ABSTRACT Patients with End-Stage Renal Disease (ESRD) often face significant disparities in quality of life compared to the general population, particularly in aspects such as mental health, social well-being, physical health, and overall quality of life. Stress levels, family support, and the duration of hemodialysis influenced these disparities. This study aimed to examine the relationships between stress levels, family support, and the duration of hemodialysis with the quality of life of ESRD patients at dialysis unit RSUD Kabupaten Lombok Utara. A quantitative analytical observational approach was employed, utilizing a cross-sectional design. The study, conducted in September 2024, included 50 respondents selected through total sampling. Data were analyzed using the chi-square test with a significance level of p < 0.05. The results indicated that 30 respondents (60%) had a low quality of life, 19 respondents (38%) experienced severe stress, 20 respondents (40%) received good family support, and 19 respondents (38%) had undergone hemodialysis for less than 12 months. Bivariate analysis demonstrated significant relationships between stress levels and quality of life (p = 0.001), family support and quality of life (p = 0.022), and the duration of hemodialysis and quality of life (p = 0.036). These findings highlighted the significant influence of stress levels, family support, and the duration of hemodialysis on the quality of life of ESRD patients at dialysis unit RSUD Kabupaten Lombok Utara. Keywords: Quality of Life, Renal Disease, Stress, Family Support, Hemodialysis ABSTRAK Pasien penyakit ginjal tahap akhir (PGTA) sering mengalami kesenjangan kualitas hidup yang signifikan dibandingkan dengan populasi umum. Kesenjangan ini dapat dimanifestasikan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kesehatan mental, kesejahteraan sosial, kualitas hidup, dan kesehatan fisik. Kualitas hidup dapat dipengaruhi oleh faktor risiko seperti tingkat stres, dukungan keluarga, dan lama menjalani hemodialisis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkat stres, dukungan keluarga, dan lama menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup pasien PGTA di RSUD Kabupaten Lombok Utara. Metode Penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penelitian dilakukan di RSUD Kabupaten Lombok Utara pada bulan September 2024. Sampel penelitian sebanyak 50 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji chi-square dengan nilai signifikasi p < 0.05. Hasil Penelitian dari total 50 responden, hasil analisis univariat menunjukkan 30 orang mengalami kualitas hidup yang rendah, 19 (38%) mengalami tingkat stres berat, 20 (40%) responden dengan dukungan keluarga baik, dan mayoritas responden dengan lama menjalani hemodialisis <12 bulan sebanyak 19 (38%). Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan signifikan tingkat stres dengan kualitas hidup pasien PGTA dengan p-value 0,001, terdapat hubungan signifikan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pasien PGTA dengan p-value 0,022 dan ada hubungan signifikan lama menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup pasien PGTA dengan p-value 0,036. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan signifikan tingkat stres, dukungan keluarga, dan lama menjalani hemodialisis dengan kualitas hidup pasien PGTA di RSUD Kabupaten Lombok Utara tahun 2024 Kata Kunci: Kualitas Hidup, Penyakit Ginjal, Stres, Dukungan Keluarga, Hemodialisis