Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

PERENCANAAN JALAN BETON TANPA TULANGAN PADA KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU STEEL KOTA CILEGON Telly Rosdiyani; M Ichwanul Yusuf; Ibnu Haritz
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 1 No 1 (2019): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In increasing the mobilization of vehicle movements, roads are an important means in order to smoothen land transportation, so that it can provide comfort and safety. The Industrial Area of ​​PT Krakatau Steel, Serang City, which is often passed by heavy vehicles, needs to be well planned according to the standards and criteria applicable in Indonesia. From a visual observation of the road in the area of ​​the Industrial Park, there is a lot of damage by finding deflections which are dangerous and can hamper the rate of transportation, so that road repairs and improvements are needed. The purpose of the study was to plan a continuous concrete pavement without reinforcement by knowing the thickness of the plate, the diameter of the dowel test and to know the drainage dimensions. The method carried out by field observation to obtain primary and secondary data as the basis for the concrete road planning material. The calculation method is used Binamarga T-14-2002 Guidelines with Concrete without Reinforcement (BBTT). The results of the calculation of the number of planning vehicles in traffic data with a planned 20-year lifespan for the 6% traffic growth rate obtained the thickness of concrete road pavement of 20 cm, dowel 33mm diameter for 300 mm distance and 450 mm length able to withstand crossing loads, with drainage dimensions 0.75 m channel width road, 1 m channel height and 0.70 m height guard have met the requirements for safe number stability.
ANALISA KEBUTUHAN FASILITAS PENYEBERANGAN JALAN DI DEPAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN Dede Firmansyah; Telly Rosdiyani; Nila Prasetyo Artiwi
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 1 No 02 (2019): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten (UIN SMH Banten) Merupakan salah satu Universitas di daerah Kota Serang. Dengan semakin tingginya pertambahan jumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten (Jumlah mahasiswa tahun 2015-2018 adalah 9.586 mahasiswa) dan masyarakat sekitar yang beraktifitas melewati kawasan kampus tersebut, belum terlihat memadai jika tidak terdapat fasilitas penyeberangan. Maka dari itu penulis mencoba untuk menganalisa kebutuhan fasilitas penyeberangan jalan di depan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data volume penyeberang jalan dan volume kendaraan dengan cara mensurvei, dan setelah data hasil survei didapatkan, data tersebut dianalisis dengan metode penentuan fasilitas penyeberangan pejalan kaki dari Bina Marga. Dari hasil survei dilapangan didapatkan data volume penyebrang jalan adalah 478 orang dan data volume kendaraan adalah 60.770 kendaraan. Dan dari hasil analisis data hasil survei dengan metode penentuan fasilitas penyeberangan pejalan kaki dari Bina Marga disimpulkan bahwa fasilitas penyeberangan yang direkomendasikan di depan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten adalah jembatan penyeberangan bentang jembatan 2270 cm dan lebar jalur pejalan kaki 200 cm.
PERENCANAAN DESAIN CAMPURAN BETON NON-PASIR SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI YANG DAPAT MENINGKATKAN DAYA TEMBUS AIR Edy Budiantoro; Telly Rosdiyani; Ahmad Siful Huda
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 1 No 02 (2019): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) curah hujan rata-rata di Indonesia cukup tinggi, tingginya curah hujan tersebut menyebabkan banyaknya terjadi genangan, salah satu penyebabnya adalah penggunaan beton sebagai bahan perkerasan jalan di daerah pemukiman. Makin meningkatnya luas daerah yang ditutupi oleh perkerasan dengan pembangunan permukiman seperti halnya di perkotaan dapat mengakibatkan waktu berkumpulnya air menjadi jauh lebih pendek, sehingga akumulasi air hujan yang terkumpul melampaui kapasitas drainase yang ada. Penggunaan beton berpori merupakan alternatif yang ramah lingkungan, penggunaannya diharapkan dapat meresapkan air ke dalam tanah. Metode yang digunakan sebagai eksperimen yaitu dengan menghilangkan proporsi agregat halus pada mix design beton normal, agregat batu pecah ukuran seragam 0.5-1 cm berlandaskan pada ketentuan ACI 522R-10 (Report on Previous Concrete) dengan variasi perbandingan Faktor Air Semen (FAS) 0.28, 0.30 dan 0.32. Kemudian dari mix design tersebut akan diuji daya tembus air (infiltrasi) dan kuat tekan beton. Dari hasil pengujian laju infiltrasi beton berpori variasi FAS 0.28, 0.30 dan 0.32 didapat nilai tertinggi pada variasi C (FAS 0.32) yaitu 495.96 inch/hr, dan nilai terendah pada variasi A (FAS 0.28) yaitu 350.93 inch/hr. sedangkan nilai kuat tekan tertinggi yaitu variasi A (FAS 0.28) sebesar 25.560 Mpa (N/mm²), dan kuat tekan terendah pada variasi C (FAS 0.32) sebesar 19.241 Mpa (N/mm²).
PERENCANAAN ABUTMEN DAN FONDASI TIANG PANCANG JEMBATAN JLS DESA CIGEBLAG KOTA CILEGON PROVINSI BANTEN Telly Rosdiyani; Gunawan Noor; Endin Endin
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 1 No 02 (2019): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah dapat beriringan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, yang mengakibatkan meningkatkan angkutan barang maupun jasa. Hal ini tentunya membutuhkan sarana transportasi yang mendukung untuk segala kegiatan aktivitas dalam memenuhi kebutuhan. Fasilitas umum seperti jalan dan jembatan dapat menghubungkan dari suatu tempat ke tempat lain sangatlah penting. Jembatan Jls merupakan jembatan penghubung kabupaten Serang dengan kota Cilegon. Berada pada kontur cukup curam dalam kondisi sudah tidak memadai sehingga diperlukannya perencanaan perbaikkan. Perencanaan ini telah dilakukan oleh perusahaan konsultan bersama Dinas Pekerjaan Umum kota Cilegon. Tujuan dari perencanaan ini untuk dapat mengkaji ulang abutment, fondasi tiang pancang jembatan sesuai daya dukung tanah, serta untuk mengetahui faktor yang perlu diperhatikkan dalm perencanaan tersebut sesuai stabilitas keamanan. Metode kuantitatif dilakukan dalam perencanaan dengan mengumpulkan data primer dan data skunder. Hal ini untuk dapatkan pengukuran yang dijabarkan dalam berbagai variabel. Hasil dari perencanaan didapatkan pada daya dukung tanah fondasi di dapat sebesar 122,729 t/m2, Daya dukung tiang pancang individu semula tiang pancang menggunakan ø 40 menghasilkan daya dukung 1tiang fondasi sebesar 6698 kg/m2 untuk kaji ulang menggunakan ø 50 maka hasil kaji ulang daya dukung 1 tiang fondasi sebesar 9681,6 kg/m2 dapat memenuhi seteabilitas keamanan
ANALISIS PELAYANAN GERBANG TOL EXISTING PELABUHAN MERAK BANTEN Telly Rosdiyani; Gunawan Noor; Rizki Erlangga Sakti
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 2 No 01 (2020): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gerbang pelabuhan Merak yang terletak di Kota Cilegon berfungsi sebagai jalan akses menuju pelabuhan tersebut dan sebagai prasarana penyebrangan laut. Gerbang ini sangat berperan terhadap kelancaran arus lalu lintas, terutama di Kecamatan Pulo Merak. Dengan penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja pelayanan gerbang tol pada kondisi eksisting. Data yang diperlukan terdiri dari data primer dan data sekunder. Metode analisa antrian yang dipakai adalah teori antrian FIFO. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui gerbang tol pelabuhan Merak masing-masing yaitu melayani kendaraan roda 2, kendaraan ringan maupun kendaraan berat. Hal ini dapat dilihat dari nilai waktu pelayanan existing kendaraan roda dua 44,0 detik dan tidak terjadi antrian. Untuk waktu pelayanan existing kendaraan ringan 57,24 detik maka jumlah kendaraan yang mengantri sebanyak -4 kendaraan dengan lama waktu mengantri sebesar -149,45 detik. Untuk waktu pelayanan existing kendaraan berat 51,39 detik maka jumlah kendaraan yang mengantri sebanyak -9 kendaraan dengan lama waktu mengantri sebesar -411,43 detik. Maka dengan itu upaya meningkatkan kinerja pelayanan, dilakukan alternatif pembukaan gerbang tol pada kendaraan ringan sebanyak 2 buah gerbang, sedangkan untuk kendaraan berat sebanyak 1 buah gerbang.
PERLUNYA PERENCANAAN BEKISTING UNTUK MEMBERIKAN BENTUK KONSTRUKSI DAN PENGHEMATAN BIAYA Telly Rosdiyani; Fendi Fariyanto,; Gunawan Noor
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 2 No 02 (2020): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v2i02.923

Abstract

ABSTRAK Bekisting merupakan sebuah konstruksi yang bersipat sementara mempunyai tiga persyaratan yang harus terpenuhi yaitu kekuatan, bagaimana material bekisting tidak patah saat menerima beban yang bekerja serta syarat kekakuan bagaimana material bekisting tidak mengalami perubahan bentuk atau deformasi yang berarti. Namun ketiga persyaratan tersebut kurang diperhatikan, beranggapan bahwa pekerjaan yang mudah bekisting sebagai penunjang konstruksi yang tidak begitu penting dalam struktur sehingga Anggapan ini dapat mengalami keruntuhan berakibat kerugian terhadap waktu, tenaga, uang serta nama perusahaan pelaksanaan pekerjaan. Untuk hal itu gedung Diskominfo yang terdiri dua lantai sudah tentunya diperlukan perencanaan bekisting untuk memberikan informasi apakah perencanaan awal pekerjaan konstruksi bekisting struktur balok lantai 2 sudah memenuhi syarat kekuatan, kekakuan dan stabilitas, apakah dalam kaji ulang perencanaan konstruksi bekisting struktur balok 2 lantai memenuhi syarat kekuatan,kekakuan dan stabilitas serta sistim bekisting jenis apakah yang dapat digunakan pada gedung tersebut supaya layak fungsi memberikan bentuk konstruksi dapat penghematan biaya dalam pelaksanaan konstruksi. Dalam perencanaan ini memerlukan Data Primer dan data Skunder, data primer diperoleh secara langsung melakukan wawancara terhadap pihak terkait sedangkan data skunder berupa peta, spektek, time schedule, gambar serta Rencana Anggaran Biaya. Hasil yang didapatkan bahwa penggunaan pelat bondek untuk bekisting pelat lantai dapat menghemat waktu pelaksanaan akan tetapi plat bondek belum diketahui secara pasti tegangan ijin sedangkan penggunaan bekisting kayu sebagai bekisting pelat sangat terjamin keamanannya syarat kekuatan, kekakuan dan stabilitas. Perencanaan lebih efektif dengan melihat kebutuhan luas bekisting apabila kurang dari 6000 m2 sistim yang paling ekonomis adalah sistim bekisting tradisional.
KEBUTUHAN RUANG PARKIR EFEKTIF PADA PASAR BAROS Abdul Latief; Telly Rosdiyani; Nila Prasetyo Artiwi
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 2 No 02 (2020): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v2i02.929

Abstract

Pasar Baros merupakan pasar tradisional di Kabupaten Serang yang terletak di Kecamatan Baros, memiliki luas ±4350 m². Area parkir Pasar Baros belum tersusun dengan rapih dan tidak memenuhi kebutuhan, untuk memenuhi kebutuhan parkir penulis mencoba untuk menganalisa berapa kebutuhan ruang parkir dan bagaimana desain ruang parkir yang efektif. Pengambilan data dilakukan dengan survei pencatatan kendaraan sepeda motor dan mobil yang masuk dan keluar beserta lamanya parkir. Dari hasil analisa diperoleh nilai Akumulasi sepeda motor tertinggi terjadi pada hari Senin (95 kend/15 menit), sedangkan mobil (29 kend/15 menit) pada hari Senin. Volume parkir sepeda motor maksimum terjadi dihari Senin (624 kendaraan), sedangkan mobil juga terjadi dihari Senin (87 kendaraan). Durasi rata-rata parkir terlama (2 jam 47 menit) terjadi pada kendaraan mobil.Dari nilai Indeks parkir sepeda motor yang terjadi berkisar antara 63,69%-123,44%. Indeks parkir mobil 133,83%-200,83% yang melebihi angka 100% menunjukkan area ruang parkir sudah tidak mampu menampung kendaraan yang parkir. Dari hasil analisis data dengan mengacu pada Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir dan keadaan faktual di lapangan disimpulkan bahwa rekomendasi untuk penambahan ruang parkir sepeda motor dengan luasan area parkir 257,4 m², perencanaan ruang parkir mobil dengan luas 1102,5 m² dan pemindahan tempat penampungan sampah ke area belakang pasar.
PERENCANAAN SIMPANG TAK BERSINYAL MENGGUNAKAN AUTODESK LAND DESKTOP 2006 Jl. Husein Sastranegara – Jl. Faliman Jaya Kecamatan Neglasari Kota Tangerang Adi setiawan; Telly Rosdiyani; Ahmad Saiful Huda
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 2 No 02 (2020): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v2i02.945

Abstract

Pesimpangan Jl. Husein Sastranegara – Jl. Faliman Jaya Kecamatan Neglarasi Kota Tangerang titik kordinat X : 686583.247 Y : 9320788.932 merupakan yang menunjang aktifitas lalu lintas kendaraaan di kota Tangerang. Kondisi eksisting pada persimpangan tersebut sering terjadi kemacetan. Persimpangan ini berjumlah 3 lengan, penelitian ini dilakukan untuk menganalisa kondisi simpang saat ini,kapasitas,arus lalulintas serta pendekatan solusi dalam perencanaan simpang tersebut. Data yang dibutuhkan data pada puncak pagi hari pukul 07.00 dan sore hari 18.00 selama tiga hari yaitu senin, rabu dan jumat. Dalam perhitungan persimpangan ini perlu adanya perhitungan kapasitas penumpang per jam (smp/jam) lebar simpang dan perlu adanya prediksi kendaraan dalam sepuluh tahun mendatang selain itu perlu adanya perubahan radius tikungan simpang karena sangat mempengaruhi pada kendaraan besar untuk belok atau menikung. Metode dalam perhitungan ini mengacu pada MKJI 1997. Hasil yang didapatkan kapasitas kendaraan pada simpang 2174.675 smp/jam, arus lalu lintas saat ini 9163.800 smp/jam, total rasio belok kiri dan kanan 7.188 terhadap total smp/jam. Untuk arus lalu lintas dalam 10 tahun 2030 sebesar 14575.247 smp/jam menunjukan volume kendaraan akan menumpuk di jalan minor. Solusi yang direkomendasikan jalan ruas minor perlu di perlebar untuk menjaga keoptimalan kendaraan yang melintasi ke ruas jalan minor.
KINERJA SIMPANG EMPAT TAK BERSINYAL CIKOLE LINTAS TIMUR KABUPATEN PANDEGLANG Nila Prasetyo Artiwi; Telly Rosdiyani; Hidayatullah Hidayatullah
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 2 No 02 (2020): JOSCE: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v2i02.947

Abstract

Simpang merupakan prasarana jalan yang penting. Permasalahan lalu lintas seperti kecelakaan dan kemacetan umumnya terjadi di simpang, hal ini dikarenakan simpang merupakan pertemuan beberapa ruas jalan dan titik konflik berbagai pengguna jalan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian pada simpang dengan tujuan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi, terutama yang berkaitan dengan kondisi operasional. Penelitian ini dilakukan pada simpang empat tak bersinyal Cikole dengan pengamatan selama 3 hari, yaitu Senin 20 Januari 2020, Kamis 23 Jnauari 2020 dan Minggu 26 Januar 2020, pengumpulan data lalu lintas yang dilakukan 3 periode yaitu pagi (06:00-08:00), siang (11:00-13:00) dan sore (16:00-18:00). Pengambilan data lalu lintas dilakukan dengan mencatat jumlah kendaraan yang melewati simpang tiap 15 menit selama 2 jam. Dari hasil pengumpulan data diperoleh data primer berupa kondisi geometrik, data lalu lintas, kondisi lingkungan dan data sekunder berupa data jumlah penduduk. Analisis dilakukan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Dari hasil analisis disimpang tak bersinyal diperoleh derajat kejenuhan (DS) 0,70 menunjukkan bahwa memenuhi persyaratan MKJI 1997. setelah dilakukan analisis ke perancangan bersinyal menunjukan derajat kejenuhan mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,90.
ANALISIS KARAKTERISTIK DAN KEBUTUHAN RUANG PARKIR KENDARAAN DI AREA PASAR PAMARAYAN Sukri Sukri; Telly Rosdiyani; Euis Amilia
Journal of Sustainable Civil Engineering (JOSCE) Vol 3 No 1 (2021): josce: Journal of Sustainable Civil Engineering
Publisher : LPPM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47080/josce.v3i1.948

Abstract

Masalah kebutuhan fasilitas parkir adalah hal yang biasa terjadi seiring terus bertambahnya tingkat kepemilikan kendaraan. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan akan fasilitas parkir menjadi sangat penting. Tingginya jumlah pengunjung Pasar Pamarayan ini bisa kita lihat dari banyaknya kendaraan yang memarkirkan kendaraannya di dalam pasar maupun disekitar pasar. Metodologi adalah cara untuk mendapatkan kesimpulan dari suatu penelitian dengan mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisa data yang diperoleh. Metodologi bertujuan untuk mempermudah peneliti memperoleh pemecahan masalah yang sesuai dengan tujuan dan maksud yang akan dilaksanakan. Pengumpulan data merupakan salah satu langkah penting dalam melakukan dan menyelesaikan penelitian. Dalam pengumpulan data ini, data yang dibutuhkan yaitu data primer. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil pengamatan oleh surveyor di lapangan. Data primer dalam penelitian ini berupa data karakteristik parkir, data satuan ruang parkir dan data luas parkir di Pasar Pamarayan.. Lahan Parkir sudah tidak mampu menampung jumlah kendaraan yang akan parkir. Lokasi parkir A dan B bermaslah, baik di hari sabtu maupun hari minggu. Ruang parkir yang ada tidak bisa menampung kebutuhan parkir, dikarenakan akumulasi tertinggi parkir melebihi kapasitas normal. Nilai IP ˃ 100%. Penerapan kebijakan parkir serta penambahan ruang parkir adalah solusi yang baik untuk mengatasinya,. Namun seiring bertambahnya jumlah kepelikian kendaraan untuk beberapa tahun kedepan, maka pihak pengelola perlu mempertimbangkan untuk menyediakan lokasi parkir yang lebih besar agar dapat mengimbangi jumlah kendaraan yang makin meningkat.