Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KEPATUHAN MASYARAKAT TERHADAP PROTOKOL KESEHATAN DI DESA SAUSU TRANS KECAMATAN SAUSU KABUPATEN PARIGI MOUTONG Veni Mornalita Kolupe; Desy Indra Wati
Pustaka Katulistiwa : Karya Tulis Ilmiah Keperawatan Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Pustaka Katulistiwa
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1831.174 KB)

Abstract

Hampir seluruh wilayah provinsi di Indonesia terdampak wabah virus COVID-19 termasuk di Propinsi Sulawesi Tengah. Peningkatan jumlah penderita secara signifikan ini dikaitkan perilaku ketidakpatuhan atau ketidakdisiplinan masyarakat terhadap pencegahan dan pengendalian COVID-19. Implementasi protokol kesehatan tidak akan maksimal apabila tidak didukung dengan partisipasi masyarakat. Observasi awal di Desa sausu Trans, ditemukan masih terdapat masyarakat yang tidak menggunakan masker dan tidak menjaga jarak pada saat kegiatan upacara adat/keagamaan. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan di Desa Sausu Trans Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan variabel dalam penelitian ini yaitu kepatuhan masyarakat. Data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Analisa data menggunakan analisa univariat. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 1.646 KK di Desa Sausu Trans. Sampel berjumlah 45 orang kepala keluarga yang diambil secara simple random sampling.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kepala keluarga yaitu 53,3% sudah patuh dalam menerapkan protokol kesehatan. Sedangkan kepala keluarga yang kurang patuh dalam menerapkan protokol kesehatan berjumlah 46,7%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagian besar kepala keluarga sudah patuh terhadap protokol kesehatan di Desa Sausu Trans Kecamatan Sausu Kabupaten Parigi Moutong. Saran dalam penelitian ini, diharapkan kepada pihak Pemerintah Desa Sausu Trans atau Petugas kesehatan di Puskesmas Sausu untuk lebih memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya penerapan protokol kesehatan sebagai upaya dalam pencegahan penyebaran COVID-19
PENGETAHUAN DAN SIKAP PETANI TENTANG PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DALAM PENYEMPROTAN PESTISIDA DI DESA BAMBALO KECAMATAN TOJO BARAT KABUPATEN TOJO UNA-UNA Veni Mornalita Kolupe
Jurnal Ilmiah Kesmas -IJ Vol 20 No 2 (2020): September
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (434.922 KB)

Abstract

Penyemprotan pestisida yang tidak memenuhi aturan akan mengakibatkan banyak dampak, diantaranya dampak kesehatan bagi manusia yaitu timbulnya keracunan pada petani. Penduduk desa Bambalo sebagian besar bekerja sebagai petani. Data dari Puskesmas Matako bahwa tahun 2017 terdapat 3 kasus petani yang mengalami alergi karena keracunan pestisida, tahun 2018 terdapat 8 kasus mengalami pneumonia. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari petugas penyuluh pertaniaan pada wilayah kerja di Desa Bambalo, Masih banyak petani yang tidak menggunakan APD pada saat melakukan pencampuran dan penyemprotan tanaman. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengetahuan dan sikap petani tentang penggunaan Alat Pelindung Diri dalam Penyemprotan Pestisida di Desa Bambalo Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Una-Una. Jenis penelitian adalah deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah. Pengetahuan dan sikap. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisa data dengan menggunakan analisis univariat. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh kk berjumlah 28 orang. Hasil penelitian menunjukan dari dari 28 petani menunjukan lebih banyak dengan kategori yang mempunyai pengetahuan baik tentang penggunaan APD yaitu 50 % dan kategori terkecil yaitu pengetahuan kurang sebanyak 7,1%. Sedangkan sikap lebih banyak dengan kategori yang mempunyai sikap Baik tentang penggunaan APD yaitu 60,7 % dan kategori terkecil yaitu sikap cukup sebanyak 39,3%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah Pengetahuan dan sikap petani tentang penggunaan APD di Desa Bambalo Kecamatan Tojo Barat Kabupaten Tojo Una-Una sudah baik. Disarankan bagi petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Matako dan kantor pertanian untuk meningkatkan promosi mengenai pentingnya APD pada petani untuk mencegah keracunan pada pestisida.
PENGETAHUAN DAN SIKAP MASYARAKAT TENTANG COVID-19 DI DESA SILANGA KECAMATAN SINIU KABUPATEN PARIGI MOUTONG Veni Mornalita Kolupe; Niluh Desy Purnamasari
Jurnal Ilmiah Kesmas -IJ Vol 23 No 1 (2023): Februari: Jurnal ilmiah Kesmas -IJ
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

COVID-19 adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh corona virus jenis baru yang ditemukan pada akhir tahun 2019 yang selanjutnya disebut sars-cov 2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus) yang lebih dikenal dengan virus corona. Berdasarkan hasil pengambilan data awal yang dilakukan pada bulan Mei 2022, data dari Desa Silanga pada tahun 2020 terkonfirmasi positif 1 kasus, 10 kasus pada tahun 2021, dan pada pertengahan tahun 2022 terkonfirmasi 9 kasus setelah melakukan pemeriksaan Swab Antigen.Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya pengetahuan dan sikap masyarakat Desa Silanga Kecamatan Siniu Kabupaten Parigi Moutong. Jenis penelitian ini adalah deskritif. Variabel dalam penelitian adalah pengetahuan dan sikap masyarakat tentang COVID-19. Jenis data yaitu primer dan sekunder. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan analisa univariat. Populasi dalam penelitian ini adalah 1.217 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Silanga dengan jumlah 43 orang dengan teknik pengambilan sampel Probability Sampling (Simpel Random Samling). Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 43 responden, masyarakat yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 55,8%, masyarakat yang memilki pengetahuan cukup sebanyak 34,9%, masyarakat yang berpengetahuan kurang sebanyak 9,3% dan memilki sikap baik sebanyak 67,4%, memilki sikap cukup sebanyak 32,6%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap masyarakat tentang COVID-19 di Desa Silanga berada dalam kategori baik. Saran dalam penelitian ini diharapkan kepada pihak pemerintah Desa Silanga agar bisa bekerja sama dengan pihak tenaga kesehatan untuk memberikan informasi terbaru kepada seluruh masyarakat terkait COVID-19.
PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENULARAN SCHISTOSOMIASIS DI DESA MEKAR SARI KABUPATEN POSO I Kadek Wartana; Gustini Gustini; Estelle Lilian Mua; Veni Mornalita Kolupe; Robi A. Sekeon
Al Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sciences) Vol 12 No 1 (2023): Al-Tamimi Kesmas: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health Sci
Publisher : Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35328/kesmas.v12i1.2426

Abstract

ABSTRACT The high incidence of schistosomiasis in snails (2.56%) in Central Sulawesi can increase the risk of transmission to humans. Reducing cases of schistosomiasis infection in humans can be done by involving the community in schistosomiasis prevention programs which can lead to increased behavior and awareness about schistosomiasis prevention. This study used a quantitative design with a cross-sectional approach which took the research location in Mekar Sari Village, Poso Regency. The study population totaled 369 heads of families (KK) with a total sample of 80 families taken by proportional random sampling. Data collection tool using a questionnaire. Data were analyzed univariately and bivariately using the chi-square test with a 95% confidence level. The results showed that 72.9% of respondents had high knowledge, 58.8% of respondents had a positive attitude, and 65% of respondents had good behavior in preventing transmission of schistosomiasis. The results of the chi-square test obtained a p value for knowledge of 0.027 and for attitude of 0.005 (p value <0.05), so that it can be concluded that knowledge and attitudes are significantly related to the behavior of preventing schistosomiasis transmission in Mekar Sari Village, Poso Regency. Keywords: Knowledge, Attitude, Behavior, Schistosomiasis
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG HIV/AIDS PADA REMAJA DI SMP SATAP NEGERI 3 SAUSU KECAMATAN SAUSU KABUPATEN PARIGI MOUTONG Veni Mornalita Kolupe; Niluh desy purnamasari; Ni kadek Armini
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 05 (2022): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

During adolescence, changes occur both physically, psychologically and socially. Physical changes that occur include the development and maturation of the reproductive organs. Psychological changes result in changes in attitudes and behavior, such as starting to pay attention to one's appearance, starting to be interested in the opposite sex, trying to attract attention and feeling love, which will then arise sexual urges. Socially in their development, adolescents are very vulnerable to environmental influences, negative social and cultural environments are risk factors for adolescents to be trapped in risky behaviors such as sexuality, HIV/AIDS and drugs (TRIAD KRR) which have an impact on their health conditions. Free sex behavior will bring various negative impacts on the lives of adolescents themselves, for example Sexually Transmitted Diseases (STDs), HIV/AIDS and Unwanted Pregnancy (KTD). One of the consequences of unwanted pregnancy is abortion. Based on data from the Indonesian Family Planning Center (PKBI) in 2018, no less than 2.5 million abortion cases were found in Indonesia every year. Ironically, 21.2% of abortionists are teenagers, and most of them are carried out in an unsafe way. About 30-35% of these abortions are a contributor to maternal mortality. HIV/AIDS if it occurs in adolescents not only affects physically, but also affects mental health, emotions, economic conditions, and social welfare in the long term. nation in the end. This is because teenagers are part of the human resource component which is a very valuable asset for the nation in the future. This community service in general is to assist the government in improving the quality of youth free from TRIAD KRR (sexuality with STDs, HIV and AIDS and drug problems) through promotional/preventive efforts about the importance of healthy reproductive organs, curative efforts through examination of adolescent reproductive health in junior high schools. SATAP Negeri 3 Sausu in Sausu District, ParigiMoutong Regency.
Edukasi Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 13 Sigi Matius Paundanan; Niluh Desy Purnamasari; Veni Mornalita Kolupe; Parmi Parmi; Rikwan Rikwan; Sitti Fajrah; Nelky Suriawanto
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i2.5445

Abstract

Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada anak sekolah harus diimplementasikan sejak dini sehingga dapat membentuk karakter anak dalam penerapan PHBS khususnya di sekolah. Pelaksana kegiatan adalah dosen bersama mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya yang berjumlah 25 orang. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini untuk menambah pemahaman siswa tentang PBHS di sekolah. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah penyuluhan secara langsung kepada siswa. Kegiatan diikuti oleh 70 orang siswa peserta. Kegiatan berjalan dengan lancar dan dapat diselesaikan dengan baik. Hasil  evaluasi  menunjukkan bahwa pemahaman siswa tentang PHBS lebih dari 70%.
HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DAN STATUS IMUNISASI DASAR DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI DESA TONUSU KECAMATAN PAMONAPUSELEMBA KABUPATEN POSO Veni Mornalita Kolupe; Elsinta Duda
Jurnal Ilmiah Kesmas -IJ Vol 23 No 2 (2023): Jurnal Ilmiah Kesmas-IJ, September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia dan merupakan penyakit yang sangat sering dijumpai penyebab kematian paling tinggi pada Balita (Hartono, 2016). ISPA adalah infeksi saluran pernapasan akut yang menyerang tenggorokan, hidung dan paru-paru yang berlangsung kurang lebih 14 hari yang mengenai struktur saluran diatas laring, tetapi kebanyakan penyakit ini mengenai bagaian saluran atas dan bawah secara stimulan atau berurutan (Pitriani, 2020). Berdasarkan data dari Puskesmas Tonusu penyakit ISPA merupakan urutan pertama dari 10 penyakit terbesar sebesar 1.042 kasus dan diikuti penyakit lain yaitu Hipertensi sebesar 587, Gastritis sebesar 478 kasus, Diabetes Melitus sebesar 422 kasus, Osteoatritis sebesar 317 kasus, Ruda paksa sebesar 215 kasus, Bronkhitis sebesar 114 kasus, Mialgia sebesar 112 kasus, Farengitis akut sebesar 89 kasus, Dermatitis sebesar 79 kasus.Penyakit ISPA tersebut banyak terjadi pada anak balita dan Desa Tonusu merupakan Desa Wilayah Kerja Puskesmas Tonusu yang kasus ISPA pada balitanya lebih banyak dari pada Desa lain yang merupakan wilayah kerja Puskesmas Tonusu yaitu pada tahun 2020 berjumlah 232 orang, tahun 2021 berjumlah 197orang. Jumlah balita yang ada di Desa Tonusu yaitu 163 orang dan dari jumlah balita ini, dari bulan Januari-Maret 2022 jumlah ISPA pada balita berjumlah 18 orang. Hasil wawancara peneliti tanggal 14 April 2022 dengan Bidan di Puskesmas Tonusu terjadinya ISPA pada balita dapat dipengaruhi oleh pemberian ASI Eksklusif yang tidak sampai 6 bulan dan riwayat pemberian Imunisasi yang tidak lengkap. Berdasarkan Data cakupan ASI Eksklusif dan riwayat pemberian Imunisasi di Puskesmas Tonusu belum mencapai target yaitu 85%. Pemberian ASI esksklusif tahun 2020 sebanyak 45,6% dan tahun 2021 52,9%. Sedangkan cakupan imunisasi dasar yaitu tahun 2020 sebanyak 76,8% dan tahun 2021 sebanyak 72,6% (Puskesmas Tonusu, 2020).
Community Behavior to Prevent Covid-19 and its Associated Factors in North Parigi District Wartana, I Kadek; Kolupe, Veni Mornalita; Fajrah, Sitti; Rikwan, Rikwan; Gustini, Gustini
Journal of Public Health and Pharmacy Vol. 4 No. 1: MARCH 2024
Publisher : Pusat Pengembangan Teknologi Informasi dan Jurnal Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jphp.v4i1.5141

Abstract

Introduction: The Spread of Covid-19 can be prevented by implementing Covid-19 prevention behavior. This research aims to analyze factors related to covid-19 prevention behavior in the community. Methods: This research was an observational analytical study with a cross sectional design approach in North Parigi District from July until December 2022. Variables in this study include age, gender, occupation, income, education, health insurance, history of covid-19 infection, history of covid-19 vaccination and behavior to prevent covid-19. Sample in this study was 120 people taken by simple random sampling. Data were collected using a questionnaire and analyzed using univariate and bivariate analysis utilizing the Chi Square test. Ethical approval was obtained from Health Polytechnis of Palu, Ministry of Health Indonesia, Number: 0089/KEPK-KPK/VI/2022. Results: The results of this study demonstrated that there was a relationship between age (p=0.000), occupation (p=0.001), history of covid-19 infection and behavior to prevent covid-19. Conclusion: This study concludes that there was a significant relationship between age, occupation, history of covid-19 infection and behavior to prevent covid-19. therefore, the community and health workers can work together, support each other, and follow the guidelines to create a saver and healthier environment from covid-19 for all.
DETERMINAN KEPEMILIKAN JAMBAN SEHAT DI DESA BAKUBAKULU KECAMATAN PALOLO KABUPATEN SIGI Veni Mornalita Kolupe; Fitri Amalia
Jurnal Ilmiah Kesmas -IJ Vol 24 No 1 (2024): JURNAL ILMIAH KESMAS – IJ (INDONESIA JAYA)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Jaya Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

World Health Organization (WHO) menyebutkan lebih dari 2,6 milyar orangpada pada wilayah pedesaan dan perkotaan kini tidak memiliki akses terhadap sanitasi dasar 70% masyarakat masih terbiasa buang air besar (BAB) sembarangan.Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis di Desa Bakubakulu pada 12 Juni 2023. Penulis bertanya apakah definisi jamban, manfaat jamban dan pendapatan keluarga. Ditemukan 3 dari 5 KK yang mengetahui definisi jamban sehat dan manfaatnya sedangkan 2 dari 5 KK belum menegathui pentingnya jamban dan masih buang air besar sembarangan. Tujuan penelitian ini diketahuinya determinan kepemilikan jamban sehat di Desa Bakubakulu Kecamata Palolo Kabupaten Sigi. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel dalam penelitian ini, variabel dependen yaitu kepemilikan jamban sehat dan variabel independen yaitu pengetahuan dan pendapatan keluarga.Jenis data yaitu data primer dan sekunder.Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan lembar kuesioner. Analisis data menggunkan analisis univarial dan bivariat.Populasi dalam penelitian ini adalah semua kepala keluarga di Desa Bakubakulu.Sampel dalam penelitian ini yaitu 41 KK.Teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan dengan kepemilikan jamban sehat nilai p-value = 0,005 (p ≤ 0,05) dan ada hubungan pendapatan keluarga dengan kepemilikan jamban sehatp-value = 0,000 (p ≤ 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara pengetahuan dan pendapatan keluarga dengan kepemilikan jamban.Sarankepada kepala keluarga diharapkan dapat lebih aktif dalam mengikuti penyuluhan kesehatan tentang manfaat kepemilikan jamban sehat
Stunting in Toddlers: Exploring Multiple Factors Through a Case Control Study Wartana, I Kadek; Kolupe, Veni Mornalita; Mutohharoh, Rizkya; Fajrah, Sitti
Journal of Public Health and Pharmacy Vol. 5 No. 3: NOVEMBER 2025
Publisher : Pusat Pengembangan Teknologi Informasi dan Jurnal Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jphp.v5i3.6293

Abstract

Introduction: Stunting is a serious concern for children globally, including in Indonesia, often caused by ongoing malnutrition problems. There are numerous factors associated with stunting. This research aims to analysed multiple factors related to stunting in toddlers. Methods: This research utilized a case-control approach. The research was conducted in the Marawola District from Juni to August 2024. A group of 128 toddlers were part of the study, with half of them classified as cases and the remaining half as controls. Variables in this research included maternal characteristics (education, occupation), toilet ownership, exclusive breastfeeding practice, complete immunization, and stunting. Data was collected using questionnaires and direct measurements (anthropometry). Data analysis involved univariate and bivariate analysis using the chi-square test, as well as multivariate analysis using linear regression with 95% confidence interval (CI). Results: The results from the research were indicated a strong correlation between education (p = 0.038), exclusive breastfeeding (p = 0.012), and complete immunization (p = 0.008) with the occurrence of stunting. In particular, it was identified that complete immunization has the highest impact on stunting compared to the others variables studied. Conclusion: A significant association was observed between education, exclusive breastfeeding, complete immunization, and the likelihood of stunting in toddlers. It is crucial to introduce targeted interventions that prioritize the provorsion of proper nutrition, education, and enhanced healthcare accessibility to reduce the prevalence of stunting among toddlers.