Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISA BEBAN TERHUBUNG SOLAR CELL STUDI KASUS USAHA KECIL MENENGAH WARUNG INTERNET Sungkono Sungkono; Ari Murtono; Indrawan Nugrahanto
JURNAL ELTEK Vol 17 No 2 (2019): ELTEK Vol 17 No 2
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (461.108 KB) | DOI: 10.33795/eltek.v17i2.187

Abstract

Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menghitung efisiensi penggunaan solar panel surya pada skala beban rumahan. Solar panel adalah konversi cahaya sinar matahari menjadi listrik, baik secara langsung dengan menggunakan photovoltaic, atau tidak langsung dengan menggunakan tenaga surya terkonsentrasi sehingga menghasilkan tenaga listrik. Dalam penelitian yang telah dilakukan saat ini kita mendapatkan nilai penghematan dari konsumsi tarif listrik sebesar Rp. 31.000/bulan, dengan daya luaran yang dihasilkan 0.69 kwh pemilihan jenis solar cell, charge controller, battery capacity, inverter dan load based menjadi komponen utama untuk menentukan nilai output yang dibutuhkan terhadap beban selain itu juga kondisi irradiance dari suatu wilayah. Terdapat inefisiensi dalam sistem panel surya yang terpasang di warnet Fiz Mitra Media, yang mana panel surya terpasang hanya memiliki produktifitas 1.6 Wh per WP, atau hanya 30% dari kejadian umum yang berlaku.
Optimasi Filter Sisi Beban Dan Pengurangan Gejala Ekstrim Sisi Masukan Pada Penyearah Setengah Gelombang Pada Kondisi Steady State Ari Murtono
JURNAL ELTEK Vol 14 No 2 (2016): ELTEK Vol 14 No 2
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.796 KB)

Abstract

Dari penelitian sebelumnya sudah ditemukan daya masukan yang sa- ngat tinggi, padahal tegangan masukan normal, arus dan tegangan di sisi lu-aran normal. Yang membuat daya masukan tinggi karena pada nilai filter tertentu terjadi arus yang sangat tinggi di sisi masukan. Arus bisa sampai di atas 1500 amper, tetapi arus luaran sangat rendah misalnya 2 Amper.Penelitian ini untuk menjawab, apakah nilai tertentu saja terjadi yang ekstrim. Bagaimana dengan nilai-nilai lain. Apakah berbandingan nilai induktor dan kapasitor sangat signifikan mempengaruhi fenomena keekstriman. Apakah fenomena keekstriman bisa dihilangkan, dan apakah jika dihilangkan muncul fenomena keekstriman di titik titik lain. Prosedur penelitiannya adalah dari temuan penelitian sebelumnya, di- kembangkan analisisnya dengan langkah sebagai berikut: merangkit rangkaian penyearah biasa dan switching, memberi filter induktor dan kapasitor, mengukur daya masukan dan luaran. Setelah nilai-nilai filter yang optimal dapat ditemukan. Penelitian dilakukan lagi dengan memperbanyak waktu pengukuran. Hasilnya tanpa metode switching di sisi masukan, arus di sisi masukan makin lama makin besar.
Pengaturan cahaya pada pertumbuhan bunga krisan potong di dalam prototype greenhouse Mila Fauziyah; Hari Kurnia Safitri; Ari Murtono; Denda Dewatama; Erdin Aulianta
JURNAL ELTEK Vol 19 No 1 (2021): ELTEK Vol 19 No 1
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.346 KB) | DOI: 10.33795/eltek.v19i1.269

Abstract

Cahaya merupakan faktor lingkungan yang diperlukan untuk mengatur proses fotosistensis khususnya pada bunga krisan potong. Pada fase vegetatif dari bunga krisan potong diperlukan penambahan cahaya di malam hari agar diperoleh bunga krisan potong dengan kualitas yang diharapkan yaitu dengan ketinggian lebih dari 80 cm. Berdasarkan hal tersebut maka dirancang suatu sistem pengaturan intensitas cahaya bunga krisan potong dengan menggunakan metode ON-OFF dan Metode PWM. Untuk metode ON-OFF ini digunakan dengan cara pembacaan cahaya dengan sensor LDR diluar prototype greenhouse untuk mematikan lampu pada siang hari. Sedangkan metode PWM digunakan untuk mengatur gelap dan terang dari lampu pada saat malam hari menggunakan sensor infrared. Didapatkan hasil bunga krisan potong pada fase vegetatif menunjukkan bahwa sistem mampu mempercepat pertumbuhan bunga krisan potong 7 hari lebih cepat dari standard waktu tumbuh 30 hari dan ketinggian bunga bertambah sekitar 7-8 cm perminggunya. Light is an environmental factor needed to regulate the photosistensis process, especially in cut chrysanthemums flower. In the vegetative phase of the cut chrysanthemum, it is necessary to add light at night to obtain cut chrysanthemum flowers with the expected quality, namely with a height of more than 80 cm. Based on this, a system of light intensity control of cut chrysanthemum flowers was designed using the ON-OFF method and the PWM method. The ON-OFF method is used by reading the light with the LDR sensor outside the prototype greenhouse to turn off the lights during the day. While the PWM method is used to adjust the dark and lightness of the lights at night using an infrared sensor. The results of the cut chrysanthemum flower in the vegetative phase showed that the system was able to accelerate the growth of cut chrysanthemum flowers 7 days faster than the standard 30-day growing time and the flower height increased by around 7-8 cm per week.
SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN PENCEGAHAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA BAGI IBU-IBU PKK KELURAHAN MADYOPURO KOTA MALANG Hairus Hairus; Khrisna Hadiwinata; Shohib Muslim; Ari Murtono; Achmad Komarudin
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 2: Februari 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah fenomena universal yang dapat terjadi pada siapapun tanpa memandang usia, profesi, tingkat ekonomi maupun pendidikan dari individu itu sendiri. KDRT yang terjadi sekarang ini merupakan cerminan gagalnya sebuah keluarga yang membangun kondisi rumah tangga yang kondusif dan nyaman bagi setiap anggota keluarganya. Keluarga lebih mengacu pada perasaan aman dan dilindungi, sebagai tempat berteduh dari tekanan-tekanan di dunia luar. KDRT bisa terjadi pada siapa saja baik ayah, ibu, maupun anak dan tanpa memandang status sosial atau keadaan ekonomi. KDRT dapat diartikan sebagai tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang pengasuh, orangtua atau pasangan. KDRT dapat ditunjukan dalam berbagai bentuk, diantaranya kekerasan fisik, penggunaan kekuatan fisik, kekerasan seksual, setiap aktivitas seksual yang dipaksakan; kekerasan emosional, tindakan yang mencakup ancaman, kritik dan menjatuhkam yang terjadi secara terus menerus; dan mengendalikan untuk memperoleh uang dan menggunakannya. Berdasarkan Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga menyebutkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga adalah setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelatantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. Perlindungan yang diberikan oleh UU KDRT ini mendukung hak warganegara untuk mendapatkan rasa aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan. Perlindungan bagi warganegara terhadap KDRT sudah sesuai dengan falsafah Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Perlunya perlindungan bagi warganegara dari KDRT karena KDRT termasuk dalam kategori pelanggaran hak asasi manusia. Politeknik Negeri Malang sebagai instrument bagian dari masyarakat yang merupakan lembaga institusi pendidikan bertugas memberikan pendidikan kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian sosial.
Rancang Bangun Pelacak Kurva Transistor Berbasis STM32 dan Labview Leonardo Kamajaya; Ari Murtono; Achmad Arif Bryantono
CYCLOTRON Vol 6 No 1 (2023): CYCLOTRON
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cl.v6i1.14544

Abstract

Kurva karakteristik transistor memiliki informasi tentang hubungan antara tegangan collector-emitter dan arus collector terhadap arus basis, data ini dapat digunakan untuk menentukan spesifikasi penguatan transistor, area saturasi, dan area cutoff. Pengukuran kurva karakteristik transistor secara manual pada laboratorium membutuhkan waktu yang relatif lama dikarenakan dikarenakan analis harus mengatur beberapa instrumen secara bersamaan sehingga dibutuhkan sebuah instrumen khusus untuk melakukan pengukuran tersebut secara otomatis dengan parameter uji yang dapat diatur dan visualisasi kurva karakteristik hasil pengujian. Pada penelitian ini akan membahas tentang bagaimana cara membuat curve tracer yang terdiri dari SMU (Source Measure Unit) dengan mikrokontroler dengan arsitektur ARM agar dapat melakukan kontrol keluaran dan akuisi data dengan cepat. Antarmuka pada curve tracer yang dibuat menggunakan aplikasi komputer LabVIEW yang digunakan untuk mengatur batas-batas parameter uji serta menampilkan visualisasi kurva hasil pengujian curve tracer. Dari source measure unit yang telah dibuat, didapatkan hasil performa akurasi keluaran tegangan sebesar 0.01% dan keluaran arus sebesar 0.35%. Sedangkan akurasi kurva karakteristik transistor dari curve tracer yang dibandingkan dengan curve tracer menggunakan osiloskop didapatkan hasil sebesar 1.54%.
Pelatihan Perawatan Dan Perbaikan Penerangan Sel Surya Di Pemandian Sumber Wringin, Desa Wringinsongo, Kecamatan Tumpang Wahyu Tri Wahono; Donny Radianto; Mila Fauziyah; Mohammad Luqman; Ari Murtono; Herwandi Herwandi; Anindya Dwi Risdhayanti6
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 3 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemandian Sumber Wringin, Desa Wringinsongo merupakan salah satu destinasi wisata pemandian yang saat ini memiliki banyak potensi untuk dikembangkan. Pada pemandian tersebut didapati sumber air yang masih bersih dan alami, akan tetapi dengan potensi alam yang bagus tidak disertai dengan penunjang sumber penerangan listrik yang memadai. Oleh karena keberadaan sumber penerangan listrik sangat dibutuhkan di pemandian tersebut. Dengan penerangan listrik sel surya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan penerangan pada pemandian sumber wringin dan juga sangat aman untuk pengunjung ataupun masyarakat sekitar karena tidak menggunakan instalasi pengkabelan yang banyak. Selain itu juga dilakukan pelatihan cara melakukan perawatan dan perbaikan pada lampu sel surya kepada masyarakat sekitar, agar dapat meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat dalam bidang perbaikan dan perawatan pada sel surya.