the process accountable and responsive to field needs. Furthermore, it optimizes resources by providing continuous evaluation, allowing improvements to align education with modern challenges. However, several challenges arise in implementing this approach, such as resistance from stakeholders, limited resources, and the need for teacher training. Addressing these challenges requires strategic steps like training programs, innovative resource management, and enhanced communication among stakeholders. With consistent support and commitment, the systems approach can drive Islamic education towards quality, efficiency, and accountability, shaping students with strong moral values and the skills society expects.