Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemahaman Masyarakat Terhadap Lar Angan Menikah di Bulan Haram Perspektif Islam Di Desa Dulukapa Kecamatan Sumalata Timur Kabupaten Gorontalo Utara Ikfardianto Mohamad; Nur Asia Hamzah; Ridwan Malik
Jurnal Intelek Dan Cendikiawan Nusantara Vol. 2 No. 4 (2025): AGUSTUS - SEPTEMBER 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang Pemahaman Masyarakat Terhadap Larangan Menikah di Bulan Haram Perspektif Islam Di Desa Dulukapa Kecamatan Sumalata Timur Kabupaten Gorontalo Utara ini bertujuan untuk mengkaji pemahaman masyarakat Desa Dulukapa, Kecamatan Sumalata Timur, Kabupaten Gorontalo Utara terhadap larangan menikah di bulan haram dalam perspektif Islam. Bulan-bulan haram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab) dalam tradisi Islam sering dikaitkan dengan larangan melakukan pernikahan karena dianggap bulan suci yang mengutamakan kedamaian.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian lapangan (field research), melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat memahami larangan tersebut lebih berdasarkan tradisi lokal daripada dalil syar'i yang kuat. Meskipun dalam ajaran Islam tidak ditemukan dalil yang secara eksplisit melarang pernikahan di bulan haram, kepercayaan masyarakat tetap berkembang atas dasar adat dan kebiasaan turun-temurun. Temuan ini menunjukkan pentingnya upaya edukasi keagamaan untuk meluruskan pemahaman keislaman berbasis pada sumber hukum Islam yang sahih. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam pengembangan pemahaman hukum keluarga Islam di tingkat lokal.
Tradisi Ziarah Kubur Pasca Pernikahan Perspektif Fikih Islam Di Desa Kou Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang Mardiana Mardiana; Nur Asia Hamzah; Muktashim Billah
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 4 (2025): APRIL 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas tentang tradisi ziarah kubur pasca pernikahan dalam perspektif fikih Islam dan dilatarbelakngi oleh adanya perbedaan pandangan masyarakat mengenai hukum dan kebolehan tradisi tersebut. Penelitian ini berfokus pada 2 hal yaitu: 1) Bagaimana tradisi ziarah kubur pasca pernikahan di Desa Kou Kec. Curio Kab. Enrekang. 2) Bagaimana perspektif fikih Islam tentang tradisi ziarah kubur pasca pernikahan di Desa Kou Kec. Curio Kab. Enrekang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif sumber data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, dokumentasi, serta kajian buku, jurnal dan artikel Teknik analisis data mencakup reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Data yang diperoleh kemudian disalin dan disusun dalam penyusunan skripsi setelah melalui penelitian seksama. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Tradisi ziarah kubur pasca pernikahan di Desa Kou, menurut pandangan masyarakat setempat, diperbolehkan. Namun, pelaksanaannya bersifat pilihan, di mana sebagian masyarakat melakukannya dan sebagian lainnya tidak. 2) Dalam pespektif fikih Islam ziarah kubur secara umum dianjurkan dalam Islam sebagai bagian dari pengingat akan kematian dan sebagai sarana untuk mendoakan orang yang tekah meninggal seperti ziarah kubur pasca pernikahan.
Pandangan Masyarakat dan Hukum Islam tentang Pemisahan Tamu Pernikahan di Baraka Enrekang Nurhayana Nurhayana; Nur Asia Hamzah; Muh. Chiar Hijaz
Jurnal Intelek Insan Cendikia Vol. 2 No. 5 (2025): MEI 2025
Publisher : PT. Intelek Cendikiawan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam Islam, interaksi antara laki-laki dan perempuan diatur dalam Al-Qur’an dan hadis, termasuk anjuran untuk melakukan pemisahan dalam acara sosial seperti pernikahan. Namun, pemahaman masyarakat terkait hal ini masih beragam, khususnya di Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pandangan masyarakat serta meninjau praktik pemisahan tamu pernikahan dari perspektif hukum Islam. Penelitian ini merupakan studi lapangan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Data diperoleh melalui studi pustaka dan wawancara dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, serta warga yang terlibat dalam penyelenggaraan pernikahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian masyarakat mendukung pemisahan tamu laki-laki dan perempuan sebagai bentuk penerapan ajaran Islam dan upaya menjaga pandangan. Namun, pelaksanaannya menghadapi kendala seperti keterbatasan anggaran, kurangnya pemahaman agama, dan anggapan bahwa praktik ini bukan budaya lokal. Dari sudut pandang hukum Islam, pemisahan dengan hijab atau ruangan dianggap sesuai syariat karena mencegah ikhtilat, sedangkan pemisahan tanpa hijab tetap diperbolehkan jika menjaga adab, aurat, dan menghindari fitnah.