Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PELATIHAN PEMBUATAN SILASE UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN MAHASISWA MENYEDIAKAN PAKAN HIJAUAN SAAT MUSIM KEMARAU BAGI TERNAK RUMINANSIA. Korbinianus Feribertus Rinca; Roselin Gultom; Yohana Maria Febrizki Bollyn; Maria Tarsisia Luju; Puspita Cahya Achmadi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 3 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i3.14827

Abstract

Abstrak: Masalah yang dialami oleh mitra dalam kegiatan pengabdian masyarakat (PkM) ini adalah sulit menyediakan pakan hijauan bagi ternak ruminansia ketika musim kemarau. Kegiatan PkM ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam membuat silase untuk pakan ternak ruminansia. Metode yang digunakan dalam kegiatan PkM ini adalah sosialisasi, demonstrasi pembuatan silase oelh pemateri dan praktik pembuatan silase secara mandiri oleh mitra. Sosialisasi dilakukan untuk meningkatakan pengetahuan tentang silase sedangkan demonstrasi serta praktik pembuatan silase secara mendiri dilakukan untuk meningkatkan keterampilan mitra dalam membuat silase. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan PkM meliputi rancangan kegiatan PkM, prestest, sosialisasi kepada mitra tentang silase, demonstrasi pembuatan silase oleh pemateri, praktik, pembuatan silase secara mandiri oleh mitra dan posttest. Mitra yang terlibat dalam kegiatan PkM ini adalah mahasiswa di lingkungan Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng yang berjumlah 30 orang. Hasil kegiatan PkM menunjukkan bahwa pengetahuan dan keterampilan mitra sebelum dilakukan sosialisasi, demonstrasi dan praktik mandiri pembuatan silase mencapai 32,67% sedangkan pengetahuan dan keterampilan mitra setelah dilakukan sosialisasi, demonstrasi dan praktik mandiri pembuatan silase mencapai 90%. Hasil kegiatan PkM ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan keterampilan mahasiswa (mitra) mengalami peningkatan dalam membuat silase bagi ternak ruminansia setelah dilakukan sosialisasi, demonstrasi dan praktik mandiri pembuatan silase.Abstract: The problem experienced by partners in this community service activity is the difficulty of providing forage for ruminants during the dry season. This community service activity was carried out with the aim of increasing students' knowledge and skills in making silage for ruminant animal feed. The method used in this community service activity is socialization, demonstration of making silage by the presenters and the practice of making silage independently by partners. Socialization was carried out to increase knowledge about silage while demonstrations and independent silage making practices were carried out to improve partners' skills in making silage. The steps for implementing community service activity include planning community service activities, pretest, outreach to partners about silage, demonstrations of making silage by presenters, practice, making silage independently by partners and posttest. The partners involved in this community service activity were students at the Catholic University of Indonesia Santu Paulus Ruteng, a total of 30 people. The results of community service activity show that the knowledge and skills of partners before socialization, demonstrations and independent practice of making silage reached 32.67% while the knowledge and skills of partners after socialization, demonstrations and independent practice of making silage reached 90%. The results of this community service activity can be interpreted that the knowledge and skills (partners) have increased in making silage for ruminants after socialization, demonstrations and students' independent practice of making silage.
PENERAPAN METODE BEST PRACTICE VISUAL, AUDITORI, DAN KINESTETIK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN MAHASISWA AKAN STRUKTUR ANATOMY-PHYSIOLOGY SEBAGAI BASIC LABORATORY SKILLS Korbinianus Feribertus Rinca; Puspita Cahya Achmadi; Roselin Gultom; Maria Tarsisia Luju; Yohana Maria Febrizki Bollyn; Maria Apriliana Ade Karlina
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.17327

Abstract

Abstrak: Masalah yang dialami oleh mahasiswa peternakan Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng adalah pemahaman yang masih rendah tetang struktur anatomy-physiology sebagai basic laboratory skills. Tujuan dilakukan kegiatan PkM ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa struktur anatomi dan fisiologi sebagai basic laboratory skills. Metode yang diagunakan dalam PkM ini adalah metode best practice VAK (Visual, Auditori, dan Kinestetik). Kelompok sasaran yang digunakan dalam kegietan PkM ini adalah mahasiswa peternakan Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng yang berjumlah 60 orang. Hasil kegiatan PkM ini melaporkan bahwa pemahaman mahasiswa tentang struktur anatomy-physiology sebagai basic laboratory skills mengalami peningkatan dari 40% sebelum menerapkan metode best practice VAK menjadi 86,67% setelah menerapkan metode best practice VAK. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan metode best practice VAK (Visual, Auditori, dan Kinestetik) mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang struktur anatomy-physiology sebagai basic laboratory skills.Abstract: The problem experienced by students under the care of the Indonesian Catholic University of Santu Paulus Ruteng is the low understanding of the anatomical-physiological structure as a basic laboratory skill. The purpose of this community sevice activity is to increase students' knowledge of the structure of anatomy and physiology as a basis for laboratory skills. The method used in this community service is the VAK best practice method (Visual, Auditory, and Kinesthetic). The target group used in this communty sevice activity were 60 students at the Indonesian Catholic University Santu Paulus Ruteng orphanage. The results of this community sevice activity reported that students' understanding of anatomical-physiological structures as basic laboratory skills had increased from 40% before applying the VAK best practice method to 86.67% after applying the VAK best practice method. Based on the results of this study it can be concluded that the application of VAK best practice methods (Visual, Auditory, and Kinesthetic) is able to increase students' understanding of anatomical-physiological structures as basic laboratory skills.
PELATIHAN PEMBUATAN FERMENTASI PAKAN: PEMANFAATAN LIMBAH ORGANIK PASAR SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN TERNAK DI SEKITAR LOKASI PASAR INPRES RUTENG Roselin Gultom; Korbinianus Feribertus Rinca; Maria Tarsisia Luju; Yohana Maria Febrizki Bollyn; Puspita Cahya Achmadi; Wigbertus Gaut Utama
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 5 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i5.16971

Abstract

Abstrak: Kelurahan Pitak merupakan satu dari 20 kelurahan di Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai. Masyarakat di kelurahan ini, diketahui banyak memelihara ternak lokal. Permasalahan saat ini di Kelurahan Pitak adalah peternak kesulitan memperoleh pakan ternak, selain karena harga pakan komersil lebih mahal, juga karena sedikitnya wilayah yang dapat dijadikan lahan pakan ternak. Tim PkM Prodi Peternakan melaksanakan pengabdian kepada peternak dan calon peternakan yang ada di Kelurahan Pitak melalui tiga rangkaian kegiatan, yaitu penyuluhan, pelatihan, dan evaluasi pembuatan fermentasi Limbah Organik Pasar Inpres Ruteng . Rangkaian kegiatan ini bertujuan agar peternak dan calon peternak di Kelurahan Pitak dapat memanfaatkan limbah organik pasar, sebagai salah satu solusi kesulitan memperoleh pakan ternak . Pakan Ternak yang difermentasi diketahui memiliki kelebihan sebagai berikut, yaitu pakan memiliki masa simpan yang lebih panjang, nutrisi dalam pakan yang difermentasi dapat lebih optimal diserap oleh saluran pencernaan, serta tenaga dan waktu yang digunakan dalam mempersiapkan pakan lebih efisien. Berdasarkan hasil evaluasi yang didapatkan dari pelaksanaan PkM ini, didapatkan peningkatan pemahaman pemahaman peternak dan calon peternak sebesar 50% tentang bahan pakan, bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pakan, dan penggunaan limbah pasar sebagai pakan ternak. Selain itu, produk fermentasi Limbah Organik Pasar yang dihasilkan juga berkualiatas baik dan aman diberikan kepada ternak.Abstract: Pitak subdistrict was one of 20 subdistricts in Langke Rembong District, Manggarai Regency. The community in this subdistrict were known to rearing a lot of local livestock. The current problem in the Pitak subdistrict was that it was difficult for farmers to acquire feed, besides that the commercial feed was more expensive, also because there were very few areas that could be used as forage fields. The community service of Prodi Peternakan team carried out community service for farmers and prospective farmers in the Pitak, through three series of activities, that is counseling, training, and evaluating the making of organic waste fermentation at the Ruteng Traditional Market. This series of activities aimed to enable farmers and prospective farmers in the Pitak to utilize market organic waste, as a solution to the difficulty of obtaining feed. Fermented feed was known to have the following advantages, namely feed has a longer shelf life, nutrients in fermented feed can be more optimally absorbed by the digestive tract, and the energy and time used in preparing feed were more efficient. Based on the evaluation results obtained from the implementation of this community service, there was an increase in the understanding of farmers and prospective farmers by 50% relating to feed ingredients, materials that can be used as feed, and the use of market waste as feed. Besides that, the market organic waste fermented products produced were also in good quality and safe for livestock.
MENINGKATKAN HARDSKILL WIRAUSAHA DENGAN PENDAMPINGAN PELATIHAN PEMBUATAN NUGGET AYAM DI UKM AD LIBITUM Achmadi, Puspita Cahya; Rinca, Korbinianus Feribertus; Gultom, Roselin; Luju, Maria Tarsisia; Bollyn, Yohana Maria Febrizki
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19944

Abstract

Abstrak: Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ad Libitum merupakan sebuah organisasi mahasiswa dibidang kewirausahaan peternakan di universitas katolik Indonesia santu Paulus ruteng, Manggarai. Permasalahan yang di temukan dalam UKM Ad Libitum adalah kurangnya edukasi pembuatan produk peternakan dalam bidang pangan yang akan meningkatkan softskill dan hardskill dalam kewirausahaan. Kabupaten Manggarai sendiri kebanyakan dari masyarakatnya beternak ayam pada tahun 2020 sekitar 38.349. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini adalah untuk memberi edukasi seluruh anggota UKM Ad Libitum dalam pembuatan nugget dari olahan daging ayam meliputi keterampilan, pengetahuan biaya produksi, dan harga jual produk nugget untuk di pasarkan. Manfaat yang di capai dalam kegiatan pengabdian kepada Masyarakat akan memberikan pengetahuan dalam menginovasi hasil produk peternakan untuk meningkatkan nilai daya jual produk sehingga dapat meningkatkan jiwa wirausaha dan pendapatan UKM Ad Libitum. Program pelatihan ini diikuti 25 orang pada 7 juni 2023 di salah satu rumah anggota UKM Ad Libitum di Tenda Kecamatan Langke Rembong. Metode yang digunakan dalam kegiatan pelatihan pembuatan nugget ada 4 sebagai berikut (1) persiapan, (2) sosialaisasi, (3) pendampingan pelatihan, (4) evaluasi berupa posttest. Indicator keberhasilan dari pendampingan pelatihan pembuatan nugget adalah anggota UKM mengetahui cara pengolahan nugget dan nugget yang dihasilkan memiliki rasa yang lezat. Hasil dari pengabdian kepada Masyarakat berupa pelatihan pembuatan nugget adalah Tingkat pengetahuan UKM Ad Libitum dalam mengolah olahan daging ayam menjadi nugget sebelum dilakukan pelatihan masih rendah 20% orang yang mengetahui dan 80% orang tidak mengetahui mengolah daging ayam menjadi nugget ayam. Setelah dilakukan pelatihan pembuatan nugget ayam 87% orang mengetahui cara mengolah daging ayam menjadi nugget dan 13% orang masih belum mengetahui cara membuat nugget ayam. Dari hasil evaluasi tingkat kesukaan sebanyak 23 orang menyukai olahan nugget ayam dan 2 orang tidak menyukai olahan nugget ayam.Abstract: Ad Libitum Student Activity Unit (UKM) is student organization in the field of livestock entrepreneurship at the Indonesian Catholic Santu Paulus Ruteng University, Manggarai. The problem found in Ad Libitum UKM is the lack of education in making livestock products in the food sector which will improve soft skills and hard skills in entrepreneurship. Manggarai Regency itself, most of the people raised chickens in 2020, around 38,349. The aim of this community service activity to provide education to all UKM Ad Libitum members in making nuggets from processed chicken meat including skills, knowledge of production costs, and the selling price of nugget products for marketing. The benefits achieved in community service activities will provide knowledge in innovating livestock products to increase the selling value of the product so that it can increase the entrepreneurial spirit and income in ad UKM libitum. This training program on June 7 2023 at one of the UKM Ad Libitum members' homes in Tenda, Langke Rembong District. There are 4 methods used in nugget making training activities as follows (1) preparation, (2) socialization, (3) training assistance, (4) evaluation. The result of community service in the form of nugget making training is that the level of knowledge UKM Ad Libitum in processing processed chicken meat into nuggets before training is still low, 20% people know and 80% people don't know. After training in making chicken nuggets, 87% people knew how to process chicken meat into nuggets and 13% people still didn't know how to make chicken nuggets. From the evaluation results, 23 people liked processed chicken nuggets and 2 people did not like processed chicken nuggets.