Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Analisis Branding Fotohokkie melalui Media Sosial Instagram Naufal Hisyam Silim; Raditya Pratama Putra
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v3i1.6636

Abstract

Abstract. Branding is a strategy or method taken by a company or whatever as a marketing or promotion strategy so that the public or the public can know, be aware, and have a desire to buy products on a brand. Social media is very influential as a means or place to build branding. In this case, building brand awareness can be done through social media, especially Instagram. The purpose of this research is to find out how fotohokkie uses Instagram social media in building brand awareness and the reason fotohokkie uses Instagram social media as a means to build brand awareness. This study uses a qualitative method with a case study approach. In addition, this study also uses the theory of The Circular Model of Some as a reference and to strengthen the research. The results of the research are the spread of brand awareness activities through Instagram social media by introducing them in stages, starting with the naming of the background color. Therefore, the spread of brand awareness activities has reached the general public. The way that Fotohokkie does in packaging brand awareness activities through Instagram social media. Fotohokkie spreads softselling content in which there is a story in every post. The reason Fotohokkie uses social media to help brand awareness. Since fotohokkie was founded, they have taken advantage of all aspects of Instagram to help spread brand awareness. The use of wide lenses as a brand awareness activity3 Abstrak. Branding merupakan suatu strategi atau cara yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau apapun sebagfai strategi pemasaran atau promosi agar khalayak atau masyarakat dapat mengetahui, sadar, dan ada keinginan untuk membeli produk pada sebuah brand tersebut. Media sosial sangat berpengaruh sebagai sarana atau tempat untuk membangun branding. Dalam hal ini, membangun brand awareness dapat dilakukan melalui media sosial, khususnya Instagram. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana fotohokkie menggunakan media sosial Instagram dalam membangun brand awareness dan alasan fotohokkie menggunakan media sosial Instagram sebagai sarana membangun brand awareness. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori The Circular Model of Some sebagai rujukan serta untuk memperkuat penelitian. Hasil dari penelitian yaitu Penyebaran kegiatan brand awareness melalui media sosial Instagram dilakukan dengan cara mengenalkan terlebih dahulu produknya secara bertahap yang dimulai dengan penamaan warna background.. Maka dari itu, penyebaran kegiatan brand awareness sudah sampai kepada khalayak umum. Cara yang dilakukan fotohokkie dalam mengkemas kegiatan brand awareness melalui media sosial Instagram. Fotohokkie menyebarkan konten softselling yang didalamnya terdapat sebuah cerita dalam setiap postingannya Alasan fotohokkie menggunakan media sosial untuk membantu brand awareness. Sejak fotohokkie berdiri, mereka memanfaatkan segala aspek yang ada pada Instagram sebagai pembantu penyebaran brand awareness.
Strategi Pemasaran melalui Kegiatan Brand Equity di Media Sosial Instagram Keysa Jasmine Esvandiary; Raditya Pratama Putra
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v4i2.14938

Abstract

Abstract. Digital payment platforms like IndibizPay, which are specifically designed to support MSMEs in adopting digital payments, have a great opportunity to leverage social media as a tool for building brand image. The aim of this research is to explore and understand how IndibizPay utilizes social media in building a brand image through programs, types of services, and reasons for marketing communications. The method in this research is qualitative using a case study approach. Researchers conducted interviews with the IndibizPay team and users. The results of this research show that: (1) Through these various initiatives, IndibizPay has succeeded in expanding its brand reach, increasing engagement, and building deeper relationships with its community. This IndibizPay program includes business webinars, weekly giveaways, collaboration with content creators via Instagram live streaming, and blog competitions with attractive prizes. (2) IndibizPay has prioritized creating fast QRIS as a superior service that differentiates them from similar competitors, strengthening its image as a service innovator digital finance and strengthen relationships with users.(3) IndibizPay adopts marketing communications through social media to strengthen brand equity, recognizing the importance of a deep understanding of the impact of social media in a rapidly evolving digital era Abstrak. Platform pembayaran digital seperti IndibizPay, yang dirancang khusus untuk mendukung UMKM dalam mengadopsi pembayaran digital, memiliki peluang besar untuk memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk membangun citra merek. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali dan memahami bagaimana IndibizPay memanfaatkan media sosial dalam membangun citra merek melalui program, jenis layanan, dan alasan komunikasi pemasaran. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Peneliti melakukan wawancara terhadap tim IndibizPay dan pengguna. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Melalui berbagai inisiatif ini, IndibizPay berhasil memperluas jangkauan mereknya, meningkatkan interaksi, dan membangun hubungan yang lebih dalam dengan komunitasnya. Program IndibizPay ini mencakup webinar bisnis, giveaway mingguan, kolaborasi dengan content creator melalui Instagram livestreaming, dan kompetisi blog dengan hadiah menarik.(2) IndibizPay telah memprioritaskan pembuatan QRIS cepat sebagai layanan unggulan yang membedakan mereka dari pesaing sejenis, mengukuhkan citra sebagai inovator layanan keuangan digital dan memperkuat hubungan dengan pengguna.(3) IndibizPay mengadopsi komunikasi pemasaran melalui media sosial untuk memperkuat brand equity, mengenali pentingnya pemahaman mendalam tentang dampak sosial media dalam era digital yang berkembang pesat.
Hubungan Kredibilitas yang Ditunjukkan Profil dengan Kebutuhan Informasi Pelayanan Publik di Kabupaten Sumedang Agung Firdaus; Raditya Pratama Putra
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcspr.v4i1.10445

Abstract

Abstract. Social media in the digitalization era is used as a tool for information transactions, both personal and public. In contrast to conventional media such as newspapers, information conveyed through social media is usually shared in the form of content. Therefore, the strategy in content production must be appropriate so that information can be received effectively by the audience.The Office of Communication and Informatics, Coding and Statistics (Diskominfosanditik) of the Sumedang district carried out its duties to convey information through the social media Instagram (@humassumedang) and succeeded in getting awards in the field of social media and public service. For this reason, this study aims to determine the relationship between Instagram content and the information needs of public services aimed at followers of the Instagram account @humassumedang. This study uses a quantitative method with a correlational approach study. The population of this research is the followers of the Instagram account @humassumedang with a sample of 100 people based on calculations using the Slovin formula and the sampling technique using purposive sampling. Data collection in this study was primary data using a questionnaire which was disseminated online to the sample criteria set by the researcher. The theory used in this research is Social Information Processing Theory. Researchers conducted data analysis by Spearman rank correlation, analysis. Abstrak. Media sosial di era digitalisasi digunakan sebagai alat transaksi informasi, baik bersifat personal ataupun publik. Berbeda dengan media konvensional seperti surat kabar, informasi yang disampaikan melalui media sosial biasanya dibagikan dalam bentuk konten. Maka dari itu, strategi dalam produksi konten harus tepat agar informasi dapat secara efektif diterima oleh audiens. Dinas Komunikasi dan Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosanditik) kabupaten Sumedang menjalankan tugasnya untuk menyampaikan informasi melalui media sosial instagram (@humassumedang) dan berhasil mendapatkan penghargaan dalam bidang media sosial dan juga pelayanan publik. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan konten instagram dengan kebutuhan informasi pelayanan publik yang ditujukan pada followers akun instagram @humassumedang. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan studi pendekatan korelasional. Populasi dari penelitian ini adalah followers akun instagram @humassumedang sebanyak 12.166 dengan sampel yang didapat yaitu 100 orang berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin dan teknik penarikan sampel menggunakan simple random sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini adalah data primer dengan menggunakan angket yang disebarkan secara online kepada kriteria sampel yang telah ditetapkan peneliti. Adapun teori yang digunakan pada penelitian ini adalah Social Information Processing . Peneliti melakukan analisis data dengan pengujian hipotesis korelasi rank spearman.
Aktivitas Bagian Social Media Specialist dalam Mengelola Konten di Media Sosial @halobandung Nadya Putri Arini; Raditya Pratama Putra
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 4 No. 1 (2024): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcspr.v4i1.10751

Abstract

Abstract. Social media is one of the media that is widely used by people to exchange messages or information, interact, and is even embedded in the things that people do today. Moreover, the many easy-to-use features make social media very effective and efficient in spreading messages or information quickly. Many companies need social media specialists for their social media, one of which is the Bandung City Prokopim Section. Therefore, the problem in this research is: What are the activities of social media specialists in managing content on Instagram @halobandung. Researchers use a constructivist paradigm with qualitative research methods and a case study approach. The data collection techniques used in this research are interviews, observation and documentation. The results of this research are that the activities carried out by social media specialists help facilitate the management of the content produced, this will have an impact on the image of the Bandung City government. Abstrak. Media sosial merupakan salah satu media yang banyak digunakan masyarakat dalam bertukar pesan atau informasi, berinteraksi, bahkan sudah melekat pada hal-hal yang dikerjakan oleh masyarakat saat ini. Terlebih lagi dengan banyaknya fitur-fitur yang mudah digunakan membuat media sosial menjadi sangat efektif dan efisian dalam penyebaran pesan atau informasi secara cepat. Banyak perusahaan yang membutuhan social media specialist untuk media sosialnya, salah satunya ialah Bagian Prokopim Kota Bandung. Oleh karena itu, permasalahan dalam penelitian ini yakni : Bagaimana aktivitas social media specialist dalam mengelola konten di Instagram @halobandung. Peneliti menggunakan paradigma konstruktivis dengan metode penelitian kualitatif dan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini adalah aktivitas yang dilakukan oleh social media specialist membantu mempermudah pengelolaan konten yang diproduksi, hal ini nantinya berdampak pada citra pemerintahan Kota Bandung.
Implementasi Event Marketing dalam Kegiatan Komunikasi Pemasaran Irwan Aisy Syamsuddin; Raditya Pratama Putra
Bandung Conference Series: Public Relations Vol. 4 No. 2 (2024): Bandung Conference Series: Public Relations
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcspr.v4i2.15073

Abstract

Abstract. Music concert activities are favored by many people and it can be an event marketing for anyone who organizes it because it can be profitable, but behind it all there needs to be a marketing communication strategy so that it can run successfully what is intended.Cafe Temu Kunci in Garut Regency, utilizing music concerts as a marketing strategy to attract customers, The purpose of this study is to find out the concept, innovation and reasons for event marketing music concerts carried out by cafe temu kunci as marketing communication activities. This research uses a qualitative method using a case study approach. Data collection techniques in this study using observation, interviews and documentation. The subjects in this study were the event management department, marketing cafe temu kunci, supporting informants of event marketing experts and also consumers of cafe temu kunci. The data analysis techniques used are data reduction, data presentation, conclusion drawing or verification. The data validity test used is triangulation of sources and techniques. by using music concerts and strategic event marketing. Innovative themes and effective promotions succeeded in attracting the attention of young people. Unique venues, focus on experience, and affordable prices strengthen their brand as a youth destination. Abstrak. Kegiatan konser musik banyak disukai oleh banyak kalangan dan itu bisa menjadi event marketing bagi siapapun yang menyelenggarakan karena dapat menguntungkan, tetapi dibalik itu semua perlu adanya strategi komunikasi pemasaran agar dapat berjalan sukses apa yang dituju.Cafe Temu Kunci di Kabupaten Garut, memanfaatkan konser musik sebagai strategi pemasaran untuk menarik pelanggan, Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk meengetahui konsep, inovasi dan alasan event marketing konser musik yang dilakukan cafe temu kunci sebagai kegiatan komunikasi pemasaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek pada penelitian ini adalah bagian pengelola event, marketing cafe temu kunci, informan pendukung ahli event marketing dan juga konsumen cafe temu kunci. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, penarikan atau verifikasi kesimpulan. Uji keabsahan data yang digunakan adalah triangulasi sumber dan teknik. dengan menggunakan konser musik dan pemasaran acara yang strategis. Tema-tema inovatif dan promosi yang efektif berhasil menarik perhatian anak muda. Tempat yang unik, fokus pada pengalaman, dan harga yang terjangkau memperkuat merek mereka sebagai tujuan anak muda.
Coping Health Information Fatigue in the Digital Era: Tabayyun Analysis Perspective Indri Rachmawati; Tri Nur Aini Noviar; Raditya Pratama Putra; Yulianti
Mediator: Jurnal Komunikasi Vol. 17 No. 1 (2024): Mediator: Jurnal Komunikasi (Sinta 2)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v17i1.2657

Abstract

The Indonesian Government imposed social distancing to contain the spread of novel coronavirus disease 2019. Enforcement of these regulations makes social media prevalent for seeking medical information after pandemic. Experiencing overload information can make individuals feel fatigued while processing the information they receive, including health information amidst the COVID-19 pandemic. Tabayyun is an attempt to find out unclear information by checking information. This means that tabayyun process involves checking and selecting information carefully. This article is a descriptive research report that tries to describe the attitude of tabayyun to Muslim families in receiving health information, especially in the digital era. Specifically, this research aims to give details of The tabayyun attitude that must be developed in the digital era and The behavior of Muslim families when doing tabayyun via social media. How individuals behave when receiving information needs to be developed to anticipate the overload caused by the rapid flow of health information. The findings showed that attitude of tabayyun was crucial in receiving various health information. The habit of constantly checking the health information received needs to be trained and applied 
Boycotting Israeli Products in the Digital Age: The Influence of Social Media on Consumer Attitudes Raditya Pratama Putra; Maya Amalia Oesman Palapah; Indri Rachmawati; Ratri Rizki Kusumalestari; Maman Chatamalah
MIMBAR : Jurnal Sosial dan Pembangunan Volume 41, No. 1, (June 2025) [Accredited Sinta 3, No 79/E/KPT/2023]
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah (Universitas Islam Bandung)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mimbar.v41i1.4458

Abstract

Abstract. Amid escalating Israeli attacks on Palestine, widely regarded as war crimes due to the high number of civilian casualties, including children, several nations, including Indonesia, have responded by initiating boycotts of Israeli products. In solidarity with Palestine, the Indonesian Ulema Council (MUI) issued a fatwa urging the public to boycott Israeli products and those supporting them. This move has sparked significant public debate and discussion, particularly on social media platforms such as Facebook, Twitter, and Instagram, where robust interactions are shaping public opinion on the boycott. In this context, this study aims to explore the impact of social media campaigns on consumer attitudes toward Israeli products in the digital era. Employing a quantitative research approach, data were gathered through surveys conducted with 100 randomly selected students in Bandung. The findings reveal that social media dissemination significantly influences cognitive, affective, and conative changes in consumer behavior. This suggests that social media campaigns play a pivotal role in shaping consumer attitudes, reflecting the complex interplay of personal values, political stances, and economic considerations. Furthermore, the study highlights the powerful role of social media in amplifying political messages, mobilizing support for social causes, and shaping perceptions on a global scale. The insights gained from this research are crucial for stakeholders, policymakers, academics, and the general public, offering a deeper understanding of how digital campaigns can drive shifts in consumer behavior within a politically charged environment.
Behavioral Model of Social Media Analytics Use in Public Relations Anisa Diniati; Martha Tri Lestari; Purnama Alamsyah; Mia Damayanti; Raditya Pratama Putra
Mediator: Jurnal Komunikasi Vol. 18 No. 1 (2025): Mediator: Jurnal Komunikasi (Sinta 2)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah UNISBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/mediator.v18i1.5608

Abstract

This study explores the use of Social Media Analytics (SMA) among public sector Public Relations (PR) officers in West Java, Indonesia, using the Theory of Planned Behavior (TPB) framework. A survey of 23 PR civil servants investigates how attitudes, subjective norms, perceived behavioral control, and behavioral intentions affect SMA adoption. Descriptive and Spearman correlation analyses reveal significant relationships, especially between perceived behavioral control and usage intention. PR officers generally display positive attitudes toward SMA but lack sufficient knowledge and technical skills. The study recommends training to enhance SMA proficiency and integration into PR functions. The research contributes a novel behavioral model explaining SMA adoption, extending TPB to the context of government digital communication. The findings underscore the strategic role of SMA in improving organizational communication, transparency, and public engagement. This study provides theoretical advancement by contextualizing TPB within public communication and practical guidance for policymakers and PR professionals seeking to optimize digital engagement strategies in developing countries.
Sikap Guru Dalam Menghadapi Siswa Yang Menggunakan Diksi Yang Terinspirasi TikTok di SDIT Persis Tarogong Garut 10080021246, Marsyanda Rizki Amalia; Raditya Pratama Putra
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 5 No. 2 (2025): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v5i2.18659

Abstract

Abstract. The use of social media, particularly TikTok, has become a significant phenomenon in the lives of children and teenagers, including within educational settings. Trends in content and language that develop on TikTok influence word choice in everyday communication, which has the potential to alter communication norms in schools. This phenomenon challenges teachers in guiding students to continue using language that aligns with Islamic values and school norms. SDIT Persis Tarogong Garut, as a school based on religious values, also experiences this phenomenon, where students tend to use informal language popularized by TikTok. This study aims to analyze teachers' attitudes in addressing the diction choices of TikTok-using students, including their understanding, feelings, and actions toward changes in students' word choices in the school environment. The novelty of this research lies in its specific focus on a particular social media platform—TikTok—in influencing children’s diction, as well as the application of Islamic values in evaluating teachers’ attitudes. The research method employed is quantitative with a descriptive approach. Data were collected through questionnaires distributed to teachers at SDIT Persis Tarogong Garut. The results show that although some teachers are concerned about the negative effects of using diction that does not align with school norms, the majority tend to have an adaptive attitude and strive to understand the social and cultural context influencing the students. Abstrak. Penggunaan media sosial khususnya TikTok telah menjadi fenomena yang signifikan dalam kehidupan anak – anak dan remaja termasuk di lingkungan pendidikan. Tren konten dan bahasa yang berkembang di TikTok berdampak pada pilihan diksi dalam komunikasi sehari – hari, yang dapat berpotensi merubah norma komunikasi di sekolah. Fenomena ini menantang guru dalam membimbing siswa untuk tetap menggunakan bahasa yang sesuai dengan nilai – nilai keislaman dan norma sekolah. SDIT Persis Tarogong Garut sebagai sekolah berbasis nilai – nilai agama juga mengalami fenomena ini, di mana siswa cenderung menggunakan bahasa informal yang populer dari TikTok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sikap guru dalam menghadapi pemilihan diksi siswa pengguna TikTok yang mencakup pemahaman, perasaan, dan tindakan guru terhadap perubahan diksi siswa di lingkungan sekolah. Kebaruan penelitian ini terletak pada fokusnya yang spesifik terhadap suatu platform media sosial yaitu TikTok dalam mengubah diksi anak – anak serta penerapan nilai – nilai keislaman dalam mengevaluasi sikap guru. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang disebarkan kepada guru – guru di SDIT Persis Tarogong Garut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun beberapa guru mengkhawatirkan dampak negatif dari penggunaan diksi yang tidak sesuai dengan norma sekolah, mayoritas guru cenderung memiliki sikap yang adaptif dan berusaha memahami konteks sosial budaya yang memengaruhi siswa.
Manajemen Reputasi Media Cetak di Era Konveregensi Digital Pilar Raditya Pratama Ar Rahman; Raditya Pratama Putra
Bandung Conference Series: Communication Management Vol. 5 No. 2 (2025): Bandung Conference Series: Communication Management
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcscm.v5i2.19631

Abstract

Abstract. This study analyzes print media reputation management in the era of digital convergence, with a particular focus on the editorial team of the online media outlet Pikiran Rakyat. To remain relevant to their audience, print media must adapt and manage their reputation effectively. The objective of this research is to identify the content methods used by Pikiran Rakyat to strengthen its brand image, analyze how visual elements capture the audience's attention, and explore how reputation management is applied in media convergence. The Circular Model of SOME and Charles J. Formbun's Reputation Management theories are employed in this study, along with qualitative methods, a constructivist paradigm, and a case study approach. The research focuses on the use of blue-yellow visuals on digital platforms, the integration of three platforms (print, online, and radio), the positioning of Pikiran Rakyat as the fifth-largest news portal in Indonesia by 2023, and financial management innovations implemented during the 2020 pandemic through a profit-sharing system. Data collection was conducted through observation, interviews, and documentation. In addition, data is processed through analysis involving reduction, presentation, and drawing conclusions. The results indicate that Pikiran Rakyat has evolved through strategic collaboration and digital technology, maintaining its identity through neutral visual elements, successfully adapting to the challenges of the modern era while upholding journalistic principles and developing a strong brand within a sustainable media ecosystem. Abstrak. Penelitian ini menganalisis manajemen reputasi media cetak di era konvergensi digital, dengan penekanan khusus pada redaksi media online Pikiran Rakyat. Untuk tetap relevan bagi audiensnya, media cetak harus beradaptasi dan mengelola reputasi mereka secara efektif. Tujuan penelitian adalah untuk menemukan metode konten Pikiran Rakyat untuk memperkuat citra merek, menganalisis bagaimana elemen visual menarik perhatian audiens, dan mengeksplorasi bagaimana manajemen reputasi diterapkan dalam konvergensi media. Teori Circular Model of SOME dan Manajemen Reputasi Charles J. Formbun digunakan dalam penelitian ini serta penggunaan metode kualitatif, paradigma konstruktivisme, dan pendekatan studi kasus. Fokus penelitian adalah penggunaan visual biru-kuning di platform digital, integrasi tiga platform (cetak, online, dan radio), penempatan Pikiran Rakyat ke posisi kelima sebagai portal berita terbesar di Indonesia pada tahun 2023, dan inovasi manajemen keuangan yang dilakukan selama pandemi 2020 melalui sistem bagi hasil. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selain itu, data diproses melalui analisis melalui pengurangan, penayangan, dan penarikan kesimpulan. Hasil menunjukkan bahwa Pikiran Rakyat berkembang melalui kolaborasi strategis dan teknologi digital, mempertahankan identitasnya melalui elemen visual netral, berhasil menyesuaikan diri dengan tantangan era modern sambil mempertahankan prinsip jurnalistik dan mengembangkan branding yang kuat dalam ekosistem media yang berkelanjutan.