Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Peningkatan Efisiensi Penggunaan Energi Listrik untuk Pencahayaan di Ruang Laboratorium Listrik dengan LHE Widiarto, Eko
JTET (Jurnal Teknik Elektro Terapan) Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Teknik Elektro - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan lampu hemat energi (LHE) pada suatu bangunan, adalah untuk memberikan pencahayaan buatan pada suatu bangunan baik pada siang hari maupun pada malam hari. Selain dari itu untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi listrik. Dalam penelitian ini dibahas mengenai seberapa besar peningkatan efisiensi energy listriknya, jika di ruangan laboratorium listrik sumber pencahayaan yang semula menggunakan luminaire V. Shape 2 x TL 58W, diganti dengan LHE 45W. Jalannya penelitian diawali dengan pengukuran kondisi exsisting, tingkat pencahayaan di ruang laboratorium, pengujian kinerja luminaire dengan menggunakan satu sampel dan pengujian kinerja LHE (menggunakan 5 sampel merk berbeda), dan perancangan sistem pencahayaan di ruang laboratorium listrik dengan mengunakan LHE. Setelah dilakukan penelitian konsumsi daya kondisi exsisting adalah 3136W, jika menggunakan LHE konsumsi dayanya 668 W ada penghematan sebesar 2468 W atau 79%, sedang pemakaian energi listrik pertahun sebesar 4.892,28 KWh, jika menerapkan LHE pemakaian energinya 1.043 KWh, ada penghematan sebesar 3849 KWh per tahun atau 79 %.
Perancangan Low Pass RC Filter untuk Mereduksi Harmonik pada Lampu Hemat Energi (LHE) 20W Widiarto, Eko; Firdaus, Akhmad Jamaah
JTET (Jurnal Teknik Elektro Terapan) Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Teknik Elektro - Politeknik Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dengan kemajuan teknologi informasi penggunaan peralatan elektronik di rumah tinggal semakin banyak digunakan, di sisi lain krisis energi menjadi pemicu meningkatnya efisiensi Penggunaan Energi listrik seperti pemakaian Lampu Hemat Energi (LHE). Akibat yang ditimbulkan karena beban non linier seperti pemakaian LHE adalah munculnya harmonisa pada jaringan listrik. Harmonik pada jaringan listrik akan menimbulkan distorsi gelombang sinusoidal secara periodik, hal ini menyebabkan gelombang menjadi cacat, dan menurunkan kualitas dayanya. Kejadian ini tentu tidak dikehendaki pada sistem tenaga listrik. Pada penelitian ini akan dirancang bagaimana cara menurunkan THD (Total Harmonic Distorsi) yang disebabkan karena beban non linier seperti LHE, yaitu dengan membuat Low Pass RC filter. Adapun Jalanya penelitian ini diawali dengan pengukuran kondisi exsisting, Pengukuran tingkat THD dan kinerja dari LHE dilakukan dengan menggunakan power meter dan osiloscope digital (Textronik). Setelah dilakukan penelitian, dengan memasang low pass RC filter pada rangkaian LHE 20 W, prosentase THD sebelum dipasang filter rata-rata sebesar 130%, setelah dipasang low pass RC filter prosentase THD turun menjadi rata-rata 9%, sehingga ada reduksi harmonik yang signifikan.
PENGARUH PEMASANGAN ARMATURE PADA LAMPU LHE TERHADAP PENINGKATAN EFISIENSI PENCAHAYAAN Widiarto, Eko
Orbith Vol 13, No 1 (2017): Maret 2017
Publisher : Orbith

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan lampu sebagai sumber cahaya merupakan hal yang sangat umun digunakan, namun bagaimana cara agar diperroleh cahaya penggunaan yang optimal dan mempunyai efisiensi yang besar hal ini yang mendasari untuk melakukan penelitian tentang pengaruh pemasangan armature pada lampu LHE terhadap peningkatan efisiensi pencahayaan. Pada penelitian ini akan menjelaskan tentang seberapa besar pengaruh penggunaan armature lampu LHE terhadap tingkat efisiensi pencahayaan pada bidang kerja. Dengan sudut pennyinaran lurus 90°. Dengan menggunakan 4 sampel armature lampu masing-masing mempunyai desain reflektor yang berbeda diperoleh hasil. Bahwa armeture dengan sudut penyinaran yang sempit akan mempunyai efisiensi penyinaran yang lebih besar jika jarak bidang kerja lebih dekat dengan titik sunber cahaya pada sudut penyinaran θ 30°. Untuk jenis reflektor dengan sudut penyinaran yang lebar akan lebih cocok untuk jarak bidang kerja yang lebih jauh. Sehingga armature dengan sudut reflektor kecil lebih cocok untuk sistem pencahayaan pada bidang yang terbatas seperti papan reklame. Sedang untuk armature sengan sudut reflektor yang lebar akan mempunyai efisiensi yang signifikan jika digunakan pada sistem pencahayaan pada ruang / kamar dll.Kata kunci : Armature, Efisiensi. Pencahayaan.
KETELADANGAN SEMANGAT MISI JEMAAT ANTIOKHIA DALAM KISAH PARA RASUL BAGI GENERASI Z DI ERA SOCIETY 5.0 widiarto, eko
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 5, No 2 (2024): JUNI 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v5i2.189

Abstract

Pemberitaan Injil yang dilakukan Jemaat Antiokhia saat itu dengan mengutus Paulus dan Barnabas untuk memberitakan berita sukacita dari Allah dalam Kisah Para Rasul merupakan pengantar dari penelitian tentang, “Keteladanan Semangat Misi Jemaat Antiokhia dalam Kisah Para Rasul bagi Generasi Z di Era Society 5.0” melalui studi kepustakaan yang  menelaah berbagai sumber penting berupakan jurnal dan buku, serta penelaahan Alkitab dengan kesimpulan akhir bahwa Gen Z di Era Society melaksanakan misi dengan strategi misi dari misi off line menuju misi on line melalui media sosial yang mereka jalankan, melakukan kelas pemuridan hybrid, serta mempedulikan sesamanya di tengah pergaulannya dengan berbagi kepada orang lain yang membutuhkan bantuan mereka. Kata-kata kunci: Misi; Jemaat Antiokhia; Kisah Para Rasul.
Peranan Mujizat Allah Berdasarkan Kisah Para Rasul 2:41-47 dalam Pertumbuhan Gereja Mula-Mula Widiarto, Eko
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 4, No 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v4i2.138

Abstract

Gereja merupakan sebuah organisme yang hidup, bukan mati sebaliknya menjadi gereja sehat yang secara alami pasti mengalami pertumbuhan. Demikian juga yang dicatat oleh Kisah Para Rasul tentang pertumbuhan gereja mula-mula salah satu bagiannya dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 dengan adanya peran mujizat Allah sebagaimana ditegaskan Kisah Para Rasul 2:43, “maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda” yang terjadi yang disaksikan oleh orang banyak itu percaya kepada Yesus Kristus, “…Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan dengan orang yang diselamatkan”(Kisah Para Rasul 2:47) yang secara langsung memberikan gambaran signifikan dalam pertumbuhan gereja mula-mula yang melaksanakan pemberitaan Injil tentang Kerajaan Allah seperti yang diajarkan Yesus. Dan, penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menitikberatkan pada kajian literatur atau studi pustaka berkaitan dengan intepretatif atau penafsiran Kisah Para Rasul 2:41-47 ditemukan adanya peranan mujizat Allah dalam pertumbuhan gereja mula-mula. Kesimpulan akhir didapati bahwa mujizat Allah terjadi terlihat signifikan dalam pertobatan jiwa massal sehingga adanya penambahan orang yang diselamatkan dan bentuk yang terlihat adanya kesembuhan atas orang-orang sakit dan terganggu roh jahat di tengah-tengah persekutuan gereja mula-mula. Dan, inilah gambaran pertumbuhan gereja mula-mula karena peran mujizat Allah yang terjadi. Kata-kata kunci: Gereja Mula-mula; Mujizat Allah; Roh Kudus. AbstractThe church is a living organism, not dead, on the contrary, it becomes a healthy church that naturally experiences growth. Likewise, what is recorded by the Acts of the Apostles about the growth of the early church, one of its parts in Acts 2:41-47 with the miraculous role of God, as emphasized in Acts 2:43, "then they were all afraid, while the apostles it performed many miracles and signs” that occurred which was witnessed by the crowd believing in Jesus Christ,“…And every day the Lord increased their number with those who were being saved” (Acts 2:47) which directly gives a picture significant in the growth of the early church that carried out the preaching of the Gospel about the Kingdom of God as taught by Jesus. And this research uses a qualitative method that focuses on literaturestudy related to the interpretative or interpretation of Acts 2: 41-47 41-47 found the role of God's miracles in the growth of the early church. The final conclusion was that God's miracles were seen to be significant in the conversion of mass souls so that there were additional people being saved and visible forms of healing for sick people and visible forms of healing for sick people and disturbed by evil spirits in the midst of the early church fellowship.  And, this is a picture of the growth of the early church because of the role of God's miracles that happened.Keywords: Early Church; God's miracles; The Holy Spirit.
Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Produksi Pengelasan dengan Menggunakan Mesin Las MIG pada Usaha Bengkel Las Rahman Jaya di Kelurahan Gedawang, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang Diah Larasati, Pangestuningtyas; Triyono, Triyono; Brenda Vernandez, Aggie; Muqorrobin, Moch.; Hari Riyadi, Aji; Santosa, Haris; Eko Nuryanto, Lilik; Widiarto, Eko; Setyoko, Setyoko; Syahid, Syahid
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Lembaga Dongan Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i2.3140

Abstract

Pertambahan penduduk akan berbanding lurus dengan jumlah perumahan Dimana juga akan  berpengaruh terhadap perkembangan kegiatan usaha  di wilayah tersebut, salah satunya adalah  peluang  usaha yang menunjang kebutuhan pembangunan seperti pembuatan  pagar, kanopi railing tangga dan pekerjaan yang berasal dari bahan  besi sejenis.. Salah satu usaha di wilayah Gedawang yang bergerak di bidang tersebut adalah Bengkel Las Rahman Jaya. Bengkel Las Rahman Jaya sudah beroperasi sejak tahun 2017 tetapi peralatan kerja yang digunakan masih terbatas. Dari tahun ke tahun usaha di Bengkel Las Rahman Jaya semakin banyak pesanan terhadap permintaan pembuatan pagar dan kanopi dari besi hollow dengan model yang semakin variatif. Maka dari itu dibutuhkan penambahan mesin las. Salah satu permasalahan yang terdapat di Bengkel Las Rahman Jaya adalah belum adanya mesin las yang digunakan untuk pelaksanaan pengelasan khusus, seperti untuk pengelasan pipa galvanis dan sambungan besi plat. Maka dari itu, sekelompok dosen Politeknik Negeri Semarang memberikan pengadaan mesin las MIG gasless untuk Bengkel Las Rahman Jaya di Kelurahan Gedawang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Selain dengan pengadaan peralatan mesin las MIG gasless, pengabdian juga dilaksanakan dengan kegiatan penyuluhan tentang pengoperasian dan pemeliharaan mesin las yang sesuai dengan K3. Diharapkan dengan adanya kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan dapat meningkatkan kualitas produk dan pendapatan di Bengkel Las Rahman Jaya.
The Challenges and Opportunities of the Constitutional Court Decision Implementation on Recognition of the Indigenous Religions in Indonesia Sihombing, Uli Parulian; Safa'at, Muchamamd Ali; Anshari, Tunggul; Widiarto, Eko; Salman, Radian
Yuridika Vol. 36 No. 2 (2021): Volume 36 No 2 May 2021
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.3 KB) | DOI: 10.20473/ydk.v36i2.24927

Abstract

The Constitutional Court of Indonesia has held the followers of the indigenous religion (the Penghayat) can have their own religious identity on their identity card (ID) in 2016. The 1945 Constitution of Indonesia mentions a non-discriminatory principle which has been applied by the Constitutional Court to this case. However, the implementation of the Constitutional Court decision will face challenges and opportunities on the field. The author has used of both normative and empirical methodology by providing related legal information and the result of the interview with the local leader of the indigenous religion as sources of analysing the issues. As the result of the research shows the following challenges for the implementation of the Constitutional Court decision ; a. unification of the laws, b. lack of affirmative action for the followers of the indigenous religions, c. Lack of the updated and integrated administrative data base of the citizens with the Constitutional Court decision, d. religiously and ethnically based politics effecting the decision of public officials to accommodate public services for the followers of the indigenous religions while the following opportunities of the implementation of the Constitution Court decision are the constitutional recognition and protection of the indigenous community, the existence of the National Ombudsman Commission, the rule law principle in the 1945 Constitution, final and legally binding status of the Constitutional Court decision.