Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MEMBANGUN PELAYANAN PRIMA YANG MAKSIMAL DALAM KEGIATAN VAKSINASI GOES TO CAMPUS UNIVERSITAS PAMULANG BAGI WARGA TANGERANG SELATAN Novia, Lisa; Wahidah, Nuracmah; Hasanah, Sylvia; Anwar, Muhamad
Jurnal Pengabdian Sosial Vol 2 No 1 (2022): JURNAL PENGABDIAN SOSIAL
Publisher : Universiitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/pbs.v2i1.18429

Abstract

ABSTRAK Mitra dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah seluruh warga Tangerang Selatan. Permasalahan utama yang dihadapi oleh mitra adalah keterbatasan kemampuan sumber daya manusia yang dihadapi keika mendapatkan pelayanan dalam kegiatan vaksinasi. Karena baru kali ini mengadakan kegaiatan Vaksinasi . Selanjutnya menggunakan praktik/simulasi yang merupakan kegiatan lanjutan yang dilakukan oleh pelaksana PKM terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Hasil kegiatan ini adalah para peserta vaksinasi mendapatkan pelayanan yang maksimal .Hal tersebut agar kegiatan vaksinasi ini memberikan pelayanan  ke semua   yang dilakukan oleh mahasiswa dapat efektif sehingga semua kegiatan berjalan lancar. Kata Kunci: Vaksinasi, Pelayanan   ABSTRACT  Partners in this community service activity are all residents of South Tangerang. The main problem faced by partners is the limited human resource capability faced by keika to get services in vaccination activities. Because this time I'm having a vaccination. Furthermore, using practices / simulations that are follow-up activities carried out by PKM implementers against activities that have been carried out. The result of this activity is that the vaccination participants get maximum service. This is so that this vaccination activity provides services to all that is done by students can be effective so that all activities run smoothly. Keywords: Vaccination, Service
HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN CARING PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RAFAEL DAN MIKAEL RUMAH SAKIT CAHYA KAWALUYAN PADALARANG Pasaribu, Keiko; Khunaefi, Ahmad; Anwar, Muhamad
Jurnal Kesehatan Budi Luhur : Jurnal Ilmu-Ilmu Kesehatan Masyarakat, Keperawatan, dan Kebidanan Vol. 12 No. 1 (2019): Januari 2019
Publisher : STIKes Budi Luhur Cimahi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62817/jkbl.v12i1.125

Abstract

Beban kerja adalah sejumlah target pekerjaan atau hasil yang harus dicapai dalam satu satuan waktu. Hasil studi pendahuluan terhadap 6 orang perawat dengan menggunakan lembar observasi work sampling didapat hasil sebesar 88,9% lebih tinggi dari nilai standar titik optimum waktu kegiatan produktif yaitu 80%. Dalam usaha yang dilakukan perawat untuk menyelesaikan kegiatannya dalam memberikan pelayanan pada pasien, perawat dituntut untuk memberikan pelayanan yang berkualitas, diantaranya adalah memberikan pelayanan dengan sikap caring. Perilaku caring perawat adalah pengetahuan, sikap, dan keterampilan seorang perawat dalam merawat pasien dan keluarga dengan memberikan dorongan positif, dukungan, dan peningkatan pelayanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan beban kerja perawat dengan caring perawat di ruang rawat inap Rafael dan Mikael Rumah Sakit Cahya Kawaluyan Padalarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan survei analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional dimana pengumpulan data penelitian dilakukan bersamaan antara variabel dependen dan independen. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 23 orang perawat dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dianalisis secara univariat dan bivariat dengan menggunakan distribusi frekuensi dan chi square. Hasil penelitian hampir seluruhnya yaitu 19 orang perawat (82,6%) memiliki beban kerja tinggi dan sebagian besar yaitu 12 orang (52,2%) memiliki caring yang baik. Hasil uji statistik dengan chi square menunjukan tidak ada hubungan antara beban kerja dengan caring perawat dengan nilai p value 0,317 > α (0,05). Sehingga perlu dikaji lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi caring selain dari faktor beban kerja. Kata Kunci : Beban Kerja, Caring Perawat, Work Sampling, Chi Square
ASSISTING OF NUANSA GEMBIRA COFFEE PRODUCTS TOWARDS HALAL CERTIFICATIONS WITH THE SI-HALAL APPLICATION IN DELES VILLAGE, BATANG DISTRICT, CENTRAL JAVA Afiati, Lely; Verawati, Liesta; Anwar, Muhamad
Jurnal Layanan Masyarakat (Journal of Public Services) Vol. 8 No. 2 (2024): JURNAL LAYANAN MASYARAKAT
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jlm.v8i2.2024.181-191

Abstract

A halal certificate is a legal requirement that must be fulfilled for every Micro, Small, and Medium Enterprise. Kopi Nuansa Gembira is a pure, original ground coffee business without any mixtures which still does not have halal certification. The problems faced will result in distrust and sales volumes that continue to decline if this is still ignored. This service is carried out to help Nuansa Gembira Coffee to obtain a halal certificate. The lack of understanding regarding halal products makes it necessary to provide assistance and knowledge to Kopi Nuansa Gembira. The solution offered is in the form of aid related to halal certificates and obtaining halal certificates. The stages of halal product assistance are: The preparation stage is surveying the service location to explore the problems faced by Nuansa Gembira coffee. Phase 1, the service team and the owner of Nuansa Gembira Coffee went to the Ministry of Religion office to consult regarding halal products. Stage 2 prepares all the necessary documents. 4. Sustainability Phase of issuing a halal certificate for Kopi Nuansa Gembira. The assistance results will start from January 2023, namely when the initial assistance starts from preparations for verifying problems with partners to convincing the owner of Kopi Nuansa Gembira to apply for halal certification through the halal application. The business actor then fills it out and submits it after filing and filling in the complete documents. After going through all the processes, including the verification, validation, and return processes, both by the companion and by BPJPH, on June 9, 2023, the halal certificate for Kopi Nuansa Gembira was issued.
ANALISA PENERAPAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM PT. METRO MINI DITINJAU DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 40 TAHUN 2007 TENTANG PERSEROAN TERBATAS Anwar, Muhamad
Jurnal Sekretari Universitas Pamulang Vol. 5 No. 1 (2018): Jurnal Sekretari
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/skr.v5i1.1101

Abstract

ABSTRAK Rapat Umum Pemegang Saham atau biasa disingkat RUPS adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada direksi atau dewan komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang ini dan/atau anggaran dasar berdasarkan Pasal 1 ayat 4 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas. RUPS yang mana dapat dilangsungkan jika dalam RUPS lebih dari ½ (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili, kecuali undang-undang dan/atau anggaran dasar menentukan jumlah kuorum yang lebih besar berdasarkan Pasal 86 ayat 1 UU Perseroan Terbatas,  dan yang mana apabila dalam kuorum sebagaimana dimaksud pada Pasal 86 ayat 1 tidak tercapai, dapat diadakan pemanggilan RUPS kedua.             Dalam RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sah dan dapat diambil keputusan jika dalam RUPS paling sedikit 1/3 (satu pertiga) dari jumlah seluruh saham atau diwakili, kecuali anggaran dasar menentukan jumlah kuorum yang lebih besar (Ketentuan Pasal 86 ayat 4 UU. Perseroan Terbatas). Dalam hal apabila kuorum RUPS kedua sebagaimana termaktub pada Pasal 86 ayat (4) tidak tercapai, Perseroan dapat memohon kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi kedudukan Perseroan agar ditetapkan kuorum untuk RUPS ketiga (Ketentuan Pasal 86 ayat (5). RUPS yang mana mempunyai tenggang waktu terkait pelaksaannya RUPS kedua dan ketiga yakni paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah RUPS yang mendahuluinya dilangsungkan, sesuai ketentuan pasal 86 ayat 9 UU Perseroan Terbatas menjadi suatu permasalahan yang diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).             Permasalahan yang ditimbulkan oleh adanya Judicial Review Pasal 86 ayat 9 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas adalah karena lamanya penerimaan Putusan Pengadilan negeri dalam pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham membuat hasil pelaksanaan RUPS Ketiga PT. Metro Mini diblokir dalam system Kemenkumham sehingga menjadi kerugian dalam legalitas perusahaan Metro Mini karena pelaksanaan RUPS Ketiga PT. Metro Mini dilaksanakan lebih dari waktu yang telah ditentukan Pasal 86 ayat 9 UU Perseroan Terbatas. Oleh sebab itu Pemerintah sebaiknya segera merevisi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Khususnya Pasal 86 ayat 9 yang sebelumnya menyatakan ““RUPS kedua dan ketiga dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah RUPS yang mendahuluinya dilangsungkan”. Menjadi “RUPS kedua dan ketiga dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah RUPS yang mendahuluinya dilangsungkan atau dalam hal RUPS dilaksanakan berdasarkan penetapan pengadilan jangka waktu tersebut adalah paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah diperolehnya penetapan pengadilan negeri”. Sebab dari Putusan Mahkamah Konstitusi No.84/PUU-XI/2013, agar supaya makna yang di putuskan Mahkamah Konstitusi menjadi sebuah acuan norma positif, karena system Negara hukum Indonesia menganut system hukum eropa kontinental. Kata Kunci : RUPS, Perseroan, Judicial Review