Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

KORELASI GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA KEPERAWATAN Sandehang, Cornelia Fransiska; Sada, Fidy Randy; Palenewen, Lucky Albertus; Lamonge, Annastasia Sintia; Budiawan, Helly
Ensiklopedia of Journal Vol 7, No 4 (2025): Vol. 7 No. 4 Edisi 3 Juli 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Penerbitan Hasil Penelitian Ensiklopedia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33559/eoj.v7i5.3321

Abstract

Abstract:  One of the factors that can affect the ability of self-development and increase academic achievement of students is health factors. Well-maintained physical health can spur learning productivity, because a healthy body supports optimal cognitive function. To achieve physical health, a healthy lifestyle is needed. This study aims to analyze the correlation of a healthy lifestyle consisting of diet, physical activity and sleep patterns with students' academic achievement. The research design used is cross-sectional. The study was conducted at the Faculty of Nursing, De La Salle Catholic University, Manado. The population was 280 students of the Nursing Study Program in  2nd  semesters, 4th semesters and 6th semesters. The research sample consisted of 164 respondents. The sampling technique used Purposive Sampling. Data were analyzed univariately and bivariately. The results of this study indicate that there is a relationship between diet and academic achievement (p value: 0.006). It is recommended for students to be able to improve a healthy lifestyle, namely regulating diet, sleep patterns and exercising regularly so that physical health can be maintained and academic achievement can be improved.Keywords: academic achievement, diet, lifestyle, physical activity, sleep patterns.
Indonesian Framework for Nurse-Patient Therapeutic Relationships: Insights From Cancer Ward Experiences Venthy Wullur, Novita; Lamonge, Annastasia Sintia; Versoza, Catherine; Sumilat, Vervando
Jurnal Kesehatan Manarang Vol 11 No 1 (2025): April 2025
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Mamuju

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33490/jkm.v11i1.1424

Abstract

Cancer care requires exceptional therapeutic relationships due to patients' complex physical and emotional needs, yet these relationships face unique challenges in resource-constrained settings. In Indonesian oncology units, where high patient volumes and limited resources strain nurse-patient interactions, understanding the current state of therapeutic relationships becomes particularly crucial.  This study aims to explore the nurse-patient therapeutic relationship along with respect, genuineness, empathy, trust, and confidentiality, to identify problems and challenges encountered by nurses and patients related to their therapeutic relationship, and to develop a proposed nurse-patient therapeutic framework for cancer patients in Indonesian contexts. A descriptive phenomenology approach was used in this study. 17 nurses and 15 patients were recruited  using a purposive sampling method. Data was collected through in-depth interviews, verbatim transcribed, and thematically analyzed. Total 11 themes and 24 sub-themes emerged in 5 aspects of the nurse-patient therapeutic relationship. Problems and challenges encountered by nurses and patients need to be solved by improving nurse communication and developing a trusting relationship with patients and improving patients’ comfort through improving hospital facilities. The proposed framework of the nurse-patient therapeutic relationship between nurses and patients may be used as the basis for developing a standard of nursing care for cancer patients.
Community Stigma and Family-Based Education Efforts Regarding Leprosy Lamonge, Annastasia Sintia; Polii, Grace B; Mawuntu, Angga D.P; Pontoh, Nadya I
Jurnal Ilmiah Perawat Manado (Juiperdo) Vol 12 No 01 (2024): JUNI
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jpd.v12i01.2312

Abstract

Latar Belakang : Kusta adalah penyakit yang sangat berdampak besar baik untuk penderita maupun masyarakat di sekitar. Tujuan : untuk mengeksplorasi persepsi (stigma) masyarakat terhadap penyakit kusta. Metode : Desain mixed method: multistage. Penelitian dimulai dengan pengumpulan data kualitatif yaitu dengam in-depth interview kemudian dilanjutkan dengan pengembangan program edukasi dan uji eksperimen program edukasi dalam memperbaiki stigma negatif masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Sumompo, Lingkungan 3, Kec. Tuminting. Terdapat 14 partisipan pada wawancara dan 32 partisipan pada tahap eksperimen. Data kualitatif di analisis secara tematik sedangkan data kuantitatif dianalisis secara deskriptif komparasi. Hasil : Data kualitatif didapatkan adanya 2 tema yaitu stigma negatif dan stigma positif. Hasil analisis data kuantitatif diperoleh nilai rata-rata stigma 29,09 mengalami penurunan sesudah dilakukan intervensi program edukasi berbasis keluarga menjadi rata-rata 17.82 dengan ρ Value = 0,001. Kesimpulan : Stigma di masyarakat terbagi menjadi stigma negatif dan positif. Stigma negatif dapat berdampak pada hubungan interaksi dalam masyarakat. Program Edukasi berbasis keluarga efektif dalam menurunkan stigma masyarakat tentang penyakit kusta terbukti efektif dan dapat digunakan oleh tenaga kesehatan dan kader desa dalam mengedukasi masyarakat. Kata Kunci : Kusta; Stigma masyarakat; Persepsi; Edukasi berbasis keluarga Background: Leprosy is a disease that hugely impacts both sufferers and the surrounding community. Objective: This research aims to explore the public's perception (stigma) towards leprosy—method: Mixed method design: multistage. The research began with collecting qualitative data, namely through in-depth interviews. Then it continued with the development of educational programs and experimental testing of academic programs to improve negative stigma in society. This research was conducted in Sumompo Village, Ward 3, Kec. Tuminting. There were 14 participants in the interview and 32 participants in the experimental stage. Qualitative data is analyzed semantically while quantitative data is analyzed comparatively descriptively. Results: Qualitative data showed that there were 2 themes: negative stigma and positive stigma. The results of quantitative data analysis showed that the average stigma value was 29.09, which decreased after the family-based educational program intervention to an average of 17.82 with ρ value = 0.001. Conclusion: Stigma in society is divided into negative and positive stigma. Negative stigma can have an impact on interactions in society. Family-based education programs are effective in reducing community stigma about leprosy and have been proven effective and can be used by health workers and village cadres to educate the community. Keywords: Leprosy; Community stigma; Perception; Family-based education
Knowledge and Behavior in Preventing Hypertension Complications Bariman, Gracia Nadya Nathania; Lamonge, Annastasia Sintia; Mananggu, Gloria; Antoni, Nathalia Enjelin Stefani; Ngala, Juneva Ceisya; Pondaag, Frisy Debora; Mewengkang, Kasih; Puni, Jesica; Mesawarol, Novita; Kulmanul, Mariata
Jurnal Ilmiah Perawat Manado (Juiperdo) Vol 12 No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jpd.v12i2.2509

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan global yang semakin mengkhawatirkan. Penyakit ini mempunyai julukan “The Silent Killer” karena para penderita biasanya tidak merasakan tanda ataupun gejala dan pada kemudian hari baru diketahui terkena hipertensi setelah memiliki penyakit komplikasi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku dalam pencegahan komplikasi pada penderita hipertensi di Kelurahan Kombos Timur. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian korelasional dan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 122 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan jumlah sampel sebanyak 93 responden. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yaitu Kuesioner Hypertension Knowledge Level Scale (HK-LS) dan Kuesioner Perilaku Pencegahan Terjadinya Komplikasi Hipertensi. Uji statistik yang digunakan adalah Uji Spearman. Hasil: Hasil yang diperoleh dari penelitian ini p-value = 0,048 (p < 0,05) dengan nilai r atau nilai korelasi 0,205, yang berarti tingkat pengetahuan mempunyai hubungan dengan perilaku dalam pencegahan komplikasi hipertensi. Kesimpulan: Tingkat pengetahuan tentang hipertensi dari seseorang akan mempengaruhi perilakunya dalam pencegahan komplikasi hipertensi. Kata Kunci: Hipertensi; tingkat pengetahuan; perilaku pencegahan komplikasi
Knowledge and Attitudes in Students Related to Leprosy Sundah, Eirene Justine; Lamonge, Annastasia Sintia; Rooroh, Christina Gabriela; Sirap, Veronika Thessa; Pulu, Gabriel Mamarang; Wattimena, Sheren; Migau, Yosephina Martha; Rotty, Gracella Charend; Magai, Samsia
Jurnal Ilmiah Perawat Manado (Juiperdo) Vol 12 No 2 (2024): DESEMBER
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN MANADO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47718/jpd.v12i2.2511

Abstract

Pendahuluan : Penyakit kusta dikenal juga sebagai penyakit Lepra, atau Morbus Hansen merupakan penyakit yang menjadi stigma buruk di masyarakat akibat kurangnya literasi masyarakat terkait lepra. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap terkait penyakit kusta. Desain : Penelitian ini mengunakan desain penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Tempat penelitian dilakukan di Universitas Katolik De La Salle Manado pada bulan agustus sampai desember 2024. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasiwa/mahasiswi yang berada di Universitas Katolik De La Salle Manado sebanyak 317 sampel. Dimana sampel yang digunakan harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Katolik De La Salle Manado dan bersedia menjadi responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan menggunakan uji statistik spearman row. Hasil penelitian : hasil uji spearman diperoleh nilai p valeu 0,005 dengan correlation spearman didapatkan -0,163. Dengan demikian terdapat correlation yang signifikan antara pengetahuan dan sikap mahasiswa terhadap penyakit kusta, dimana semakin tinggi pengetahuan maka sikap semakin buruk. Hal ini dipengaruhi oleh rasa takut untuk tertular penyakit kusta. Kesimpulan : pengatahuan yang baik terkait penyakit kusta dapat menimbulkan kekhawatiran terhadap penyakit kusta sehingga berdampak pada sikap waspada. Upaya edukasi perlukan untuk mencegah terjadinya stigma buruk maupun perilaku deskriminasi bagi penderita dan keluarganya. Kata Kunci: penyakit kusta; pengetahuan; sikap; mahasiswa
PENERAPAN INTERVENSI EDUKASI PENCEGAHAN RABIES BERBASIS SIMULASI DALAM ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DENGAN MASALAH KEPERAWATAN PERILAKU KESEHATAN CENDERUNG BERISIKO Karepu, Laurena Skolastika; Lamonge, Annastasia Sintia
Lasalle Health Journal Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik De La Salle Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Rabies merupakan penyakit menular yang dapat menyebabkan kematian apabila tidak ditangani sejak dini. Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan rabies menjadi faktor risiko meningkatnya kasus rabies di daerah endemis. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menggambarkan penerapan edukasi pencegahan rabies berbasis simulasi dalam asuhan keperawatan komunitas dengan masalah perilaku kesehatan cenderung berisiko. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif yang berpedoman pada proses keperawatan meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Hasil: Setelah dilakukan intervensi, hasil post-test menunjukkan 16 peserta (80%) berada pada kategori pengetahuan baik dan 4 peserta (20%) berada pada kategori cukup. Seluruh peserta juga mampu mempraktikkan simulasi pertolongan pertama setelah gigitan hewan. Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa edukasi pencegahan rabies berbasis simulasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dan mampu menjawab masalah keperawatan perilaku kesehatan berisiko sehingga dapat dijadikan strategi intervensi promotif dan preventif dalam asuhan keperawatan komunitas.
PENERAPAN PENDIDIKAN KESEHATAN BERBASIS KELUARGA DALAM ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL DENGAN MASALAH KEPERAWATAN DEFISIT PENGETAHUAN Karame, Faldi Ericksan; Lamonge, Annastasia Sintia
Lasalle Health Journal Vol. 4 No. 2 (2025)
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Katolik De La Salle Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Salah satu penyakit infeksi yang dapat menyebabkan kematian di dunia adalah Tuberkulosis Paru. Untuk itu diperlukan sikap dari pemberi semangat dari keluarga lewat dukungan yang diberikan untuk memenuhi ketaatan dalam mengonsumsi obat yang sudah diprogramkan oleh petugas kesehatan selama 6 bulan harus selesai dan tuntas dengan baik agar penyebaran rantai kuman tuberkulosis dapat terselesaikan dengan baik. Pendidikan kesehatan sangat penting untuk sikap dari keluarga dalam memberikan semangat terutama dukungan kepada pasien tuberkulosis paru. Keluarga yang menerima materi edukasi kesehatan yang baik dan benar dan dapat dimengerti tentang masalah kesehatan tuberkulosis paru dengan pemberian secara merata. Objektif: Menganalisa penerapan pendidikan kesehatan berbasis keluarga pada dukungan keluarga tentang penanganan tuberkulosis paru. Metode: Metode yang digunakan yaitu case study tentang Penerapan Pendidikan Kesehatan Berbasis Keluarga Dalam Asuhan Keperawatan Medikal Dengan Masalah Keperawatan Defisit Pengetahuan. Hasil: Pendidikan kesehataan berbasis keluarga dapat meningkatkan pengetahuan klien tentang. Kesimpulan: Pemberian pendidikan kesehatan berbasis keluarga pada dukungan keluarga untuk klien yang menderita penyakit Tuberkulosis paru dapat menunjukkan kondisi dimana sudah dapat dimengerti dan dapat di praktekkan di luar rumah sakit.