Safrida Safrida
Biologi Education Department, Syiah Kuala University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Effect Of Combination Of Oleander Leaf Extracts And Neem Leaf On The Mortality Of Golden Snails During 24 Hours Of Treatment Nur Asiah; Supriatno Supriatno; Asiah Asiah; Djufri Djufri; Safrida Safrida
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 7, No 4 (2022): November 2022
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The golden snail is a pest causing rice crop failure. The control of golden snails generally uses pesticides that can cause damage to the environment so that other alternatives are needed that can control the golden snail, namely natural pesticides. This study aims to determine the effect of a combination of oleander leaf extract and neem leaves on the mortality of Keong Mas after 12 hours of treatment. The method used in this research is the experimental method with a completely randomized design (CRD) with a factorial pattern. There were 2 factors in the study, namely factor A (oleander leaf) and factor B (neem leaf) with each having 4 levels so that there were 16 treatment combinations and 3 replications with a total of 48 treatments. The objects used as test animals were golden snails totaling 480. The results of the study after 12 hours of observation, in the N3A3 treatment showed that there was an effect of the combination of oleander leaf extract with neem leaves which caused 30 test animals to die with a mortality rate of 100%. The conclusion from this study is that the combination of oleander leaf extract with neem leaves greatly influences the mortality of the golden snail.Keywords: toxicity, mortality, golden snailKeong mas adalah hama yang dapat menyebabkan kegagalan hasil panen padi. Pengendalian keong mas umumnya menggunakan pestisida kimia yang dapat menyebabkan kerusakan pada lingkungan sehingga dibutuhkan alternatif lain yang dapat mengendalikan keong mas yaitu pestisida alami. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh kombinasi ekstrak daun oleander dengan daun mimba terhadap mortalitas Keong Mas setelah 24 jam perlakuan. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial. Metode ini memiliki 2 faktor dalam penelitian yaitu faktor A (daun oleander) dan faktor B (daun mimba) dengan masing-masing memiliki 4 taraf sehingga terdapat 16 kombinasi perlakuan dan 3 ulangan dengan jumlah total 48 perlakuan. Objek yang digunakan sebagai hewan uji yaitu keong mas berjumlah 480. Hasil penelitian setelah pengamatan 24 jam, pada perlakuan N3A3 menunjukkan adanya pengaruh kombinasi ekstrak daun oleander dengan daun mimba yang menyebabkan 30 hewan uji mati dengan tingkat mortalitas sebesar 100%. Simpulan dari penelitian ini adalah kombinasi ekstrak daun oleander dengan daun mimba sangat berpengaruh terhadap mortalitas keong mas.Kata kunci: toksisitas, mortalitas, keong mas
Prevalence Of Gastrointestinal Parasites In Bow Fees In Authorization Lambaro Subdistrict Ingin Jaya Districts Aceh Besar Cut Lady Fitria; Iswadi Iswadi; Khairil Khairil; Safrida Safrida; Mudatsir Mudatsir
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi Vol 8, No 1 (2023): Februari, 2023
Publisher : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gastrointestinal parasites are parasites that can infectes the gastrointestinall tracted of both humany and animal. These parasited can life in all parts of the body, but most of their life cycle is in the intestine. If the parasite infects cows in large numbers it can cause intestinal damage and result in thickening of the intestinal walls, then the cattle will become infected with worms and will have diarrhea which will result in loss of body fluids and will end in death. This study aims to determine the types of gastrointestinal parasites and what is the prevalence of gastrointestinal parasites foundinh in cow feces at Lambaro RPH. The research sample was obtained at the Lambaro RPH, Want Jaya District, Aceh Besar District and was identified at the Biology FKIP Laboratory at Syiah Kuala University in August 2022. This research used the floating method. The data is processed and analyzed using the prevalence formula. The results showed that there were 7 types of gastrointestinal parasites consisting of Ascaris lumbricoides, Monezia sp, Capilaria sp, Taenia saginata, Paramphistomun sp, Toxocara vitulorum, Paragonium westermani and the category of prevalence of gastrointestinal parasites included in the category of frequently infected. The concllusion of research was that the prepare of gastrointestinal parasites was found to be 11% with the dominant species found being Ascaris lumbricoides and the lowest being Paragonium westermani.Keywords: prevalence, gastrointestinal parasites, faeces, cattleParasit gastrointestinal ialah parasit yang mampu menyerang saluran pencernaan terhadap manusia ataupun hewan. Parasit ini bisa tumbuh pada bagian tubuh keseluruhan, namun banyak factor hidup pada usus keberadaanya. Jika parasit menyerang sapi pada jumlah besar bisa menimbulkan kerusakan usus dan menimbulkan dinding-dinding usus menebal, serta ternak yang terserang cacing dan diare menimbulkan cairan tubuh berkurang dan pada akhirnya mati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  jenis-jenis parasit gastrointestinal dan berapakah prevalensi parasit gastrointestinal yang ditemukan pada feses sapi di RPH Lambaro. Sampel penelitian di peroleh pada  RPH Lambaro Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar dan di identifikasi dilakukan di Laboratorium FKIP Biologi Universitas Syiah Kuala pada Bulan Agustus 2022. Penelitian ini mengunakan metode apung. Data di olah dan di analisis mengunakan rumus prevelensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 7 jenis parasit gastrointestinal yang terdiri dari  Ascaris lumbricoides, Monezia sp, Capilaria sp, Taenia saginata, Paramphistomun sp, Toxocara vitulorum, Paragonium westermani dan katagori prevelensi parasit gastrointestonal termasuk kedalam katagori sering terinfeksi. Kesimpulan dari penelitaian ini adalah  prevalensi parasit gastrointestinal yang ditemukan 11 % dengan pesies yang dominan ditemukan adalah Ascaris lumbricoides dan terendah adalah Paragonium westermani Kata kunci: prevalensi, parasit gastrointestinal, feses, sapi