Risnawati Hannang
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Pengelola Asrama dalam Pembinaan Karakter Mahasiswi Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar Risnawati Hannang; Rusli Malli; Abd. Rahim Razaq; Muhammad Ali Bakri; M Ilham Muchtar
IQRO: Journal of Islamic Education Vol 5, No 2 (2022): DESEMBER 2022
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/iqro.v5i2.2943

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana pembinaan mahasiswi di Asrama Ma’had Al-Birr dan bagaimana Karakter mahasiswi Ma’had Al-Birr serta peranan pengelola asrama dalam pembinaan karakter mahasiswi Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar. Penelitian ini bersifat deskriktif kualitatif yang dimaksudkan untuk mengungkap sebuah fakta empiris secara objektif ilmiah dengan berlandaskan pada logika keilmuan, prosedur dan didukung oleh metodologi dan teoritis yang kuat sesuai disiplin keilmuan yang ditekuni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama, Pembinaan Mahasiswi Asrama Ma’had Al-Birr menggunakan tiga model pembinaan, yaitu klasikal, mentoring dan pembiasaan. Dalam membina mahasiswi pengelola asrama menggunakan beberapa prinsip yaitu  keteladanan, latihan dan pembiasaan, pembinaan melalui nasehat, pembinaan melalui kedisiplinan, kemandirian, persatuan dan persaudaraan. Kedua, Mahasiswi Ma’had Al-Birr adalah mahasisiwi yang berkarakter islami, religius, sopan dan beradab, rajin, disiplin dan bertanggung jawab serta mempunyai karakter kepemimpinan yang meneladani Rasulullah saw. Ketiga, Peran Pengelola dalam pembinaan karakter Mahasiswi Ma’had Al-Birr Universitas Muhammadiyah Makassar yaitu sebagai orang tua yang menyayangi, mengawasi dan membimbing mahasiswi, sebagai guru yang mengajari dan memberi nasehat kepada mahasiswi dan sebagai teladan yang memberi contoh yang baik yang bisa ditiru dan diikuti oleh mahasiswi.
AKIDAH AKHLAK DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM: KAJIAN TERHADAP PERAN MORAL DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PELAJAR Jusmaliah, Jusmaliah; Risnawati Hannang; Nurul Ilma
Indonesian Journal of Islamic Studies (IJIS) Vol. 1 No. 2 (2025): Vol. 1 No. 2 Edisi Juli 2025
Publisher : JCI Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62567/ijis.v1i2.988

Abstract

Islamic Religious Education (PAI) plays a critical role in shaping both the intellectual and moral character of students. It emphasizes the importance of akidah (faith) and akhlak (ethics) as the core elements of Islamic teachings. Akidah involves a profound belief in the One and Only God, Allah SWT, while akhlak reflects a person’s behavior towards God and fellow human beings. Education focused on these aspects helps create well-rounded students who possess not only intellectual capabilities but also strong moral values, empathy, and the ability to contribute positively to society. However, the rise of globalization and technological advancements, particularly through social media, presents challenges in preserving Islamic values in education. These external influences can expose students to ideologies and behaviors that conflict with Islamic principles. Historical Islamic figures, including the Prophets, have exemplified the correct practice of akidah and akhlak, setting an example for current generations. The Quran and Hadith emphasize the importance of adhering to moral values and avoiding negative behaviors. As such, integrating akidah and akhlak in the PAI curriculum is vital for developing students' character and integrity. This study aims to explore how moral education can shape the character of students by focusing on akidah and akhlak, and how this integration can create a generation that is responsible, principled, and capable of thriving in a complex and diverse world. By enhancing akidah and akhlak education, this study seeks to contribute to the improvement of educational policies and the development of morally grounded individuals in Indonesian society.